Struktur
Dan Fungsi Sel
Sel pada Tubuh
manusia tersusun dari sejumlah 100 triliun atau lebih sel yang mampu tumbuh dan
berkembang mempertahankan hidupnya untuk jangka waktu yang tdak terbatas. Sel
mampu berkembang biak sendiri dan menyediakan cairan di sekitarnya dengan bahan
nutrisi yang sesuai. Pengetahuan tentang struktur dan fungsi sel ini mampu
memudahkan anda memahami fungsi organ tubuh.
Sel
adalah unit pembentuk semua makhluk hidup. Setiap sel adalah suatu
sistem lengkap (self contained) yang
melaksanakan berbagai fungsi yaitu;
1) membentuk dan
menggunakan energi,
2) melakukan
respirasi,
3) fungsi reproduksi,
dan
4) ekskresi.
Kesatuan sel
bergabung untuk membentuk jaringan. Kemudian jaringan
bersatu untuk membentuk organ, dan organ-organ membentuk sistem organ tubuh yang memiliki fungsi. Untuk memahami bagaimana berbagai organ
dan sistem tubuh bekerja, maka terlebih dahulu anda harus
memahami apa yang dimaksud dengan sel.
Selain
sebagai unit pembentuk semua makhluk hidup, sel merupakan satuan struktur dasar
pada semua organisme multiseluler (bersel banyak). Perkembangan organisme
multiseluler ini menyebabkan terjadinya diferensiasi sel.
Walaupun sel mungkin mengalami spesialisasi yang sangat khusus, sel tetap
memiliki ciri-ciri umum organisme bersel tunggal yang merupakan asal evolusi
sel manusia. Sel kita rata-rata berdiameter 10µm. Sel manusia yang paling besar
adalah oosit, sedangkan sel sperma adalah salah satu sel
manusia yang berdiameter terkecil. Ukuran sel yang terkecil hanya bisa dilihat
dengan mikroskop elektron.
Sebuah
sel yang khas, seperti yang dilihat melalui mikroskop cahaya, sebagaimana
gambar 1.1 di bawah. Sel tersebut mempunyai dua bagian utama
yaitu nukleus (inti sel) dan sitoplasma. Nukleus
dipisahkan dari sitoplasma oleh membran nukleus, dan
sitoplasma dipisahkan dari cairan sekelilingnya oleh membran sel. Di dalam
sitoplasma terdapat organel-organel sel yang memiliki fungsi berbeda-beda.
Cairan yang mengelilingi organela sel dinamakan sitosol. Substansi yang
membentuk sel dinamakan protoplasma, yang terusun dari lima bahan dasar yaitu;
air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
Pemahaman tentang struktur sel ini sangat penting. Lima bahan dasar
protoplasma juga penting karena berkaitan dengan proses metabolisme kimiawi
dalam tubuh yang akan anda pelajari pada kegiatan belajar berikutnya. Oleh
karena itu sebaiknya anda paham dan hafal betul struktur dan fungsi sel
tersebut.
Air
merupakan medium pokok bagi sel yakni sekitar 70-85%. Fungsi air sebagai
pelarut bahan-bahan kimia. Elektrolit yang paling penting di dalam sel antara
lain; kalium, magnesium, fosfat, sulfat,
bikarbonat, dan sedikit natrium,
klorida dan kalsium. Keberadaan
elektrolit ini untuk mekanisme pengaturan sel dan sebagai penyedia bahan
inorganik untuk reaksi kimia di dalam sel. Jumlah protein di dalam massa sel
sekitar 10-20%. Protein utama berupa enzim yang merupakan katalisator proses
metabolisme di dalam sel. Keberadaan lemak di dalam sel sangat dibutuhkan
terutama fosfolipid dan kolesterol. Fungsi dari fosfolipid dan
kolesterol adalah pembentuk membran sel, karena keduanya tidak larut dalam air,
selain sebagai sawar membran intrasel yang memisahkan berbagai kompartemen sel.
Di dalam sel juga terdapat trigliserida
(lemak netral) yang berfungsi sebagai cadangan energi, yang sewaktu-waktu dapat
dibakar manakala tubuh kekurangan bahan energi utama berupa karbohidrat.
Keberadaan karbohidrat terutama glikoprotein sangat dibutuhkan karena berfungsi
sebagai nutrisi sel.
Sel di
dalam tubuh manusia dapat digolongkan berdasarkan kategori fungsinya (tabel
1.4). Ilmu tentang karakteristik fisik sel disebut histologi. Kurang lebih
sekitar 200 jenis sel dengan struktur yang berlainan sudah dapat
di identifikasi. Berikut gambar struktur sel.
Gambar 1.1
: Stuktur Sel
Setelah anda paham dan hafal betul struktur sel, selanjutnya baca dan
pahami perbedaan struktur dan fungsi masing-masing komponen organel sel di
bawah ini agar anda mudah untuk membedakan fungsinya. Nah baca dan pahami
keterangan komponen sel yang ada pada tabel 1.1 berikut :
Tebel 1.1
: Komponen sel
Komponen sel
|
Struktur
|
Fungsi
|
Membran sel
|
Membran
sel terdiri dari lapis ganda (bilayer) fosfolipid yang mengandung
berbagai struktur protein, misalnya reseptor hormon, saluran ion dan penanda
antigen.
|
Sebagai membran permiabel differensial antara sel
dan lingkungan sekitarnya.
|
Nukleus
|
Nukleus
atau inti sel juga terbungkus oleh membran yang serupa dengan membran plasma,
membran ini mengandung pori-pori inti yang memungkinkan zat kimia bisa
keluar-masuk ke inti sel
|
Nukleus
mengandung DNA, yaitu instruksi genetik bagi organisme yang bersangkutan. DNA
ini tersusun dari benang kromatin; benang ini memadat menjadi kromosom
sebelum melakukan pembelahan diri. Nukleus menyimpan dan melakukan replikasi
DNA yang diekspresikan untuk mensintesis protein melalui asam nukleat yaitu
RNA. Protein ini menentukan struktur dan fungsi sel
|
Retikulum
Endoplasma
|
Retikulum
endplasma merupakan suatu sistem membran yang membungkus suatu ruang, yang
bersambungan dengan membran nukleus.
|
Berperan
di dalam pembentukan lemak dan steroid serta pengaturan kadar kalsium
intrasel.
|
Mitokondria
|
Struktur
mirip batang yang bulat atau memanjang yang dikelilingi oleh membran dalam
yang berlipat-lipat dan membran luar yang halus. Sel yang aktif melakukan
metabolsime memiliki mitokondria yang banyak.
|
Berperan
sebagai “power of house” dalam
upaya pembentukan molekul berenergi tinggi berupa adenosin trifosfat (ATP). Lipatan dalam berupa krista sebagai
tempat fosforilasi oksidatif dan rantai pemindahan elektron pada respirasi
aerobik, siklus kreb dan oksidasi asam lemak. Mitokondria mengandung DNA yang
diwarisi dari ibu dan mengandung gen untuk protein mitokondria.
|
Aparatus Golgi
|
Serangkaian
kantung membranosa berlipat-lipat yang gepeng.
|
Memodifikasi
protein dari retikulum endoplasmik kasar dan menyortirnya ke dalam vesikel
sekretorik.
|
Lisosom
|
Organel
bulat atau lonjong yang dibungkus oleh membran tunggal.
|
Berisi
cairan asam yang mengandung enzim pencernaan yang berfungsi sebagai lambung
sel untuk menguraikan debris sel.
|
Peroksisom
|
Strukturnya
serupa dengan lisosom
|
Menghancurkan
spesies oksigen reaktif dan melindungi sel
|
Sitoskeleton
|
Jaringan
filamentosa
|
Berperan
mempertahankan bentuk dan motilitas sel.
|
Sumber :
Coad J& Dunstall M, 2001; Anatomy and Physiology for Midwives, p:4-5
Berikut adalah beberapa contoh gambar dari komponen sel penting sebagaimana
yang tertera pada tabel 1.2 berikut. Perhatikan baik-baik agar anda mampu
memahaminya dengan benar apa yang sudah anda hafalkan.
Tabel 1.2
: Struktur Sel
Struktur Membran sel
|
Inti sel
|
Retikulum Endoplasma
|
Mitokondria
|
Aparatus Golgi
Peroksisom
|
Ribosom
Molekul DNA
|
Kromosom
|
Gen
|
Struktur
Jaringan
Setelah anda memahami dan mampu menyebutkan bagian-bagian sel, komponen sel
dan fungsi masing-masing komponen sel, selanjutnya anda harus memahami
bagaimana jaringan itu terbentuk. Jenis-jenis jaringan antara lain; jaringan
epitel, jaringan ikat, otot dan jaringan syaraf. Kita awali pembelajaran kita
dengan menerangkan apa itu jaringan epitel.
Jaringan
Epitel
Sel epitel melapisi
permukaan internal dan eksternal organ tubuh. Sel ini relatif tidak
berdiferensiasi dan cenderung sering mengalami pembelahan secara mitosis. Apa itu pembelahan mitosis, silahkan anda pelajari seri modul yang
menjelaskan tentang gametogenesis. Sel epitel membentuk sawar
(lapisan), yang memungkinkan sekresi dan absorpsi zat dari satu kompartemen ke
kompartemen lainnya. Kulit adalah lapisan epitel khusus, lapisan basal
menghasilkan sel yang diperkaya oleh protein keratin. Berikut contoh gambar dari jaringan epitel.
Gambar 1.2
: Struktur sel epitel
Jaringan
Otot
Sel otot mengandung
unsur kontraktil sehingga mereka dapat menghasilkan gaya mekanis yang
diperlukan untuk pergerakan (gerak mekanis). Otot rangka melekat pada tulang
dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot rangka juga melekat pada kulit misalnya
otot wajah. Kontraksi otot rangka sering berada di bawah pengaruh kesadaran
atau volunter. Otot rangka sering disebut otot lurik (striated) karena gambaran otot yang bergaris-garis apabila dilihat
di bawah mikroskop cahaya.
Gambar 1.3
: Struktur sel otot
Jaringan
Ikat
Fungsi jaringan
ikat adalah menghubungkan, mengikat, dan menopang struktur tubuh. Sel jaringan
ikat sering menghasilkan matrik ekstrasel yang terdiri atas protein dalam bahan
dasar berupa gula, protein, dan mineral. Contoh jaringan ikat adalah tulang.
Jaringan adiposa terdiri atas sel khusus yang menuimpan lemak sebagai cadangan
energi utama. Jaringan adiposa juga berfungsi sebagai insulator untuk menjaga
panas tubuh, sehingga jaringan adiposa disebut juga organ homeotermik. Jaringan
fibrosa adalah contoh jaringan ikat padat seperti ligamentum, tendon dan
membran protektif.
Jaringan
Saraf
Neuron adalah sel
yang berfungsi memicu dan menghantarkan sinyal listrik. Neuron memerlukan
adanya sel lain yang disebut glia sebagai penyedia makanan. Neuron memerlukan
stimulasi yang teratur agar dapat bertahan hidup. Sekali neuron terbentuk,
sudah tidak bisa melakukan pembelahan lagi, dengan alasan ini maka pada masa
janin jumlah neuron yang diproduksi jauh melebihi yang diperlukan untuk fungsi
syaraf. Berikut gambar jaringan syaraf.
Gambar 1.4
: Sel Syaraf
Coba anda bandingkan dengan contoh jaringan saraf lainnya yang mungkin anda
ambil dari buku literatur/textbooks
atau anda unduh dari internet. Tentunya sama bukan? Nah setelah anda paham dan
hafal struktur dan fungsi sel serta jaringan, maka materi selanjutnya adalah
bagaimana organ tubuh manusia itu terbentuk.
Organisasi
Tubuh
Organisme
tubuh tersusun dari sekelompok sistem organ yang memiliki fungsi masing-masing
dan saling bekerja sama. Sistem organ tersusun dari organ yang merupakan
sekumpulan dari jaringan. Sedangkan jaringan terbentuk dari sekumpulan sel.
Sistem
organ dimaksud antara lain; sistem panca indra, sistem pencernaan, sistem
pernapasan, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem sirkulasi dan
jantung, sistem reproduksi, sistem pergerakan (motorik), sistem kulit, sistem
kekebalan tubuh, dan sistem hormonal. Meskipun memiliki fungsi yang berbeda,
namun sistem ini bekerja bersama-sama sebagai satu kesatuan. Bersama-sama
sistem ini menyediakan nutrien dan oksigen untuk sel dan membuang zat sisa
hasil metabolisme. Semua gerakan tubuh atau fungsi sistem organ dikendalikan
dan suhu tubuh dipertahankan tetap normoterm. Sel di basuh
dalam cairan ekstrasel, yang dapat dibagi menjadi cairan interstisium yang
mengelilingi sel jaringan dan plasma yang terdapat di dalam pembuluh darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar