KONSTIPASI
- DEFINISI KONSTIPASI
Konstipasi atau sering
disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia (atau mungkin juga pada hewan)
mengalami pengerasan feses atau tinja
yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan
kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut
juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan
kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
Pada umumnya konstipasi sulit didefinisikan secara
tegas karena sebagai suatu keluhan terdapat variasi yang berlainan antara
individu. Penggunaan istilah konstipasi secara keliru dan belum adanya definisi
yang universal menyebabkan lebih kaburnya hal ini. Biasanya konstipasi
berdasarkan laporan pasien sendiri atau konstipasi anamnestik dipakai sebagai
data pada penelitian-penelitian. Batasan dari konstipasi klinis yang
sesungguhnya adalah ditemukannya sejumlah besar feses memenuhi ampul rektum
pada colok dubur, dan atau timbunan feses pada kolon, rektum, atau keduanya
yang tampak pada foto polos perut.
Studi epidemiologis menunjukkan kenaikan pesat dari
konstipasi terkait dengan usia terutama berdasarkan keluhan pasien dan bukan
karena konstipasi klinis. Banyak orang mengira dirinya konstipasi bila tidak buang
air besar (BAB) tiap hari sehingga sering terdapat perbedaan pandang antara
dokter dan pasien tentang arti konstipasi itu sendiri.
Frekuensi BAB bervariasi dari 3 kali per hari sampai 3
kali per minggu. Secara umum, bila 3 hari belum BAB, massa feses akan mengeras
dan ada kesulitan samapi rasa sakit saat BAB. Konstipasi sering diartikan
sebagai. kurangnya frekuensi BAB, biasanya kurang dari 3 kali per minggu dengan
feses yang kecil-kecil dan keras, serta kadangkal disertai kesulitan sampai
rasa sakit saat BAB. Orang usia lanjut seringkali terpancang dengan kebiasaan
BABnya. Hal ini mungkin merupakan kelanjutan dari pola hidup semasa kanak-kanak
dan saat masih muda, dimana setiap usaha dikerahkan untuk BAB teratur tiap
hari, kalau perlu dengan menggunakan pencahar untuk mendapatkan perasaan sudah
bersih. Ada anggapan umum yang salah bahwa kotoran yang tertimbun dalam usus
besar akan diserap lagi, berbahaya untuk kesehatan, dan dapat memperpendek
usia. Ada pula yang mengkhawatirkan keracunan dari fesesnya sendiri bila dalam
jangka waktu tertentu tidak dikeluarkan.
Suatu batasan dari konstipasi diusulkan oleh Holson,
meliputi paling sedikit 2 dari keluhan di bawah ini dan terjadi dalam waktu 3
bulan
a. konsistensi feses yang keras;
b. mengejan dengan keras saat BAB;
c. rasa tidak tuntas saat BAB, meliputi 25% dari keseluruhan BAB;
d. frekuensi BAB 2 kali seminggu atau kurang.
International Workshop on Constipation berusaha lebih jelas memberikan batasan konstipasi. Berdasarkan
rekomendasinya, konstipasi dikategorikan dalam dua golongan : 1) konstipasi
fungsional, 2) konstipasi karena penundaan keluarnya feses pada muara
rektisigmoid.
Konstipasi fungsional disebabkan
waktu perjalanan yang lambat dari feses, sedangkan penundaan pada muara
rektosigmoid menunjukkan adanya disfungsi anorektal. Yang terakhir ditandai
adanya perasaan sumbatan pada anus.
Tabel 1.
Definisi Konstipasi sesuai international workshop on constipation
|
||
No
|
Tipe
|
Kriteria
|
1.
|
Konstipasi
Fungsional
|
Dua atau lebih
dari keluhan ini ada paling sedikit dalam 12 bulan :
|
2.
|
Penundaan pada
muara rektum
|
|
Model tinja atau
feses 1 (konstipasi kronis), 2 (konstipasi sedang) dan 3 (konstipasi ringan)
dari Bristol Stool Chart yang menunjukkan tingkat konstipasi atau sembelit.
- KONSTIPASI AKUT DAN KRONIK
Disebut konstipasi akut bila keluhan
berlangsung kurang dari 4 minggu, sedangkan bila berlangsung lebih dari 4
minggu disebut konstipasi kronik. Penyebab konstipasi kronik sukar disembuhkan.
Penyakit
hisprung merupakan suatu kelainan bawaan yang menyebabkan gangguan pergerakan
usus yang dimulai dari spingter ani internal ke arah proksimal dengan panjang
yang bervariasi dan termasuk anus sampai rektum. Penyakit hisprung adalah
penyebab obstruksi usus bagian bawah yang dapat muncul pada semua usia akan
tetapi yang paling sering pada neonatus.
Penyakit hisprung juga dikatakan sebagai suatu
kelainan kongenital dimana tidak terdapatnya sel ganglion parasimpatis dari
pleksus auerbach di kolon, keadaan abnormal tersebutlah yang dapat menimbulkan
tidak adanya peristaltik dan evakuasi usus secara spontan, spingter rektum. tidak
dapat berelaksasi, tidak mampu mencegah keluarnya feses secara spontan,
kemudian dapat menyebabkan isi usus terdorong ke bagian segmen yang tidak
adalion dan akhirnya feses dapat terkumpul pada bagian tersebut sehingga dapat
menyebabkan dilatasi usus proksimal.
Penyakit
Hisprung disebut juga kongenital aganglionik megakolon. Penyakit ini
merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai persarafan
(aganglionik). Jadi, karena ada bagian dari usus besar (mulai dari anus kearah
atas) yang tidak mempunyai persarafan (ganglion), maka terjadi “kelumpuhan”
usus besar dalam menjalanakan fungsinya sehingga usus menjadi membesar
(megakolon). Panjang usus besar yang terkena berbeda-beda untuk setiap
individu.
Manifestasi Klinis
- Kegagalan lewatnya mekonium dalam 24 jam pertama kehidupan.
- Konstipasi kronik mulai dari bulan pertama kehidupan dengan terlihat tinja seperti pita.
- Obstruksi usus dalam periode neonatal.
- Nyeri abdomen dan distensi.
- Gangguan pertumbuhan.
6.
Jika mekonium
(kotoran berwarna kehitaman) tidak keluar setelah 48 jam kelahiran atau bayi
mengalami sembelit pada satu minggu pertama kelahiran, maka harus dipikirkan
kemungkinan adanya kelainan anatomi. Yang paling sering
ditemukan adalah Morbus Hirschprung, yaitu tidak ditemukannya
persarafan pada sebagian segmen usus.
- ETIOLOGI KONSTIPASI
Penyebab bayi sembelit umumnya adalah:
·
Baru memulai MPASI. Bayi ASIX
lebih rentan mengalami sembelit daripada bayi sufor ketika baru mengenal
makanan pendamping. Hal ini disebabkan perutnya terbiasa dengan susu ibu yang
mudah cerna.
·
Makanan MPASI awal teksturnya
terlalu kental
·
Makanan kurang serat
·
Kurang mengkonsumsi air
putih
·
Berlebihan dalam konsumsi dairy
product (keju, yogurt, susu)
·
Terlalu banyak mengkonsumi
makanan tertentu, seperti pisang, apel, nasi, roti, pasta, dan kentang dapat
menyebabkan sembelit.
·
Pada anak yang lebih besar,
bisa disebabkan karena kurang aktif bergerak
·
Tidak dibiasakan BAB secara
teratur
- DIET YANG BENAR UNTUK MENCEGAH KONSTIPASI
Makanan yang diberikan bila bayi sembelit (perbanyak buah dan
sayuran):
·
Pear Xiang Lie
·
Pepaya
·
Oatmeal/havermut
·
Labu siam
·
Sayuran berwarna hijau (bayam,
sawi, kangkung, tergantung usia bayi)
Konstipasi merupakan
masalah yang umum terjadi pada bayi dan anak. Konstipasi biasanya didefinisikan
sebagai defekasi yang tidak teratur sehingga keras dan nyeri. Pada anak,
konstipasi bisa merupakan kondisi yang normal, tetapi juga bisa diakibatkan
oleh kondisi patologis seperti penyakit Hirschsprung, fibrosis kistik, dan
hipotiroidisme. Keadaan yang harus diwaspadai dalam hal konstipasi pada anak
adalah gejala muntah, berat badan turun, berat badan sulit naik, demam,
distensi abdomen, atau nafsu makan rendah. Gejala-gejala ini menunjukkan adanya
penyakit serius yang mendasari timbulnya konstipasi.
Beberapa hal yang bisa menyebabkan konstipasi pada
anak, di antaranya terlalu banyak mengkonsumsi susu sapi, diet rendah serat,
dan kurang mengkonsumsi cairan. Tetapi, hal ini sangat
individual. Jadi, pada kondisi yang sama, ada anak yang mengalami konstipasi
ada yang tidak. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan gizi yang spesifik yang
dimiliki oleh tiap anak. Konstipasi juga sering terjadi pada anak dengan
kondisi tertentu, seperti spina bifida, sindrom Down, retardasi mental, dan
palsi serebral. Konstipasi juga dapat diakibatkan oleh efek samping penggunaan
obat-obatan tertentu.
Konstipasi pada bayi dan anak harus dievaluasi dengan teliti karena
makanan yang kurang bermutu dapat menyebabkan dehidrasi dan konstipasi. Karena
itu, evaluasi kebiasaan makan anak dan peningkatan berat badan normal sangat
penting dilakukan. Harus digarisbawahi bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif
jarang mengalami masalah konstipasi. Buang air besar yang tidak teratur pada
bayi ini tidak berarti konstipasi bila feses bayi lunak.
Selain diet yang tidak adekuat, faktor utama penyebab konstipasi
adalah kebiasaan buang air besar yang tidak teratur. Hal ini sering terjadi
setelah anak pernah defekasi yang banyak, keras, dan nyeri. Kejadian ini membuat
anak mengasosiasikan defekasi dengan rasa nyeri sehingga ia menahannya. Bila
anak merasa nyeri saat ingin buang air besar, kemudian ia menahannya, akan
menyebabkan feses menjadi lebih besar dan keras. Pada akhirnya, hal ini akan
menyebabkan nyeri yang lebih menyakitkan bila feses tersebut dikeluarkan.
Banyak orangtua yang keliru dengan menganggap perilaku ini sebagai usaha
mengejan untuk buang air besar. Sebenarnya, anak justru mengerutkan ototnya
untuk menahan keluarnya feses dan menghindari nyeri. Faktor lain adalah
pengalaman yang kurang menyenangkan saat toilet training.
Pengobatan awal konstipasi biasanya meliputi pemberian cairan atau
sari buah tambahan satu atau dua kali sehari. Pada bayi yang diberi susu
formula, penggantian susu sapi menjadi susu kedelai dapat membantu mengurangi
konstipasi. Sedangkan obat konstipasi yang dapat diberikan pada bayi sangat
terbatas. Salah satunya adalah laktulosa yang merupakan laksatif osmotik.
Tujuan utama pengobatan konstipasi pada anak adalah untuk melunakkan
feses. Karena itu, salah satu cara mencegah dan mengobati konstipasi adalah
dengan memodifikasi diet anak. Pengaturan diet dilakukan dengan meningkatkan
jumlah serat. Jumlah serat yang direkomendasikan adalah 5-6 gram plus usia anak
tiap harinya. Makanan yang tinggi serat antara lain buah dan sayuran, terutama
yang mentah dan tidak dikupas. Sayuran yang tinggi kandungan seratnya antara
lain kacang-kacangan, ubi, buncis, lobak, dan tomat mentah. Makanan lain yang
baik untuk anak yang mengalami konstipasi adalah sup sayuran (banyak serat dan
cairan) serta popcorn. Makanan tambahan dari gandum juga sangat membantu,
misalnya sereal gandum, muffin gandum, dll. Sedangkan makanan yang menyebabkan
konstipasi, seperti susu sapi, pisang, yogurt, keju, wortel yang dimasak, dan
makanan lain yang rendah serat sebaiknya dihindari. Jumlah cairan yang
dikonsumsi juga harus ditingkatkan. Seorang anak harus minum sedikitnya 2-3
gelas air atau sari buah setiap hari. Pilihan yang baik di antaranya jus apel,
pir, dan prune, atau jus lain yang tinggi kandungan sorbitolnya.
Perubahan diet biasanya baru bisa efektif setelah beberapa waktu.
Pada saat itu sebaiknya anak diberi obat untuk melunakkan feses. Pengobatan ini
biasanya digunakan dalam jangka panjang sebagai terapi pemeliharaan dan harus
cukup aman, efektif, serta tidak bersifat adiktif. Untuk penggunaan jangka
panjang sebaiknya hindari penggunaan laksatif stimulan seperti minyak kastor
atau bisacodyl yang meningkatkan kontraksi otot polos usus. Biasanya, lebih
aman menggunakan laksatif tipe osmotik, misalnya laktulosa yang bekerja dengan
menarik cairan ke dalam kolon untuk melunakkan feses. Selain pengobatan medis,
anak juga harus dibiasakan untuk buang air besar secara teratur.
Meskipun sering diremehkan, konstipasi dapat berakibat serius.
Selain nyeri, konstipasi dapat menyebabkan fisura ani, perdarahan, hemoroid,
prolaps rektum, dan impaksi. Salah satu komplikasi konstipasi kronis yang cukup
serius adalah enkopresis, yaitu keluarnya feses secara involunter sebagai
akibat impaksi sekunder oleh massa feses yang sangat banyak.
- GEJALA KLINIS
1. Gejala fisik
·
Perut terasa begah, penuh,
dan bahkan terasa kaku.
·
Tubuh tidak fit, tidak nyaman,
lesu, cepat lelah, dan terasa berat sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan
kadang-kadang sering mengantuk.
·
Sering berdebar-debar sehingga
mudah stres,
sakit kepala
atau bahkan demam.
·
Tinja atau feses lebih
keras, lebih panas, berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan jumlahnya lebih
sedikit daripada biasanya.
·
Pada saat buang air
besar feses atau tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, tubuh berkeringat
dingin, dan kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu
supaya dapat mengeluarkan dan membuang tinja (bahkan sampai
mengalami ambeien).
·
Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
·
Bagian anus atau dubur terasa
penuh, tidak plong, dan terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan
dengan tinja
atau feses yang kering dan keras atau karena mengalami ambeien
atau wasir sehingga pada saat duduk terasa tidak nyaman.
·
Lebih sering buang angin
yang berbau lebih busuk daripada biasanya.
·
Menurunnya frekwensi buang air
besar, dan meningkatnya waktu buang air besar (biasanya buang air besar menjadi
3 hari sekali atau lebih lama lagi).
·
Terkadang mual dan muntah.
2. Gejala psikologis
·
Mudah emosi.
·
Lebih suka menyendiri.
·
Gelisah.
·
Susah tidur.
·
Kurang percaya diri.
·
Kurang bersemangat.
- PENATALAKSANAAN
a) Jagalah supaya anak banyak minum supaya tidak kekurangan cairan
dalam tubuhnya. Perubahan diet pada anak sering pula menimbulkan konstipasi
yang bersifat sementara. Bila diet anak mengandung banyak karbohidrat atau
susu, dan kurang mengandung buah-buahan, sayuran, dan serelia biasanya anak
jadi mudah terkena konstipasi. Nyeri pada anus dapat menyebabkan konstipasi,
nyeri disebabkan adanya luka pada anus. Luka timbul karena anak pernah
melepaskan tinja yang keras, karena luka menimbulkan sakit bila anak buang air
besar, maka anak enggan buang air besar. Konstipasi juga dapat timbul bila ada
perubahan suasana atau gaya hidup, seperti dalam perjalanan, sewaktu liburan,
atau pindah rumah. Penyebab paling sering konstipasi kronik adalah yang disebut
konstipasi fungsional. Penyebabnya tidak diketahui tetapi mungkin keturunan.
Diduga latihan BAB (toilet training) yang salah dan terlalu dini ikut berperan.
Anak dengan konstipasi fungsional biasanya mulai memperlihatkan gejala sesudah
anak dilatih BAB, pada usia 3-5 tahun. Anak memperlihatkan tingkah laku aneh
yang merupakan manifestasi anak dalam melawan proses berhajat. Gejala lainnya
berupa kurang nafsu makan, kurang aktif, dan kecepirit.
b) Bila anak menderita konstipasi sebaiknya segera dibawa ke dokter
untuk menentukan penyebabnya. Dalam hal ini pengobatannya tergantung pada
penyebabnya. Bila penyebabnya bukan penyakit yang serius, biasanya dicoba
dengan memberikan makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, atau
agar.
c) Dapat pula dicoba dengan mencolok anus dengan sabun mandi, larutan
gliserin, atau larutan parafin melalui anus.
d) Bila tidak berhasil, dokter akan memberikan obat pencahar untuk melancarkan
BAB.
e) Karena faktor kejiwaan sering menyebabkan konstipasi kronik pada
anak, maka konsultasi pada psikiater pun perlu dilakukan. Namun apa pun
penyebabnya, yang penting adalah pengobatan konstipasi pada anak sedini
mungkin. Bila tidak, konstipasi akan menjadi kronik, dan makin sulit
mengobatinya apalagi bila telah terjadi pengaruh kejiwaan pada anak.
- PIJAT PERUT YANG BENAR UNTUK MENGATASI KONSTIPASI
a. Memijat daerah perut merupakan cara efektif untuk melemaskan otot di
daerah usus besar.
b. Jika dilakukan secara teratur, pijat ini akan memperkuat dinding
usus besar dan memperlancar gerakan peristaltik untuk melancarkan sembelit
(konstipasi).
c. Pijatan harus dilakukan teratur setidaknya satu atau dua minggu agar
benar-benar terlihat hasilnya.
d. Anda dapat melakukan pijatan usus besar sambil berbaring menggunakan
minyak pijat atau saat mandi dengan menggunakan busa sabun sebagai pelicin.
Lakukan pijatan setidaknya 1 menit atau lebih.
e. Mulai pijatan pada sisi kanan bawah perut dekat usus buntu. Mulailah
dengan gerakan memutar kecil atau pijat ke arah atas (kearah tulang rusuk).
f. Pijatan bisa dimulai dengan tekanan lembut dan semakin keras dari
hari ke hari. Pijatan ini juga bisa membantu melemaskan katup dan otot usus
kecil.
g. Katup usus kecil merupakan gerbang antara usus kecil dan usus besar.
Katup akan menjaga kotoran yang sudah berada di usus besar tidak kembali ke
usus kecil.
h. Memijat area di dekat usus buntu (apendiks) juga membantu
mengeluarkan kotoran yang terjebak di sana.
i.
Kotoran dalam usus buntu dapat
menyebabkan bakteri berkembang biak dan menyebabkan peradangan.
j.
Setelah
selesai memijat di daerah usus buntu, lanjutkan memijat ke arah kiri dari
tulang rusuk kiri terus turun hingga ke pangkal paha.Lakukan pijatan ini selama
2-3 menit.
k. Ketika memijat daerah usus, perhatikan jika Anda menemukan daerah
yang memiliki rasa sakit. Jika timbul rasa sakit yang sangat, jangan lanjutkan
pijatan dan segera kunjungi dokter.
l.
Kombinasikan pijatan ini dengan
obat sembelit untuk mendapatkan hasil maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar