Senin, 13 Agustus 2018

penyakit kardiovaskuler


A.   Sistem Kardioaskular
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme. Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam tubuh agar tetap homeostatis. Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu kardio (jantung) dan vaskuler (pembuluh darah). Jadi penyakit kardiovaskuler adalah adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah, dalam hal ini adalah jantung dan urat-urat darah.
Darah dari jantung mengalir melalui sisi sebelah kiri jantung yang kaya oksigen. Darah mengalir melalui pembuluh darah arteri lalu menuju pembuluh darah arteri yang paling kecil yang disebut pembuluh darah kapiler pada semua organ dan bagian tubuh.
Setelah darah mengantar oksigen dan nutrien ke seluruh tubuh dan mengambil limbah dari sel-sel tubuh, darah dialirkan kembali ke sisi kanan jantung melalui pembuluh darah vena. Sistem ini disebut sistem kardiovaskular. Secara harfiah “cardio” berarti jantung, sedangkan “vascular”  berarti jaringan pembuluh arah.
Organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompa utama, pembuluh darah, serta darah. Sistem kardiovaskuler yang sehat ditandai dengan proses sirkulasi yang normal, apabila sirkulasi terhambat akibat keabnormalan dari organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler ini maka akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan bisa mematikan.
1.    Organ Utama Penyusun Sistem Kardiovaskuler
Organ-Organ Penyusun Kardiovaskuler antara lain :
a.    Cor
b.    Pembuluh darah, yang mencakup aorta beserta cabang-cabangnya, arteri pulmonalis dari truncus pulmonalis beserta cabang-cabangnya, vena cava superior dan inferior
c.    Darah. (Budianto, 2004)
2.    Mekanisme Sistole dan Diastole
https://hendrosmk.files.wordpress.com/2011/08/heart_valves.jpg
Gambar struktur jantung
Sistole terjadi saat ventrikel berkontraksi sedangkan atrium relaksasi, sehingga tekanan interventrikularis meninggi. Hal ini menyebabkan valvula atrioventriculare menutup, di samping itu darah akan terpompa menuju aorta dan arteri pulmonalis, karena valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris pulmonalis terbuka.
Diastole terjadi saat ventrikel berelaksasi sedangkan atrium kontraksi, sehingga tekanan intraatrial meninggi. Hal ini menyebabkan valvula atrioventricularis terbuka dan darah dari atrium masuk ke ventrikel, sedangkan valvula semilunaris aorta dan pulmonalis tertutup. (Anonim, 2009).
3.    Daya Pompa Jantung
Daya pompa jantung pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut ( volume denyutan adalah 70 ml ). Jumlah darah yang setiap menit di pompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit. (Pearce, 2004).
4.    Tekanan Darah
Tekanan darah ialah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Cara mengukur tekanan darah adalah dengan menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer atau tensimeter..

B.   Mekanisme Peredaran Darah Manusia
https://hendrosmk.files.wordpress.com/2011/08/jantung2.jpg
Gambar Peredaran Darah Manusia
Mekanisme sistem peredaran darah dimulai saat darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbon dioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar ( vena cava ) menuju ke dalam atrium dexter. Setelah atrium dexter terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel dexter melalui valvula tricuspidalis.
Darah dari ventrikel dexter akan di pompa melalui katub semilunaris pulmonalis ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru- paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil ( kapiler ) yang mengelilingi kantong udara di paru- paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya di hembuskan.
Selanjutnya, darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari pulmo, mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium sinister. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru- paru dan atrium sinister disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium sinister akan di dorong ke dalam ventrikel sinister melalui valvula bicuspidalis. Selanjutnya ventrikel sinister akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh) menuju ke suluruh bagian tubuh. Darah kaya oksigen ini di sediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru – paru. (Sherwood, 2001)

C.   Hubungan Sistem Sirkulasi dengan Homeostasis
Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan mengangkut O2, CO2, zat sisa elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel- sel. Sel- sel akan membentuk sistem tubuh. (Sherwood, 2001)

D.   Pengertian Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Karena sistem kardiovaskular sangat vital, maka penyakit kardiovaskular sangat berbahaya bagi kesehatan. Ada banyak macam penyakit kardiovaskular, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung dan stroke. Dalam banyak kasus kelainan jantung baru terdeteksi saat terjadi serangan jantung. Berikut beberapa jenis penyakit kardiovaskular yang umum.
Penyakit kardiovaskuler sendiri biasanya terjadi akibat gaya hidup, pola makan, dan aktivitas sehari-hari yang dijalani si pelaku yang tidak memperhatikan kesehatan.Penggunaan istilah penyakit jantung dan kardiovaskular acap kali digunakan saling bergantian. Adapun penyakit jantung pada dasarnya mengacu pada kondisi jantung itu sendiri seperti infeksi dan kondisi yang berdampak pada otot, katup, dan irama denyut jantung. Sedangkan istilah kardiovaskular dipakai pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang nantinya dapat menyebabkan serangan jantung (heart attack), nyeri dada (angina pectoris) ataupun stroke.
Penyakit jantung adalah istilah yang luas yang berhubungan dengan sejumlah penyakit yang mempengaruhi jantung.
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal – hal tersebut antara lain otot jantung yang lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan.
Jenis – jenis penyakit jantung itu sendiri bervariasi, seperti : jantung koroner, tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, sakit di dada (anginan) dan penyakit jantung rematik.

E.   MACAM – MACAM PENYAKIT KARDIOVASKULER
1.    Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner disebabkan karena penyempitan pembuluh darah yang mensuplai otot jantung. Pembuluh darah ini disebut pembuluh darah koroner. Aterosklerosis adalah penyebab paling umum dari penyakit jantung koroner. Aterosklerosis adalah pengerasan dan penyempitan pembuluh arteri koroner jantung oleh pembentukan plak (kerak) dan penyumbatan. Penyakit jantung koroner disebabkan faktor resiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, diabetes, pola hidup sedentary (tidak aktif bergerak), usia tua, dan faktor keturunan.
Adalah penyakit yang menyerang pembuluh darah dan bisa menyebabkan serangan jantung. Hal ini diakibatkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung.
Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung.
Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis.
a.  Penyebab
Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan faktor penting dalam gaya hidup seseorang. Secara spesifik, factor – faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner adalah :
1)    Diet kaya lemak
2)    Merokok
3)    Malas berolah raga.
b.  Pencegahan
Resiko terjadinya penyakit arteri koroner bisa dikurangi dengan melakukan beberapa tindakan berikut :
1)    Berhenti merokok
2)    Menurunkan tekanan darah
3)    Mengurangi berat badan
4)    Melakukan olah raga.
2.    Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung ini disebabkan kelainan jantung atau pembentukan struktur jantung tidak normal saat lahir. Hal ini terjadi bisa merupakan karena faktor keturunan atau karena faktor lain. Faktor resiko penyakit jantung bawaan antar lain ibu menggunakan narkoba, minum banyak alkohol, mengalami penyakit tertentu, atau ibu kurang gizi. Faktor-faktor resiko tersebut dapat menyebabkan bayi lahir cacat, salah satunya dapat menyebabkan bayi memiliki cacat jantung.
3.    Stroke
Stroke (cerebrovascular accident, CVA) terjadi jika suplai darah ke otak terhambat. Hal ini dapat terjadi karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah. Orang beresiko mengalami stroke adalah penderita darah tinggi, memiliki gangguan irama detak jantung, memiliki kolesterol tinggi, perokok, penderita diabetes dan orang lanjut usia.
Stroke terjadi akibat kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak. Kemungkinan karena terjadi pendarahan diotak. Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Apabila oksigen sudah tidak bisa mensuplai jaringan otak maka ini akan berakibat pada kematian.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik dan stroke hemorragik.
a.    Stroke iskemik
Yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
                 1)    Stroke Trombotik, proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
                  2)    Stroke Embolik, tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
                  3)    Hipoperfusion Sistemik, berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
b.    Stroke hemoragik
Adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu :
1)    Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
2)    Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
a.    Faktor Penyebab Stroke
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain. Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
b.    Derita Pasca Stroke
Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke. Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut :
1)    1/3 –> bisa pulih kembali,
2)    1/3 –> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
3)    1/3 sisanya –> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
c.    Akibat Stroke lainnya:
1)    80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
2)    80 – 90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
3)    70% menderita depresi.
4)    30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.
4.    Gagal Jantung Kongestif (Congestive Heart Failure)
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan karena berhenti bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan bagian tubuh lainnya. Gagal jantung kongestif terjadi jika otot-otot jantung tidak mampu memompa darah ke pembuluh darah.
Orang yang beresiko mengalami gagal jantung kongestif antara lain orang yang memiliki tekanan darah tinggi, gangguan irama detak jantung, serangan jantung, obesitas, dsb. Gagal jantung atau Heart Failure merupakan penyakit jantung yang paling menakutkan, yaitu jantung penderita berdetak tidak normal atau tidak berdetak sebagaimana mestinya. Penyakit ini diakibatkan rusaknya katup jantung. Katup jantung ini berfungsi sebagai pengatur aliran darah yang masuk searah menuju jantung, biasanya terjadi setelah adanya serangan jantung.
5.    Penyakit Vaskular Periferal (Peripheral Vascular Disease)
Penyakit vascular peripheral (Peripheral vascular disease, PVD) atau penyakit arterial peripheral (peripheral arterial disease, PAD) mempengaruhi lengan dan kaki. Faktor resiko penyakit ini antara lain tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, diabetes, tidak aktif bergerak, usia tua, dan faktor keturunan.
6.    Penyakit Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis)
Penyakit vena dalam (Deep Vein Thrombosis, DVT) adalah terjadinya gumpalan darah beku pada pembuluh vena kaki yang menyebabkan nyeri dan kaki tidak bisa digerakkan. Gumpalan darah beku ini dapat berpindah ke jantung dan paru-paru yang menyebabkan komplikasi yang membahayakan jiwa. Faktor resiko penyakit ini antara lain operasi pembedahan yang lama, trauma, obesitas, kanker, baru melahirkan, menggunakan alat kontrasepsi telan, terapi penggantian hormon, dsb.
7.    Penyakit Jantung Rematik
Penyakit ini terjadi karena kerusakan otot jantung dan katup jantung akibat demam rematik (rheumatic fever). Demam rematik disebabkan infeksi bakteri streptococcal.
8.    Penyakit Kardiovaskular Lain
Ada banyak jenis-jenis penyakit kardiovaskular lainnya, tetapi jarang terjadi seperti tumor pembuluh darah, aneurysm pada pembuluh darah otak, cardiomyopathy, penyakit katup jantung, pericarditis, aortic aneurysm, dsb.
9.    Tekanan Darah Tinggi (Irama Jantung Abnormal)
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
 https://hendrosmk.files.wordpress.com/2011/08/hipertensi1.jpg
Gambar pasien yang menderita tekanan darah tinggi
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
a.    Hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
b.    Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
a.    Penyebab
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB). Jantung normalnya berdetak 60 – 100 kali per menit. (sekitar 100 ribu / hari). Jantung yang berdetak tidak normal disebut arryhytmia atau dysrhythmia.
Jantung yang berdetak lambat (di bawah 60 kali/ menit) disebut bradyarrhythmias sedang yang cepat (berdetak diatas 100 kali/ menit) disebut tachyarrhytmias.
10. Serangan Jantung 
Serangan Jantung (infark miokardial), (myocard infarct),(miokard infark) adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen.
a.    Penyebab
Serangan jantung biasanya terjadi jika suatu sumbatan pada arteri koroner menyebabkan terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari jantung.
Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih dari beberapa menit, maka jaringan jantung akan mati.
Kemampuan memompa jantung setelah suatu serangan jantung secara langsung berhubungan dengan luas dan lokasi kerusakan jaringan (infark).
Jika lebih dari separuh jaringan jantung mengalami kerusakan, biasanya jantung tidak dapat berfungsi dan kemungkinan terjadi kematian. Bahkan walaupun kerusakannya tidak luas, jantung tidak mampu memompa dengan baik, sehingga terjadi gagal jantung atau syok.
Penyebab lain dari serangan jantung adalah :
a.        Suatu bekuan dari bagian jantungnya sendiri. Kadang suatu bekuan (embolus) terbentuk di dalam jantung, lalu pecah dan tersangkut di arteri koroner.
b.        Kejang pada arteri koroner yang menyebabkan terhentinya aliran darah. Kejang ini bisa disebabkan oleh obat (seperti kokain) atau karena merokok, tetapi kadang penyebabnya tidak diketahui.
11. Nyeri Jantung (Angina)
Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan tertekan, yang terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen.
Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan kekuatan denyut jantung). Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen.
Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
  1. Penyebab
    Biasanya angina merupakan akibat dari penyakit arteri koroner.
    Penyebab lainnya adalah:  Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta),  Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta),  Stenosis subaortik hipertrofik,  Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba), Anemia yang berat.
  2. Gejala
    Tidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang tidak disertai dengan angina disebut silent ischemia. Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak menyebabkan angina.
    Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah tulang dada (sternum). Nyeri juga bisa dirasakan di :
1)    Bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam.
2)    Punggung
3)    Tenggorokan, rahang atau gigi
4)    Lengan kanan (kadang-kadang).
Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan nyeri.
Yang khas adalah bahwa angina :
1)    Dipicu oleh aktivitas fisik
2)    Berlangsung tidak lebih dari beberapa menit
3)    Akan menghilang jika penderita beristirahat.
Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan tertentu. Angina seringkali memburuk jika :
1)    Aktivitas fisik dilakukan setelah makan
2)    Cuaca dingin
3)    Stres emosional.
  1. Unstable Angina
Merupakan angina yang pola gejalanya mengalami perubahan.
Ciri angina pada seorang penderita biasanya tetap, oleh karena itu setiap perubahan merupakan masalah yang serius (msialnya nyeri menjadi lebih hebat, serangan menjadi lebih sering terjadi atau nyeri timbul ketika sedang beristirahat).
  1. Penyakit Jantung Rematik.
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
12. Demam Rematik
Adapun yang dimaksud Demam Rematik adalah suatu peradangan pada persendian (artritis) dan jantung (karditis).
a.      Penyebab
Demam rematik biasanya terjadi akibat infeksi streptokokus pada tenggorokan. Demam rematik bukan merupakan suatu infeksi, tetapi merupakan suatu reaksi peradangan terhadap infeksi, yang menyerang berbagai bagian tubuh (misalnya persendian, jantung, kulit).
b.    Gejala
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang meradang. Biasanya gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan akibat streptokokus menghilang. Gejala utamanya adalah:
1)    Nyeri persendian (artritis)
2)    Nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis
3)    Renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham)
4)    Ruam kulit (eritema marginatum)
5)    Benjolan kecil dibawah kulit (nodul).

F.    BERBAGAI ISTILAH GANGGUAN JANTUNG
Penyakit jantung banyak sekali macamnya. Para penderitanya juga seringkali terkena lebih dari satu gangguan (komplikasi). Berikut adalah beberapa jenis penyakit jantung yang perlu diketahui :
1.    Aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak ateromatus (lemak, kolesterol dan buangan sel lainnya) sehingga menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary artery disease) atau penyakit jantung iskemik. Atherosclerosis mengacu pada istilah proses pembentukan zat lemak, kolesterol, produk buangan seluler, kalsium, dan fibrin (zat penggumpal di dalam darah) pada dinding dalam pembuluh darah arteri. Zat-zat yang terbentuk tersebut dinamakan plaque.
2.    Infark Miokard Akut
Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan pada arteri koroner. Otot-otot jantung yang tidak tersuplai darah akan mengalami kerusakan atau kematian mendadak.
3.    Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan/gangguan otot jantung sehingga menyebabkan dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam menyedot dan memompa darah.
4.    Arritmia
Arritmia berarti irama jantung tidak normal, yang bisa disebabkan oleh gangguan rangsang dan penghantaran rangsang jantung ringan maupun berat.
5.    Fibrilasi Atrial.
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang mengganggu atrial. Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju ke serambi (ventrikel).
6.    Inflamasi Jantung.
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis), selaput yang menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi jantung dapat disebabkan oleh racun maupun infeksi. Pericarditis Adalah penyakit radang yang mengitari lapisan jantung yang umumnya diakibatkan infeksi. Namun gangguan ini jarang terjadi.

7.    Congenitas Heart Disease.
Biasanya gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut juga kelainan pada jantung. Menurut penelitian, 8 – 10 anak dari 1.000 kelahiran bisa terserang gangguan ini. Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak.
8.    Kelainan Katup Jantung.
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.

G.   KOLESTEROL
Kolesterol adalah senyawa yang berisi lemak di dalam darah, beredar dalam keadaan terikat dengan protein. Maka kolesterol ini bisa disebut juga lipoprotein. Lipoprotein dikelompokan dalam tiga: densitas (kepadatan) tinggi, densitas rendah, atau densitas sangat rendah, bergantung pada perbandingan jumlah protein dibandingkan dengan lemak.
1.    LDL (Low density lipoprotein) cholesterol
LDL juga dinamakan kolesterol “buruk” merupakan sumber utama pembentukan dan penyumbatan arteri. Makin banyak LDL dalam darah, makin besar risiko penyakit jantung.
2.    VLDL (Triglycerides/very low density lipoprotein) cholesterol
Trigliserida merupakan jenis lemak lain dalam darah yang terbawa oleh lipoprotein dengan densitas sangat rendah. VLDL sama dengan kolesterol LDL yang kebanyakan mengandung lemak tapi tidak banyak protein. Kadar trigliserida yang tinggi, bersamaan dengan kolesterol LDL yang tinggidapat meningkatkan risiko serangan jantung.
3.    DL (High density lipoproteins) cholesterol
HDL juga disebut kolesterol baik, membantu tubuh mengeluarkan kolesterol buruk dalam darah. Semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin baik.

H.   PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG/KARDIOVASKULAR
Serangan jantung dan stroke biasanya terjadi akut dan terutama disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah darah mengalir ke jantung atau otak. Alasan yang paling umum adalah terjadinya penumpukan deposit lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Stroke dapat disebabkan oleh perdarahan dari pembuluh darah di otak atau oleh karena adanya bekuan darah. Faktor yg menyebabkan terkena resiko penyakit jantung sebagai mana dikemukakan di dalam Satu Kongres Kardiolog di Munich Jerman yaitu:
1.    Merokok
2.    Tekanan darah tinggi
3.    Penyakit gula atau Diabetes
4.    Satu skema pembagian lemak = waist to hip ratio
5.    Pola Makan yang salah
6.    Kegiatan fisik yang berlebihan
7.    Mengkonsumsi Alkohol
8.    Banyaknya lemak di dalam darah
9.    Faktor psikososial
10. Usia dan jenis kelamin
11. Keturunan dari keluarga
12. Stres (tekanan emosi)

I.      FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG/ KARDIOVASKULAR
1.    Faktor – faktor risiko utama:
  1. Tingkat Kolesterol yang tinggi. Apakah kolesterol Total Anda di atas 200? Jika ya, Anda berisiko. Tetapi, seperti yang kita lihat, kita akan menentukan target kolesterol yang lebih ketat—sekitar 150. Kita akan bicara lebih banyak soal angka ini.
  2. Tekanan darah tinggi. Idealnya, tekanan darah Anda seharusnya di bawah 120 dan 80.
  3. Kelebihan berat badan.  Enam puluh lima persen populasi orang dewasa  Amerika kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan menambah risiko penyakit jantung, demikian juga tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes type 2.
  4. Diabetes. Baik diabetes type 1 dan type 2 menambah risiko Anda.
  5. Merokok. Apakah Anda merokok? Merokok merusak pembuluh darah dan jantung, menyebabkan semakin tinggi kemungkinan terkena penyakit jantung.
  6. Gaya hidup yang kurang gerakan. Asosiasi Jantung Amerika mengelasikfikasi gaya hidup yang tidak banyak bergerak sebagai faktor risiko utama.
  7. Anggota keluarga yang berpenyakit jantung. Jika anggota keluarga Anda ada yang berpenyakit jantung, artinya Anda mempunyai gen yang dapat menambah risiko terhadap masalah jantung. Atau, bisa diartikan Anda mempunyai kecenderungan terkena risiko.
2.    Ada faktor – faktor lain yang tidak begitu dominan dibandingkan dengan yang baru disebutkan, tetapi bisa menjadi pemicu juga:
  1. Stress yang kronis, dan yang disebut-sebut sebagai orang yang berkepribadian “type A” —yakni, orang yang sangat tidak sabar dan bergaya bos.
  2. Umur: Pria 45 tahun atau lebih dan wanita 55 tahun atau lebih mempunyai risiko yang lebih tinggi. Akan tetapi, risiko tidak ada hubungannya samasekali dengan umur, tetapi lebih dengan pola makan yang tidak baik, merokok, atau kebiasaan tidak sehat lainnya dalam jangka waktu panjang.
  3. Jenis Kelamin: Pria lebih berisiko terhadap penyakit jantung dibandingkan dengan wanita pada usia muda. Tetapi wanita menjadi semakin berisiko setelah menopause. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama bagi pria dan wanita di Amerika Serikat.
Faktor risiko perilaku yang paling penting dari penyakit jantung dan stroke adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik (olahraga), penggunaan tembakau dan penggunaan alkohol. Faktor risiko perilaku bertanggung jawab sekitar 80 % dari penyakit jantung koroner dan penyakit serebrovaskular.
Efek dari diet yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik mungkin muncul pada seseorang sebagai akibatnya tekanan darah mengangkat, glukosa darah tinggi, lemak darah meningkat, dan obesitas atau kelebihan berat badan. Ini merupakan faktor risiko menengah dan dapat diukur melalui fasilitas perawatan primer yang akan menunjukkan peningkatan risiko berkembangnya serangan jantung, stroke, gagal jantung dan komplikasi lainnya.
Penghentian penggunaan tembakau, pengurangan garam dalam diet, mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, aktivitas fisik secara teratur dan menghindari penggunaan alkohol telah terbukti mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Risiko kardiovaskular juga dapat dikurangi dengan mencegah atau mengobati hipertensi, diabetes dan kadar lemak darah yang tinggi (tinggi LDL kolesterol, rendah HDL klesterol).
Kebijakan yang menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membuat pilihan yang sehat sangat terjangkau dan sangat penting untuk memotivasi orang-orang untuk mengadopsi dan mempertahankan perilaku hidup sehat. Ada juga sejumlah faktor penentu yang mendasari atau sebagai penyebab meningkatnya penyakit jantung seperti perubahan sosial, ekonomi dan budaya – globalisasi, urbanisasi, dan bertambahnya populasi. Penentu lain termasuk kemiskinan, stres dan faktor keturunan.

J.    GEJALA PENYAKIT JANTUNG
1.    Gejala Umum
a.   Nyeri pada dada dengan rasa seperti tertusuk (Angina pektoris)
  1. Rasa berdebar pada jantung seperti tertekan
  2. Sesak nafas disertai keringat dingin dan juga kesemutan yang terasa hingga pada bagian lengan, punggung dan lain-lain.
  3. Bagi penderita gagal jantung sedikit berbeda, mungkin penderita tidak merasakan gejala seperti nyeri dada. Gejala umumnya yaitu mengalami kesulitan dalam tidur, dikuti kaki bengkak, mudah lelah, dan rasa sesak napas.
2.    Gejala Munculnya Gangguan pada Jantung
Berikut ini adalah lima petunjuk tersembunyi yang bisa menjadi penanda munculnya gangguan pada jantung. Apabila Anda mengalami dua atau lebih gejala seperti dibawah ini secara bersamaan, Goldstein menganjurkan untuk segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut :
a.    Nyeri leher
Pascaserangan jantung, beberapa pasien mengingat kalau mereka sebelumnya merasakan nyeri dan tegang pada leher. Mereka seringkali tak memperhatikan gejala ini karena mereka hanya fokus pada gejala – gejala yang lebih dramatis seperti nyeri akut di sekitar dada, bahu, dan lengan. “Perempuan khususnya lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala seperti ini, dan lebih mungkin untuk merasa nyeri mendadak disertai  rasa sesak di bagian bahu dan bagian bawah leher,” kata Margie Latrella, seorang perawat dan juga penulis dari Women Cardiology Center, New Jersey.
Rasa sakit juga dapat merambat ke sisi kiri bagian tubuh, bahu kiri dan lengan. Saraf dari jaringan jantung yang rusak mengirimkan sinyal rasa sakit yang naik turun pada ruas tulang belakang yang dalam waktu bersamaan merambat ke saraf-saraf di sekitar leher dan bahu.
b.    Problem seksual
Pria dengan gangguan ereksi biasanya mempunyai masalah dengan penyakit pembuluh darah koroner. Survei terhadap pria di Eropa menunjukkan, mereka yang dirawat karena penyakit jantung dua dari tiga di antaranya menderita disfungsi ereksi selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya didiagnosis memiliki masalah dengan jantung. Menurut Goldstein, beberapa penelitian terbaru yang menguji hubungan antara disfungsi ereksi dan penyakit kardiovaskuler juga semakin meyakinkan.
Tak heran bila kini para dokter  mempertimbangkan untuk juga mengatasi masalah kardiovaskuler ketika pria mengeluhkan disfungsi ereksi. “Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada bukti yang cukup jelas bahwa ada risiko substansial peningkatan serangan jantung dan kematian pada pasien dengan disfungsi ereksi,” kata Goldstein. Seperti halnya pembuluh darah di sekitar jantung yang dapat menyempit dan mengeras, hal sama juga dapat terjadi pada pembuluh yang meyuplai darah ke bagian penis. Karena pembuluh darah di sekitar penis lebih kecil, pembuluh-pembuluh ini bisa mengalami kerusakan yang lebih cepat  — bahkan tiga atau empat tahun lebih cepat sebelum penyakit jantung terdeteksi.
c.    Pusing, pingsan, atau sesak napas
Sebuah studi yang dipublikasikan Circulation: Journal of the American Heart Association, menyebutkan lebih dari 40 persen perempuan melaporkan bahwa mereka cenderung mengalami sesak napas di saat sebelum terjadinya serangan jantung. Anda mungkin akan merasakan  tak bisa bernafas, lemas atau pusing serasa berada di ketinggian.  Bila Anda tergopoh-gopoh ketika naik tangga, menyapu halaman, berjalan  santai, atau aktivitas lain yang sebelumnya tak membuat Anda kesulitan, gejala ini perlu diwaspadai sebagai peringatan penting,
Ini akibat tidak cukupnya darah mengalir pada pembuluh yang mengangkut oksigen ke jantung. Nyeri pada otot jantung atau angina juga bisa membuat seseorang merasakan sulit menarik nafas dalam. Penyakit pembuluh darah koroner, di mana  pembuluh darah jantung tersumbat akibat penumpukan plak, menyebabkan organ jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Sensasi mendadak tak bisa bernafas dalam seringkali menjadi pertanda angina, salah satu jenis nyeri pada otot jantung.
d.    Gangguan pencernaan, mual, atau heartburn
Walaupun kebanyakan dari kita berpikir kondisi yang berhubungan dengan jantung identik dengan nyeri pada dada, tetapi sebenarnya hal ini dapat terjadi juga di bagian perut. Pada beberapa orang khususnya wanita, gejala seperti heartburn atau perasaan terbakar pada bagian dada, sesnsasi perut kekenyangan atau tersedak perlu diwaspadai.  Gangguan pencernaan yang parah dan mual juga dapat menjadi tanda awal serangan jantung, atau biasa disebut infark miokard, khususnya pada wanita. Sebuah penelitian menunjukkan, perempuan dua kali lebih mungkin mengalami muntah, mual, dan gangguan pencernaan selama beberapa bulan menjelang serangan jantung.
Timbunan lemak di pembuluh darah dapat mengurangi atau menurunkan suplai darah ke jantung sehingga menimbulkan perasaan seperti sesak, tertindih atau nyeri – yang kebanyakan terjadi di daerah dada tetapi terkadang juga di bagian perut. Tergantung dari bagian jantung mana yang terkena, hal itu akan memberikan sinyal ke seluruh tubuh. Mual dan pusing-pusing juga dapat menjadi pertanda bahwa serangan jantung sedang terjadi. Oleh sebab itu, segera panggil dokter Anda bila keluhan tersebut terus dialami.
e.    Sakit pada rahang dan telinga
Sakit pada rahang adalah sesuatu yang terkadang misterius dan sangat mengganggu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi terkadang bisa menjadi petunjuk adanya penyakit pembuluh darah koroner (CAD) dan awal serangan jantung. Beberapa ahli kini sedang fokus meneliti hubungan sakit pada rahang dengan risiko serangan jantung. Hasil survei menunjukkan, banyak pasien pasca serangan jantung melaporkan sakit pada rahang mereka menjelang terjadinya serangan jantung.
Kerusakan pada jaringan organ jantung dapat memicu pengiriman sinyal naik turun pada bagian tulang belakang yang kemudian meluas pada sarar-saraf yang tersebar dari mulai tulang leher, rahang hingga ke bagian telinga.
3.    Gejala Serangan Jantung
Gejala khas serangan jantung akut adalah nyeri dada tiba-tiba  (biasanya menjalar ke lengan kiri atau sisi kiri leher), sesak napas (dada terasa seperti “diinjak gajah”), mual, muntah, jantung berdebar, berkeringat, dan gelisah. Serangan jantung pada perempuan memiliki lebih banyak gejala dan tidak selalu khas. Sekitar seperempat kasus infark miokard terjadi “diam-diam”, tanpa nyeri dada atau gejala lainnya. Serangan jantung diam-diam tersebut terutama terjadi pada orang tua, pada pasien diabetes mellitus dan setelah transplantasi jantung. Pada penderita diabetes, kenaikan ambang nyeri, neuropati otonom, dan faktor psikologis mungkin menyebabkan gejalanya tidak terasa.
a.    Diagnosis
Tes untuk mendiagnosis serangan jantung meliputi :
1)    Elektrokardiogram (ECG): pembacaan impuls listrik jantung. Kadang-kadang tes ini dilakukan sembari Anda berolahraga dengan sepeda statis atau treadmill.
2)    Tes darah: untuk mengukur tingkat zat dilepaskan ke dalam darah ketika otot jantung rusak.
3)    Angiogram (atau kateterisasi jantung): rontgen khusus arteri koroner Anda.
b.    Pengobatan Secara Medis
Pengobatan serangan jantung adalah dengan:
1)    Obat untuk melarutkan gumpalan darah yang memblokir arteri koroner.
2)    Angioplasty dan implantasi stent: prosedur untuk membuka arteri koroner yang tersumbat dengan menggunakan balon di titik penyempitan. Setelah arteri terbuka, tabung logam khusus yang dapat menggelembung (stent) ditempatkan agar tetap terbuka.
3)    Operasi bypass: operasi di mana aliran darah dialihkan dari area penyempitan di arteri koroner Anda.
4)    Penggunaan obat jangka panjang : untuk menurunkan risiko gangguan jantung lebih lanjut. Obat-obatan ini mungkin mencakup dosis kecil aspirin reguler, obat penurun kolesterol, beta-blocker dan penghambat ACE (angiotensin-converting enzyme).
5)    Defibrilator implan jantung (ICD):  perangkat kecil yang kadang-kadang ditanam di dekat jantung untuk mengelola irama jantung abnormal (aritmia) yang mungkin terjadi setelah serangan jantung.






K.   PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG
Berikut ini merupakan pencegahan penyakit jantung :
1.    Hindari makanan yang mengandung kolesterol (LDL) tinggi
Kolesterol jahat atau LDL dikenal sebagai penyebab utama terjadinya proses aterosklerosis, yaitu proses pengerasan dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Akibat proses itu, saluran pembuluh darah, khususnya pembuluh darah koroner, menjadi sempit dan menghalangi aliran darah di dalamnya. Akibatnya, jantung akan sulit memompa darah. Keadaan tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
2.    Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi (sayur dan buah).
Serat diketahui punya peran penting dalam menjaga kesehatan. Serat terdiri dari dua jenis, yakni serat larut dan tak larut. Serat larut tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi larut dalam air panas. Serat larut inilah yang membuat perut kenyang lebih lama dan memberikan energi lebih panjang serta bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Umumnya, terdapat pada buah dan sayur dan juga pada oat (bubur gandum). Serat yang larut dalam tubuh dapat mengikat kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh. Peran itulah yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah hingga menurunkan resiko penyakit jantung.
3.    Hindari stress
Hasil penelitian ilmuwan Belanda yang dipublikasikan jurnal Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa kadar hormon kortisol yang tinggi akibat stres terkait erat dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular. Stres dapat menyebabkan arteri yang tertimbun plak menyempit dan ini menurunkan aliran darah hingga 27 persen. Penyempitan yang berarti terlihat bahkan pada arteri yang terkena penyakit ringan. Penelitian lain mengesankan bahwa stres berat dapat menyebabkan pecahnya dinding arteri yang mengandung plak dan memicu serangan jantung.
4.    Hindari alcohol
Alkohol dapat menaikkan tekanan darah, memperlemah otot jantung, mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung.
5.    Berhenti merokok
Merokok meningkatkan tekanan darah dan memasukkan zat-zat kimia beracun ke dalam tubuh, seperti nikotin dan karbon monoksida, ke dalam aliran darah. Zat-zat kimia ini, selanjutnya akan merusak arteri yang penting bagi kehidupan jantung.
6.    Kendalikan tekanan darah
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga jantung beresiko mengalami gagal fungsi.
7.    Berolahraga secara teratur
Olahraga yang teratur (sedikitnya tiga kali seminggu) turut menurunkan tingkat kolesterol yang jahat (LDL), menjaga tekanan darah agar tidak meningkat, dan mencegah kelebihan berat badan












L.    PEGOBATAN PENYAKIT KARDIOVASKULER
Berikut ini merupakan pegobatan terhadap penyakit kardiovaskuler :
1.    Latihan Treadmill (alat fitnes berjalan). Anda bisa melihat kondisi jantung anda dengan melihat hasil dari rekaman alat ini.
2.    Pola makan sehat dan seimbang
3.    Kurangi makanan berbahan gandum atau jagung, roti, pasta, nasi, makanan manis.
4.    Menjaga kadar gula pada tubuh
5.    Hindari makanan dari karbohidrat olahan, padi – padian dan gula. Hal tersebut dikarenakan makanan ini merupakan sumber glukosa dan menyebabkan kadar gula darah meningkat yang akan berakibat menghambat pankreas dalam memproduksi insulin serta menyebabkan penebalan lapisan endothelial pembuluh koroner.
6.    Konsumsi asam lemak Omega-3 yang cukup atau minyak ikan.
7.    Konsumsi sayuran-sayuran, buah-buahan jenis berri, dan suplemen yang mampu menekan dampak dari radikal bebas.
8.    Kenali tekanan darah dan lakukan apapun, supaya mencapai angka 115 / 75. Tekanan darah mungkin bahkan lebih penting daripada kolesterol. Diantara cara untuk menurunkan tekanan ini adalah dengan olah raga teratur, dan kurangi lemak di perut. Kenapa? karena lemak ini menutupi organ – organ penting, sehingga, supaya organ – organ ini bisa bekerja lebih baik, dibutuhkan tekanan darah lebih. Jadi, ketika lemak perut berkurang, tekanan darah yang dibutuhkan akan menurun drastis.
9.    Makan 250 gram kacang – kacangan setiap hari. kacangan akan meningkatkan kadar kolesterol baik, HDL, dan menurunkan radang. Kacang memiliki kadar asam lemak Omega 3 tinggi, memiliki protein & serat tinggi.
10. Coba cari tahu kadar HDL dan coba tingkatkan sampai di nilai 50. Bagi wanita, nilai HDL tinggi jauh lebih baik daripada LDL rendah. Entah kenapa, tapi yang jelas, makin tinggi nilai HDL, makin bagus (50 sudah termasuk bagus). Cara termudah untuk meningkatkan nilainya adalah olahraga, jangan meminum minuman keras, makan makanan dengan lemak sehat, misalnya: zaitun, canola. Asam Pantotenat (Vit. B5) juga bisa membantu.
11. Makan 10 sendok makan saus tomat dalam seminggu. Saus tomat penuh dengan kalium yang menurunkan tekanan darah. Yang saya maksud, bukan saus tomat yang asin, gurih dan berlemak, atau yang disajikan dengan pasta dalam jumlah raksasa. Saus biasa, sederhana, dan sehat.
12. Secara teratur, gunakan benang gigi. Menghindari penyakit mulut, mencegah radang arteri, yang membantu anda mengurangi kemungkinan sakit jantung. Jarang ada orang yang tahu bahwa kesehatan mulut mempengaruhi semua kesehatan arteri, yang mempengaruhi keadaan aliran darah ke jantung dan organ seksual bahkan mempengaruhi kerutan pada kulit.
13. Jangan makan minyak jenuh lebih dari 20 gram setiap hari, dan gunakan minyak trans sesedikit mungkin. Lemak jenuh dan lemak trans akan menyebabkan radang arteri. Cinnamon roll (roti kayu manis) memiliki 7 gram lemak jenuh. Minyak trans (misalnya dalam mentega atau margarin), sering ditemukan dalam makanan yang diproses atau dipanggang dalam oven.
14. Baca label, dan segera taruh kembali makanan yang label, dengan 5 bahan pertama menuliskan gula. Kenapa? urutan bahan diurutkan berdasarkan kandungan terbanyak. Memang boleh rendah lemak, tapi jika tinggi gula, sama saja bohong. Kenapa? karena jika makan gula berlebihan, ujung-ujungnya jadi lemak juga, yang ditumpuk di sekitar perut.
15. Makan 9 porsi sayuran dan buah setiap hari. Buah dan sayuran penuh dengan serat. Coba pelan-pelan tingkatkan jumlahnya dalam 2 – 6 minggu.
16. Berhenti merokok. Merokok mampu meningkatkan risiko berbagai penyakit jantung hingga dua kali lipat. Selain itu, merokok juga bisa membahayakan orang-orang di sekitar Anda yang menjadi perokok pasif. Jika Anda bukan perokok, lebih baik jauhi lingkungan yang penuh asap rokok, karena menjadi perokok pasif juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
17. Menjaga berat badan tubuh. Bertambahnya usia wanita seringkali berkaitan dengan bertambahnya berat badan dan obesitas. Obesitas menyebabkan risiko penyakit jantung meningkat. Untuk itu, sebaiknya jaga berat badan Anda tetap terkontrol. Hindari makanan berlemak atau makanan cepat saji.
18. Makanan bernutrisi. Selain menjaga berat badan Anda juga harus menjaga makanan yang Anda konsumsi. Lakukan diet kaya serat dan rendah lemak. Konsumsi lebih banyak sayuran hijau, buah segar, kedelai, gandum utuh, dan ikan.
19. Cek kesehatan rutin. Untuk mencegah masalah kesehatan lebih baik lakukan cek kesehatan secara rutin. Penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, serta tekanan darah tinggi adalah beberapa faktor risiko penyakit jantung. Selalu waspada dan tetap cek kesehatan Anda. semakin cepat gejala diketahui maka semakin cepat pula Anda bisa mengatasinya.
20. Olahraga. Untuk menjaga jantung agar tetap sehat dan aktif Anda harus teratur melakukan olahraga. Setidaknya lakukan olahraga 30 menit setiap hari. Jalan setengah jam setiap hari, menurunkan resiko serangan jantung sekitar 30 persen. Olahraga secara teratur juga membantu memompa darah lebih efisien ke seluruh tubuh dan mengurangi risiko penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan stres. Olahraga juga membantu menjaga tingkat gula darah tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUKUAN SECARA KOMPUTERISASI

Pengertian Komputerisasi Akuntansi dapat digambarkan sebagai sistem akuntansi yang menggunakan sistem komputer dan perangkat lunak akuntansi...