A. Sistem Kardioaskular
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang
ada pada organisme. Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk mempertahankan
kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam tubuh agar tetap homeostatis.
Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu kardio (jantung) dan vaskuler
(pembuluh darah). Jadi penyakit kardiovaskuler adalah adalah penyakit yang
mengganggu sistem pembuluh darah, dalam hal ini adalah jantung dan urat-urat
darah.
Darah dari jantung mengalir melalui sisi sebelah kiri
jantung yang kaya oksigen. Darah mengalir melalui pembuluh darah arteri lalu
menuju pembuluh darah arteri yang paling kecil yang disebut pembuluh darah
kapiler pada semua organ dan bagian tubuh.
Setelah darah mengantar oksigen dan nutrien ke seluruh tubuh
dan mengambil limbah dari sel-sel tubuh, darah dialirkan kembali ke sisi kanan
jantung melalui pembuluh darah vena. Sistem ini disebut sistem kardiovaskular.
Secara harfiah “cardio” berarti jantung, sedangkan “vascular” berarti
jaringan pembuluh arah.
Organ-organ
penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompa utama,
pembuluh darah, serta darah. Sistem kardiovaskuler yang sehat ditandai dengan
proses sirkulasi yang normal, apabila sirkulasi terhambat akibat keabnormalan
dari organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler ini maka akan dapat menimbulkan
berbagai penyakit bahkan bisa mematikan.
1.
Organ Utama Penyusun Sistem
Kardiovaskuler
Organ-Organ Penyusun Kardiovaskuler antara lain :
a. Cor
b. Pembuluh darah, yang mencakup aorta
beserta cabang-cabangnya, arteri pulmonalis dari truncus pulmonalis beserta
cabang-cabangnya, vena cava superior dan inferior
c. Darah. (Budianto, 2004)
2.
Mekanisme Sistole dan Diastole
Gambar
struktur jantung
Sistole terjadi saat ventrikel berkontraksi sedangkan atrium
relaksasi, sehingga tekanan interventrikularis meninggi. Hal ini menyebabkan
valvula atrioventriculare menutup, di samping itu darah akan terpompa menuju
aorta dan arteri pulmonalis, karena valvula semilunaris aorta dan valvula
semilunaris pulmonalis terbuka.
Diastole terjadi saat ventrikel berelaksasi sedangkan atrium
kontraksi, sehingga tekanan intraatrial meninggi. Hal ini menyebabkan valvula
atrioventricularis terbuka dan darah dari atrium masuk ke ventrikel, sedangkan
valvula semilunaris aorta dan pulmonalis tertutup. (Anonim, 2009).
3.
Daya Pompa Jantung
Daya
pompa jantung pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70
kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut ( volume denyutan adalah 70 ml ).
Jumlah darah yang setiap menit di pompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau
sekitar 5 liter.
Sewaktu
banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume
denyut lebih dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter
setiap menit. (Pearce, 2004).
4.
Tekanan Darah
Tekanan
darah ialah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada
dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Cara mengukur tekanan darah
adalah dengan menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer atau tensimeter..
B.
Mekanisme Peredaran Darah Manusia
Gambar Peredaran Darah Manusia
Mekanisme sistem peredaran darah dimulai saat darah yang
kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbon dioksida dari seluruh tubuh
mengalir melalui dua vena besar ( vena cava ) menuju ke dalam atrium dexter.
Setelah atrium dexter terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel
dexter melalui valvula tricuspidalis.
Darah dari ventrikel dexter akan di pompa melalui katub
semilunaris pulmonalis ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru- paru. Darah
akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil ( kapiler ) yang mengelilingi
kantong udara di paru- paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida
yang selanjutnya di hembuskan.
Selanjutnya, darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari
pulmo, mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium sinister. Peredaran
darah di antara bagian kanan jantung, paru- paru dan atrium sinister disebut
sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium sinister akan di dorong ke dalam
ventrikel sinister melalui valvula bicuspidalis. Selanjutnya ventrikel sinister
akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke
dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh) menuju ke suluruh bagian tubuh. Darah
kaya oksigen ini di sediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru – paru.
(Sherwood, 2001)
C.
Hubungan Sistem Sirkulasi dengan
Homeostasis
Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan
mengangkut O2, CO2, zat sisa elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke
bagian lain. Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel- sel. Sel- sel
akan membentuk sistem tubuh. (Sherwood, 2001)
D. Pengertian Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit gangguan pada
jantung dan pembuluh darah. Karena sistem kardiovaskular sangat vital, maka
penyakit kardiovaskular sangat berbahaya bagi kesehatan. Ada banyak macam
penyakit kardiovaskular, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah
penyakit jantung dan stroke. Dalam banyak kasus kelainan jantung baru
terdeteksi saat terjadi serangan jantung. Berikut beberapa jenis penyakit
kardiovaskular yang umum.
Penyakit kardiovaskuler sendiri biasanya terjadi akibat gaya
hidup, pola makan, dan aktivitas sehari-hari yang dijalani si pelaku yang tidak
memperhatikan kesehatan.Penggunaan istilah penyakit jantung dan kardiovaskular
acap kali digunakan saling bergantian. Adapun penyakit jantung pada dasarnya
mengacu pada kondisi jantung itu sendiri seperti infeksi dan kondisi yang
berdampak pada otot, katup, dan irama denyut jantung. Sedangkan istilah
kardiovaskular dipakai pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah yang nantinya dapat menyebabkan serangan jantung (heart attack),
nyeri dada (angina pectoris) ataupun stroke.
Penyakit jantung
adalah istilah yang luas yang berhubungan dengan sejumlah penyakit yang
mempengaruhi jantung.
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan
Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal – hal tersebut
antara lain otot jantung yang lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau
adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak
sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita
masih di dalam kandungan.
Jenis – jenis penyakit jantung itu sendiri bervariasi,
seperti : jantung koroner, tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke,
sakit di dada (anginan) dan penyakit jantung rematik.
E.
MACAM – MACAM PENYAKIT
KARDIOVASKULER
1.
Penyakit
Jantung Koroner (PJK)
Penyakit
jantung koroner disebabkan karena penyempitan pembuluh darah yang
mensuplai otot jantung. Pembuluh darah ini disebut pembuluh darah koroner. Aterosklerosis adalah
penyebab paling umum dari penyakit jantung koroner. Aterosklerosis adalah
pengerasan dan penyempitan pembuluh arteri koroner jantung oleh pembentukan
plak (kerak) dan penyumbatan. Penyakit jantung koroner disebabkan faktor resiko
seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, diabetes, pola hidup sedentary
(tidak aktif bergerak), usia tua, dan faktor keturunan.
Adalah
penyakit yang menyerang pembuluh darah dan bisa menyebabkan serangan jantung.
Hal ini diakibatkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat
penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung.
Penyakit
Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease)
ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi
dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma
atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar
dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan
darah bagi jantung.
Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis.
Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis.
a. Penyebab
Penyakit
arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi
ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan
faktor penting dalam gaya hidup seseorang. Secara spesifik, factor – faktor
yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner adalah :
1) Diet kaya lemak
2) Merokok
3) Malas berolah raga.
b. Pencegahan
Resiko
terjadinya penyakit arteri koroner bisa dikurangi dengan melakukan beberapa
tindakan berikut :
1) Berhenti merokok
2) Menurunkan tekanan darah
3) Mengurangi berat badan
4) Melakukan olah raga.
2.
Penyakit
Jantung Bawaan
Penyakit
jantung ini disebabkan kelainan jantung atau pembentukan struktur jantung tidak
normal saat lahir. Hal ini terjadi bisa merupakan karena faktor keturunan atau
karena faktor lain. Faktor resiko penyakit jantung bawaan antar lain ibu
menggunakan narkoba, minum banyak alkohol, mengalami penyakit tertentu, atau
ibu kurang gizi. Faktor-faktor resiko tersebut dapat menyebabkan bayi lahir
cacat, salah satunya dapat menyebabkan bayi memiliki cacat jantung.
3.
Stroke
Stroke
(cerebrovascular accident, CVA) terjadi jika suplai darah ke otak terhambat.
Hal ini dapat terjadi karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah. Orang
beresiko mengalami stroke adalah penderita darah tinggi, memiliki gangguan
irama detak jantung, memiliki kolesterol tinggi, perokok, penderita diabetes
dan orang lanjut usia.
Stroke
terjadi akibat kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak. Kemungkinan karena
terjadi pendarahan diotak. Stroke
termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai
dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena
berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan
oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya
pembuluh darah. Apabila oksigen sudah tidak bisa mensuplai jaringan otak maka
ini akan berakibat pada kematian.
WHO
mendefinisikan bahwa stroke adalah
gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit
pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu. Stroke dibagi menjadi dua
jenis yaitu: stroke iskemik dan stroke hemorragik.
a. Stroke
iskemik
Yaitu
tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau
keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Stroke Trombotik, proses terbentuknya thrombus yang
membuat penggumpalan.
2) Stroke Embolik, tertutupnya pembuluh arteri oleh
bekuan darah.
3) Hipoperfusion Sistemik, berkurangnya aliran darah ke
seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
b. Stroke
hemoragik
Adalah stroke yang disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada
penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu
:
1) Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam
jaringan otak.
2) Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang
subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang
menutupi otak).
a.
Faktor
Penyebab Stroke
Faktor
resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol,
Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes,
Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain. Faktor resiko perilaku, antara lain
Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast
food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba,
Obesitas.
b.
Derita
Pasca Stroke
Sudah
Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke.
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali
secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3
orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang
dapat menyebabkan kematian atau cacat Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang
terkena stroke. Dari jumlah tersebut :
1) 1/3 –> bisa pulih kembali,
2) 1/3 –> mengalami gangguan
fungsional ringan sampai sedang,
3) 1/3 sisanya –> mengalami gangguan
fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya
10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya
mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat
kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
c.
Akibat
Stroke lainnya:
1) 80% penurunan parsial/ total gerakan
lengan dan tungkai.
2) 80 – 90% bermasalah dalam berpikir
dan mengingat.
3) 70% menderita depresi.
4) 30 % mengalami kesulitan bicara,
menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke
tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang
generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga
kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup
dengan serba keterbatasan.
4.
Gagal
Jantung Kongestif (Congestive Heart Failure)
Gagal
jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke
seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan karena berhenti bekerja, namun
karena tidak memompa sekuat yang seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa
berbalik ke paru-paru dan bagian tubuh lainnya. Gagal jantung kongestif terjadi
jika otot-otot jantung tidak mampu memompa darah ke pembuluh darah.
Orang
yang beresiko mengalami gagal jantung kongestif antara lain orang yang memiliki
tekanan darah tinggi, gangguan irama detak jantung, serangan jantung, obesitas,
dsb. Gagal jantung atau Heart Failure merupakan penyakit jantung yang paling
menakutkan, yaitu jantung penderita berdetak tidak normal atau tidak berdetak
sebagaimana mestinya. Penyakit ini diakibatkan rusaknya katup jantung. Katup
jantung ini berfungsi sebagai pengatur aliran darah yang masuk searah menuju
jantung, biasanya terjadi setelah adanya serangan jantung.
5.
Penyakit
Vaskular Periferal (Peripheral Vascular Disease)
Penyakit
vascular peripheral (Peripheral vascular disease, PVD) atau penyakit arterial
peripheral (peripheral arterial disease, PAD) mempengaruhi lengan dan kaki.
Faktor resiko penyakit ini antara lain tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi,
merokok, obesitas, diabetes, tidak aktif bergerak, usia tua, dan faktor
keturunan.
6.
Penyakit
Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis)
Penyakit
vena dalam (Deep Vein Thrombosis, DVT) adalah terjadinya gumpalan darah beku
pada pembuluh vena kaki yang menyebabkan nyeri dan kaki tidak bisa digerakkan.
Gumpalan darah beku ini dapat berpindah ke jantung dan paru-paru yang
menyebabkan komplikasi yang membahayakan jiwa. Faktor resiko penyakit ini
antara lain operasi pembedahan yang lama, trauma, obesitas, kanker, baru
melahirkan, menggunakan alat kontrasepsi telan, terapi penggantian hormon, dsb.
7.
Penyakit
Jantung Rematik
Penyakit
ini terjadi karena kerusakan otot jantung dan katup jantung akibat demam
rematik (rheumatic fever). Demam rematik disebabkan infeksi bakteri
streptococcal.
8.
Penyakit
Kardiovaskular Lain
Ada
banyak jenis-jenis penyakit kardiovaskular lainnya, tetapi jarang terjadi
seperti tumor pembuluh darah, aneurysm pada pembuluh darah otak,
cardiomyopathy, penyakit katup jantung, pericarditis, aortic aneurysm, dsb.
9.
Tekanan
Darah Tinggi (Irama Jantung Abnormal)
Tekanan
Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri.
Gambar pasien yang menderita
tekanan darah tinggi
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa
gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung,
serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka
yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik),
angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
a.
Hipertensi
sistolik terisolasi,
tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang
dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini
sering ditemukan pada usia lanjut.
b.
Hipertensi
maligna
adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan
kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
a.
Penyebab
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
Jika penyebabnya diketahui, maka
disebut hipertensi sekunder.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB). Jantung normalnya berdetak 60 – 100 kali per menit. (sekitar 100 ribu / hari). Jantung yang berdetak tidak normal disebut arryhytmia atau dysrhythmia.
Jantung yang berdetak lambat (di bawah 60 kali/ menit) disebut bradyarrhythmias sedang yang cepat (berdetak diatas 100 kali/ menit) disebut tachyarrhytmias.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB). Jantung normalnya berdetak 60 – 100 kali per menit. (sekitar 100 ribu / hari). Jantung yang berdetak tidak normal disebut arryhytmia atau dysrhythmia.
Jantung yang berdetak lambat (di bawah 60 kali/ menit) disebut bradyarrhythmias sedang yang cepat (berdetak diatas 100 kali/ menit) disebut tachyarrhytmias.
10. Serangan Jantung
Serangan
Jantung (infark miokardial), (myocard infarct),(miokard infark)
adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan
aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati
karena kekurangan oksigen.
a.
Penyebab
Serangan
jantung biasanya terjadi jika suatu sumbatan pada arteri koroner
menyebabkan terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari
jantung.
Jika
terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih dari beberapa
menit, maka jaringan jantung akan mati.
Kemampuan
memompa jantung setelah suatu serangan jantung secara langsung berhubungan
dengan luas dan lokasi kerusakan jaringan (infark).
Jika
lebih dari separuh jaringan jantung mengalami kerusakan, biasanya jantung tidak
dapat berfungsi dan kemungkinan terjadi kematian. Bahkan walaupun kerusakannya
tidak luas, jantung tidak mampu memompa dengan baik, sehingga terjadi gagal
jantung atau syok.
Penyebab lain dari serangan jantung adalah :
a.
Suatu
bekuan dari bagian jantungnya sendiri. Kadang suatu bekuan (embolus)
terbentuk di dalam jantung, lalu pecah dan tersangkut di arteri koroner.
b.
Kejang
pada arteri koroner yang menyebabkan terhentinya aliran darah. Kejang ini bisa
disebabkan oleh obat (seperti kokain) atau karena merokok, tetapi kadang
penyebabnya tidak diketahui.
11. Nyeri Jantung (Angina)
Angina
(angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan
tertekan, yang terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen.
Kebutuhan
jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan
kekuatan denyut jantung). Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja
lebih berat dan karena itu menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan
oksigen.
Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
- Penyebab
Biasanya angina merupakan akibat dari penyakit arteri koroner.
Penyebab lainnya adalah: Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta), Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta), Stenosis subaortik hipertrofik, Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba), Anemia yang berat. - Gejala
Tidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang tidak disertai dengan angina disebut silent ischemia. Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak menyebabkan angina.
Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah tulang dada (sternum). Nyeri juga bisa dirasakan di :
1) Bahu kiri atau di lengan kiri
sebelah dalam.
2) Punggung
3) Tenggorokan, rahang atau gigi
4) Lengan kanan (kadang-kadang).
Banyak penderita yang menggambarkan
perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan nyeri.
Yang khas adalah bahwa angina :
1) Dipicu oleh aktivitas fisik
2) Berlangsung tidak lebih dari
beberapa menit
3) Akan menghilang jika penderita
beristirahat.
Kadang penderita bisa meramalkan
akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan tertentu. Angina seringkali
memburuk jika :
1) Aktivitas fisik dilakukan setelah makan
2) Cuaca dingin
3) Stres emosional.
- Unstable Angina
Merupakan
angina yang pola gejalanya mengalami perubahan.
Ciri angina pada seorang penderita biasanya tetap, oleh karena itu setiap perubahan merupakan masalah yang serius (msialnya nyeri menjadi lebih hebat, serangan menjadi lebih sering terjadi atau nyeri timbul ketika sedang beristirahat).
Ciri angina pada seorang penderita biasanya tetap, oleh karena itu setiap perubahan merupakan masalah yang serius (msialnya nyeri menjadi lebih hebat, serangan menjadi lebih sering terjadi atau nyeri timbul ketika sedang beristirahat).
- Penyakit Jantung Rematik.
Penyakit
jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena demam rematik, yang
disebabkan oleh bakteri streptokokus.
12. Demam Rematik
Adapun
yang dimaksud Demam Rematik adalah suatu peradangan pada persendian (artritis)
dan jantung (karditis).
a.
Penyebab
Demam
rematik biasanya terjadi akibat infeksi streptokokus pada tenggorokan. Demam
rematik bukan merupakan suatu infeksi, tetapi merupakan suatu reaksi peradangan
terhadap infeksi, yang menyerang berbagai bagian tubuh (misalnya persendian,
jantung, kulit).
b. Gejala
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang meradang. Biasanya gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan akibat streptokokus menghilang. Gejala utamanya adalah:
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang meradang. Biasanya gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan akibat streptokokus menghilang. Gejala utamanya adalah:
1) Nyeri persendian (artritis)
2) Nyeri dada atau palpitasi
(jantung berdebar) karena karditis
3) Renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea
Sydenham)
4) Ruam kulit (eritema marginatum)
5) Benjolan kecil dibawah kulit (nodul).
F. BERBAGAI ISTILAH GANGGUAN JANTUNG
Penyakit jantung banyak sekali
macamnya. Para penderitanya juga seringkali terkena lebih dari satu gangguan
(komplikasi). Berikut adalah beberapa jenis penyakit jantung yang perlu
diketahui :
1. Aterosklerosis.
Aterosklerosis
adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak ateromatus
(lemak, kolesterol dan buangan sel lainnya) sehingga menghambat dan menyumbat
pasokan darah ke sel-sel otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian
tubuh. Bila terjadi pada dinding arteri jantung, maka disebut penyakit
jantung koroner (coronary artery disease) atau penyakit jantung
iskemik. Atherosclerosis mengacu pada istilah proses pembentukan zat
lemak, kolesterol, produk buangan seluler, kalsium, dan fibrin (zat penggumpal
di dalam darah) pada dinding dalam pembuluh darah arteri. Zat-zat yang
terbentuk tersebut dinamakan plaque.
2.
Infark
Miokard Akut
Infark
miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan pada arteri koroner.
Otot-otot jantung yang tidak tersuplai darah akan mengalami kerusakan atau
kematian mendadak.
3.
Kardiomiopati
Kardiomiopati
adalah kerusakan/gangguan otot jantung sehingga menyebabkan dinding-dinding
jantung tidak bergerak sempurna dalam menyedot dan memompa darah.
4.
Arritmia
Arritmia
berarti irama jantung tidak normal, yang bisa disebabkan oleh gangguan rangsang
dan penghantaran rangsang jantung ringan maupun berat.
5.
Fibrilasi
Atrial.
Fibrilasi
atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang mengganggu atrial. Gangguan
impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan
memompa darah secara tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya
mengosongkan darah menuju ke serambi (ventrikel).
6.
Inflamasi
Jantung.
Inflamasi
jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis), selaput yang
menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi
jantung dapat disebabkan oleh racun maupun infeksi. Pericarditis Adalah
penyakit radang yang mengitari lapisan jantung yang umumnya diakibatkan
infeksi. Namun gangguan ini jarang terjadi.
7. Congenitas Heart Disease.
Biasanya
gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut juga kelainan pada jantung. Menurut
penelitian, 8 – 10 anak dari 1.000 kelahiran bisa terserang gangguan ini.
Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak.
8.
Kelainan
Katup Jantung.
Katup
jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung. Kelainan katup
jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis),
kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis).
Kelainan katup dapat terjadi sebagai bawaan lahir maupun karena infeksi dan
efek samping pengobatan.
G.
KOLESTEROL
Kolesterol adalah senyawa yang berisi lemak di dalam darah,
beredar dalam keadaan terikat dengan protein. Maka kolesterol ini bisa disebut
juga lipoprotein. Lipoprotein dikelompokan dalam tiga: densitas (kepadatan)
tinggi, densitas rendah, atau densitas sangat rendah, bergantung pada
perbandingan jumlah protein dibandingkan dengan lemak.
1. LDL (Low density lipoprotein)
cholesterol
LDL
juga dinamakan kolesterol “buruk” merupakan sumber utama pembentukan dan
penyumbatan arteri. Makin banyak LDL dalam darah, makin besar risiko penyakit
jantung.
2. VLDL (Triglycerides/very low density
lipoprotein) cholesterol
Trigliserida
merupakan jenis lemak lain dalam darah yang terbawa oleh lipoprotein dengan
densitas sangat rendah. VLDL sama dengan kolesterol LDL yang kebanyakan
mengandung lemak tapi tidak banyak protein. Kadar trigliserida yang tinggi,
bersamaan dengan kolesterol LDL yang tinggidapat meningkatkan risiko serangan
jantung.
3. DL (High density lipoproteins)
cholesterol
HDL
juga disebut kolesterol baik, membantu tubuh mengeluarkan kolesterol buruk
dalam darah. Semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin baik.
H. PENYEBAB PENYAKIT
JANTUNG/KARDIOVASKULAR
Serangan jantung dan stroke biasanya
terjadi akut dan terutama disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah darah
mengalir ke jantung atau otak. Alasan yang paling umum adalah terjadinya
penumpukan deposit lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Stroke
dapat disebabkan oleh perdarahan dari pembuluh darah di otak atau oleh karena
adanya bekuan darah. Faktor yg menyebabkan terkena resiko penyakit jantung
sebagai mana dikemukakan di dalam Satu Kongres Kardiolog di Munich Jerman
yaitu:
1. Merokok
2. Tekanan darah tinggi
3. Penyakit gula atau Diabetes
4. Satu skema pembagian lemak = waist
to hip ratio
5. Pola Makan yang salah
6. Kegiatan fisik yang berlebihan
7. Mengkonsumsi Alkohol
8. Banyaknya lemak di dalam darah
9. Faktor psikososial
10. Usia dan jenis kelamin
11. Keturunan dari keluarga
12. Stres (tekanan emosi)
I. FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG/ KARDIOVASKULAR
1.
Faktor
– faktor risiko utama:
- Tingkat Kolesterol yang tinggi. Apakah kolesterol Total Anda di atas 200? Jika ya, Anda berisiko. Tetapi, seperti yang kita lihat, kita akan menentukan target kolesterol yang lebih ketat—sekitar 150. Kita akan bicara lebih banyak soal angka ini.
- Tekanan darah tinggi. Idealnya, tekanan darah Anda seharusnya di bawah 120 dan 80.
- Kelebihan berat badan. Enam puluh lima persen populasi orang dewasa Amerika kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan menambah risiko penyakit jantung, demikian juga tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes type 2.
- Diabetes. Baik diabetes type 1 dan type 2 menambah risiko Anda.
- Merokok. Apakah Anda merokok? Merokok merusak pembuluh darah dan jantung, menyebabkan semakin tinggi kemungkinan terkena penyakit jantung.
- Gaya hidup yang kurang gerakan. Asosiasi Jantung Amerika mengelasikfikasi gaya hidup yang tidak banyak bergerak sebagai faktor risiko utama.
- Anggota keluarga yang berpenyakit jantung. Jika anggota keluarga Anda ada yang berpenyakit jantung, artinya Anda mempunyai gen yang dapat menambah risiko terhadap masalah jantung. Atau, bisa diartikan Anda mempunyai kecenderungan terkena risiko.
2.
Ada
faktor – faktor lain yang tidak begitu dominan dibandingkan dengan yang baru
disebutkan, tetapi bisa menjadi pemicu juga:
- Stress yang kronis, dan yang disebut-sebut sebagai orang yang berkepribadian “type A” —yakni, orang yang sangat tidak sabar dan bergaya bos.
- Umur: Pria 45 tahun atau lebih dan wanita 55 tahun atau lebih mempunyai risiko yang lebih tinggi. Akan tetapi, risiko tidak ada hubungannya samasekali dengan umur, tetapi lebih dengan pola makan yang tidak baik, merokok, atau kebiasaan tidak sehat lainnya dalam jangka waktu panjang.
- Jenis Kelamin: Pria lebih berisiko terhadap penyakit jantung dibandingkan dengan wanita pada usia muda. Tetapi wanita menjadi semakin berisiko setelah menopause. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama bagi pria dan wanita di Amerika Serikat.
Faktor risiko perilaku yang paling penting dari penyakit
jantung dan stroke adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas
fisik (olahraga),
penggunaan tembakau dan penggunaan alkohol. Faktor risiko perilaku bertanggung
jawab sekitar 80 % dari penyakit jantung koroner dan penyakit serebrovaskular.
Efek dari diet yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas
fisik mungkin muncul pada seseorang sebagai akibatnya tekanan darah mengangkat,
glukosa darah tinggi, lemak darah
meningkat, dan obesitas
atau kelebihan berat badan. Ini merupakan faktor risiko menengah dan dapat
diukur melalui fasilitas perawatan primer yang akan menunjukkan peningkatan
risiko berkembangnya serangan jantung, stroke, gagal jantung dan komplikasi
lainnya.
Penghentian penggunaan tembakau, pengurangan garam dalam
diet, mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, aktivitas fisik secara teratur dan
menghindari penggunaan alkohol telah terbukti mengurangi risiko penyakit
kardiovaskular. Risiko kardiovaskular juga dapat dikurangi dengan mencegah atau
mengobati hipertensi,
diabetes
dan kadar lemak darah yang tinggi (tinggi LDL kolesterol, rendah HDL
klesterol).
Kebijakan yang menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
membuat pilihan yang sehat sangat terjangkau dan sangat penting untuk
memotivasi orang-orang untuk mengadopsi dan mempertahankan perilaku hidup
sehat. Ada juga sejumlah faktor penentu yang mendasari atau sebagai penyebab
meningkatnya penyakit jantung seperti perubahan sosial, ekonomi dan budaya –
globalisasi, urbanisasi, dan bertambahnya populasi. Penentu lain termasuk
kemiskinan, stres dan faktor
keturunan.
J.
GEJALA
PENYAKIT JANTUNG
1.
Gejala
Umum
a. Nyeri pada dada dengan rasa seperti
tertusuk (Angina pektoris)
- Rasa berdebar pada jantung seperti tertekan
- Sesak nafas disertai keringat dingin dan juga kesemutan yang terasa hingga pada bagian lengan, punggung dan lain-lain.
- Bagi penderita gagal jantung sedikit berbeda, mungkin penderita tidak merasakan gejala seperti nyeri dada. Gejala umumnya yaitu mengalami kesulitan dalam tidur, dikuti kaki bengkak, mudah lelah, dan rasa sesak napas.
2.
Gejala
Munculnya Gangguan pada Jantung
Berikut
ini adalah lima petunjuk tersembunyi yang bisa menjadi penanda munculnya
gangguan pada jantung. Apabila Anda mengalami dua atau lebih gejala seperti
dibawah ini secara bersamaan, Goldstein menganjurkan untuk segera pergi ke
dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut :
a. Nyeri
leher
Pascaserangan
jantung, beberapa pasien mengingat kalau mereka sebelumnya merasakan nyeri dan
tegang pada leher. Mereka seringkali tak memperhatikan gejala ini karena mereka
hanya fokus pada gejala – gejala yang lebih dramatis seperti nyeri akut di
sekitar dada, bahu, dan lengan. “Perempuan khususnya lebih kecil kemungkinannya
mengalami gejala seperti ini, dan lebih mungkin untuk merasa nyeri mendadak
disertai rasa sesak di bagian bahu dan bagian bawah leher,” kata Margie
Latrella, seorang perawat dan juga penulis dari Women Cardiology Center,
New Jersey.
Rasa
sakit juga dapat merambat ke sisi kiri bagian tubuh, bahu kiri dan lengan. Saraf
dari jaringan jantung yang rusak mengirimkan sinyal rasa sakit yang naik turun
pada ruas tulang belakang yang dalam waktu bersamaan merambat ke saraf-saraf di
sekitar leher dan bahu.
b. Problem
seksual
Pria
dengan gangguan ereksi biasanya mempunyai masalah dengan penyakit pembuluh
darah koroner. Survei terhadap pria di Eropa menunjukkan, mereka yang dirawat
karena penyakit jantung dua dari tiga di antaranya menderita disfungsi ereksi
selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya didiagnosis memiliki masalah dengan
jantung. Menurut Goldstein, beberapa penelitian terbaru yang menguji hubungan
antara disfungsi ereksi dan penyakit kardiovaskuler juga semakin meyakinkan.
Tak
heran bila kini para dokter mempertimbangkan untuk juga mengatasi masalah
kardiovaskuler ketika pria mengeluhkan disfungsi ereksi. “Dalam beberapa tahun
terakhir, telah ada bukti yang cukup jelas bahwa ada risiko substansial
peningkatan serangan jantung dan kematian pada pasien dengan disfungsi ereksi,”
kata Goldstein. Seperti halnya pembuluh darah di sekitar jantung yang dapat
menyempit dan mengeras, hal sama juga dapat terjadi pada pembuluh yang meyuplai
darah ke bagian penis. Karena pembuluh darah di sekitar penis lebih kecil,
pembuluh-pembuluh ini bisa mengalami kerusakan yang lebih cepat — bahkan
tiga atau empat tahun lebih cepat sebelum penyakit jantung terdeteksi.
c. Pusing,
pingsan, atau sesak napas
Sebuah
studi yang dipublikasikan Circulation: Journal of the American Heart
Association, menyebutkan lebih dari 40 persen perempuan melaporkan bahwa
mereka cenderung mengalami sesak napas di saat sebelum terjadinya serangan
jantung. Anda mungkin akan merasakan tak bisa bernafas, lemas atau pusing
serasa berada di ketinggian. Bila Anda tergopoh-gopoh ketika naik tangga,
menyapu halaman, berjalan santai, atau aktivitas lain yang sebelumnya tak
membuat Anda kesulitan, gejala ini perlu diwaspadai sebagai peringatan penting,
Ini
akibat tidak cukupnya darah mengalir pada pembuluh yang mengangkut oksigen ke
jantung. Nyeri pada otot jantung atau angina juga bisa membuat seseorang
merasakan sulit menarik nafas dalam. Penyakit pembuluh darah koroner, di
mana pembuluh darah jantung tersumbat akibat penumpukan plak, menyebabkan
organ jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Sensasi mendadak tak
bisa bernafas dalam seringkali menjadi pertanda angina, salah satu jenis nyeri
pada otot jantung.
d. Gangguan
pencernaan, mual, atau heartburn
Walaupun
kebanyakan dari kita berpikir kondisi yang berhubungan dengan jantung identik
dengan nyeri pada dada, tetapi sebenarnya hal ini dapat terjadi juga di bagian
perut. Pada beberapa orang khususnya wanita, gejala seperti heartburn atau
perasaan terbakar pada bagian dada, sesnsasi perut kekenyangan atau tersedak
perlu diwaspadai. Gangguan pencernaan yang parah dan mual juga dapat
menjadi tanda awal serangan jantung, atau biasa disebut infark miokard,
khususnya pada wanita. Sebuah penelitian menunjukkan, perempuan dua kali lebih
mungkin mengalami muntah, mual, dan gangguan pencernaan selama beberapa bulan
menjelang serangan jantung.
Timbunan
lemak di pembuluh darah dapat mengurangi atau menurunkan suplai darah ke
jantung sehingga menimbulkan perasaan seperti sesak, tertindih atau nyeri –
yang kebanyakan terjadi di daerah dada tetapi terkadang juga di bagian perut.
Tergantung dari bagian jantung mana yang terkena, hal itu akan memberikan
sinyal ke seluruh tubuh. Mual dan pusing-pusing juga dapat menjadi pertanda
bahwa serangan jantung sedang terjadi. Oleh sebab itu, segera panggil dokter
Anda bila keluhan tersebut terus dialami.
e. Sakit pada
rahang dan telinga
Sakit
pada rahang adalah sesuatu yang terkadang misterius dan sangat mengganggu.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi terkadang bisa menjadi
petunjuk adanya penyakit pembuluh darah koroner (CAD) dan awal serangan
jantung. Beberapa ahli kini sedang fokus meneliti hubungan sakit pada rahang
dengan risiko serangan jantung. Hasil survei menunjukkan, banyak pasien pasca
serangan jantung melaporkan sakit pada rahang mereka menjelang terjadinya
serangan jantung.
Kerusakan
pada jaringan organ jantung dapat memicu pengiriman sinyal naik turun pada
bagian tulang belakang yang kemudian meluas pada sarar-saraf yang tersebar dari
mulai tulang leher, rahang hingga ke bagian telinga.
3.
Gejala
Serangan Jantung
Gejala
khas serangan jantung akut adalah nyeri dada tiba-tiba (biasanya menjalar
ke lengan kiri atau sisi kiri leher), sesak napas (dada terasa seperti “diinjak
gajah”), mual, muntah, jantung berdebar, berkeringat, dan gelisah. Serangan
jantung pada perempuan memiliki lebih banyak gejala dan tidak selalu khas.
Sekitar seperempat kasus infark miokard terjadi “diam-diam”, tanpa nyeri dada
atau gejala lainnya. Serangan jantung diam-diam tersebut terutama terjadi pada
orang tua, pada pasien diabetes mellitus dan setelah transplantasi jantung.
Pada penderita diabetes, kenaikan ambang nyeri, neuropati otonom, dan faktor
psikologis mungkin menyebabkan gejalanya tidak terasa.
a. Diagnosis
Tes untuk mendiagnosis serangan
jantung meliputi :
1) Elektrokardiogram (ECG): pembacaan
impuls listrik jantung. Kadang-kadang tes ini dilakukan sembari Anda
berolahraga dengan sepeda statis atau treadmill.
2) Tes darah: untuk mengukur tingkat
zat dilepaskan ke dalam darah ketika otot jantung rusak.
3) Angiogram (atau kateterisasi
jantung): rontgen khusus arteri koroner Anda.
b. Pengobatan
Secara Medis
Pengobatan serangan jantung adalah dengan:
1) Obat untuk melarutkan gumpalan darah
yang memblokir arteri koroner.
2) Angioplasty dan implantasi stent:
prosedur untuk membuka arteri koroner yang tersumbat dengan menggunakan balon
di titik penyempitan. Setelah arteri terbuka, tabung logam khusus yang dapat
menggelembung (stent) ditempatkan agar tetap terbuka.
3) Operasi bypass: operasi di
mana aliran darah dialihkan dari area penyempitan di arteri koroner Anda.
4) Penggunaan obat jangka panjang :
untuk menurunkan risiko gangguan jantung lebih lanjut. Obat-obatan ini mungkin
mencakup dosis kecil aspirin reguler, obat penurun kolesterol, beta-blocker
dan penghambat ACE (angiotensin-converting enzyme).
5) Defibrilator implan jantung (ICD):
perangkat kecil yang kadang-kadang ditanam di dekat jantung untuk
mengelola irama jantung abnormal (aritmia) yang mungkin terjadi setelah
serangan jantung.
K.
PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG
Berikut
ini merupakan pencegahan penyakit jantung :
1. Hindari makanan yang mengandung
kolesterol (LDL) tinggi
Kolesterol
jahat atau LDL dikenal sebagai penyebab utama terjadinya proses aterosklerosis,
yaitu proses pengerasan dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak,
ginjal, dan mata. Akibat proses itu, saluran pembuluh darah, khususnya pembuluh
darah koroner, menjadi sempit dan menghalangi aliran darah di dalamnya.
Akibatnya, jantung akan sulit memompa darah. Keadaan tersebut dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung.
2. Mengonsumsi makanan yang berserat
tinggi (sayur dan buah).
Serat
diketahui punya peran penting dalam menjaga kesehatan. Serat terdiri dari dua
jenis, yakni serat larut dan tak larut. Serat larut tidak dapat dicerna oleh
enzim pencernaan, tetapi larut dalam air panas. Serat larut inilah yang membuat
perut kenyang lebih lama dan memberikan energi lebih panjang serta bermanfaat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Umumnya, terdapat pada buah dan sayur
dan juga pada oat (bubur gandum). Serat yang larut dalam tubuh dapat mengikat
kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh. Peran itulah yang mampu menurunkan
kadar kolesterol dalam darah hingga menurunkan resiko penyakit jantung.
3. Hindari stress
Hasil
penelitian ilmuwan Belanda yang dipublikasikan jurnal Clinical Endocrinology
and Metabolism menunjukkan bahwa kadar hormon kortisol yang tinggi akibat stres
terkait erat dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular. Stres dapat
menyebabkan arteri yang tertimbun plak menyempit dan ini menurunkan aliran
darah hingga 27 persen. Penyempitan yang berarti terlihat bahkan pada arteri
yang terkena penyakit ringan. Penelitian lain mengesankan bahwa stres berat
dapat menyebabkan pecahnya dinding arteri yang mengandung plak dan memicu
serangan jantung.
4. Hindari alcohol
Alkohol
dapat menaikkan tekanan darah, memperlemah otot jantung, mengentalkan darah dan
menyebabkan kejang arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung.
5. Berhenti merokok
Merokok
meningkatkan tekanan darah dan memasukkan zat-zat kimia beracun ke dalam tubuh,
seperti nikotin dan karbon monoksida, ke dalam aliran darah. Zat-zat kimia ini,
selanjutnya akan merusak arteri yang penting bagi kehidupan jantung.
6. Kendalikan tekanan darah
Tekanan
darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga jantung beresiko
mengalami gagal fungsi.
7. Berolahraga secara teratur
Olahraga
yang teratur (sedikitnya tiga kali seminggu) turut menurunkan tingkat
kolesterol yang jahat (LDL), menjaga tekanan darah agar tidak meningkat, dan mencegah
kelebihan berat badan
L. PEGOBATAN PENYAKIT KARDIOVASKULER
Berikut ini merupakan pegobatan terhadap
penyakit kardiovaskuler :
1. Latihan Treadmill (alat
fitnes berjalan). Anda bisa melihat kondisi jantung anda dengan melihat hasil
dari rekaman alat ini.
2. Pola makan sehat dan seimbang
3. Kurangi makanan berbahan gandum atau
jagung, roti, pasta, nasi, makanan manis.
4. Menjaga kadar gula pada tubuh
5. Hindari makanan dari karbohidrat
olahan, padi – padian dan gula. Hal tersebut dikarenakan makanan ini merupakan
sumber glukosa dan menyebabkan kadar gula darah meningkat yang akan berakibat
menghambat pankreas dalam memproduksi insulin serta menyebabkan penebalan
lapisan endothelial pembuluh koroner.
6. Konsumsi asam lemak Omega-3 yang
cukup atau minyak ikan.
7. Konsumsi sayuran-sayuran,
buah-buahan jenis berri, dan suplemen yang mampu menekan dampak dari radikal
bebas.
8. Kenali tekanan darah dan lakukan
apapun, supaya mencapai angka 115 / 75. Tekanan darah mungkin bahkan lebih
penting daripada kolesterol. Diantara cara untuk menurunkan tekanan ini adalah
dengan olah raga teratur, dan kurangi lemak di perut. Kenapa? karena lemak ini
menutupi organ – organ penting, sehingga, supaya organ – organ ini bisa bekerja
lebih baik, dibutuhkan tekanan darah lebih. Jadi, ketika lemak perut berkurang,
tekanan darah yang dibutuhkan akan menurun drastis.
9. Makan 250 gram kacang – kacangan
setiap hari. kacangan akan meningkatkan kadar kolesterol baik, HDL, dan
menurunkan radang. Kacang memiliki kadar asam lemak Omega 3 tinggi, memiliki
protein & serat tinggi.
10. Coba cari tahu kadar HDL dan coba
tingkatkan sampai di nilai 50. Bagi wanita, nilai HDL tinggi jauh lebih baik
daripada LDL rendah. Entah kenapa, tapi yang jelas, makin tinggi nilai HDL,
makin bagus (50 sudah termasuk bagus). Cara termudah untuk meningkatkan
nilainya adalah olahraga, jangan meminum minuman keras, makan makanan dengan
lemak sehat, misalnya: zaitun, canola. Asam Pantotenat (Vit. B5) juga bisa
membantu.
11. Makan 10 sendok makan saus tomat
dalam seminggu. Saus tomat penuh dengan kalium yang menurunkan tekanan darah.
Yang saya maksud, bukan saus tomat yang asin, gurih dan berlemak, atau yang
disajikan dengan pasta dalam jumlah raksasa. Saus biasa, sederhana, dan sehat.
12. Secara teratur, gunakan benang gigi.
Menghindari penyakit mulut, mencegah radang arteri, yang membantu anda
mengurangi kemungkinan sakit jantung. Jarang ada orang yang tahu bahwa
kesehatan mulut mempengaruhi semua kesehatan arteri, yang mempengaruhi keadaan
aliran darah ke jantung dan organ seksual bahkan mempengaruhi kerutan pada kulit.
13. Jangan makan minyak jenuh lebih dari
20 gram setiap hari, dan gunakan minyak trans sesedikit mungkin. Lemak jenuh
dan lemak trans akan menyebabkan radang arteri. Cinnamon roll (roti kayu manis)
memiliki 7 gram lemak jenuh. Minyak trans (misalnya dalam mentega atau
margarin), sering ditemukan dalam makanan yang diproses atau dipanggang dalam
oven.
14. Baca label, dan segera taruh kembali
makanan yang label, dengan 5 bahan pertama menuliskan gula. Kenapa? urutan
bahan diurutkan berdasarkan kandungan terbanyak. Memang boleh rendah lemak,
tapi jika tinggi gula, sama saja bohong. Kenapa? karena jika makan gula
berlebihan, ujung-ujungnya jadi lemak juga, yang ditumpuk di sekitar perut.
15. Makan 9 porsi sayuran dan buah
setiap hari. Buah dan sayuran penuh dengan serat. Coba pelan-pelan tingkatkan
jumlahnya dalam 2 – 6 minggu.
16. Berhenti merokok. Merokok mampu meningkatkan risiko
berbagai penyakit jantung hingga dua kali lipat. Selain itu, merokok juga bisa
membahayakan orang-orang di sekitar Anda yang menjadi perokok pasif. Jika Anda
bukan perokok, lebih baik jauhi lingkungan yang penuh asap rokok, karena
menjadi perokok pasif juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
17. Menjaga berat badan tubuh. Bertambahnya usia wanita
seringkali berkaitan dengan bertambahnya berat badan dan obesitas. Obesitas
menyebabkan risiko penyakit jantung meningkat. Untuk itu, sebaiknya jaga berat
badan Anda tetap terkontrol. Hindari makanan berlemak atau makanan cepat saji.
18. Makanan bernutrisi. Selain menjaga berat badan Anda
juga harus menjaga makanan yang Anda konsumsi. Lakukan diet kaya serat dan
rendah lemak. Konsumsi lebih banyak sayuran hijau, buah segar, kedelai, gandum
utuh, dan ikan.
19. Cek kesehatan rutin. Untuk mencegah masalah kesehatan
lebih baik lakukan cek kesehatan secara rutin. Penyakit seperti diabetes,
kolesterol tinggi, serta tekanan darah tinggi adalah beberapa faktor risiko
penyakit jantung. Selalu waspada dan tetap cek kesehatan Anda. semakin cepat
gejala diketahui maka semakin cepat pula Anda bisa mengatasinya.
20. Olahraga. Untuk menjaga jantung agar tetap
sehat dan aktif Anda harus teratur melakukan olahraga. Setidaknya lakukan
olahraga 30 menit setiap hari. Jalan setengah jam setiap hari, menurunkan
resiko serangan jantung sekitar 30 persen. Olahraga secara teratur juga membantu
memompa darah lebih efisien ke seluruh tubuh dan mengurangi risiko penyakit
lain seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan stres. Olahraga juga
membantu menjaga tingkat gula darah tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar