Selasa, 14 Agustus 2018

bayi baru lahir


2.1  Konsep Dasar BBL Normal
2.1.2        Pengertian
BBLN adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu-42 minggu dengan berat badan 2500 gr – 4000 gram. (asuhan kesehatan anak, 1993 : 69).
Ciri-ciri BBLN:
-BB 2500-4000 gram
-PBL 48-52 cm
-Lingkar dada dan kepala : 30-38 cm dan 33-35 cm.
-TTV          :           Suhu    : 3650C – 375 0C
Nadi    : 140 – 160 x/mnt
RR       : 40-60 x/mnt
-Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan kesuburan cukup terbentuk dan diliputi vernic caseosa.
-Rambut lanigo tidak terlihat lagi, rambut kepala biasanya sudah sempurna, kuku agak panjang dan lemas.
-Genetalia pada laki-laki testis sudah turun dan pada perempuan labia mayora sudah menutup labia minora.

2.1.2        Refleks
Refleks yang terdapat pada neonatus normal
a.       Morro atau refleks terkejut
Refleks ini merupakan tanda adanya koordinasi neuromuscular yang memuaskan. Tidak adanya refleks moro menunjukkan kerusakan serobral. Refleks ini di jumpai selama beberapa minggu setelah dilahirkan dengan refleks morro bayi akan memperlihatkan reaksi terhadap rangsangan eksternal tiba-tiba.
b.      Refleks menggenggam
Refleks menggenggam bisa kuat sekali dan kadang-kadang bayi di angkat dari permukaan meja sementara ia berbaring dan menggenggam jari petugas.
c.       Refleks menghisap
Bayi normal / matur akan berupaya untuk menghisap setiap badan yang menyentuh bibirnya, refleks menelan yang terdapat.
d.      Rooting refleks “mencari”
Jika pipi bayi di sentuh, ia akan menolehkan kepalanya ke sisi yang disentuh itu untuk mencari putting susu.
e.       Refleks melangkah
Jika bayi didirikan dengan memegang badannya di bawah kedua lengannya, sehingga kedua kakinya menyentuh suatu permukaan yang keras. Maka ia akan mengangkat mula-mula tungkai yang satu dan tungkai lainnya. Seperti gerakan meraba berjalan/melangkah. Refleks ini biasanya menghilang setelah 48 jam.
f.       Menangis
Tangisan bayi yang baru lahir harus kuat dan jernih. Setiap variasi dari keadaan ini tangisan yang lemah atau bernada tinggi / melengkung merupakan keadaan abnormal dan harus dilaporkan.

2.1.3        Eliminasi
a.       Urine
Bayi berkemih hanya sekali /dua kali selama 24 jam pertama. Urine sering mensekresikan pada saat lahir dan jika bayi tidak berkemih dalam 24 jam pertama, dokter anak yang merawatnya harus di beritahu sesudah hari pertama ekskresi urine akan terjadi dengan sering yaitu, sekitar 10-12 kali perhari.
b.      Fases
Feses/tinja pertama yang di keluarkan oleh bayi terdiri atas mekonium, yaitu bahan seperti ter berwarna hijau gelap yang terbentuk dalam saluran usus selama kehidupan dalam  rahim. Defekasi harus terjadi dalam 24 jam pertama.

2.1.4        Penilaian Bayi Baru Lahir
-          Penilaian bayi yang baru lahir dengan apgar score (AS)
-          Penilaian tradisional selama periode reaktifitas


Tabel 2.1 Periode Dengan Kajian Fisik Secara Sistematik

0
1
2
Appearance
(Warna kulit)
Pucat
Badan merah, ekstremitas biru
Seluruh tubuh kemerah-merahan
Pulse rate
(Frekuensi nadi)
Tidak ada
<100
>100
Grimace
(Reaksi rangsangan)
Tidak ada
Sedikit gerakan mimik
Batuk/bersin
Activity
(Tonus otot)
Tidak ada
Ekstremitas sedikit fleksi
Gerakan aktif
Respiratory
(Pernafasan)
Tidak ada
Lemah/tidak teratur
Baik/menangis
Catatan:
NA 1 menit lebih / sama dengan 7 tidak perlu resusitasi.
NA 1 menit 4-6 bagian anda masuk ventelion
NA 1 menit 0-3 lakukan intubasi.
Dari hasil penilaian tersebut dapat di ketahui apakah bayi normal (vigorous baby : AS 7-10), asfiksia sedang-ringan (nilai, AS 4-6) asfiksia berat (nilai AS 0-3).

2.2      Perubahan-perubahan pada BBL
2.2.1        Perubahan Metabolisme Karbohidrat
Dalam waktu 2 jam setelah bayi lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah, oleh karena kadar gula darah tali pusat yang 65 mg/100 ml akan menurun menjadi 50mg/100 ml, energi tambahan yang di perlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir di ambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg / 100 ml.

2.2.2        Perubahan suhu tubuh
Sesaat sesudah bayi lahir ia akan berada di tempat yang suhunya lebih rendah dari dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila dibiarkan saja suhu kamar 250C maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi, konversi dan radiasi sebanyak 200 kalori / kg BB / menit. Sedangkan produksi panas yang dihasilkan terhadap bayi hanya 1/10 nya keadaan ini menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 20C dalam waktu 15 menit akibat suhu tubuh yang rendah metabolisme jaringan naik 5 kebutuhan oksigen 59 naik.

2.2.3        Perubahan pernafasan
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dan pertukaran gas melalui, plasenta, setelah lahir pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi.
Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertama adalah
-          Tekanan mekanisme dari toraks sewaktu melalui jalan lahir.
-          Penurunan pada oksigen dan kenaikan pada oksigen merangsang hemo reseptor yang terletak di sinus caratus.
-          Rangsangan dingin di daerah maka dapat merangsang permukaan gerakan pernafasan.
-          Refleks deflasi kening brear
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir terjadi dalam waktu 20 detik setelah di lahirkan
-          Tekanan rongga dada bayi pada saat melalui jalan lahir. Pervag mengakibatkan cairan paru-paru (pada BBLN jumlahnya 80-100 ml) kehilangan dari jumlah cairan tersebut sehingga cairan yang hilang dig anti dengan udara paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula pernafasan biasnya crafragmatik dan abdominal.

2.2.4        Perubahan sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2 dan meningkatnya tekanan O2,  hal ini mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah meningkat hal ini menyebabkan darah dan arteri pulmanalis mengalir ke paru-paru dan ductus arteiosus menutup.

2.3    Penanganan Bayi Baru Lahir
-          Melakukan pembersihan lendir pada saat kepala keluar dengan pembersih mulut, hidung dan mata dengan kasas steril.
-          Jam lahir di catat
-          Lendir di hisap sebersih mungkin sambil di tidurkan dengan kepala lebih rendah dari kaki dengan hisap dari mulut dan hidung.
-          Tali, PSI di ikat dengan baik sebelumnya di klem kemudian di ikat dengan benang steril
-          Segera setelah lahir bayi yang sehat akan menangis kuat
-          Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain yang halus
-          Memotong dan merawat tali PSI
·         Celupkan tengah yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% untuk membersihkan darah.
·         Bilas dengan air matang / DTT.
·         Keringkan tangan.
·         Ikat tali, PSI sekitar 1 cm dari PSI bayi dengan menggunakan benang DTT / tali pusat.
·         Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering
·         Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pastikan bahwa bagian kepala bayi di selimuti setiap saat keringkan bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang cukup besar sehingga bayi akan cepat kehilangan panas tubuh jika bagian kepalanya tidak tertutup.
-          Anjurkan ibu hamil memeluk dan menyusui bayinya memeluk bayi akan membuat bayi tetap hangat dan merupakan upaya pencegahan kehilangan panas yang baik.
-          Lakukan penimbangan sebelum bayi mengenakan pakaian
-          Memberikan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata dengan cara mata bayi di bersihkan
-          Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi
Mengukur BB, PB, LK, Lila, LD, Observasi, TTV, keadaan retlok, keadaan eliminasi.

2.4      Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal
Tanggal           : 10 – 01 – 2013
Jam                  : 20.00 WIB
A.    Pengkajian
1)      Data Subyektif
  1. Identitas Bayi
Nama        : Bayi Ny ‘E’.
Umur        : 3 hari.
Tgl/jam lahir : 7 – 1 – 2013/11.00 WIB
JK             : Perempuan.
  1. Identitas Orang Tua
Nama        : Ny ‘ A ‘ / Tn ‘ J ‘
Umur        : 33 tahun / 35 tahun
Suku         : Jawa
Agama      : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan  : IRT/Petani
Alamat     : Campurejo 3/2 Kediri


c. Riwayat Obsteri (Ibu)
a)      Riwayat kehamilan : GIII P0000
b)      Pemeriksaan kehamilan : Teratur.
c)      Total ANC : 3 x trimester I, 2 x trimester II, 3 x trimester III
d)     Suntikan TT : 1x saat CPW dan 1x pada usia kehamilan 2 bulan
d. . Riwayat Kehamilan/Persalinan
-     Jenis persalinan : Spontan, LBK, Normal, Langsung menangis.
-     Tanggal lahir/jam : 7 – 1 – 2013
-     BBL            : 3400 gram
-     PBL            : 49 cm
-     LD              : 34 cm
-     AS              : 8 – 9
-     JK               : Perempuan.
e. Pola Kebutuhan Sehari-Hari
a)      Nutrisi
-           Jenis : ASI  susu formula.
-           Frekuensi : Tiap 2 – 3 jam
-           Saat kapan : Saat bayi lapar/haus
-           Cara pemberian : Disusui langsung dan susu formula menggunakan sendok
-           Kemampuan mengisap : Baik
-           Kesulitan : Tidak ada
b) Eliminasi
-          BAK
·         Frekuensi : 4 – 5 x/hari.
·         Bau/Warna : Khas amoniak/kuning muda.
-          BAB
·         Frekuensi : 1 – 2 x/hari
·         Konsistensi/warna : Lunak/kehitam-hitaman (mekonium).
c)      Mandi
Dimandikan 1kali sehari pada pagi hari.
d) Tidur
-          Lamanya tidur : tidak menentu
-          Kesulitan tidur : tidak ada
-          Waktu tidur : pagi hari, siang hari dan malam hari. Bayi sering terbangun dan menangis jika lapar dan popoknya basah.
f. Data Psikososial
a) Pola emosional bayi
- Bayi menangis jika popoknya basah.
- Bayi menyusu belum terlalu kuat.
- Bayi tidak gelisah.
b) Pola emosional orang tua/ibu
- Ibu senang dan bahagia atas kelahiran bayinya dan akan merawat bayinya dengan baik.
- Ibu berharap agar bayinya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat.
c) Interaksi orang tua terhadap bayi baik.

g.      Pemeriksaan Obstetrik
Pemeriksaan pengukuran.
1. Ukuran lingkaran.
a. Lingkar kepala : 29 cm
b. Lingkar dada : 28 cm
c. Lingkar perut : 29 cm
d. Lingkaran lengan : 9 cm
2. Ukuran panjang
a. Kepala-simfisis : 28 cm
b. Simfisis-kaki : 20 cm

B.     Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
DS : - bayi lahir tgl 7 – 1 – 2013 jam 11.00 WIB jenis kelamin perempuan
DO : - BB normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu dan BBL antara 2500 – 4000 gram dan PBL ≥ 45 cm.
- Pertumbuhan organ-organ tubuh bayi sudah normal, baik anatomi maupun fisiologis. ( Ilmu kebidanan 2007 )

C. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial.

D. Tindakan Segera/Kolaborasi
Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan/segera atau kolaborasi.

E. Rencana Asuhan
Tujuan :
- Bayi dapat melewati masa transisi dengan baik.
- Tidak terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat.
- Bayi sehat dan dalam keadaan normal.
- Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan diluar kandungan.
Kriteria keberhasilan :
- Bayi sehat, TTV dalam batasan normal
- Tali pusat tidak merah dan tidak bengkak
- Tali pusat kering dan cepat pupuh/lepas
Rencana tindakan.
1.          Observasi Keadaan Umum dan TTV.
Rasional : Untuk mengidentifikasi secara dini maslah BBL serta indikator untuk melakukan tindak selanjutnya.
2.          Beri kehangatan bayi dengan membungkus dan menyelimuti tubuh bayi.
Rasional : Bayi pada awal kehidupannya sangat mudah kehilangan panas bila berada lingkungan yang kurang baik.
3.          Anjurkan pada ibu untuk mengganti pembungkus tali pusat setiap kali habis mandi.
Rasional : Bertujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat dan mempercepat puputnya tali pusat.
4.          Anjurkan pada ibu untuk mengganti popok bayinya setiap kali basah.
Rasional : Merupakan salah satu usaha untuk mencegah terjadinya hipotermi dan juga dapat mencegah ruam popok sebagai reaksi kulit terhadap amoniak pada urine dan penyebaran bakteri pada feces.
5.          Anjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.
Rasional : Dengan menyusui bayinya sesering mungkin dapat merangsang produksi ASI dan merangsang refleks isap bayi.
6.    Memberikan HE pada ibu tentang :
a. Perawatan tali pusat.
Rasional : Untuk mencegah infeksi dan mempercepat puputnya tali pusat serta memberikan rasa nyaman pada bayi.
b.ASI eksklusif.
Rasional : ASI merupakan makan utama bayi yang dapat memberi keuntungan bagi tumbuh kembang bayi, ASI 1 – 3 sangat berisi colostrum yang mengandung antibodi yang sangat penting bagi bayi.
c.       Tanda-tanda infeksi.
Rasional : Pengenalan tanda-tanda infeksi pada ibu dan keluarga agar ibu dapat mengenali tanda-tanda infeksi sehingga ibu dapat mengambil tindakan yang sesuai jika menemukan tanda-tanda tersebut.
7.      Anjurkan pada ibu untuk membawa bayinya ke posyandu.
Rasional : Untuk dapat memperoleh imunisasi secara lengkap dan dapat mengetahui perkembangan bayinya.

F. Implementasi
1. Memberitahu pada ibu tentang KU dan TTV bayi dengan hasil dalam keadaan baik.
TTV (P : 48 x/menit, S : 36oC, N : 124 x/menit)
2. Memberi kehangatan pada bayi dengan cara membungkus bayi dengan selimut yang bersih dan kering.
3. Menganjurkan pada ibu untuk mengganti pembungkus tali pusat setiap kali habis mandi.
4. Menganjurkan pada ibu untuk mengganti popok bayinya setuap kali basah/kotor.
5. Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.
6. Memberikan HE pada ibu tentang :
a. Perawatan tali pusat dengan menjaga kebersihan tali pusat dan jangan dibubuhi dengan sesuatu seperti bedak atau ramuan.
b. ASI eksklusif yaitu pemberian ASI saja tanpa makanan tambahan lainnya sampai umur 6 bulan.
c. Tanda-tanda infeksi diantara tali pusat kemerahan, bau busuk dan bayi demam.
7. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke Posyandu.

G. EVALUASI
1.      Keadaan Umum bayi baik, TTV dalam batas normal
( P: 48 x/menit, S : 36,8 oC, N : 120 x/menit )
2.      Bayi tidak mengalami hipotermi.
Hasil : suhu dalam keadaan normal ( S : 36,8 oC ).
3.      Bayi tidak mengalami infeksi.
Hasil : tali pusat tidak kemerahan, tidak berbau busuk dan bayi tidak demam.
4.      Ibu megerti tentang apa yang telah disampaikan dan bersedia melaksanakan semua anjuran yang telah diasampaikan oleh bidan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUKUAN SECARA KOMPUTERISASI

Pengertian Komputerisasi Akuntansi dapat digambarkan sebagai sistem akuntansi yang menggunakan sistem komputer dan perangkat lunak akuntansi...