Rabu, 12 September 2018

PROMOSI KESEHATAN

1.      Pengertian Promosi Kesehatan
a.      Menurut  Lawrence Green,1984
Segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan interuensi yang terkait dengan ekonomi , politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahhkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan”
b.      Menurut WHO,1984
Proses membuat orang mampu meningkatkan control terhadap dan memperbaiki kesehatan mereka
c.       Menurut Piagam Ottawa, 1986
Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan meningkatan kesehatannya untuk mencapai keadaan sehat seseorang/kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari asp[irasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah/mengendalikan lingkungan

2.      Visi dan Misi Promosi Kesehatan
a.      Visi
·         Pembangunan kesehatan Indonesia (UU Kesehatan no.23 thn 1992)
·         Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya.       
Kunci visi promosi kesehatan :
·         Willingnes (mau)
·         Ability (mampu)
·         Memelihara kesehatan
·         Meningkatkan kesehatan
b.      Misi
1.      Advokat (advocate)
Ditunjukan kepada para pengambil keputusan.
2.      Menjembatani (mediate)
Menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
3.      Memampukan (enable)
Agar masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mandiri.
3.    Sasaran Promosi Kesehatan
v  Sasaran Primer
Ex : ibu hamil/ menyusui
v  Sasaran Sekunder
Ex: tokoh masyarakat
v  Sasaran Tersier
Ex: pembuat kebijakan mulai dari pusat-daerah.

4.    Dimensi Aspek Sasaran Pelayanan Kesehatan
v  Promosi Kesehatan Tingkat Promotif
Sasaran  : Kelompok orang sehat
Tujuan   : Mampu meningkatkan kesehatannya
v  Promosi Kesehatan Tingkat Preventif
Sasaran : Kelompok orang sehat dan kelompok high risk seperti ibu hamil dan PSK
Tujuan  : Mencegah kelompok tersebut agar tidak jatuh sakit.
v  Promosi Kesehatan Tingkat Kuratif
Sasaran : Penderita penyakit kronis seperti HIV, TBC, Sifilis.
Tujuan  : Mencegah penyakit tersebut agar tidak menjadi parah.
v  Promosi Kesehatan Tingkat Rehabilitatif
Sasaran  : Para penderita penyakit yang baru sembuh/recovery dari suatu penyakit.
Tujuan   : Segera pulih kembali kesehatannya.

5.    Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
a. Promosi kesehatan mencangkup pendidikan kesehatan (health education) yang penekannya ada perubahan/ perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan,dan kemampuan.
b.     Promosi kesehatan mencangkup pemasaran sosial yan penekanannya pada pengenalan produk.
c.  Promosi kesehatan merupakan upaya penyuluhan, komunikasi dan informasinyang penekanannya penyebaran informasi.
d.  Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan yang penekanannya pada upaya pemiharaan dan peningkatan kesehatan.
e.  Promosi kesehatan mencangkup upaya advokasi dibidang kesehatan yaitu upaya mempengaruhi lingkungan agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan melalui upaya pembuatan peraturan dll.

6.  Hal-hal Pokok Promosi Kesehatan/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang Merupakan Pokok Promosi Kesehatan di Indonesia:
a.  Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melaui pendidikan dan penyuluhan kesehatan.
b.    Pendidikan/penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
c.    Promosi kesehatan merupakan upaya menjajakan,memasarkan atau menjual yang bersifat persuasif karena susungguhnya kesehatan merupakan suatu yang layak jual karena sangat perlu dan dibutuhkan banyak orang.
d. Pada Pendidikan/penyuluhan kesehatan masalah diangkat dari apa yang ditemui masyarakat. Pada PHBS masyarakat diharapkan dapat mengenali perilaku hidup sehat, masyarakat diajak untuk mengidentifikasi apa dan bagaimana hidup bersih dan sehat, kemudian mengenali keadaan diri dan lingkungannya serta mengukurnya seberapa sehatkah diri dan lingkungannya itu.

Pada PHBS/ Promosi kesehatan dikembangkan 5 tatanan:
a.       Dirumah/tempat tinggal ( where we live)
b.      Disekolah (where we learn)
c.       Ditempat kerja (where we work)
d.      Ditempat-tempat umum (where we play and do everything)
e.       Disarana kesehatan ( where we get health service)
Dari sini dikembangkan kriteria rumah sehat, sekolah sehat,tempat kerja sehat, tempat umum sehat dll yang mengarah pada kawasan sehat seperti : Desa Sehat, Kota sehat, Kabupaten sehat sampai Indonesia sehat.
7.  Pendekatan program promosi menekankan aspek ”bersama masyarakat”, dalam artian:
1) Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek penting dalam kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan inginkan,
2)  Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang menarik untuk perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga sehingga buang air besar dapat di lakukan dengan aman dan nyaman serta
3)  Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program promosi kesehatan dan memantau dampaknya secara terus-menerus, berkesinambungan.

8.      Pendekatan Promosi Kesehatan
a.      Pendekatan Medik
Tujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari penyakit dan kecacatan yang didefinisikan secara medic, seperti penyakit infeksi, kanker, dan penyakit jantung. Pendekatan ini melibatkan kedokteran untuk mencegah atau meringankan kesakitan, mungkin dengan metode persuasive maupun paternalistic. Sebagai contoh, memberitahu orang tua agar membawa anak mereka untuk imunisasi, wanita untuk memanfaatkan klinik keluarga berencana dan pria umur pertengahan untuk dilakukan screening tekanan darah. Pendekatan ini memberikan arti penting dari tindakan pencegahan medic dan tanggung jawab profesi kedokteran untuk membuat kepastian bahwa pasien patuh pada prosedur yang dianjurkan.
b.      Pendekatan Perubahan Perilaku
Tujuan dari pendekatan ini adalah mengubah sikap dan perilaku individu masyarakat, sehingga mereka mengambil gaya hidup “ sehat “. Contohnya antara lain mengajarkan orang bagaimana menghentikan merokok, pendidikan tentang minum alcohol “ wajar “, mendorong orang untuk melakukan latihan olahraga, memelihara gigi, makan makanan yang baik dan seterusnya. Orang-orang yang menerapkan pendekatan ini akan merasa yakin bahwa gaya hidup “sehat “merupakan hal paling baik bagi kliennya dan akan melihatnya sebagai tanggung jawab mereka untuk mendorong sebanyak mungkin orang untuk mengadopsi gaya hidup sehat yang menguntungkan.
c.        Pendekatan Edukasional
Tujuan dari pendekatan ini adalah memberikan informasi dan memastikan pengetahuan dan pemahaman tentang perihal kesehatan dan membuat keputusan yang ditetapkan atas dasar informasi yang ada. Informasi tentang kesehatan disajikan dan orang dibantu untuk menggali nilai dan sikap, dan membuat keputusan mereka sendiri. Bantuan dalam melaksanakan keputusan-keputusan itu dan mengadopsi praktek kesehatan baru dapat pula ditawarkan, program pendidikan kesehatan sekolah, misalnya menekankan membantu murid mempelajari ketrampilan hidup sehat, tidak hanya memperoleh pengetahuannya. orang-orang yang mendukung pendekatan ini akan memberi arti tinggi bagi proses pendidikan, akan menghargai hal individu untuk memilih perilaku mereka sendiri, dan akan melihatnya sebagai tanggung jawab mereka mengangkat bersama persoalan-persoalan kesehatan yang mereka anggap menjadi hal yang paling baik bagi klien mereka.
d.      Pendekatan Berpusat Pada Klien
Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien agar dapat membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan, dan membuat keputusan dan pilihan mereka sendiri sesuai dengan kepentingan dan nilai mereka. Peran promotor kesehatan adalah bertindak sebagai fasilitator, membantu orang mengidentifikasi kepedulian-kepedulian mereka dan memperoleh pengetahuan serta ketrampilan yang mereka butuhkan agar memungkinkan terjadi perubahan. Pemberdayaan diri sendiri klien dilihat sebagai central dari tujuan ini. Klien dihargai sama yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan berkontribusi dan siapa yang mempunyai hak absolute untuk mengontrol tujuan kesehatan mereka sendiri.
e.        Pendekatan Perubahan Sosial
Tujuan dari pendekatan ini adalah melakukan perubahan-perubahan pada lingkungan fisik, social dan ekonomi, supaya dapat membuatnya lebih mendukung untuk keadaan yang sehat. Contohnya adalah mengubah masyarakat, bukan pada pengubahan perilaku individu-individunya. Orang-orang yang menerapkan pendekatan ini memberikan nilai penting bagi hak demokrasi mereka mengubah masyarakat, mempunyai komitmen pada penempatan kesehatan dalam agenda politik di berbagai tingkat dan pada pentingnya pembentukan lingkungan yang sehat daripada pembentukan kehidupan individu-individu orang yang tinggal di tempat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUKUAN SECARA KOMPUTERISASI

Pengertian Komputerisasi Akuntansi dapat digambarkan sebagai sistem akuntansi yang menggunakan sistem komputer dan perangkat lunak akuntansi...