1.
Pengertian
Promosi Kesehatan
a.
Menurut Lawrence
Green,1984
“
Segala bentuk kombinasi pendidikan
kesehatan dan interuensi yang terkait dengan ekonomi , politik, dan organisasi
yang dirancang untuk memudahhkan perubahan perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan”
b.
Menurut
WHO,1984
“
Proses membuat orang mampu meningkatkan
control terhadap dan memperbaiki kesehatan mereka”
c.
Menurut
Piagam Ottawa, 1986
“
Proses untuk meningkatkan kemampuan
orang dalam mengendalikan dan meningkatan kesehatannya untuk mencapai keadaan
sehat seseorang/kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari asp[irasi,
mampu memenuhi kebutuhan dan merubah/mengendalikan lingkungan”
2.
Visi dan Misi Promosi Kesehatan
a.
Visi
·
Pembangunan
kesehatan Indonesia (UU Kesehatan no.23 thn 1992)
·
Meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat
kesehatannya.
Kunci visi promosi kesehatan :
·
Willingnes (mau)
·
Ability (mampu)
·
Memelihara
kesehatan
·
Meningkatkan
kesehatan
b.
Misi
1.
Advokat (advocate)
Ditunjukan kepada para pengambil keputusan.
2.
Menjembatani (mediate)
Menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor
yang terkait dengan kesehatan.
3.
Memampukan (enable)
Agar masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatan mandiri.
3.
Sasaran Promosi Kesehatan
v Sasaran Primer
Ex : ibu hamil/ menyusui
v Sasaran Sekunder
Ex: tokoh masyarakat
v Sasaran Tersier
Ex: pembuat kebijakan mulai dari pusat-daerah.
4.
Dimensi Aspek Sasaran Pelayanan Kesehatan
v Promosi Kesehatan Tingkat Promotif
Sasaran : Kelompok
orang sehat
Tujuan : Mampu
meningkatkan kesehatannya
v Promosi Kesehatan Tingkat Preventif
Sasaran : Kelompok orang sehat dan kelompok high risk
seperti ibu hamil dan PSK
Tujuan : Mencegah
kelompok tersebut agar tidak jatuh sakit.
v Promosi Kesehatan Tingkat Kuratif
Sasaran : Penderita penyakit kronis seperti HIV, TBC,
Sifilis.
Tujuan : Mencegah
penyakit tersebut agar tidak menjadi parah.
v Promosi Kesehatan Tingkat Rehabilitatif
Sasaran : Para
penderita penyakit yang baru sembuh/recovery dari suatu penyakit.
Tujuan : Segera
pulih kembali kesehatannya.
5.
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
a. Promosi kesehatan mencangkup pendidikan kesehatan (health
education) yang penekannya ada perubahan/ perbaikan perilaku melalui
peningkatan kesadaran, kemauan,dan kemampuan.
b. Promosi kesehatan mencangkup pemasaran sosial yan
penekanannya pada pengenalan produk.
c. Promosi kesehatan merupakan upaya penyuluhan, komunikasi
dan informasinyang penekanannya penyebaran informasi.
d. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan yang
penekanannya pada upaya pemiharaan dan peningkatan kesehatan.
e. Promosi kesehatan mencangkup upaya advokasi dibidang
kesehatan yaitu upaya mempengaruhi lingkungan agar mengembangkan kebijakan yang
berwawasan kesehatan melalui upaya pembuatan peraturan dll.
6. Hal-hal Pokok Promosi Kesehatan/Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) yang Merupakan Pokok Promosi Kesehatan di Indonesia:
a. Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan
masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melaui
pendidikan dan penyuluhan kesehatan.
b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh
terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
c. Promosi kesehatan merupakan upaya menjajakan,memasarkan
atau menjual yang bersifat persuasif karena susungguhnya kesehatan merupakan
suatu yang layak jual karena sangat perlu dan dibutuhkan banyak orang.
d. Pada Pendidikan/penyuluhan kesehatan masalah diangkat dari
apa yang ditemui masyarakat. Pada PHBS masyarakat diharapkan dapat mengenali
perilaku hidup sehat, masyarakat diajak untuk mengidentifikasi apa dan
bagaimana hidup bersih dan sehat, kemudian mengenali keadaan diri dan
lingkungannya serta mengukurnya seberapa sehatkah diri dan lingkungannya itu.
Pada PHBS/ Promosi kesehatan dikembangkan 5 tatanan:
a. Dirumah/tempat tinggal ( where we live)
b. Disekolah (where we learn)
c. Ditempat kerja (where we work)
d. Ditempat-tempat umum (where we play and do everything)
e. Disarana kesehatan ( where we get health service)
Dari sini dikembangkan kriteria rumah sehat, sekolah
sehat,tempat kerja sehat, tempat umum sehat dll yang mengarah pada kawasan
sehat seperti : Desa Sehat, Kota sehat, Kabupaten sehat sampai Indonesia sehat.
7. Pendekatan program promosi menekankan aspek
”bersama masyarakat”, dalam artian:
1) Bersama dengan masyarakat fasilitator
mempelajari aspek-aspek penting dalam kehidupan masyarakat untuk memahami apa
yang mereka kerjakan, perlukan dan inginkan,
2) Bersama dengan masyarakat
fasilitator menyediakan alternatif yang menarik untuk perilaku yang beresiko
misalnya jamban keluarga sehingga buang air besar dapat di lakukan dengan aman
dan nyaman serta
3) Bersama dengan masyarakat
petugas merencanakan program promosi kesehatan dan memantau dampaknya secara
terus-menerus, berkesinambungan.
8.
Pendekatan Promosi Kesehatan
a.
Pendekatan Medik
Tujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari penyakit dan
kecacatan yang didefinisikan secara medic, seperti penyakit infeksi, kanker,
dan penyakit jantung. Pendekatan ini melibatkan kedokteran untuk mencegah atau
meringankan kesakitan, mungkin dengan metode persuasive maupun paternalistic.
Sebagai contoh, memberitahu orang tua agar membawa anak mereka untuk imunisasi,
wanita untuk memanfaatkan klinik keluarga berencana dan pria umur pertengahan
untuk dilakukan screening tekanan darah. Pendekatan ini memberikan arti
penting dari tindakan pencegahan medic dan tanggung jawab profesi kedokteran
untuk membuat kepastian bahwa pasien patuh pada prosedur yang dianjurkan.
b.
Pendekatan Perubahan
Perilaku
Tujuan dari pendekatan ini adalah mengubah sikap dan perilaku
individu masyarakat, sehingga mereka mengambil gaya hidup “ sehat “. Contohnya
antara lain mengajarkan orang bagaimana menghentikan merokok, pendidikan
tentang minum alcohol “ wajar “, mendorong orang untuk melakukan latihan
olahraga, memelihara gigi, makan makanan yang baik dan seterusnya. Orang-orang
yang menerapkan pendekatan ini akan merasa yakin bahwa gaya hidup “sehat
“merupakan hal paling baik bagi kliennya dan akan melihatnya sebagai tanggung
jawab mereka untuk mendorong sebanyak mungkin orang untuk mengadopsi gaya hidup
sehat yang menguntungkan.
c.
Pendekatan Edukasional
Tujuan dari pendekatan ini adalah memberikan informasi dan
memastikan pengetahuan dan pemahaman tentang perihal kesehatan dan membuat
keputusan yang ditetapkan atas dasar informasi yang ada. Informasi tentang
kesehatan disajikan dan orang dibantu untuk menggali nilai dan sikap, dan
membuat keputusan mereka sendiri. Bantuan dalam melaksanakan
keputusan-keputusan itu dan mengadopsi praktek kesehatan baru dapat pula
ditawarkan, program pendidikan kesehatan sekolah, misalnya menekankan membantu
murid mempelajari ketrampilan hidup sehat, tidak hanya memperoleh
pengetahuannya. orang-orang yang mendukung pendekatan ini akan memberi arti
tinggi bagi proses pendidikan, akan menghargai hal individu untuk memilih
perilaku mereka sendiri, dan akan melihatnya sebagai tanggung jawab mereka
mengangkat bersama persoalan-persoalan kesehatan yang mereka anggap menjadi hal
yang paling baik bagi klien mereka.
d.
Pendekatan Berpusat Pada
Klien
Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien agar dapat
membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan, dan
membuat keputusan dan pilihan mereka sendiri sesuai dengan kepentingan dan
nilai mereka. Peran promotor kesehatan adalah bertindak sebagai fasilitator,
membantu orang mengidentifikasi kepedulian-kepedulian mereka dan memperoleh
pengetahuan serta ketrampilan yang mereka butuhkan agar memungkinkan terjadi
perubahan. Pemberdayaan diri sendiri klien dilihat sebagai central dari tujuan
ini. Klien dihargai sama yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
berkontribusi dan siapa yang mempunyai hak absolute untuk mengontrol tujuan
kesehatan mereka sendiri.
e.
Pendekatan Perubahan Sosial
Tujuan dari pendekatan ini adalah melakukan perubahan-perubahan
pada lingkungan fisik, social dan ekonomi, supaya dapat membuatnya lebih
mendukung untuk keadaan yang sehat. Contohnya adalah mengubah masyarakat, bukan
pada pengubahan perilaku individu-individunya. Orang-orang yang menerapkan
pendekatan ini memberikan nilai penting bagi hak demokrasi mereka mengubah masyarakat,
mempunyai komitmen pada penempatan kesehatan dalam agenda politik di berbagai
tingkat dan pada pentingnya pembentukan lingkungan yang sehat daripada
pembentukan kehidupan individu-individu orang yang tinggal di tempat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar