Sistem perkemihan atau sistem
urinaria adalah sistem yang bekerja sebagai proses penyaringan darah/filtrasi
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh (ekskresi) dan menyerap zat-zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh (reabsorbsi).
Zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan dalam
bentuk urine (air kemih).
Sistem urinaria dapat dikatakan
sistem kerjasama tubuh yang bertujuan untuk keseimbangan internal atau
homeostasis. Namun fungsi utama sistem urinaria adalah sebagai filtrasi plasma
darah, ekskresi zat tidak terpakai, dan reabsorbsi zat terpakai tubuh.
Sistem urinaria terdiri dari :
a.
Ginjal, yang berfungsi mengeluarkan sekret urine
b.
Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung
kemih
c.
Kandung kemih, yang bekerja sebagai penampung dan,
d.
Uretra, yang berfungsi mengeluarkan urine dari kandung
kemih.
Keempat sistem urinaria tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 9.1
: Sistem Urinaria
STRUKTUR ANATOMI GINJAL
Ginjal adalah alat ekskresi utama
dalam tubuh manusia. Kedudukan ginjal terletak dibelakang dari cavum
abdominalis (rongga perut) di belakang peritonium pada kedua sisi vertebrata
lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen/perut. Ginjal berbentuk
seperti kacang merah (kara/ercis). Sisi dalamnya atau sering dinamakan hilum
menghadap ke tulang punggung sedangkan sisi uarnya berbentuk cembung. Jumlah
ginjal ada dua yaitu ginjal kanan dan ginjal kiri. Ukuran ginjal sebelah kiri
lebih besar dibanding dengan ginjal sebelah kanan. Ginjal memiliki ukuran
panjang ± 0-12 cm dan lebar ± 6-8 cm dan tebal 2,5 cm dengan ukuran berat
sekitar 200 gram.
|
1.
Piramida
ginjal
2.
Arteri
interlobuler
3.
Arteri
renalis
4.
Vena
ginjal
5.
Ginjal
hilus
6.
Pelvis
ginjal
7.
Ureter
8.
Tambuk
kecil
9.
Kapsula
ginjal
10. Kapsula ginjal inferior
11. Kapsula ginjal superior
12. Vena interlobular
13. Nefron
14. Kaliks minor
15. Tambuk mayor
16. Papilla ginjal
17. Kolumna ginjal
|
Gambar 9.2
: Struktur Ginjal
Batas bagian atas ginjal kanan
adalah organ hati, sedangkan batas atas ginjal kiri adalah organ limpa. Makna
batas ginjal ini, saat kita menarik nafas maka ginjal akan bergerak ke bawah.
Pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dibanding dengan ginjal perempuan.
Setiap ginjal secara anatomis
dibagi menjadi bagian korteks (di sebelah
luar) yang mengandung semua kapiler glomerulus dan sebagian segmen tubulus
pendek, dan bagian medulla di sebelah
dalam tempat sebagian besar segmen tubulus berada. Perkembangan segmen-segmen
tubulus dari glomerulus ke tubulus proksimal, kemudian sampai di tubulus
distal, dan akhirnya hingga ke duktus pengumpul (collecting duct). Gabungan organ glomerulus, tubulus proksimal,
tubulus distal, duktus coleduktus dinamakan nefron.
Satu ginjal terdapat 1.000.000 nefron, kalau dua ginjal berarti ada sekitar
2.000.000 nefron. Lihat gambar letak ginjal berikut :
Gambar
: Posisi Ginjal Gambar :
Posisi Ginjal
Tampak Belakang Tampak
Depan
Gambar 9.3 : Nefron
ANATOMI URETER
Ureter adalah saluran muskuler
berbentuk silinder yang mengantarkan urine dari ginjal menuju kandung kemih
(buli-buli/vesica urinaria). Dalam
tubuh manusia terdapat dua ureter. Panjang ureter pada orang dewasa ± 25-30 cm
dengan luas penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen
dan sebagian terletak pada rongga pelvis.
Dinding ureter terdiri dari tiga lapisan yaitu :
a.
Tunika mukosa
Adalah lapisan dari dalam keluar yang tersusun dari sel
ephitelium
b.
Tunika muskularis
Merupakan otot polos longgar dan saling dipisahkan oleh
jaringan ikat dan anyaman serabut elastis. Otot ini membentuk tiga
stratum/lapisan yaitu, stratum longitodinal, stratum sirkuler dan stratum
longitudinal eksternum.
c.
Tunika adventisia ; tersusun dari jaringan ikat longgar.
ANATOMI KANDUNG
KEMIH/VESICA URINARIA/BULI-BULI
Kandung kemih adalah organ yang
mengumpulkan urine yang diekskresikan organ ginjal melalui ureter sebelum
dibuang ke luar tubuh melalui uretra. Kandung kemih merupakan kantong berongga
yang terpenuhi otot-otot dan dapat digelembungkan (elastis). Kandung kemih ini
secara anatomi berada di belakang simfisis pubis. Dipersilahkan saudara melihat
gambar sistem urinaria di atas. Bagian kandung kemih terdiri dari 3 bagian
yaitu :
a.
Fundus yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan
bawah. Bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosiikale yang terdiri
dari jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostat.
b.
Korpus yaitu bagian antara verteks dan fundus
c.
Verteks yaitu bagian yang maju ke arah muka dan
berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
ANATOMI URETRA
Uretra adalah saluran yang
berjalan dari leher kandung kemih ke lubang luar, dilapisi membran mukosa yang
bersambung dengan membran yang melapisi kandung kemih. Pada laki-laki uretra
berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan
fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis yang panjangnya sekitar 20
cm. Uretra laki-laki terdiri dari : 1) uretra prosaria, 2) uretra membranosa
dan 3) uretra kavernosa.
Uretra pada wanita terletak di belakang
simfisis pubis. Panjangnya sekitar 3-4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri
dari tunika muskularis. Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas
vagina (antara klitoris dan vagina). Uretra wanita dikelilingi oleh sfingter
uretra dan disyarafi oleh saraf pudenda.
Secara seksualitas daerah di ujung uretra ini sangat sensitif karena ada
ujung-ujung syaraf pudenda. Daerah ini disebut zona erotis uretra atau titik-U
FISIOLOGI FILTRASI PLASMA DARAH
Ginjal menerima sekitar 1000-1200
ml darah per menit (20% dari cardiac output). Jumlah cardiac output per menit
sekitar 5000 ml. Laju aliran darah sebesar ini untuk menjaga agar ginjal mampu
menyesuaikan komposisi darah, sehingga volume darah terjaga, memastikan
keseimbangan natrium, klorida, kalium, kalsium, fsfat, dan pH darah serta
membuang produk-produk metabolisme seperti urea dan kreatinin.
Darah menuju ke ginjal melalui arteri renalis dan berakhir di arteriol
aferen. Setiap arteriol aferen menjadi sebuah kapiler glomerulus yang
menyalurkan darah ke nefron. Darah meninggalkan ginjal dan mengalir kembali ke
vena kava inferior menuju ke atrium kanan di jantung.
Aliran darah ginjal harus tetap
adekuat agar ginjal dapat bertahan serta untuk mengontrol volume plasma dan
elektrolit. Perubahan aliran darah ginjal dapat meningkatkan atau menurunkan
tekanan hidrostatik glomerulus yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus (GFR/glomerulus filtrasi rate).
Aliran darah ginjal dikontrol oleh
mekanisme intrarenal dan ekstrarenal. Mekanisme intrarenal dikendalikan oleh
arteri afferen dan efferen berupa melebar dan menyempitnya luas penampang
arteri. Kemampuan mekanisme intrarenal ini disebut mekanisme otoregulasi. Mekanisme ekstrarenal ini
dikendalikan oleh efek peningkatan dan penurunan tekanan arteri rata-rata dan
efek susunan saraf simpatis. Mekanisme ketiga diatur oleh hormon yang
dihasilkan oleh ginjal yaitu hormon renin, yang bekerja melalui pembentukkan
suatu vasokonstriktor kuat berupa angiotensin II.
Angiotensin II (AII) adalah hormon
vasokonstriktor kuat yang bekerja pada seluruh sistem vaskuler untuk
meningkatkan kontraksi otot polos sehingga penurunan garis tengah pembuluh dan
meningkatkan resistensi/tahanan perifer total (TPR/total perifer resistance).
Peningkatan TPR ini akan meningkatkan tekanan darah sistemik. Hormon AII juga
beredar dalam darah ke kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon
mineralokortikoid berupa hormon aldosteron, yang berfungsi untuk meningkatkan
reabsorbsi natrium.
MEKANISME
PEMBENTUKAN URINE
Jumlah darah yang disaring oleh
glomerulus per menit sekitar 1200 ml ( ini disebut laju filtrasi glomerulus),
dan membentuk filtrat sekitar 120-125 cc/menitnya. Setiap hari glomerulus dapat
membentuk filtrat sebanyak 150-180 liter. Namun dari jumlah sebesar ini hanya
sekitar 1%-nya saja atau sekitar 1500 ml yang keluar sebagai air seni. Berikut
tahap pembentukan urine :
1)
Proses filtrasi
Tahapan ini ada di glomerulus (bagian nefron) lihat
gambar nefron di atas. Proses filtrasi glomerulus disebut dengan laju filtrasi
karena dapat dihitung per menitnya. Prosesnya dimulai dari masukknya plasma
darah di arteri afferent. Hampir semua cairan plasma disaring kecuali protein.
Hasil penyaringan akan diteruskan ke kapsula Bowman’s berupa air, natrium,
klorida, sulfat, bikarbonat dan mineral lainnya. Kemudian diteruskan ke tubulus
distal, lengkung henle, tubulus proksimal dan dikumpulkan di duktus kolegentus.
Lihat ilustrasi gambar berikut :
Gambar 9.4 : Proses Filtrasi
Glomerulus
2)
Proses reabsorbsi
Hasil dari proses filtrasi dinamakan filtrat. Ada
beberapa filtrat penting seperti; glukosa, natrium, klorida, fosfat dan
bikarbonat di serap kembali ke dalam tubuh. Proses penyerapan terjadi secara
pasif akibat proses difusi.
3)
Proses augmentasi (pengumpulan)
Proses ini terjadi dibagian tubulus kontortus distal
sampai tubulus kolegentus (duktus pengumpul). Pada duktus colecting ini masih
terjadi proses reabsobsi natrium, clorida dan ureum sehingga terbentuknya urine.
Dari duktus pengumpul ini urine akan dimasukkan ke perlvis renalis lalu dibawa
ke ureter. Dari ureter urine masuk ke kandung kemih. Setelah cukup banyak
sekitar 250-300 cc, terjadilah proses rangsangan syaraf pudenda yang
mengakibatkan otot polos kandung kemih berkontraksi, maka terjadilah proses
berkemih dan urine akan keluar melalui uretra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar