I.
KONSEPSI
/ FERTILISASI
A.
Pengertian
Konsepsi
adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi oleh satu
sperma. Konsepsi adalah suatu peristiwa
persatuan antara sel mani dengan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba,
hanya satu sperma yang telah menglami proses kapasitasi dapat melintasi zona
pelusida masuk ke dalam vitellus ovum. Setelah itu zona pelusida mengalami
perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain.
Suatu
peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur didalam tuba falopi. Hanya
satu sperma yang mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida
dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan
sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma. Konsepsi dapat terjadi, jika
beberapa kriteria berikut di penuhi :
a.
Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita
yang tepat.
b.
Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat
ovulasi.
c.
Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat
selama ejakulasi.
d.
Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai
penetrasi dan akhirnya membuahi ovum.
Fertilisasi adalah suatu
peristiwa penyatuan antara sel mani/sperma dengan sel telur di tuba falopii.
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama/coitus) dengan ejakulasi
sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita,akan dilepaskan
cairan mani yang berisi sel–sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.
sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi
(disebut ”masa subur” wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran
reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan
pada saat ovulasi.
Untuk
menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :
a.
Ovulasi
terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan dating
b.
Sperma dapat
hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
c.
Ovum dapat
hidup 24 jam setelah ovulasi
Pertemuan / penyatuan sel
sperma dengan sel telur inilah yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi.
Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii umumnya
di daerah ampula / infundibulum. Perkembangan teknologi kini memungkinkan
penatalaksanaan kasus infertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara
mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian
setelah terbentuk embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim
untuk pertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro
(in vitro fertilization – IVF) – dalam istilah awam” bayi tabung”.
Ovulasi
(pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi normal,
yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan
bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang
merupakan tempat terjadinya pembuahan.Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur
akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan
dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi
embrio (bakal janin). Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan
kemudian diikuti dengan pembuahan, maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya
kembar 2. Kasus seperti ini merupakan kembar fraternal.Kembar identik terjadi
jika pada awal pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel
yang terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel
telur.Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari
vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5
menit.Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan
pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
B. Proses
Untuk
mempelajari proses konsepsi , sebaiknya terlebih dahulu memahami ovum dan
sperma
OVUM
1.
Bisa dibuahi jika sudah melewati proses oogenesis
2.
Dikeluarkan ovarium saat fase ovulasi ,satu kali
setiap siklus haid dan akan habis jika sudah masuk masa menopouse
3.
Ovum mempunyai waktu hidup 24-48 jam setelah dikeluarkan
dari ovarium
4.
Mempunyai lapisan pelindung yaitu sela sela granulosa dan
zona pellusida yang harus bisa ditembus oleh sperma untuk dapat terjadi suatu
kehamilan
Pertumbuhan embrional
yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge
Menurut umur wanita,
jumlah oogonium adalah :
a.
BBL :750.000
b.
Umur 6 – 15 :439.000
c.
Umur 16 – 25 :159.000
d.
Umur 26 – 35
:59.000
e.
Umur 35 – 45 :39.000
f.
Masa menopause : semua hilang
Urutan pertumbuhan Ovum (
Oogenesis )
a.
Oogenia
b.
Oosit pertama(primary
oocyte)
c.
Kedua ovum Primary
ovarian folliculi
d.
Pematangan pertama ovum
e.
Pematangan pada waktu
sperma
Sebelum janin dilahirkan, sebagian besar
oogonium mengalami perubahan-perubahan pada nukleusnya. Terjadi pula
perpindahan dari oogoniumoogonium ke arah korteks ovarii, hingga pada waktu
dilahirkan korteks ovarii terisi dengan primordial ovarian follicles. Padanya
dapat dilihat bahwa kromosomnya telah berpasangan, DNAnya berduplikasi, yang
berarti bahwa sel menjadi tetraploid. Pertumbuhan selanjutnya terhenti oleh sebab yang belum diketahui sampal
folikel itu terangsang dan berkembang lagi ke arah kematangan. Sel yang
terhenti dalam profase meiosis dinamakan oosit pertama. Oleh rangsangan FSH
meiosis (pembelahan ke arah pematangan) terjadi terus, benda kutub (polar body)
pertama disisihkan dengan hanya sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua ini
berada di dalam sitoplasma yang cukup banyak. Proses pembelahan ini terjadi
sebelum ovulasi. Proses ini disebut pematangan pertama ovum, pematangan kedua
ovum terjadi pada waktu spermatozoa membuahi ovum.
SPERMA
1.
Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pematangannya disebut
spermatogenesis
2.
Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti
pada ovum dan tetap berproduksi meskipun pada lansia
3.
Kemampuan fertilisasi selama 2-4 hari ,rata rata 3hari
4.
Terdapat 100 juta sperma pada setiap milliliter air mani
yang dihasilkan rata rata 3cc tiap ejakulasi
5.
Mengeluarkan enzim hailuronidase untuk melunakkan korona
radiata atau sel sel granulosa
6.
Mempunyai morfologi yang sempurna ,yaitu kepala :
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nukleus) diliputi lagi oleh akrosom
dan membran plasma. Leher : menghubungkan kepala dengan bagian tengah. Ekor
: panjang kurang lebih 10x bagian kepala dan dapat bergetar sehingga sperma
dapat bergerak dengan cepat.
7.
Setelah janin dilahirkm, jumlah spermatogonium yang ada
tidak mengalami perubahan Tiap spermatozoa terdiri atas tiga bagian yaitu
kaput, atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan
nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor.
Dengan getaran ekornya spermatozoon dapat bergerak cepat.
8.
Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium berasal dari
selsel primitif tubulustubulus testishingga masa pubertas tiba. Pada masa
pubertas sel spermatogonium tersebut di bawah pengaruh selsel interstisial
Leydig mulai aktif mengadakan mitosis, dan terjadilah spermatogenesis yang amat
kompleks itu.Tiap spermatogonium membelah dua dan menghasilkan spermatosit
pertama.
9.
Spermatosit pertama ini membelah dua dan menjadi dua
spermatosit kedua, spermatosit kedua membelah dua lagi tetapi dengan hasil
bahwa dua spermatid masingmasing memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah
yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini kemudian tumbuh spermatozoa.
Secara
garis besar proses kehamilan meliputi beberapa tahap yaitu:
1.
Konsepsi atau Fertilisasi
adalah proses peleburan antara sel telur dengan
spermatozoa.Bagaimana proses terjadinya fertilisasi\
a. Ketika sel telur dilepaskan dari
folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi (saluran
oviduk).
b.
Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka
spermatozoa akan dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut.
c.
Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya.
d.
Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di
sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk).
e.
Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding
rahim dan dinding tuba falopi.
f.
Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar
spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk
menemui dan membuahi sel telur.
g.
Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang
berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan
lebih cepat tiba di tempat tujuan.
h.
Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang terdapat
di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding Rahim
i.
Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak
boleh kurang dari 20 juta.
j.
Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel
telur, dan yang lain akan mati dan terserap oleh tubuh.
k.
Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang,
dan itulah yang akan membuahi sel telur.
l.
Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan
enzim pencerna yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi
protein penyelubung telur.
m.
Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk
ke dalam sel telur.
n.
Bagian yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan
ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal.
o.
Akhirnya, terjadilah pembuahan itu.
p.
Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat
diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya
44 kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin ( 44A XX or 44 AXY)
q.
Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk
membentuk seorang manusia. Untuk mengetahui lebih jelas tentang proses
fertilisasi.
r.
Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami
pembelahan secara mitosis. Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari
yang semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya.
Pembelahan
sel diatas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan
menuju uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang
selalu bergerak melambai ke arah rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk
memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju
rahim, zigot aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin
kehidupannya. Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan
selama perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim.
Apabila
perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam
di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi
pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot
terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering
disebut dengan istilah hamil di luar kandungan. Jika ini terjadi maka zigot
tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan pada zigot
maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena janin tersebut akan dapat
memecahkan saluran tuba falopi. Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin
baik hasil penanggulangannya.
Tahap – tahap pembelahan zigot :
1.
Tahap – tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian
berkembang menjadi blastula, selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian
rahim (uterus) dan sesampainya di rahim zigot yang aktif membelah akan mengebor
lapisan lendir rahim dengan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada
lapisan tesebut. Proses pengeboran ini dapat terjadi selama 4 - 5 hari,
kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim.
2.
Ovum dilingkari oleh zona
pellusida. Di luar zona pellusida im ditemukan selsel korona radiata, dan di
dalamnya terdapat ruang perivitellina, tempat bendabenda kutub. Bahanbahan darl
selsel korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalul saluransaluran halus di
zona pellusida. Jumlah selsel korona radiata di dalam Ovum yang dilepas oleh
ovarium disapu o1eh mikrofilamenmikrofilamen fimbria infundibulum ke arah
ostium tuba abdominale, dan disalurkan terus ke arah medial. Ovum sesudah
dilepas oleh ovarium mempunyai diameter 100″ (0,1 mm). Ditengah – tengahnya
dijumpai nukleus yang berada dalam metafase pada pembelahan pernatangan kedua,
terapungapung dalam sitoplasma yang kekuning-kuningan yakni vitellus. Vitellus
ini mengandung banyak zat hidrat arang dan asam amino.
3.
Perjalanan ovum di
ampulla tuba makin berkurang, hingga ovum hanya dilingkari oleh zona pellusida
pada waktu berada dekat pada perbatasan ampulla dan ismus tuba, tempat
pembuahan umumnya terjadi. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses
kapasitasi, dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah itu zona
pellusida segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi
lagi oleh spermatozoa lain. Spermatozoa yang telah masuk ke vitellus kehilangan
membran nukleusnya yang tinggal hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoa ke
dalam vitellus membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam. metafase untuk
pembelahanpembelahannya. Sesudah anafase kemudian, timbul telofase, dan benda
kutub (polar body) kedua menuju ke ruang perivitellina. Ovum sekarang hanya
mempunyai pronukleus yang haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung
juga jumlah kromosom yang haploid.
4.
Kedua pronukleus dekat
mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari
wanita dan pria. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom otosom
dan 2 kromosom kelamin; pada seorang pria satu X dan satu Y. Sesudah pembelahan
kematangan maka ovum matang mempunyai 22 koromosom otosom serta I kromosom X,
dan suatu spermatozoon 22 kromosom otosom serta I kromosom X atau 22 kromosom
otosom serta I kromosom Y. Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44
kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai seorang janin wanita, sedang 44 kromosom otosom serta I
kromosom X dan I kromosom Y akan tumbuh sebagai seorang janin pria.
5.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah
pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum
mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah pembelahan im
terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya berjalan dengan lancar, dan
dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel‑sel yang sama besarnya. Hasil
konsepsi berada dalam stadium morula. Energi untuk pembelahan ini diperoleh
dari vitellus, hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi seluruhnya
oleh morula. Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh, atau dengan perkataan
lain, besarnya hasil konsepsi tetap sama. Dalarn ukuran yang sama ini hasil
konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian‑bagian
tuba yang sempit) dan terus ke arah kavum uteri oleh arus serta getaran silia
pada permukaan sel‑sel tuba dan kontraksi tuba.
2.
Implantasi :
Implantasi adalah penempelan
blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.Blastosis biasanya
tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding
belakang.Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah
tertentu terdiri dari 3 – 4 sel. Sel – sel di bagian dalam pada dinding
blastosis yang tebal akan berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-sel di
bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta (ari – ari).Plasenta
menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin perputaran
oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin.
Implantasi mulai terjadi pada hari
ke 5 – 8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9 – 10.Dinding blastosis
merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan
dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10 – 12 dan membentuk kantung amnion.
Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk
membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.Tonjolan kecil
(vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan
membentuk percabangan seperti susunan pohon. Susunan ini menyebabkan penambahan
luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu lebih
banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu.
Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20,
tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan
beratnya mencapai 500 gram.
a.
Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi setelah 1
minggu terjadinya fertilisasi.
b.
Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon
progesteron, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rahim.
c.
Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim,
hormon estrogen dan progesteron mengatur agar menstruasi tidak terjadi.
d.
Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang
menghasilkan gastrula, kemudian terjadi Defrensialisasi dan Specialisasi
menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang menjadi janin di dalam
rahim.
e.
Proses perkembangan embrio terlihat fase yang terjadi
meliputi fase morula, blastula,gastrula, dan embriogenesis.
f.
Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di
dalam rahim merupakan masa kritis, artinya kesalahan kecil sekalipun dapat
berakibat fatal.(Aborsi)
g.
Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi
kelangsungan hidup sel-sel janin tersebut.
h.
Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding
rahim, janin tersebut Selanjutnya akan dihidupi oleh cairan khusus yang
dihasilkan dinding rahim.
3.
Blastulasi/ Nidasi
Setelah sel-sel morula mengalami
pembelahan terus-menerus maka akan terbentuk rongga di tengah. Rongga
ini makin lama makin besar dan berisi cairan. Embrio yang memiliki rongga
disebut blastula, rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan blastula
disebut blastulasi.
Pembelahan hingga terbentuk blastula
ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya blastula akan
mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis
terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi
embryo akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang
ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo pada endometrium
uterus. Setelah
memasuki uterus, mula mula blastosis terapumg –apung di dalam lumen uterus.
Kemudian 6-7 hari setelah fertilisasi embrio akan mengadakan pertautan dengan
dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjtnya. Peristiwa terpautnya
antara embrio pada endometrium uterus disebut implantasi atau nidasi. Implantasi ini
telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136)
4.
Gastrulasi
Menurut
Tenzer (2000:212) setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap
gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan
tahap atau stadium paling kritis bagi embryo. Pada gastrulasi terjadi
perkembangan embryo yang dinamis karena terjadi perpindahan sel, perubahan
bentuk sel dan pengorganisasian embryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel
yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan
interkasi yang bersifat merangsang dalam pembentukansistem organ-organ tbuh.
Gastrulasi ini menghasilkan 3 lapisan lembaga yaitu laisan endoderm di sebelah
dalam, mesoderm disebelah tengah dan ectoderm di sebelah luar.
Dalam
proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi pembelahan dan perbanyakan
sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan
menyusun sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu dari spesies yang
bersangkutan.
5.
Tubulasi
Tubulasi
adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut juga
dengan pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih
ectoderm, mesoderm dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung,
berongga. Yang tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif.
Mengiringi proses tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap
bumbung ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan
alat (organ) bentuk definitif. Ketika tubulasi ectoderm saraf berlangsung,
terjadi pula differensiasi awal pada daerah-daerah bumbung itu, bagian depan
tubuh menjadi encephalon (otak) dan bagian belakang menjadi medulla spinalis
bagi bumbung neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadi differensiasi awal
saluran atas bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung
mesoderm terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka, bagian
dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat
urogenitalia.
6.
Organogenesis
Organogenesis
atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah menjadi bentuk
yang lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu
spesies. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu
ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system
organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus (Amy
Tenzer,dkk, 2000).
7.
Plasentasi
Pada
± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah
kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit,
mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua
basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta :
1.
Nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
- Ekskresi,
alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
- Respirasi,
menyalurkan o2 dari ibu ke janin
- Alat
pembentuk hormone (endokrin)
- Alat
penyalur antibody dari ibu ke janin (imunologi)
- Farmakologi, menyalurkan obat
yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta
dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang
mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara
ruang amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio
dengan dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.
C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Konsepsi :
1.
Infertilitas pada wanita
Untuk
menjadi hamil, wanita perlu memiliki siklus ovulasi yang teratur, ovumnya harus
normal dan tidakboleh ada hambatan dalam jalur lintasan sperma atau amplantasi
ovum yang sudah di buahi. Oleh karena itu, penyebeb infertilitas pada wanita,
yang dapat disebabkan oleh faktor, psikologis, atau kombinasi keduanya, dapat
dibagi menjadi masalah ovulasi atau hambatan atau abnormalitas dalam saluran
reproduksi.
2.
Masalah ovulasi
Karena
ovulasi normal berlangsung dibawah kendali hormone, gangguan tertentu dalam
system endokrin dapat mempengaruhi fertilisasi. Dengan menelusuri kembali
peristiwa – peristiwa yang menyebabkan ovulasi, area – area yangn terkait
dengan sistem endokrin menjadi jelas. Pertama hipotalamus perlu melepaskan
faktor pelepasan gonadotropin yang bekerja pada kelenjar hipofisis, menyebabkan
pelepasan FSH dan LH. FSH menstimulasi sebuah folikel menjadi matang dan
menyebabkan produksi estrogen, sedangkan LH menstimulasi pelepasan ovum dan
produksi progesterone. Produksi estrogen dan progesterone juga dipengaruhi oleh
kadar prolaktine yang bersikulasi dari kelenjar hipofisis.
Masalah
ovulasi dapat disebabkan oleh difungsi hipotalamus, kelenjar hipofisis, atau
kelenjar tyroid ( karena peningkatan kadar prolaktin dapat disebabkan baik oleh
masalah kelenjar hipofisis ataupun kelenjar tyroid ). Dari perspektif
psikologi, terdapat juga suatu kolerasi antara hiperprolaktinemia dan tingginya
tingkat stress ( diantara pasangan yangn mendatangi klinik infertilitas ),
walaupun efek stress pada fertilisasi memerlukan penelitian lebih lanjut.
Penyakit sistematik,yang meliputi DM, penyakit gagal ginjal yang mempengaruhi
fungsi endokrin dapat juga menggangu siklus normal.
Walaupun fungsi hormone dapat berada dalam keadaan normal, gangguan pada ovarium dapat mempengaruhi ovulasi. Misalnya kista atau tumor ovarium, penyakit ovarium polikistis atau kerusakan ovarium akibat endomestiotis atau riwayat pembedahan dapat menggangu siklus ovarium sehingga mempengaruhi fertilitas.
Walaupun fungsi hormone dapat berada dalam keadaan normal, gangguan pada ovarium dapat mempengaruhi ovulasi. Misalnya kista atau tumor ovarium, penyakit ovarium polikistis atau kerusakan ovarium akibat endomestiotis atau riwayat pembedahan dapat menggangu siklus ovarium sehingga mempengaruhi fertilitas.
II.
PERKEMBANGAN EMBRIO
Diferensiasi
embrio menjadi jaringan yang akan menjadi janin dan plasenta terjadi
sesaat setelah konsepsi ; ovum yang sudah dibuahi membelah dengan cepat selama
perjalannya dalam tuba falopii.
Bila
kelompok sel yang dsebut sebagai morula mencapai cavum uteri maka
terbentuklah ” inner cell mass”.
Pada
stadium Blastosis , mass tersebut di bungkus dengan sel trofoblas
primitif. Didalam sel tersebut terjadi produksi hormon secara aktif sejak awal
kehamilan dan juga membentuk EPF ( early pregnancy factor ) yang mencegah
rejeksi hasil konsepsi .
Pada
stadium ini, zygote harus mengadakan implantasi untuk memperoleh nutrisi dan
oksigen yang memadai. Terjadi perkembangan “inner cell mass” kedalam lapisan
ektodermal dan endodermal. Diantara kedua lapisan tersebut terbentuk lapisan
mesodermal yang akan tumbuh keluar untuk membentuk mesoderm ekstra embrionik.
Pada stadium ini terbentuk 2 rongga yaitu “yolc sac” dan
cavum amnion. Kantung amnion berasal dari ektoderm dan yolc sac dari endoderm.
Pada stadium ini, cavum amnion masih amat kecil. 2 rongga yang terbungkus oleh
mesoderm bergerak kearah blastosis
Batang
mesodermal akan membentuk talipusat. Area embrionik yang terdiri dari ektoderm
– endoderm dan mesoderm akan membentuk janin. Cavum anion semakin berkembang
sehingga mencapai sampai mencapai dinding blastosis. Bagian dari Yolc sac
tertutup dalam embrio dan sisanya membentuk tabung yang akan menyatu dengan
tangkai mesodermal.
Pembuluh
darah terbentuk dalam mesoderm embrionik dan mesoderm trofoblas . Ekstensi
pembuluh darah didalam tangkai penghubung akan membentuk 2 arteri dan 1 vena
dalam talipusat.
Dalam embrio, pembuluh darah pada ujung sepalik akan
mengalami diferensiasi membentuk jantung. Pembentuk darah janin terjadi dalam
pembuluh darah primitif trofoblas dan janin yang sedang tumbuh. Pertukaran
nutrien dan gas respirasi difasilitasi oleh sirkulasi fetotrofoblas. Formasi
dan diferensiasi sistem hematopoetik vaskular terjadi pada kehamilan minggu ke
III dan IV.
Struktur yang berasal dari lapisan primer
Ektoderm :
1.
Kulit dan struktur pendukungnya
2.
Sistem syaraf
3.
Struktur kelenjar
Mesoderm :
1.
Traktus gastrointestinal
2.
Hepar dan sistem biliar
3.
Pankreas
4.
Traktus Respiratorius
5.
Sel gonad
Endoderm :
1.
Tulang dan tulang rawan
2.
Otot
3.
Jaringan ikat
4.
Lapisan serosa
5.
Sistem kardiovaskular
6.
Ginjal dan sebagian besar traktus genitalia non – gonad
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis
sekitar 10 hari setelah pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah
yang akan menjadi otak dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh
darah mulai dibentuk pada hari ke 16 – 17. Jantung mulai memompa cairan melalui
pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang
pertama.Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan
plasenta.Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10
minggu setelah permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus
mengalami pematangan selama kehamilan.Kelainan pembentukan organ (malformasi)
paling banyak terjadi pada trimester pertama (12 minggu pertama) kehamilan,
yang merupakan masa-masa pembentukan organ dimana embrio sangat rentan terhadap
efek obat-obatan atau virus. Karena itu seorang wanita hamil sebaiknya tidak
menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan pada trimester pertama
kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya. Pemberian obat-obatan
yang diketahui dapat menyebabkan malformasi harus dihindari.Pada awalnya,
perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga
rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan setelah usia
kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga
lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena janin telah memenuhi seluruh
rahim).
III.
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Secara konvensional, kehamilan dihitung dalam minggu,
dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir.Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu
sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi segera setelah ovulasi,
karena itu secara kasar usia embrio adalah 2 minggu lebih muda daripada jumlah
minggu yang secara tradisional dipakai untuk menyatakan usia kehamilan. Dengan
kata lain, seorang wanita yang hamil 4 minggu sedang mengandung embrio yang
berumur 2 minggu. Jika menstruasinya tidak teratur, maka perbedaan yang pasti
bisa lebih atau kurang dari 2 minggu.
Untuk praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya
terlambat 2 minggu, dikatakan telah hamil 6 minggu.Kehamilan berlangsung
rata-rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280 hari (40
minggu) dari hari pertama menstruasi.Untuk menentukan tanggal perkiraan
persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut:- tanggal menstruasi terakhir
ditambah 7 – bulan menstruasi terakhir dikurangi 3 – tahun menstruasi terakhir
ditambah 1.Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan tepat pada tanggal perkiraan
persalinan, 50% melahirkan dalam waktu 1 minggu dan hampir 90% yang melahirkan
dalam waktu 2 minggu sebelum atau setelah tanggal perkiraan persalinan.
Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum maupun sesudah perkiraan persalinan
masih dianggap normal.Kehamilan terbagi menjadi periode 3 bulanan, yang disebut
sebagai: - Trimester pertama (minggu 1 – 12)
- Trimester kedua (minggu 13 – 24) - Trimester ketiga (minggu 25 – persalinan).
IV. MENDETEKSI KEHAMILAN
Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang
teratur mengalami keterlambatan 1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil. Pada
awal kehamilan, wanita hamil bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual,
kadang disertai muntah. Pembengkakan payudara terjadi akibat bertambahnya kadar
hormon wanita (terutama estrogen, juga progesteron). Mual dan muntah terjadi
akibat estrogen dan HCG (human chorionic gonadotropin). Kedua hormon ini
membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan oleh plasenta pada sekitar
10 hari setelah pembuahan.
Pada awal kehamilan, banyak wanita yang merasa sangat lelah
dan beberapa wanita mengalami perut kembung. Jika seorang wanita hamil,
serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan membesar. Biasanya vagina
dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karena pembuluhnya penuh terisi
darah. Perubahan ini bisa terlihat pada pemeriksaan panggul. Biasanya untuk
menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada darah maupun air kemih. Tes
kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa dengan segera dan
mudah mendeteksi kadar HCG yang rendah di dalam air kemih.
Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal dengan 1 janin,
kadar HCG berlipatganda setiap 2 hari. Selama kehamilan, rahim terus membesar.
Pada kehamilan 12 minggu, rahim membesar keluar panggu, yaitu ke arah perut dan
biasanya dapat dirasakan jika dokter memeriksa perut bagian bawah. Rahim terus
membesar sampai setinggi pusar pada kehamilan 20 minggu dan sampai ke tulang
iga bagian bawah pada usia kehamilan 36 minggu. Cara lain untuk mendeteksi
kehamilan:
3.
Mendengarkan denyut jantung janin. Denyut jantung janin bisa
terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler. Dengan bantuan steteoskop
khusus, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 18 – 20 minggu;
sedangkan jika menggunakan USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar
pada usia kehamilan 12 – 14 minggu.
4.
Merasakan pergerakan janin. Ibu bisa merasakan gerakan janin
pada kehamilan 16-20 minggu. Wanita yang sebelumnya pernah hamil akan meraskan
gerakan janin ini lebih awal.
5.
Memeriksa rahim dengan USG. Rahim yang membesar bisa dilihat
dengan USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya dengan denyut jantung
janin.
V. PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh,
kebanyakan perubahan ini akan menghilang setelah persalinan. Jantung dan
pembuluh darah. Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30 – 50%. Peningkatan
ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan
16 – 28 minggu. Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat
istirahat juga meningka (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90
kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun
karena rahim yang membesar menekan vena yang membawa darh dari tungkai ke
jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%,
Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15 – 25%
diatas batas kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya
perubahan dalam aliran darah ke rahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah
lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir kehamilan, rahim menerima
seperlima dari seluruh darah ibu. Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka
curah jantung, denyut jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih
tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.
Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam
jantung, dan kadang terdengar murmur jantung tertentu serta ketidakteraturan
irama jantung. Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil,
tetapi beberapa kelainan irama jantung mungkin akan memerlukan pengobatan
khusus. Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan
kembali normal pada trimester ketiga. Selama kehamilan, volume darah dalam
peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah yang mengangkut
oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%. Untuk alasan yang belum jelas, jumlah
sel darah putih (yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi) selama
kehamilan, pada saat persalinan dan beberapa hari setelah persalinan, agak
meningkat.
Ginjal
Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal
menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang
puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan
(pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang
membesar).Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan
menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena
itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk
berbaring/tidur.Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih
besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi
tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi
perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan
curah jantung.
Paru – paru
Ruang
yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan hormon
progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya. Wanita hamil
bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen
untuk dirinya dan untuk janin. Lingkar dada wanita hamil agak membesar.Lapisan
saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh
penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan tenggorokan mengalami
penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita
hamil agak berubah.
Sistem pencernaan
Rahim
yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga
terjadi sembelit (konstipasi).Sembelit semakin berat karena gerakan otot di
dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.Wanita hamil sering
mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi
karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter
di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan.Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika
sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung
yang dihasilkan lebih sedikit.
Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi.Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap.Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit, biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah.
Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi.Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap.Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit, biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah.
Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan.Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan.Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar hormon in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk pada kulit perut.Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan.Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan.Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar hormon in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk pada kulit perut.Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.
VI. PERAWATAN SELAMA KEHAMILAN
Pemeriksaan pada usia kehamilan mencapai 6 dan 8 minggu
sangat penting untuk memperkirakan umur kehamilan dan tanggal perkiraan
persalinan.- Pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan biasanya meliputi
berat badan, tinggi badan dan tekanan darah. Kemudian dilakukan pemeriksaan
leher, kelenjar tiroid, payudara, perut, lengan dan tungkai.- Dengan bantuan
stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap jantung dan paru-paru; sedangkan
pemeriksaan bagian belakang mata dilakukan dengan bantuan oftalmoskop.- Juga
dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna mengetahui ukuran danposisi rahim
dan kelaian pada panggul.
Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan darah untuk
sifilis, hepatitis, gonore, infeksi klamidia dan penyakit menular seksual
lainnya. Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk menentukan golongan darah dan
antibodi Rh.Rontgen dada hanya dilakukan jika diketahui wanita hamil tersebut
menderita penyakit paru-paru atau jantung.Jika tidak mendesak, sebaiknya
pemeriksaan rontgen dihindari, terutama pada 12 minggu pertama karena janin
sangat sensitif terhadap efek radiasi. Jika mendesak, janin harus dilindungi
dengan cara menutupi perut bagian bawah dengan bahan yang mengandung timah
hitam sehingga rahim terlindungi.Pemeriksaan penyaringan untuk diabetes harus
segera dilakukan setelah kehamilan 12 minggu pada :
1.
Wanita yang pernah melahirkan bayi yang sangat besar
2.
Wanita yang pernah mengalami keguguran yang penyebabnya
tidak jelas
3.
Wanita yang memiliki keluarga yang menderita diabetes.
Pada
minggu ke 28, semua wanita hamil harus menjalani pemeriksaan penyaringan untuk
diabetes.Pada minggu ke 16-18, dilakukan pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein
(suatu protein yang dihasilkan oleh janin) di dalam darah ibu.Jika kadarnya
tinggi, kemungkinan janin yang dikandung menderita spina bifida atau terdapat
lebih dari 1 janin. Jika kadarnya rendah, kemungkinan terdapat kelainan
kromosom pada janin.Dengan USG, kehamilan bisa diketahui mulai dari 4-5 minggu
setelah ovulasi.
USG
juga digunakan untuk:
1.
Mengikuti perkembangan kehamilan
2.
Menentukan tanggal perkiraan persalinan
3.
Menentukan laju pertumbuhan janin
4.
Merekam denyut jantung atau pernafasan janin
5.
Mengetahui kehamilan ganda
6.
Mengetahui sejumlah kelainan (misalnya plasenta previa)
7.
Mengetahui kelainan posisi janin
8.
Memandu jarum pada pengambilan contoh cairan ketuban untuk
keperluan pemeriksaan genetik atau kematangan paru-paru (amniosentesis).
Pada kehamilan muda, sebelum menjalani pemeriksaan USG,
sebaiknya ibu meminum banyak air karena kandung kemih yang penuh akan mendorong
rahim keluar rongga panggul sehingga bisa diperoleh gambaran janin yang lebih
jelas.Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap 4 minggu (1 kali/bulan) sampai
usia kehamilan mencapai 32 minggu. Kemudian setiap 2 minggu sampai usia
kehamilan mencapai 36 minggu dan sesudah 36 minggu, pemeriksaan dilakukan 1
kali/minggu.Pada setiap pemeriskaan, dilakukan pengukuran berat badan dan
tekanan darah, serta ukuran dan bentuk rahim untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan janin.Air kemih diperiksa untuk mengetahui adanya gula dan
protein. Adanya gula menunjukkan diabetes dan protein menunjukkan pre-eklamsi
(tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih dan penimbunan cairan selama
kehamilan).Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan
antibodi Rh.Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah ayah memiliki Rh – positif,
maka janin bisa memiliki Rh – positif.
Jika darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki peredaran
darah ibu yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh
yang bisa masuk ke aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga
terjadi jaundice (kuning), yang bisa menyebabkan kerusakan otak atau kematian
janin.Kenaikan berat badan pada saat hamil, pada wanita yang memiliki ukuran
rata-rata biasanya berkisar antara 12,5 – 15 kg (sekitar 1-1,5 kg/bulan). Kenaikan
berat badan yang melebihi 15 – 17,5 kg menyebabkan penumpukan lemak pada janin
dan ibu.Berat badan yang tidak bertambah merupakan pertanda buruk (terutama
jika kenaikan berat badan total kurang dari 5 kg) dan hal ini bisa menunjukkan
adanya pertumbuhan janin yang lambat.Kadang kenaikan berat badan disebabkan
oleh penimbunan cairan akibat jeleknya aliran darah tungkai pada saat wanita
hamil berdiri. Hal ini bisa diatasi dengan cara berbaring miring ke kiri selama
30 – 45 menit sebanyak 2 – 3 kali/hari.
Selama kehamilan, kebutuhan kalori harus ditambah sekitar
250 kalori agar tersedia zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan janin.Wanita
hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, termasuk
buah-buahan dan sayur-sayuran. Hindari makanan yang terlalu asin atau makanan
yang mengandung bahan pengawet.Seorang wanita hamil tidak boleh minum obat
sembarangan. Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat guna
memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Biasanya diberikan tambahan zat besi. Pemberian
zat besi bisa menyebabkan gangguan lambung yang ringan dan sembelit.
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
1.
Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi sering
2.
Makan sebelum lapar
3.
Makanan lunak.Untuk mengatasi morning sickness (mual di pagi
hari) sebaiknya memakan 1 – 2 keping biskuit sebelum beranjak dari tempat
tidur.
Jika
mual dan muntahnya sangat berat dan menetap sehingga terjadi dehidrasi,
penurunan berat badan atau gangguan lainnya, maka biasanya wanita hamil harus
menjalani perawatan di rumah sakit untuk semantara waktu dan mendapatkan cairan
melalui infus.Edema (pembengkakan) sering terjadi, terutama pada tungkai.
Demikian juga halnya dengan varises pada tungkai dan di daerah sekitar lubang
vagina. Untuk mengurangi pembengkakan tungkai, bisa digunakan penyangga elastis
atau berbaring dengan posisi tungkai lebih tinggi.Wasir bisa diatasi dengan
mengkonsumsi obat pelunak tinja atau berendam di air hangat.
Pada
saat hamil biasanya jumlah cairan yang keluar dari vagina bertambah, hal ini
adalah normal. Trikomoniasis dan kandidiasis merupakan infeksi vagina yang
sering ditemukan selama kehamilan dan mudah diobati. Vaginosis bakterialis
(infeksi bakteri pada vagina) bisa menyebabkan kelahiran prematur dan harus
diobati secara tuntas.Wanita hamil bisa tetap melakukan kegiatan sehari-harinya
dan berolahraga. Hubungan seksual selama kehamilan tetap boleh dilakukan,
kecuali jika terjadi perdarahan, nyeri atau kebocoran air ketuban.Setiap wanita
hamil sebaiknya mengetahui tanda-tanda awal persalinan. Tanda yang utama adalah
kontraksi perut bagian bawah dengan selang waktu tertentu dan nyeri punggung.
Menjelang akhir kehamilan (setelah 36 minggu), dokter akan melakukan
pemeriksaan panggul untuk mencoba memperkirakan saat persalinan.
VII. PERTUMBUHAN
JANIN
Pertumbuhan
janin itu sendiri adalah perkembangan janin atau pertambahan struktur – struktur
organ tubuh janin dari yang tidak ada menjadi ada dan lebih sempurna sesuai
dengan tahapan-tahapan umur janin tersebut. Pranatal
atau perkembangan di dalam rahim berlangsung sekitar 9 bulan hitungan kalender
matahari (10 bulan kalender bulan) atau 38 – 40 minggu, bergantung metode
penghitungan yang digunakan. (Hitungan kalender bulan adalah 28 hari). Jika
dihitung dari hari terjadinya konsepsi, tahapan kehidupan ini berlangsung
selama 38 minggu atau 9,5 bulan kalender bulan. Jika dihitung dari hari pertama
haid terakhir, rata-rata lama masa pranatal adalah 10 bulan kalender bulan atau
40 minggu.
Biasanya, masa kehamilan dibagi ke dalam 3 periode
yang disebut trimester, masing – masing trimester berlangsung selama 3 bulan.
Setiap trimester memiliki tanda-tanda tertentu yang menandai perubahan
perkembangan pada ibu dan janin. Dua fase perkembangan dalam rahim juga
berdasarkan penghitungan trimester. Fase embrionik di trimester pertama dan
fase janin trimester kedua dan ketiga.
Fase
Embrionik
Merupakan periode perkembangan ovum yang telah
dibuahi menjadi organisme yang memiliki sebagian besar bentuk manusia. Periode
ini meliputi 8 minggu usia kehamilan. Dalam 3 minggu pertama kehidupan, jaringan embrio
berdiferensiasi menjadi 3 lapisan - ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan
tengah), dan endoderm atau entoderm (lapisan dalam). Ektoderm dan endoderm
terbentuk pada minggu kedua; mesoderm terbentuk pada minggu ketiga. Dari
permulaan minggu ketiga hingga minggu kedelapan setelah konsepsi, ketiga
lapisan tersebut membentuk struktur dasar seluruh sistem dan organ kompleks
tubuh. Sebagai contoh, lapisan ektoderm membentuk otak dan tulang belakang,
mesoderm membentuk jantung, dan endoderm membentuk kandung kemih dan uretra
(Pillitteri, 2003).
Tiga peristiwa lain yang terjadi selama tiga
minggu pertama kehamilan:
1.
Embrio tertanam di endometrium
uterus.
2.
Membran janin berdiferensiasi
menjadi korion, bakal plasenta dan amnion, serta bakal kantung amnion.
3.
Plasenta mulai berfungsi.
Plasenta merupakan organ datar berbentuk pipih dan memiliki banyak sistem
sirkulasi darah. Normalnya, plasenta terbentuk di segmen atas endometrium
uterus (lapisan dalam rahim).
Fase Janin
Janin Yaitu makhluk yang sedang
dalam tingkat tumbuh dalam kandungan. Dikarakteristikkan dengan periode
pertumbuhan ukuran janin yang cepat. Faktor genetik dan lingkungan memengaruhi
pertumbuhan janin.
Pembentukan darah janin
Pembentukan darah janin
memerlukan persediaan Fe dalam hati, limpa, dan sumsum tulang ibu. Pada
permulaan, sel darah janin dibentuk oleh kantung yolk dalam bentuk megalobas.
Selanjutnya darah janin dibentuk oleh hati dan sumsum tulang dalam bentuk
megalosit dan makrosit. Normosit dibuat setelah aktivitas penuh sumsum tulang.
Fetal
hemoglobin (f) mempunyai kemampuan untuk mengikat O2
dalam konsentrasi tertentu dari darah ibu dengan mudah dapat melepaskan CO2
ke darah ibu. Menjelang persalinan janin membuat adult hemoglobin (A)
sebagai persiapan kelahiran sehingga dapat menghisap O2 dengan
pernafasan yang telah aktif.
Pernafasan janin
Barcroft memantau gerakan
dinding dada, sebagai bentuk pernafasan intrauterin, tetapi air ketuban tidak
masuk ke dalam paru – paru. Gerakan pernafasan dikendalikan oleh saturasi O2
dan bukan oleh CO2. Bila saturasi O2 melebihi 50% maka
akan terjadi penghentian gerakan pernafasan. Bila saturasi O2
menurun maka saturasi CO2 akan berfungsi untuk mengendalikan
gerak pernafasan.
Berikut adalah table pembentukan organ dan panjang
janin berdasarkan usia kehamilan
Usia
kehamilan
|
Panjang
janin
|
Pembentukan
organ
|
4
minggu
8
minggu
12
minggu
16
minggu
20
minggu
24
minggu
40
minggu
|
7,5 –
10 mm
2,5 cm
9 cm
16 – 18
cm
25 cm
30 – 32
cm
50 – 55
cm
|
Rudimenter
: hidung, telinga, dan mata
· Kepala
kearah dada, hidung, telinga, mata mulai
terbentuk
Daun
kuping terbentuk, kelopak
mata tampak, leher terbentuk, alat genitalia luar mulai
tampak, genitalia eksterna tampak,
Hidung
dan telinga tampak jelas
Kulit
makin tebal, rambut kepala tumbuh, rambut lanugo tampak
Kelopak
mata tumbuh alis dan bulu mata,
kulit
keriput dan jelas, kepala
besar, pernafasan mulai berfungsi
hidup beberapa jam
Bayi
cukup bulan, kulit berambut dengan baik, kulit kepala tumbuh baik, testis telah turun ke skrotum, pusat penulangan pada tibia
proksimal
|
De Haase mengemukakan rumus untuk panjang janin
seperti yang diperlihatkan pada table di bawah ini :
Umur
hamil (bulan)
|
Panjang
janin
cm
(centi meter)
|
Berat
badan gr (gram)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
1x1 cm = 1 cm
2x2 cm = 4 cm
3x3 cm = 9 cm
4x4 cm = 16 cm
5x5 cm = 25 cm
6x5 cm = 30 cm
7x5 cm = 35 cm
8x5 cm = 40 cm
9x5 cm = 45 cm
10x5 cm = 50 cm
|
-
5
15
120
280
600
1000
1800
2500
3000
|
Peredaran darah janin
Sistem peredaran darah janin
berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru - paru janin
belum berkembang sehingga O2 diambil melalui perantaraan plasenta.
Oleh karena itu, sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor - faktor
sebagai berikut :
1.
Foramen ovale antara kedua
atrium
2.
Duktus arteriosus bothalli antara
arteri pulmonalis dengan aorta
3.
Duktus venosus arantii di dalam
hepar menuju vena kava inferior
4.
Pada umbilikus terdapat satu
vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut
:
1.
Darah yang kaya dengan nutrisi dan
O2 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati dimana terdapat
duktus venosus arantii, langsung menuju dan masuk ke vena kava inferior lalu
masuk ke atrium kanan jantung janin
2.
Dari atrium kanan janin sebagian
besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale
3.
Sebagian kecil darah dari atrium
kanan masuk ke ventrikel kanan
4.
Darah yang masuk ke antrium kiri
akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta
dan selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh janin
5.
Cabang aorta di bagian bawah
menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteria
umbikalis
6.
Darah dari ventrikel kanan
dipompa menuju paru – paru, tetapi karena paru – paru belum berkembang maka
darah yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta malalui
duktus arteriosus bothalli
7.
Darah yang dialirkan menuju paru
– paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis
8.
Darah yang menuju plasenta
malalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi
dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
9.
Sisa metabolisme janin dan CO2
dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui
alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu
Peredaran darah janin
berlangsung selama kehidupan intrauterin, dimana plasenta memegang peranan yang
sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit
dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.
Berikut fase – fase konsepsi dan
perkembangan janin :
1.
Minggu ke - 1 :
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi,
bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil
dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh
bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala
bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama
masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel – sel
telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahari sel ini akan bertemu dengan sel - sel sperma dan memulai
proses pembuahan.
Lima juta sel sperma sekaligus berenang menuju
tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel
telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya
hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir
masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak
henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.
2.
Minggu ke - 2 :
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel
telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah
membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel – sel
mulai berkembang dan terbagi kira - kira dua kali sehari sehingga pada hari
yang keduabelas jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada
endometrium.
- Minggu
ke - 3 :
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum
sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan
akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil,
berdiameter 0,1 mm (millimeter) sampai dengan 0,2 mm (millimeter).
- Minggu
ke – 4 :
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi
hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda
melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin
mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan
tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke
jantung).
- Minggu
ke – 5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan
endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system
saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang,
kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan
membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan
Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas
dan pundi kencing.
- Minggu
ke – 6 :
Ukuran embrio rata-rata 2 – 4 mm (millimeter) yang
diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi
telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak
pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk
kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
- Minggu
ke – 7 :
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5 – 13 mm
(millimeter) dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau.
Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung
telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran
udara yang terdapat di dalam paru – paru.
- Minggu
ke – 8 :
Panjang kira-kira 14 – 20 mm (milimeter). Banyak
perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung
dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang
menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah
pembuahan. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung,
bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran
kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum
sempurna.
- Minggu
ke – 9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan
tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai
bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar
detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22 – 30 mm (milimeter) dan
beratnya sekitar 4 gram.
- Minggu
ke – 10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai
bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf
baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan
panjang 32 - 43 mm (milimeter) dan berat 7 gram.
- Minggu
ke – 11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm (centi
meter). Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di
usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk
gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa
dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan
berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa
menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
- Minggu
ke – 12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung
kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah
berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak
jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm (millimeter)
dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh.
Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai
terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
- Minggu
ke - 13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang
untuk menyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata
bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai
panjang 76 mm (milimeter) dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan
lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.
- Minggu
ke - 14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80 - 110
mm (milimeter) dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo,
rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh
pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun
dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit
bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
- Minggu
ke – 15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka
terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel
telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya
kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm (milimeter).
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya
masih tertutup.
- Minggu
ke – 16 :
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan
nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa
mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah
yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak, tetapi tak perlu kuatir jika
Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi
seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm (milimeter)
dan beratnya 80 gram.
- Minggu
ke – 17 :
Dengan panjang 12 cm (centi meter) dan berat 100
gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk
menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai
terbentuk
- Minggu
ke - 18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa
mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras.
Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda
menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm (centi meter)
dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui
dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
- Minggu
ke – 19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam
lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan
saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap
jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm (centi meter).
- Minggu
ke - 20 :
Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya
mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm (centi meter). Dibawah lapisan
vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.
kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system
pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat.
- Minggu
ke – 21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah
mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem
pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah
340 gram dan panjangnya 20 cm.
- Minggu
ke – 22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar
berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat
dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
- Minggu
ke – 23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi,
kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit
lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
"berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan
dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram.Tangan dan kaki bayi telah
terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
- Minggu
ke – 24 :
Paru – paru mulai mengambil oksigen meski bayi
masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim,
paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap
mengembang kulit bayi mulai menebal.
- Minggu
ke – 25 :
Bayi mulai cegukan, Ini tandanya ia sedang latihan
bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang
tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi
menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin
berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan
sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi
sudah mencapai 650 - 670 gram dengan tinggi badan 34 – 37 cm (centimeter).
- Minggu
ke – 26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu
retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan
pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai
memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat
badan bayi sudah mencapai 750 – 780 gram, sedangkan tingginya 35 - 38 cm (centi
meter).
- Minggu
ke – 27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati
dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan,
memiliki peluang 85 persen untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi
juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870 - 890 gram dengan tinggi
badan 36 – 38 cm.
- Minggu
ke – 28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm
(centi meter). Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun
semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak
dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila
melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah.
Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil
kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
- Minggu
ke – 29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon
seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin
di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali
keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah
bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak
bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur
dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100 -
1200 gram, dengan tinggi badan 37 - 39 cm (centi meter).
- Minggu
ke – 30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah
sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm (centi
meter). Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata
indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah
mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik
bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka
mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar. Cairan ketuban
(amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah
mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510 - 1550 gram, dengan tinggi 39
– 40 cm (centimeter).
- Minggu
ke - 31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan
bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia
berkemih hampir sebanyak 500 ml (mili liter) sehari di dalam air ketuban. Perkembangan
fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang
akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan
mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor.
Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan
otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar
sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550 –
1560 gram dengan tinggi 41 – 43 cm (centimeter).
- Minggu
ke - 32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu
pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas.
Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu
dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm (centi
meter), kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila
di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga
telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari
jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun
semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi.
- Minggu
ke – 33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai
ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak
bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya
dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi
otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki
maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi
1800 – 1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43 – 45 cm (centi meter).
- Minggu
ke – 34 :
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat
membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai
mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah
bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan
proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda
mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000 - 2010 gram, dengan tinggi badan sekitar
45 - 46 cm (centi meter).
- Minggu
ke – 35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna.
Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya,
lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi
sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda
laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300 -
2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45 – 47 cm (centi meter).
- Minggu
ke – 36 :
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi
kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari
bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah
memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah
siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400 - 2450 gram, dengan
tinggi badan 47 - 48 cm (centi meter).
- Minggu
ke - 37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi
semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan
lebat dan bertambah 5 cm (centi meter). Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi
sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang
belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar
untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air.
Berat badan bayi di minggu ini 2700 - 2800 gram, dengan tinggi 48 - 49 cm
(centi meter).
- Minggu
ke – 38 hingga minggu ke – 40 :
Proses
pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar