I.
DEFINISI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
A.
Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah atau ukuran
sel dan tidak dapat kembali ke bentuk semula (irrevesibel)
dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan
angka, grafik, dsb.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju ketingkat
kedewasaan atau pematangan, tidak dapat diukur tetapi hanya dapat dinikmati .
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot,
dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal).
Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan
yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat
penting bagi makhluk hidup. Dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi,
balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah
sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang
menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya
lebih terjamin.
Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada
kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga
populasi manusia akan terjaga kelestariannya.
B.
Ciri – ciri tumbuh kembang
Tumbuh
kembang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perubahan dalam
aspek fisik dan psikis
2. Perubahan dalam
proporsi
3. Lenyapnya tanda – tanda yang lama
4. Diperoleh tanda – tanda baru
II.
TAHAP – TAHAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN MANUSIA
Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan,
yaitu prakelahiran dan pascakelahiran. Berikut ini adalah uraian tentang
tahapan pertumbuhan prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia.
1.
Pertumbuhan
Prakelahiran
Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya fertilisasi
(pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah
membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran
pada manusia.
a. Trimester Pertama
Tiga
bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5
cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat
besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat
menggerakkan tangan dan kakinya.
Gambar
pertumbuhan janin pada trimester pertama
b. Trimester Kedua
Pada
tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai
kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang bahkan jari – jari
tangan dan kaki sudah mulai terbentuk, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan
kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin
juga mulai aktif.
Gambar pertumbuhan janin trimester kedua
c. Trimester Ketiga
Di
tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh
sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin
tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada
umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke
dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.
Gambar pertumbuhan janin trimester kedua
2.
Pertumbuhan Pascakelahiran
Setelah
bayi lahir, tahap – tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah masa
balita dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).
1. Masa Balita dan Anak – anak
Pada
saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem
organ sebagaimana orang dewasa, namun organ-organ tersebut belum matang.
Misalnya, bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan
namun belum dapat memegang dengan baik. Seiring dengan bertambahnya usia,
organ-organ pada bayi juga akan berkembang.
Pada
usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi
anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ- organ tersebut akan
semakin matang pada saat usia anak-anak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar
usia 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang, kecuali
organ reproduksi.
a.
Tahap
Bayi (Infancy): Sejak lahir hingga usia 18 bulan.
Periode
ini disebut juga dengan tahapan sensorik oral, karena orang biasa melihat bayi
memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya, dengan penekanan pada kontak
visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik, bayi akan
menumbuhkan perasaan perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa
dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi. Di awal
kehidupan ini begitu penting meletakkan dasar trust (percaya) pada lingkungan
dan melihat bahwa kehidupan ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di
periode ini, individu memiliki perasaan percaya dan keyakinan bahwa tiap
manusia memiliki hak untuk hidup di muka bumi, dan hal itu hanya bisa dilakukan
oleh sosok Ibu, atau siapapun yang dianggap signifikan dalam memberikan kasih
sayang secara tetap.
b.
Tahap
Kanak – Kanak Awal (Early Childhood): 18 Bulan hingga
3
tahun
Selama
tahapan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan sekedar
belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari
perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan yang sangat
dihargai: toilet training. Di masa ini, individu berkesempatan
untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya
kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan
salah.
Di
sisi lain, ada kerentanan yang bisa terjadi dalam periode ini, khususnya
berkenaan dengan kegagalan dalam proses toilet training atau mempelajari skill
lainnya, yang mengakibatkan munculnya rasa malu dan ragu – ragu. Lebih jauh,
individu akan kehilangan rasa percaya dirinya.
c.
Tahap
Usia Bermain (Play Age): 3 hingga 5 tahun
Pada
periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran tentang orang dewasa di
sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Di masa ini,
muncul sebuah kata yang sering diucapkan seorang anak ”KENAPA?”.
d.
Tahap
Usia Sekolah (School Age): Usia 6 – 12 tahun
Periode
ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas hanya
menunjukkan pertumbuhan fisik tanpa perkembangan aspek mental yang berarti,
berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Kita bisa simak, dalam periode sebelumnya
pertumbuhan dan perkembangan berbilang bulan saja untuk manusia agar bisa
tumbuh dan berkembang.
Ketrampilan
baru yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap industri
(ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas, semangat, kerajinan, dsb), serta
berada di dalam konteks sosial. Bila individu gagal menempatkan diri secara
normal dalam konteks sosial, ia akan merasakan ketidak mampuan dan rendah diri.
2. Masa remaja atau Pubertas
Masa
puberitas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai kematangannya. Masa
pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih
kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Setelah masa bayi, manusia akan memasuki
tahapan anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Anak-anak akan berkembang menjadi
dewasa. Masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa dikenal dengan masa remaja
atau masa pubertas.
Ciri-ciri
pubertas dapat diamati dari perubahan fisik tubuh. Untuk mengetahui perubahan
fisik yang terjadi, lakukan kegiatan berikut ini.
Tanda-tanda
masa remaja pada laki-laki, antara lain bahu menjadi bidang, tumbuhnya jakun,
kumis, dan jambang serta tumbuhnya rambut di ketiak dan betis. Tanda-tanda
pubertas pada perempuan, antara lain pinggul melebar, payudara membesar, dan
tumbuhnya rambut di ketiak. Anak-anak gadis tumbuh hampir sempurna pada usia 16
atau 12 tahun meskipun dapat terus tumbuh sedikit sampai usia 20 atau 21 tahun.
Untuk anak laki-laki tumbuh hampir sempurna pada usia 17, 12 dan 23 atau 25
tahun. Dengan adanya perubahan fisik tersebut, kamu harus menjaga kesehatan,
antara lain menjaga kebersihan organ perkembangbiakan (organ reproduksi).
Pada
usia sebelum 20 tahun tersebut, pertumbuhan tinggi badan terjadi secara alami
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan tersebut antara lain adalah faktor keturunan, faktor
asupan nutrisi harian, faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor penting
lainnya.
·
Pertumbuhan Tinggi Badan Manusia
Umumnya,
pertambahan tinggi badan manusia dimulai sejak bayi sampai dengan usia dewasa
(kurang lebih 20 tahun). Namun tentu saja ada beberapa perkecualian. Mereka yang
mengalami kelainan kretinisme (kekerdilan) tidak bisa bertambah tinggi badannya
sejak usia tertentu. Sehingga tubuhnya sangat pendek, seukuran anak usia
Sekolah Dasar. Ada pula yang menderita kelainan gigantisme (raksasa).
Orang
yang menderita kelainan gigantisme ini akan terus bertambah tinggi meskipun
telah berusia dewasa (lebih dari 20 tahun) oleh karena hormon pertumbuhannya
tidak berhenti sebagaimana mestinya. Sehingga orang tersebut memiliki ukuran
tubuh sangat besar bagaikan raksasa. Oleh karena itu bersyukurlah kita semua
yang mendapatkan ukuran tubuh yang relatif normal. Tidak kerdil. Tidak pula
raksasa.
Adapun,
hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan antara lain genetik, asupan
nutrisi atau gizi makanan, kualitas tidur, serta olahraga atau rutinitas
tertentu.
Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi
Badan :
a) Genetik (Keturunan)
b) Asupan Nutrisi
c) Tidur Berkualitas
d) Olahraga teratur
Bila
sebelumnya perkembangan lebih berkisar pada apa yang dilakukan untuk saya,
sejak stage perkembangan ini perkembangan tergantung pada apa yang saya
kerjakan. Karena di periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi
dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari
identitasnya, berjuang dalam interaksi sosial, dan bergulat dengan persoalan-persoalan
moral.
Tugas
perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri sebagai individu yang
terpisah dari keluarga asal dan menjadi bagian dari lingkup sosial yang lebih
luas. Hal utama yang perlu dikembangkan di sini adalah filosofi kehidupan. Di
masa ini, seseorang bersifat idealis dan mengharapkan bebas konflik, yang pada
kenyataannya tidak demikian. Wajar bila di periode ada kesetiaan dan
ketergantungan pada teman.
3. Masa Dewasa dan Tua
a. Tahap Dewasa Awal (Young Adulthood):
Usia 18 hingga 35 Tahun
Langkah
awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan yang saling
memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan dan persahabatan.
Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di level yang dalam. Kegagalan
di level ini menjadikan orang mengisolasi diri, menjauh dari orang lain, dunia
terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior kepada orang lain sebagai bentuk
pertahanan ego. Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan
persahabatan.
b. Tahap Dewasa (Middle Adulthood):
Usia 35 hingga 55 atau 65 tahun
Masa
ini dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung penuh
dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di
seputar keluarga. Selain itu adalah masa “berwenang” yang diidamkan sejak lama.
Tugas
yang penting di sini adalah mengejawantahkan budaya dan meneruskan nilai budaya
pada keluarga (membentuk karakter anak) serta memantapkan lingkungan yang
stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian orang lain, dan karya yang memberikan
sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang disebut dengan generativitas.
Ada
kehidupan yang berubah drastic, individu harus menetapkan makna dan tujuan
hidup yang baru. Bila tidak berhasil di stage ini, timbullah self-absorpsi atau
stagnasi. Yang memainkan peranan di sini adalh komunitas dan keluarga.
c. Tahap Dewasa Akhir (Late Adulthood):
Usia 55 atau 65 tahun hingga mati
Orang
berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan
bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan kontribusi pada
kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima
keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan.
Sebaliknya,
orang yang menganggap masa lalu adalah kegagalan merasakan keputus asaan, belum
bisa menerima kematian karena belum menemukan makna kehidupan. Atau bisa jadi,
ia merasa telah menemukan jati diri dan meyakini sekali bahwa dogma yang
dianutnyalah yang paling benar.
Setelah
melewati masa remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya
dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuh mencapai ukuran
maksimal. Tinggi badan akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan.
Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk
terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri,
bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi.
Segala
potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua.
Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin renta, wajah dan
tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun, bahkan pada usia
lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun
dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan lain-lain.
I.
PRINSIP – PRINSIP TUMBUH KEMBANG
A.
Prinsip – Prinsip Tumbuh Kembang
1. Proses yang
teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor
genetik
2. Pola yang sama,
konsisten dan kronologis, dapat diprediksi
3. Variasi waktu
muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tumbuh kembang
4. Mempunyai ciri
khas
5. Never ending
process -- seumur hidup
dan meliputi seluruh aspek
6. Cephalocaudal
7. Proximodistal
8. Differensiasi
9. Hal yang unik
-- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya
10. Tugas
perkembangan
11. Perkembangan
suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat
12. Perkembangan
aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
13. Perkembangan
terjadi dalam tempo yang berlainan
B. Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup merupakan hasil interaksi antara faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah gen, nutrisi, hormon, dan
lingkungan.
1.
Gen
Gen
adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam sel makhluk hidup.
Gen berpengaruh pada setiap struktur makhluk hidup dan juga perkembangannya,
walaupun gen bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhinya. Artinya,
sifat-sifat yang tampak pada makhluk hidup seperti bentuk tubuh, tinggi tubuh,
warna mata, warna bulu pada hewan, warna bunga, penambahan ukuran, dan sebagainya
dipengaruhi oleh gen yang dimilikinya. Masing-masing jenis (spesies), bahkan
masing-masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu.
Prinsip
dari faktor genetik atau keturunan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan manusia adalah :
a. Faktor
keturunan -- masa konsepsi
b. Bersifat tetap
atau tidak berubah sepanjang kehidupan
c. Menentukan
beberapa karakteristik seperti jenis
kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan
beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
d. Potensi genetik
yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2.
Nutrisi
Nutrisi/makanan
berperan pentingdalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Fungsi
nutrisi di antaranya adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Sampai
batas usia tertentu manusia akan mengalami pertumbuhan, yaitu bertambah tinggi
dan besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap hari manusia makan makanan yang
cukup bergizi. Nutrisi bagi manusia dapat berupa protein, karbohidrat, lemak,
vitamin dan mineral. Protein merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh. Oleh
karena itu dalam masa pertumbuhan harus mendapatkan protein yang cukup.
3.
Hormon
Hormon
merupakan senyawa organik (zat kimia) pada manusia dan sebagian hewan. Hormon
dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu,
artinya kelenjar itu tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin
(hormon) langsung masuk ke pembuluh darah. Hormon diedarkan ke seluruh tubuh oleh
darah. Hormon mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia dan sebagian hewan. Pada manusia, hormon pertumbuhan
(Growth Hormone/GH) mempengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang.
Seseorang
yang kelebihan hormon akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa/gigantisme.
Sebaliknya, jika seseorang kekurangan hormon pertumbuhan maka dapat
mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok
(kelenjar tiroid) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bila pada
masa kanak-kanak kekurangan hormon tiroksin mengakibatkan kretinisme.
Kretinisme yaitu pertumbuhan yang lambat dan mental yang terbelakang, sehingga
perkembangannya juga terhambat.
4.
Lingkungan
Faktor
ini yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah
lingkungan di mana seorang tumbuh dan di besarkan, norma dalam keluarga,
kelompok sosial, pengaruh-pengaruh lain seseorang manusia dapat alami. Faktor
lingkungan ini mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian seseorang
dan lingkungan ini sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang.
Prinsi
dari faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang manusai adalah :
a. Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai
akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
b. Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Berikut ini adalah beberapa faktor
lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang manusia :
a. Keluarga
1) Nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan
komunikasi.
2) Fungsi
:bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai
masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan
struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya
perilaku yang berbeda.
Fungsi: belajar
kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan,
mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang
merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan
memenuhi kebutuhan dan harapan.
c. Kesehatan
1) Tingkat kesehatan — respon individu
terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
2) Kesehatan prenatal (sebelum bayi
lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
3) Nutrisi adekuat
4) Keseimbangan antara istirahat, tidur
dan olahraga
5) Kondisi sakit — ketidakmampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan — tumbuh kembang terganggu
6) Lingkungan tempat tinggal
7) Musim, iklim, kehidupan sehari-hari
dan status sosial ekonomi
C.
Aspek
– Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan
Dibawah
ini merupakan beberapa aspek pertumbuhan dan perkembangan :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan fisik
yaitu perubahan dalam ukuran tubuh, proporsi anggota badan, tampang, dan
perubahan dalam fungsi-fungsi dari sistem tubuh seperti perkembangan otak,
persepsi dan gerak (motorik), serta kesehatan.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan
kognitif yaitu perubahan yang bervariasi dalam proses berpikir dalam kecerdasan
termasuk didalamnya rentang perhatian, daya ingat, kemampuan belajar, pemecahan
masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan
mengunakan bahasa.
3. Pertumbuhan yang seimbang dengan
Perkembangan sosial–emosional yaitu perkembangan berkomunikasi secara
emosional, memahami diri sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain,
pengetahuan tentang orang lain, keterampilan dalam berhubungan dengan orang
lain, menjalin persahabatan, dan pengertian tentang moral.
III.
PERIODE
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A.
Periode
Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan
dan perkembangan manusia sejak bayi dalam rahim ibu sampai lanjut usia melalui
beberapa tahapan berikut ini. 1) Masa fetus, yaitu sejak terbentuk zigot sampai
bayi dalam rahim ibu. 2) Masa balita yaitu sejak bayi lahir sampai anak-anak
umur 5 tahun. 3) Masa anak-anak sekitar umur 5 tahun sampai 10 tahun. 4) Masa
remaja sekitar umur 10 tahun sampai 17 tahun. 5) Masa dewasa sekitar umur 17
tahun sampai 20 tahun ke atas. 6) Masa tua sekitar umur 50 tahun ke atas.
Secara
perlahan – lahan bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, misalnya
bayi mulai memiliki kemampuan mengisap, menelan, merentangkan tangan, dan
memegang. Tahap perkembangan berikutnya seperti tengkurap, duduk, berbicara,
dan berjalan. Proses ini memakan waktu berbulan-bulan sampai umur 2 tahun.
Peristiwa ini terjadi disertai dengan pertambahan tinggi badan dan berat badan,
juga perubahan bentuk tubuh. Tubuh seseorang berubah dengan cepat pada masa
anak-anak dan remaja.
Selanjutnya
proses pertumbuhan dan perkembangan akan terus berlangsung sampai masa remaja
dan dewasa. Proses berikutnya adalah proses penuaan. Kulit tubuh seorang anak
tampak kencang dan licin, tetapi jika orang itu sudah tua, otot-ototnya menjadi
lemah dan kulitnya menjadi keriput.Ketika anak mencapai pertumbuhan serta
perkembangan pada periode tertentu maka akan dipereroleh kemampuan dan
pengalaman sosial-emosional yang baru.
1.
Periode
pra – lahir
Sejak
masa konsepsi sampai lahir. Pada periode ini terjadi perubahan yang paling
cepat. Periode masa bayi dan kanak-kanak: Sejak lahir sampai usia 2
tahun. Pada periode ini terjadi perubahan badan dan pertumbuhan otak yang
dramatis, mendukung terjadinya saling berhubungan antara kemampuan gerak,
persepsi, kapasitas kecerdasan, bahasa dan terjadi untuk pertama kali
berinteraksi secara akrab dengan orang lain. Masa bayi dihabiskan pada tahun
pertama sedangkan masa kanak-anak dihabiskan pada tahun kedua.
2.
Periode
awal masa anak
Dari
usia 2 tahun sampai 6 tahun. Pada periode ini ukuran badan menjadi lebih
tinggi, keterampilan motorik menjadi lebih luwes, mulai dapat mengontrol diri
sendiri dan dapat memenuhi menjadi lebih luas. Pada masa ini anak mulai bermain
dengan membentuk kelompok teman sebaya.
3.
Periode
masa anak – anak
Dari
usia 6 sampai 11 tahun. Pada masa ini anak belajar tentang dunianya lebih luas
dan mulai dapat menguasai tanggung jawab, mulai memahami aturan, mulai
menguasai proes berpikir logis, mulai menguasai keterampilan baca tulis, dan
lebih maju dalam memahami diri sendiri, dan pertemanan.
4.
Periode
masa remaja
Dari
usia 11 – 20 tahun. Periode ini adalah jembatan antara masa anak-anak dengan
masa dewasa. Terjadi kematangan seksual, berpikir menjadi lebih abstrak dan
idealistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar