Kamis, 15 Desember 2016

reproduksi dan gametogenesis

I.              REPRODUKSI

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.
A.   Organ Reproduksi Manusia
  1. Pria

Gambar organ reproduksi pria
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a.    Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
b.    Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1)    Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2)    Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
3)    Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4)    Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
5)    Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
Kelenjar pada organ reproduksi pria
1)     Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
2)     Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam.
3)     Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
  1. Wanita
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a.    Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
b.    Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
1)    Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva.
2)    Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
Description: D:\Documents\(v) B. lili\female organ.JPG
Gambar organ reproduksi dalam wanita
a.    Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
1)    Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam proses pematangan sel ovum.
2)    Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
b.    Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
c.   Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
d.  Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
e.  Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
f.    Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
1)    Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
2)    Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
3)    Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
4)    Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
5)    Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
6)    Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.

II.            GAMETOGENESIS DAN OOGENESIS

A.   Gametogenesis
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
1.       Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
a. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.
b. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).
Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.
B.   Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
a.    Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
b.    Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
c.    Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
d.    Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45 – 50 tahun.
Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu :
a.    Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya.
Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
1)    Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidaka ada.
2)    Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.
3)    Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum erfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah,
4)    Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
b.    Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.
Tahapan waktu dalam fertilisasi :
1)    Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
2)    Pada hari ke – 3 atau ke – 4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari – ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3 – 4 hari.
Description: D:\Documents\(v) B. lili\organ laki-laki.JPG3)    Pada hari ke – 6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
4)    Pada hari ke – 12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
5)    Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke – 21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
Description: D:\Documents\(v) B. lili\blastula.jpg
Gambar  tahapan fertilisasi
C.   Tahap – Tahap Perkembangan Embrio
Tahap Perkembangan Embrio
1.    Usia 4 minggu
Sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2.    Usia 8 minggu
Sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
3.    Usia 10 minggu
Panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan
4.    Usia 16 minggu
Panjang janin telah mencapai 40 cm dan memiliki organ yang lengkap
5.    Usia 40 minggu
Janin sudah siap untuk dilahirkan
Hormon yang berperanan dalam kehamilan :
1.      Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3 – 4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
2.      Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
3.      HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke – 8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
4.      Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalinan.
Hormon yang berperanan dalam kelahiran/ persalinan :
1.    Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis.
2.    Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat kontraksi uterus.

3.    Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.

pertumbuhan dan perkembangan manusia

I.              DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A.   Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah atau ukuran sel dan  tidak  dapat kembali ke bentuk semula (irrevesibel) dapat diukur dan dapat dinyatakan  dengan angka, grafik, dsb.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju ketingkat kedewasaan atau pematangan, tidak dapat diukur tetapi hanya dapat  dinikmati .  Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya.
B.   Ciri – ciri tumbuh kembang
Tumbuh kembang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Perubahan dalam aspek fisik dan psikis
2.    Perubahan dalam proporsi
3.    Lenyapnya tanda tanda yang lama
4.    Diperoleh tanda tanda baru  

II.   TAHAP – TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu prakelahiran dan pascakelahiran. Berikut ini adalah uraian tentang tahapan pertumbuhan prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia.
1.    Pertumbuhan Prakelahiran
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran pada manusia.
Description: H:\SMKKes\Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia _ Integrative Biology_files\perkembangan-embryo.jpg
a.    Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.
Description: D:\Documents\(v) B. lili\week6large.gif
Gambar pertumbuhan janin pada trimester pertama
b.    Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang bahkan jari – jari tangan dan kaki sudah mulai terbentuk, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.
Description: D:\Documents\(v) B. lili\week23large.gif
Gambar pertumbuhan janin trimester kedua
c.    Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.
Description: D:\Documents\(v) B. lili\week37large.gif
Gambar pertumbuhan janin trimester kedua

2.    Pertumbuhan Pascakelahiran
Setelah bayi lahir, tahap – tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah masa balita dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).
Description: H:\SMKKes\Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia _ Integrative Biology_files\pert.jpg
1.    Masa Balita dan Anak – anak
Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun organ-organ tersebut belum matang. Misalnya, bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang.
Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ- organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anak-anak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang, kecuali organ reproduksi.
a.    Tahap Bayi (Infancy): Sejak lahir hingga usia 18 bulan.
Periode ini disebut juga dengan tahapan sensorik oral, karena orang biasa melihat bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya, dengan penekanan pada kontak visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik, bayi akan menumbuhkan perasaan perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi. Di awal kehidupan ini begitu penting meletakkan dasar trust (percaya) pada lingkungan dan melihat bahwa kehidupan ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di periode ini, individu memiliki perasaan percaya dan keyakinan bahwa tiap manusia memiliki hak untuk hidup di muka bumi, dan hal itu hanya bisa dilakukan oleh sosok Ibu, atau siapapun yang dianggap signifikan dalam memberikan kasih sayang secara tetap.
b.    Tahap Kanak – Kanak Awal (Early Childhood): 18 Bulan hingga
3 tahun     
Selama tahapan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan sekedar belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan yang sangat dihargai: toilet training. Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah.
Di sisi lain, ada kerentanan yang bisa terjadi dalam periode ini, khususnya berkenaan dengan kegagalan dalam proses toilet training atau mempelajari skill lainnya, yang mengakibatkan munculnya rasa malu dan ragu – ragu. Lebih jauh, individu akan kehilangan rasa percaya dirinya.
c.    Tahap Usia Bermain (Play Age): 3 hingga 5 tahun
Pada periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran tentang orang dewasa di sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Di masa ini, muncul sebuah kata yang sering diucapkan seorang anak ”KENAPA?”.
d.    Tahap Usia Sekolah (School Age): Usia 6 – 12 tahun
Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas hanya menunjukkan pertumbuhan fisik tanpa perkembangan aspek mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Kita bisa simak, dalam periode sebelumnya pertumbuhan dan perkembangan berbilang bulan saja untuk manusia agar bisa tumbuh dan berkembang.
Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas, semangat, kerajinan, dsb), serta berada di dalam konteks sosial. Bila individu gagal menempatkan diri secara normal dalam konteks sosial, ia akan merasakan ketidak mampuan dan rendah diri.
2.    Masa remaja atau Pubertas
Masa puberitas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai kematangannya. Masa pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Setelah masa bayi, manusia akan memasuki tahapan anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Anak-anak akan berkembang menjadi dewasa. Masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa dikenal dengan masa remaja atau masa pubertas.
Ciri-ciri pubertas dapat diamati dari perubahan fisik tubuh. Untuk mengetahui perubahan fisik yang terjadi, lakukan kegiatan berikut ini.
Tanda-tanda masa remaja pada laki-laki, antara lain bahu menjadi bidang, tumbuhnya jakun, kumis, dan jambang serta tumbuhnya rambut di ketiak dan betis. Tanda-tanda pubertas pada perempuan, antara lain pinggul melebar, payudara membesar, dan tumbuhnya rambut di ketiak. Anak-anak gadis tumbuh hampir sempurna pada usia 16 atau 12 tahun meskipun dapat terus tumbuh sedikit sampai usia 20 atau 21 tahun. Untuk anak laki-laki tumbuh hampir sempurna pada usia 17, 12 dan 23 atau 25 tahun. Dengan adanya perubahan fisik tersebut, kamu harus menjaga kesehatan, antara lain menjaga kebersihan organ perkembangbiakan (organ reproduksi).
Pada usia sebelum 20 tahun tersebut, pertumbuhan tinggi badan terjadi secara alami yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan tersebut antara lain adalah faktor keturunan, faktor asupan nutrisi harian, faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor penting lainnya.
·                 Pertumbuhan Tinggi Badan Manusia
Umumnya, pertambahan tinggi badan manusia dimulai sejak bayi sampai dengan usia dewasa (kurang lebih 20 tahun). Namun tentu saja ada beberapa perkecualian. Mereka yang mengalami kelainan kretinisme (kekerdilan) tidak bisa bertambah tinggi badannya sejak usia tertentu. Sehingga tubuhnya sangat pendek, seukuran anak usia Sekolah Dasar. Ada pula yang menderita kelainan gigantisme (raksasa).
Orang yang menderita kelainan gigantisme ini akan terus bertambah tinggi meskipun telah berusia dewasa (lebih dari 20 tahun) oleh karena hormon pertumbuhannya tidak berhenti sebagaimana mestinya. Sehingga orang tersebut memiliki ukuran tubuh sangat besar bagaikan raksasa. Oleh karena itu bersyukurlah kita semua yang mendapatkan ukuran tubuh yang relatif normal. Tidak kerdil. Tidak pula raksasa.
Adapun, hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan antara lain genetik, asupan nutrisi atau gizi makanan, kualitas tidur, serta olahraga atau rutinitas tertentu.
Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan :
a)    Genetik (Keturunan)
b)    Asupan Nutrisi
c)    Tidur Berkualitas
d)    Olahraga teratur
Bila sebelumnya perkembangan lebih berkisar pada apa yang dilakukan untuk saya, sejak stage perkembangan ini perkembangan tergantung pada apa yang saya kerjakan. Karena di periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam interaksi sosial, dan bergulat dengan persoalan-persoalan moral.
Tugas perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri sebagai individu yang terpisah dari keluarga asal dan menjadi bagian dari lingkup sosial yang lebih luas. Hal utama yang perlu dikembangkan di sini adalah filosofi kehidupan. Di masa ini, seseorang bersifat idealis dan mengharapkan bebas konflik, yang pada kenyataannya tidak demikian. Wajar bila di periode ada kesetiaan dan ketergantungan pada teman.
3.    Masa Dewasa dan Tua
a.    Tahap Dewasa Awal (Young Adulthood): Usia 18 hingga 35 Tahun
Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan dan persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di level yang dalam. Kegagalan di level ini menjadikan orang mengisolasi diri, menjauh dari orang lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior kepada orang lain sebagai bentuk pertahanan ego. Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan persahabatan.
b.    Tahap Dewasa (Middle Adulthood): Usia 35 hingga 55 atau 65 tahun
Masa ini dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung penuh dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di seputar keluarga. Selain itu adalah masa “berwenang” yang diidamkan sejak lama.
Tugas yang penting di sini adalah mengejawantahkan budaya dan meneruskan nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak) serta memantapkan lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian orang lain, dan karya yang memberikan sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang disebut dengan generativitas.
Ada kehidupan yang berubah drastic, individu harus menetapkan makna dan tujuan hidup yang baru. Bila tidak berhasil di stage ini, timbullah self-absorpsi atau stagnasi. Yang memainkan peranan di sini adalh komunitas dan keluarga.
c.    Tahap Dewasa Akhir (Late Adulthood): Usia 55 atau 65 tahun hingga mati
Orang berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan.
Sebaliknya, orang yang menganggap masa lalu adalah kegagalan merasakan keputus asaan, belum bisa menerima kematian karena belum menemukan makna kehidupan. Atau bisa jadi, ia merasa telah menemukan jati diri dan meyakini sekali bahwa dogma yang dianutnyalah yang paling benar.
Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuh mencapai ukuran maksimal. Tinggi badan akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan. Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi.

Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin renta, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun, bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan lain-lain.
I.              PRINSIP – PRINSIP TUMBUH KEMBANG

A.   Prinsip – Prinsip Tumbuh Kembang
1.    Proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik
2.    Pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi
3.    Variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tumbuh kembang  
4.    Mempunyai ciri khas 
5.    Never ending process -- seumur hidup dan meliputi seluruh aspek
6.    Cephalocaudal
7.    Proximodistal
8.    Differensiasi
9.    Hal yang unik -- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya
10. Tugas perkembangan
11. Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat
12. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
13. Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan
B.   Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan  Manusia
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup merupakan hasil interaksi antara faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah gen, nutrisi, hormon, dan lingkungan.
1.    Gen
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam sel makhluk hidup. Gen berpengaruh pada setiap struktur makhluk hidup dan juga perkembangannya, walaupun gen bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhinya. Artinya, sifat-sifat yang tampak pada makhluk hidup seperti bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna mata, warna bulu pada hewan, warna bunga, penambahan ukuran, dan sebagainya dipengaruhi oleh gen yang dimilikinya. Masing-masing jenis (spesies), bahkan masing-masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu.
Prinsip dari faktor genetik atau keturunan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan  manusia adalah :
a.      Faktor keturunan -- masa konsepsi
b.      Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
c.      Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis  kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
d.      Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2.    Nutrisi
Nutrisi/makanan berperan pentingdalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Fungsi nutrisi di antaranya adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Sampai batas usia tertentu manusia akan mengalami pertumbuhan, yaitu bertambah tinggi dan besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap hari manusia makan makanan yang cukup bergizi. Nutrisi bagi manusia dapat berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh. Oleh karena itu dalam masa pertumbuhan harus mendapatkan protein yang cukup.
3.    Hormon
Hormon merupakan senyawa organik (zat kimia) pada manusia dan sebagian hewan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu, artinya kelenjar itu tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin (hormon) langsung masuk ke pembuluh darah. Hormon diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah. Hormon mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan sebagian hewan. Pada manusia, hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang.
Seseorang yang kelebihan hormon akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa/gigantisme. Sebaliknya, jika seseorang kekurangan hormon pertumbuhan maka dapat mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar tiroid) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bila pada masa kanak-kanak kekurangan hormon tiroksin mengakibatkan kretinisme. Kretinisme yaitu pertumbuhan yang lambat dan mental yang terbelakang, sehingga perkembangannya juga terhambat.
4.    Lingkungan
Faktor ini yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seorang tumbuh dan di besarkan, norma dalam keluarga, kelompok sosial, pengaruh-pengaruh lain seseorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian seseorang dan lingkungan ini sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang.
Prinsi dari faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang manusai adalah :
a.    Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
b.    Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 
Berikut ini adalah beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang manusia : 
a.    Keluarga
1)    Nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
2)    Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b.    Kelompok teman sebaya
Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. Fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c.    Kesehatan
1)    Tingkat kesehatan — respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
2)    Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
3)    Nutrisi adekuat
4)    Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
5)    Kondisi sakit — ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan — tumbuh kembang terganggu
6)    Lingkungan tempat tinggal
7)    Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi
C.   Aspek – Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan
Dibawah ini merupakan beberapa aspek pertumbuhan dan perkembangan :
1.    Pertumbuhan dan Perkembangan fisik yaitu perubahan dalam ukuran tubuh, proporsi anggota badan, tampang, dan perubahan dalam fungsi-fungsi dari sistem tubuh seperti perkembangan otak, persepsi dan gerak (motorik), serta kesehatan.
2.    Pertumbuhan dan Perkembangan kognitif yaitu perubahan yang bervariasi dalam proses berpikir dalam kecerdasan termasuk didalamnya rentang perhatian, daya ingat, kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan mengunakan bahasa.
3.    Pertumbuhan yang seimbang dengan Perkembangan sosial–emosional yaitu perkembangan berkomunikasi secara emosional, memahami diri sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, pengetahuan tentang orang lain, keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain, menjalin persahabatan, dan pengertian tentang moral.

III.            PERIODE PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A.   Periode Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak bayi dalam rahim ibu sampai lanjut usia melalui beberapa tahapan berikut ini. 1) Masa fetus, yaitu sejak terbentuk zigot sampai bayi dalam rahim ibu. 2) Masa balita yaitu sejak bayi lahir sampai anak-anak umur 5 tahun. 3) Masa anak-anak sekitar umur 5 tahun sampai 10 tahun. 4) Masa remaja sekitar umur 10 tahun sampai 17 tahun. 5) Masa dewasa sekitar umur 17 tahun sampai 20 tahun ke atas. 6) Masa tua sekitar umur 50 tahun ke atas.
Secara perlahan – lahan bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, misalnya bayi mulai memiliki kemampuan mengisap, menelan, merentangkan tangan, dan memegang. Tahap perkembangan berikutnya seperti tengkurap, duduk, berbicara, dan berjalan. Proses ini memakan waktu berbulan-bulan sampai umur 2 tahun. Peristiwa ini terjadi disertai dengan pertambahan tinggi badan dan berat badan, juga perubahan bentuk tubuh. Tubuh seseorang berubah dengan cepat pada masa anak-anak dan remaja.
Selanjutnya proses pertumbuhan dan perkembangan akan terus berlangsung sampai masa remaja dan dewasa. Proses berikutnya adalah proses penuaan. Kulit tubuh seorang anak tampak kencang dan licin, tetapi jika orang itu sudah tua, otot-ototnya menjadi lemah dan kulitnya menjadi keriput.Ketika anak mencapai pertumbuhan serta perkembangan pada periode tertentu maka akan dipereroleh kemampuan dan pengalaman sosial-emosional yang baru.
1.    Periode pra – lahir
Sejak masa konsepsi sampai lahir. Pada periode ini terjadi perubahan yang paling cepat. Periode masa bayi dan kanak-kanak: Sejak lahir sampai usia 2 tahun. Pada periode ini terjadi perubahan badan dan pertumbuhan otak yang dramatis, mendukung terjadinya saling berhubungan antara kemampuan gerak, persepsi, kapasitas kecerdasan, bahasa dan terjadi untuk pertama kali berinteraksi secara akrab dengan orang lain. Masa bayi dihabiskan pada tahun pertama sedangkan masa kanak-anak dihabiskan pada tahun kedua.
2.    Periode awal masa anak
Dari usia 2 tahun sampai 6 tahun. Pada periode ini ukuran badan menjadi lebih tinggi, keterampilan motorik menjadi lebih luwes, mulai dapat mengontrol diri sendiri dan dapat memenuhi menjadi lebih luas. Pada masa ini anak mulai bermain dengan membentuk kelompok teman sebaya.
3.    Periode masa anak – anak
Dari usia 6 sampai 11 tahun. Pada masa ini anak belajar tentang dunianya lebih luas dan mulai dapat menguasai tanggung jawab, mulai memahami aturan, mulai menguasai proes berpikir logis, mulai menguasai keterampilan baca tulis, dan lebih maju dalam memahami diri sendiri, dan pertemanan.
4.    Periode masa remaja
Dari usia 11 – 20 tahun. Periode ini adalah jembatan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Terjadi kematangan seksual, berpikir menjadi lebih abstrak dan idealistik.

PEMBUKUAN SECARA KOMPUTERISASI

Pengertian Komputerisasi Akuntansi dapat digambarkan sebagai sistem akuntansi yang menggunakan sistem komputer dan perangkat lunak akuntansi...