Sabtu, 26 Oktober 2019

Teori Geografi


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu tentang perilaku kehidupan manusia dalam bermasyarakat, Ilmu Pengetahuan disingkat dengan istilah IPS. Dimana IPS merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia saat ini maupun masa mendatang. IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomeklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu social (social Science), maupun ilmu pendidikan.
Teori dan prinsip IPS di dalam perspektif Geografi di Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah bagaimana materi-materi IPS yang bermuatan Geografi dikembankan oleh Guru dan kemudian diberikan atau disampakan kepada peserta didik sesuai dengan konsep dasar ilmu geografi yakni, menjaga, menselaraskan, dan menyeimbangkan antara kepentingan manusia dengan alam.1
Dalam makalalah ini pemeteri akan membahas mengenai Konsep dasar geografi, pengertian ruang lingkup dan tujuan geografi, serta menjelaskan implementasi konsep dasar geografi dalam kehidupan masyarakat. Semoga dengan disusunya makalah ini dapat menambahkan wawasan umumnya kepada pembaca dan khusunya kepada pemateri.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
a.       Apa konsep dasar geografi?
b.      Apa saja ruang lingkup dan tujuan geografi?
c.       Apa saja teori dalam ilmu geografi?
d.      Bagaimana implementasi konsep dasar geografi dalam masyarakat?
e.       Apa contoh teori geografi disertai contoh dan pembahasannya?

C.    Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil manfaat sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui konsep dasar geografi
b.      Untuk mengetahui ruang lingkup dan tujuan geografi
c.       Untuk mengetahui macam – macam teori dalam ilmu geografi
d.      Untuk mengetahui implementasi geografi dalam masyarakat
e.       Untuk membahas salah satu teori geografi disertai contoh dan pembahasannya


BAB II
LANDASAN TEORI

A.        Konsep Dasar Geografi

1.                          Sejarah dan perkembangan Geografi
Geografi berasal dari kata ‘geo’ yaitu bumi, dan ‘graphien’ yang berarti tulisan atau lukisan. Secara harafiah, geografi itu berarti lukisan tentang  bumi. Menurut Council of the Geographical Association(1919) mengatakan bahwa geografi berkenaan dengan dunia nyata, dunia yang dipelajari seseorang dengan baik melalui kaki telanjang, atau dengan mengendarai kereta api, perahu, mobil dan pesawat terbang, serta melalui lukisan atau gambar. Namun penelaah tersebut meliputi juga sebab-akibat yang dipandang sebagai sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian yang telah menjadi apa adanya. Jadi geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Berdasarkan beberpa definisi diatas,jelas bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air, perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat diketahui bahwa geografi senantiasa memberikan uraian ilmiah mengenai sifat-sifat bumi dan gejala alam yang ada, termasuk sebab dan segala akibatnya bagi kehidupan. Disamping itu juga berusaha menganalisa berbagai kondisi yang terjadi dimuka bumi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Disiplin ilmu geografi pada mulanya tidak tersusun secara sistematis seperti saat ini. Pada zaman hemores dan heisidos, pada abad ke-9 sampai ke-8 sebelum masehi. Sebagian orang menganggap pengetahuan tentang bumi masih dipengaruhi mitologi terutama kosmogonis (keterangan tentang asal-usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam semesta).
Selain itu pengetahuan mengenai wilayah yang meliputi aspek- aspek alamiah dan insaniah, pada mulanya hanya dalam bentuk cerita yang disampaikan seseorang kepada lainya. Sedangkan pada masa era kekhalifahan Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Khalifah Harun Ar- Rasyid mendorong para sarjana Muslim menerjemahkan naskah-naskah kuno dari Yunani ke dalam bahasa Arab.
Diantara buku yang diterjemahkan adalah Alemagest dan Geographia. Kedua buku ini membahas tentang ilmu geografi. Dari sinilah kemudian banyak para pelajar yang terlahir sebagai pakar geografi muslim.

2.                          Konsep Dasar Ilmu Geografi

Makna Konsep dalam KBBI adalah rancangan. Sedangkan menurut Wikipedia Konsep sendiri bermakna abstrak entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas sari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Dengan demikian Kaitan Konsep dasar Geografi adalah struktur ilmu ataupun hakikat suatu ilmu. Konsep dasar geografi merupakan pengertian dasar yang menyusun batang tubuh ilmu geografi.
Konsep dasar geografi merupakan rancangan atau gambaran objek, proses, atau apapun yang berkaitan dengan ilmu geografi. Ada lima konsep yang harus selalu ditemukan dan keterkaitan dianatanya adalah penyebaran, relasi, fungsi, bentuk, dan proses terjadinya konsep tersebut yaitu sebagai berikut :
a)       Bumi sebagai planet
b)       Variasi cara hidup
c)       Variasi Wilayah alamiah
d)      Makna Wilayah bagi manusia
e)       Arti penting lokasi dalam memahami persitiwa dunia.
Sedangkan menurut seorang ahli geograf Indonesia yang bernama Daldjoeni mengemukakan konsep dasar geografi, Diantaranya adalah :
a)      Penghargaan atau pandangan budaya di atas bumi
b)      Konsep regional
c)      Pertautan wilayah (area coherence)
d)     Interaksi keruangan
e)      Lokalosasi
f)       Pentingnya arti skala
g)      Konsep perubahan
Sedangkan menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam mengkaji objek mareri (materi yang dipelajari) dan memahai geografi sebaiknya menggunakan sepuluh metode atau konsep dasar. Konsep dasar tersebut adalah konsep lokasi, Konsep jarak, Konsep keterjangakauan, konsep pola, konsep morfologi, konsep aglomerasi, konsep nilai kegunaan, konsep interaksi dan interdependensi, konsep deferensiasi areal. Serta konsep keterkaitan sosial.

a)             Konsep Lokasi




Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi.Konsep letak
juga merupakan jawaban atas pertanyaan pertama dalam geografi, yaitu “dimana”.Konsep lokasi dibedakan menjadi dua,yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

b)            Konsep Jarak






Jarak sebagai konsep geografi mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan.Jarak merupakan faktor pembatas yang bersifat alami meskipun arti pentingnya bersifat relatif,sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Dalam geografi dibedakan antara dua jenis jarak yakni jarak absolut dan jarak relatif.

c)              Konsep Keterjangkauan

Keterjangkauan dalam bahasa inggris disebut “accessability”. Keterjangkauan merupakan tingkat kemudahan untuk menjangkau suatu tempat yang ditentukan oleh sarana yang digunakan,alat komunikasi yang digunakan dan sebagainya.Konsep ini tidak selalu berkaitan dengan jarak,tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai.Dengan demikian,konsep keterjangkauan ini terkait dengan kemudahan untuk dijangkau.

d)            Konsep Pola

Pola merupakan pola keteraturan fenomena geosfer sebagai akibat interaksi antarkomponen yang ada,seperti pola aliran sungai,pola pemukiman penduduk,dan lain-lain.Misalnya pola pemukiman di kota besar di Indonesia dibangun berhimpitan. Pola berkaitan dengan susunan,bentuk,atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi,baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai,persebaran vegetasi,jenis tanah,dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya (permukiman,persebaran penduduk,mata pencaharian,dan jenis rumah tinggal).Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena,untuk memahami makna atau artinya,serta berupaya untuk memanfaatkan dan mengintervensi atau memodifikasi pola-pola yang ada agar mendapatkan manfaat yang lebih besar.

e)              Konsep Morfologi

Konsep morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (secara geologi).Bentuk muka bumi (relief muka bumi) dapat berbentuk dataran luas,deretan pegunungan dengan lereng-lereng tererosi,lembah- lembah,dan dataran alluvial.Kajian morfologi berkaitan dengan bentuk
lahan (landform), proses-proses yang mengiringi (erosi,sedimentasi dan deposisi),serta factorfaktor yang memengaruhinya,seperti kondisi geologi,tebal tanah,iklim,ketersediaan air,penggunaan lahan,serta jenis vegetasi yang dominan.

B.         Ruang Lingkup Geografi

Ruang lingkup geografi sangat luas, yaitu menyangkut segala fenomena atau gejala pada geosfer. Geosfer merupakan lingkup kajian geografi yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu atmosfer, litosfer, biosfer, dan hidrosfer. Tiap komponen tersebut mempunyai batasan kajian, meskipun begitu semuanya tercakup dalam kajian geosfer. Seperti litosfer, mempunyai tiga aspek kajian, yaitu batuan (litologi), bentuk lahan, dan tanah. Bagaimana dengan komponen geosfer lainnya? Coba kamu temukan berbagai aspek kajiannya. Dalam geografi, analisis fenomena atau gejala yang terjadi di geosfer dilakukan dengan melihat persebaran, interaksi, dan interelasi unsur-unsur di dalamnya. Ilmu geografi dapat diterapkan dalam kehidupan guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Ilmu geografi banyak membantu manusia dalam pemanfaatan sumber daya yang tersedia di Bumi.
Dalam buku The Scope of Geography”, Rhoads Murphy menulis tentang ruang lingkup kajian geografi. Ruang lingkup kajian geografi terdiri atas tiga hal, yaitu:
1.                          Persebaran dan keterkaitan (relasi) manusia di Bumi serta aspek keruangan dan pemanfaatannya bagi tempat hidup manusia.
2.                          Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik alam yang merupakan bagian dari kajian  keanekaragaman wilayah.
3.                          Kerangka regional dan analisis wilayah yang berciri khusus. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka ruang lingkup geografi berkaitan dengan aspek lingkungan fisik alam dan aspek lingkungan manusia. Fenomena yang terjadi dan berkaitan dengan ruang lingkup geografi dapat dijelaskan dengan pendekatan geografi di mana analisisnya menggunakan pertanyaan 5W 1H.
Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan  manusia pada kenyataannya tidak semuanya dapat dipenuhi di daerahnya sendiri, sehingga manusia harus melakukan usaha ke tempat lain untuk mencukupinya. Dengan demikian, perjalanan ke tempat lain tersebutakan memperluas pengalaman dan pengetahuan manusia tentang wilayah itu. Pengalaman dan pengetahuan ini akan membawa perubahan dalam memandang gejala alam dan perilaku serta aktifitas budi daya manusia di permukaan bumi. Hal ini terjadi karena proses kajiannya akan selalu mengaitkan lokasinya, integrasinya, persebarannya, perkembangannya, dan interaksinya dalam lingkup analisis keruangan, kewilayahan, ekologis, system, dan sejarah perkembangannya.
Dalam lingkup wilayah penelitian, kajian ini dipandang sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari keseluruhan wilayah penelitian secara lebih mendalam sehingga dapat diperoleh gambaran tentang persamaan dan perbedaan daerah yang satu dengan daerah yag lain. Kajian geografi ini mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi. Keterkaitan geografi dengan disiplin ilmu lainnya dapat dibedakan menurut aspek fisik dan aspek social. Aspek fisik disebut dengan geografi fisik dan pembahasan yang berkaitan dengan aspek social disebut geografi social.
C.        Tujuan dan Manfaat Ilmu Geografi
Sama halnya dengan tujuan dalam bidang-bidang ilmu yang lain, tujuan pembelajaran geografi bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secra herarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran, termasuk juga geografi. Akhirnya tujuan kurikuler ini secara praktis operasional dijabarkan dalam tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran. Konsep-konsep ilmu geografi mengenal beberapa konsep seperti tanah, air, udara,sungai, gunung, antariksa, flora, fauna, laut, gempa, sumber alat, kependudukan, desa, kota dll. Pada tingkat SD, konsep dasar itu dapat kit mulai dari arah (mata angin), jarak, peta perbedaan waktu, sungai, gunung dan seterusnya secara bertahap serta berkesinambungan
Tujuan Geografi yaitu untuk mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan sosial maupun segala bentuknya, dan juga mengembangkan pengetahuan tentang segala bentuk kejadian di muka bumi ini.
Manfaat Geografi
Dengan belajar geografi sebenarnya kita dapat mendapat peluang usaha yang ada di tempat tertentu, mengetahui jenis hewan yang dapat di kembangkan berkaitan dengan hal perternakan dan peluang penjualannya dan masih banyak lagi keuntungan- keuntungan yang dapat kita peroleh dengan mempelajari geografi baik dibidang pertanian, perkebunan dan kesehatan. Dengan cara mempelajari penyebaran-penyebaran yang berkaitan dengan tanaman, hewan ternak, penyakit dan peluang usaha lainnya dapat kita gunakan dan manfaatkan untuk mengembangkan usaha yang kita impikan. Karena geografi tersebut mempelajari gejala di permukaan bumi baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat non fisik yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di bumi.
Dengan mempelajari geografi kita juga bisa menganalisis dampak-dampak sosial yang terjadi di dalam masyarakat, mencari penyebab tersebut dan solusi yang dapat ditempuh berkenaan dengan permasalahan tersebut. Bila kita jualan barang-barang tertentu yang kita harus memperhatikan jarak yang kita tempuh untuk menyediakan barang tersebut serta keuntungan-keuntukan yang didapat dari hasil penjualan barang tersebut.
Selain itu juga dalam geografi juga mempelajari mengenai interaksi-interaksi yang ada didalam masyarakat baik antara manusia itu sendiri maupun dengan alam sekitarnya sehubungan dengan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-harinya. Dengan begitu banyaknya kegunaan dari ilmu geografi tersebut sudah sepantasnyalah kita mempelajarinya walaupun kita tidak bisa secara mendalam tapi kita bisa mempelajarinya inti-intinya karena ilmu geografi tersebut berkenaan dengan kehidupan kita.
D.        Teori-teori Geografi
1.                          Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
a.       Masyarakat manusia akan tetap miskin karena kecendrungan pertambahan penduduk berjalan lebih cepat daripada persediaan makanan.
b.      Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga pelipat gandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yakni menurut deret hitung atau deret tambah.
c.       Melalui tindakan pantang seksual atau pantangan kawin, perang, bahaya, kelaparan, dan bencana alam, jumlah penduduk memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia. Namun, cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan masyarakat samapai di atas batas minimum.
2.                          Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban Ellsworth Hunting
Pokok-pokok pikiran Hunting sebagai berikut:
a.       Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Dayapada zaman kuno, sekarang kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan, pada awal abad ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan.                                   
b.      Mengeringnya wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai posisinya dahulusebagai pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif                                  
c.       Proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, ia terdorong untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik , dengan periode – periode dari udara kering dan basah.
d.      Begitu pun cerita pengembaraan bangsa Ibrahim (Yahudi) dalam kitab suciber hubungan dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masakebasahan.
e.       Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu,umumnya dari timur ke barat.
3.                          Teori Lokasi Lahan Johann Heinrich von Thunen
Johann Heinrich von Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh seliruh Negara, sedangkan daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah ke kota.
a.       Lahan pertama berada di pusat kota (pasar), akan di pakai untuk kegiatan-kegiatan intensif bagi jenis tanaman yang hasilnya cepat rusak.memakan tempat, dan berat dalam kaitannya dengan transportasi.
b.      Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal itu dapat dipahami, mengingat pada masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar memiliki sifat yang memakan tempat dan berat sehingga harus ditempatkan dekat dari pusat kota.
c.       Lahan ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum ataupadi-padi.
d.      Lahan keempat berupa daerah penggembalaan ternak.
e.       Lahan kelima adalah daerah three field system yang merupakan daerah ilalang, dan daerah tandus.
f.            Lahan keenam merupakan daerah perburuan.
g.      Untuk memudahkan dan efesiensi transportasi, diperlukan sungai yangmembelah kota. Hal itu ternyata dapat menghemat 1/6 tranfortasi daratsehingga lahan pertama akan berkembang sepanjang sungai.
h.      Perlu dibuat kombinasi transportasi darat dan sungai sehingga akan samabiaya tranpor darat bagi daerah yang tidak dapat menikmati adanya sungai.
4.                          Teori Daya Sentrifugal dan Sentripetal Charles O. Colby
Adapun isi pokok teori yang menyebabkan pada mayarakat kota terjadi dayadan sentrifugal sebagai berikut:
a.       Terdapat gangguan yang sering berulang, seperti kemacetan lalu lintas serta polusi udara dan bunyi menyebabkan penduduk kota merasa tidak nyaman bertempat tinggal di tempat itu.
b.      Dalam pengembangan industry modern dan bessar-besaran, memerlukan lahan relarif luas serta menjamin kelancaran transportasi dan lalu lintas.Hal itu hanya dapat dilakukan di pinggiran kota sebab kondisi kota-kota tuasangat padat.
c.       Harga sewa atau harga beli tanah di pinggir atau diluar kota jauh lebih murah dari pada di kota.                                                                      
d.      Di kota sudah penuh dengan gedung-gedung bertingkat tinggi, tidak mungkin lagi dapat dibangun baru, kecuali dengan biaya yang sangat tinggi.
e.       Kondisi perumahan kota umumnya padat dan sempit, sulit untuk dikembangakan labih lanjut, kecuali dengan biaya yang tinggi. Berbeda dengan pinggir atau luar kota, serba mungkin untuk memperoleh perumahan yang lebih nyaman, segar, dan murah.
f.          Hidup di kota terasa sesak, penat, dan berjubel. Sedangkan di pinggir atau diluar kota lebih terasa asri, segar, sunyi, dan nyaman. Namun sebaliknya, banyak juga penduduk di luar atau di pinggir kota yang justtru senang tinggal di kota.                                                           
5.                          Teori Kota Konsentris Burgess
Inti teori kota konsentris tersebut sebagai berikuta. Pada hakikatnya, kota meluas secara seimbang dan merata dari suatu pusat atau inti sehingga muncul zona-zona baru sebagai perluasannya. Dengan demikian, pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zona yang konsentris letaknya sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar). Di pusat kota terdapat Zona Pertama sebagai Central Bisnis Dictrict(disingkat CBD) jika di Chicago di sebut loop. Fungsi loop sebagai pusat atau jantung kehidupan perdagangan,perekonomian, dan kemasyarakatan. Zona kedua sebagai terdapat Zona Peralihan (transtitional zone) yang merupakan kawasan perindustrian, disertai oleh rumah-rumah pribadi yangkuno, bahkan jika Chicago telah berubah menjadi Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran berskala kecil. Zona ketiga, sebagai kawasan perumahan para buruh yang kebanyakan kaum imigran. Zona Keempat,penghuninya kelas menengah, cukup rapi, memiliki jarak sanitasi yanglebih memadai sebagai tempat tinggal yang nyaman dan baik. Zona kelima merupakan Commuters Zone atau tempat orang yang pergi pulang setiap hari untuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah sertaberfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat dan tidur atau disebut dormitory towns, disebut demikian karena perumahan untuk orang-orangkaya.
6.                          Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik Sedenter Jean Bunhes
Adapun isi pokok teori Jean Bunhes sebagai berikut.
a.       Stepa – stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam,tidak memungkinkan pengolahan alam yang intensif.
b.      Tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart) untuk memelihara kawanan ternak dan hewan.
c.       Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk berkeliling untuk mengetahui tentang wilayah perumputan serta sumber-sumber air yang jauh, mereka meperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap ruangdan menguasai para tetangga mereka.
d.      Beberapa dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah, muncul dari stepa-stepa Jengis Khan, Timur Lang, dan KhubilaiKan.
e.       Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaanyadiperoleh dari stepa, dari keterampilan yang dianugerahkan kepadapa storal, dan dari subordinasi geografis pada lingkungannya.
f.       Kelompok pengembala ini bukan masa petani-petani kelompok kecil yang mengerumuni seluruh Asia Selatan Timur yang memimpin dunia.
E.         Implementasi Konsep Dasar Geografi Dalam Masyarakat
Goegrafi adalah suatu ilmu yang Tidak banyak disadari keberadaannya oleh manusia, sungguh penting untuk diketahui bahwa ilmu geografi itu sangat dekat dengan kita. Seperti yang di gambarkan oleh Allah swt bahwa kita harus merenungi dan mentadaburi alam semesta ini, supaya kita melihat keagungan dan keperkasaan Allah swt melalui segala indera yang telah kita miliki ini. Pemahaman itu sudah jelas Allah perkuat dalam firmannya bahwa Allah itu dekat bahkan lebih dekat dari urat nadi manusia, jikalau manusia itu hidup sendiri maka jangan pernah kuatir, karena Allah lah yang selalu membersamai kita, disisi Allah lah yang paling baik.
Bukti lain bahwa manusia itu dekat dengan geografi adalah dengan mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu yang memanfaatkan geografi untuk menetukan masa panen dan penentuan wilayah didaerah sekitar mereka, karena apa zaman dahulu belum secanggih peralatan pada zaman now ini. Bahkan ilmu geografi ini adalah ilmu tertua hingga saat ini, terbukti dari zaman para nabi terdahulu sudah banyak yang menemukan tempat dan wilayah yang bersejarah.
Implementasi yang sering manusia itu lupakan adalah mengenai geografi, karena manusia sendiri tidak sadar bahwa ia dalam kehidupan sehari-hari pasti telah menentukan ilmu geografi meskipun tanpa sadar, bagaimana manusia pasti sudah memikirkan dan memperkirakan bekal apa yang akan dibawa ketika hendak perjalanan jauh atau ketika pergi ke wilayah yang berbeda dengan ekosistem lingkungan sekitarnya.
Ada beberapa macam pemanfaatan ilmu goegrafi dari segi bidang dan jenisnya. Berikut pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang litosfer
1.   Pemanfaatan tata guna lahan untuk kegiatan pertanian, kegiatan industry dan lain sebagainya.
2.   Pengidentifikasian daerah-daerah pusat gempa.
3.   Pengidentifikasian sumber daya tambang yang dihasilkan di suatu daerah.
            Pemanfaatan ilmu geografi dalam bidang atmosfer
a)         Adanya perkiraan cuaca.
b)        Pemanfaatan angin untuk membantu pelayaran kapal
Pemanfaatan ilmu goegrafi dalam bidang hidrosfer
c)          Pemanfaatan sungai, danau dan laut untuk kegiatan transportasi dan sumber energy
d)         Pemanfaatan ilmu goegrafi dalam bidang biosfer
e)          Daerah padang rumput untuk peternakan
f)          Pemanfaatan tempat pariwisata mulai dari pantai, danau, bendungan, pegunungan, tempat selfie dan lain sebagainya.

Kesimpulan

1.                          Pada mulanya ilmu gografi ini hanya berupa pengetahuan alamiah dan insaniah yang tersebar dari orang ke orang. Kemudian pada masa Bani Abbasiyyah yang dipimpin oleh Khalifah Harun Ar- Rasyid memerintahkan sarjana muslim untuk mempelajari dan menterjemahkan buku-buku geografi untuk disarikan kedalam Bahasa arab, sehingga lahirlah pakar-pakar bidang geografi.
2.                          Ruang lingkup geografi sangatlah luas bahkan menyangkut berbagai kajian ilmu. selain bermula dari ilmu geografi, Allah swt telah memerintahkan manusia untuk memperhatikan alam semesta ini, karena alam ini banyak sekali memberikan pelajaran demi pelajaran hidup akan kekuasaan yang maha kuasa.
3.                          Siapa yang mengimani dan mepercayai Allah dan rasulnya pasti faham akan pentingnya ilmu geografi dalam kehidupan sehari-hari. Sudah barang tentu manusia pasti memerlukan geografi dalam hidupnya, maka dari itu penting menerapkan ilmu geografi dalam keseharian untuk mempermudah hidup dan menjadi khalifah di bumi
F.         Contoh Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik Sedenter Jean Bunhes
1.                  Konflik Antar Suku Dayak dan Madura
Konflik – konflik kekerasan yang terjadi antara Suku Dayak dan Suku Madura disebabkan oleh faktor-faktor struktural yang dilandasi oleh faktor faktor kultural; apabila faktor-faktor struktural dan kultural ini tidak diatasi dengan tuntas dan sepanjang resoluasi konflik tidak mengedepankan resolusi yang berbasis pada budaya dan kepercayaan masyarakat maka konflik kekerasan diperkirakan akan terus berulang.
Di sisi Suku Madura, perilaku dan tindakan orang Madura yang tinggal di Kalimantan Barat, baik yang sudah lama maupun masih baru tidak banyak berbeda dengan perilaku dan tindakan mereka di tempat asalnya di pulau Madura. Orang Madura biasanya akan merespon amarah atau kekerasan berupa tindakan resistensi yang cenderung berupa kekerasan pula (Yohanes Bahari, 2002:314). Karena itu, kecenderungan kekerasan ini pulalah yang mudah dipicu untuk menimbulkan konflik dengan suku lain.
2.                          Penyebab Konflik
a.       Perbedaan antara dayak-madura
Perbedaan budaya jelas menjadi alasan mendasar ketika perang antar suku terjadi. Masalahnya sangat sederhana, tetapi ketika sudah berkaitan dengan kebudayaan, maka hal tersebut juga berkaitan dengan kebiasaan. Misalnya permasalahan senjata tajam. Bagi suku dayak, senjata tajam sangat dilarang keras dibawa ketempat umum. Orang yang membawa senjata tajam kerumah orang lain, walaupun bermaksud bertamu, dianggap sebagai ancaman atau ajakan berduel. Lain halnya dengan budaya suku madura yang biasa menyelipkan senjata tajam kemana-mana dan dianggap biasa ditanah kelahirannya.
Bagi suku dayak, senjata tajam bukan untuk menciderai orang. Bila hal ini terjadi, pelakunya harus dikenai hukuman adat pati nyawa (bila korban cidera) dan hukum adat pemampul darah (bila korban tewas). Namun, bila dilakukan berulang kali, masalahnya berubah menjadi masalah adat karena dianggap sebagai pelecehan terhadap adat sehingga simbol adat “mangkok merah” (Dayak Kenayan) atau “Bungai jarau” (Dayak Iban) akan segera berlaku. Dan itulah yang terjadi dicerita perang antar suku Dayak-Madura.
b.      Perilaku yang tidak menyenangkan
Bagi suku Dayak, mencuri barang orang lain dalam jumlah besar adalah tabu karena menurut mereka barang dan pemiliknya telah menyatu; ibarat jiwa dan badan. Bila dilanggar, pemilik barang akan sakit. Bahkan, bisa meninggal. Sementara orang madura sering kali terlibat pencurian dengan korbannya dari suku dayak. Pencurian yang dilakukan inilah yang menjadi pemicu pecahnya perang antara suku dayak dan madura.
c.       Pinjam meminjam tanah
Adat suku dayak membolehkan pinjam meminjam tanah tanpa pamrih. Hanya dengan kepercayaan lisan, orang madura diperbolehkan menggarap tanah orang dayak. Namun, persoalan timbul saat tanah tersebut diminta kembali. Seringkali orang madura menolak mengembalikan tanah pinjaman tersebut dengan alasan merekalah yang telah menggarap selama ini. Dalam hukum adat Dayak, hal ini disebut balang semaya (ingkar janji) yang harus dibalas dengan kekerasan. Perang antar suku Dayak dan Madura pun tidak dapat dihindarkan lagi.
d.      Ikrar perdamaian yang dilanggar
Dalam tradisi masyarakat Dayak, ikrar perdamaian harus bersifat abadi. Pelanggaran akan dianggap sebagai pelecehan adat sekaligus pernyataan permusuhan. sementara orang Madura telah beberapa kali melanggar ikrar perdamaian. Dan lagi-lagi hal tersebutlah yang memicu perang antar suku tersebut.
3.                          Dampak Konflik terhadap Masyarakat Indonesia
Dampak Positif :
a.       Membangun kesatuan antar kelompok sehingga lebih solid lagi.
b.      Mendorong untuk kembali mengkoreksi diri, dengan adanya konflik yang terjadi,   mungkin akan membuat kesempatan bagi salah satu ataupun kedua belah pihak untuk saling merenungi kembali, berpikir ulang tentang kenapa bisa terjadi perselisihan ataupun konflik diantara mereka.
c.       Mengembangkan alternatif yang baik : Bisa saja dengan adanya konflik yang terjadi diantara orang per orang atau kelompok per kelompok, membuat mereka berpikir dia harus mulai mencari alternatif yang lebih baik dengan misalnya bekerja sama dengan orang lain mungkin.
Dampak Negatif :
a.       Hilangnya harta benda bahkan banyak korban jiwa.
b.      Retaknya hubungan antar suku.
c.       Menghambat kerjasama.
d.      Kesenjangan sosial
4.                          Solusi Penyelesaian Konflik
Penyelesaian yang dilakukan untuk menyelsaikan konflik antara lain :
a.       Memberikan Toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan yang berbeda dengan  kebudayaan kita
b.       Menghargai suku, agama dan ras yang berbeda
c.       Jika permasalahnnya karena miss communication bisa dengan mengadakan mediasi antar kepala suku atau kepala daerah yang ada di daerah sampit
G.        Contoh Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776 – 1824. Kemudian timbul bermacam-macam pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi pertamanya Essay on Population tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :
1.                          Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia
2.                          Nafsu manusia tak dapat ditahan.
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung). Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia yaitu dengan jalan:
1.      Preventive checks
Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain :
a.         Penundaan masa perkawinan
b.        Mengendalikan hawa nafsu
c.         Pantangan kawin
2.      Positive checks
Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya antara lain:
a.    Bencana Alam
b.    Wabah penyakit
c.    Kejahatan
d.   Peperangan
Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju. Pembatasan jumlah penduduk saat ini telah berkembang jauh lebih ekstrim disbanding jaman Malthus yang terbatas pada  moral restraints (pengekangan diri) yang meliputi : pengekangan nafsu seksual dan penundaan perkawinan. Pada saat ini usaha usaha pembatasan jumlah penduduk telah merambah pada usaha mengurangi kelahiran maupun usaha penyabutan nyawa. Secara garis besar saat ini usaha pembatasan jumlah penduduk dilakukan dengan dua kelompok besar yaitu preventive checks dan positive  checks. Preventive  cheks  merupakan usaha usaha pembatasan jumlah penduduk melalui penekanan kelahiran yaitu moral renstraints dan vice. Usaha usaha moral restraints (pengekangan diri) meliputi:
a.       pengekangan nafsu seksual misalnya tidak kawin;
b.      penundaan  perkawinan, bentuknya berupa: meningkatkan partisipasi wanita wanita muda dalam pendidikan yang lebih tinggi (SMA atau Perguruan tinggi) atau partisipasi dalam pekerjaan luar rumah (public).
Sedangkan vice (usaha pengurangan kelahiran) meliputi:
a.       aborsi (pengguguran kandungan),
b.      hubungan sesama jenis misalnya homoseksual (hubungan  sesame jenis laki-laki) atau lesbian-seksual (hubungan sesama jenis perempuan),
c.       penggunaan alat kontrasepsi (kondom, pil KB, IUD/inplant, suntik KB, tubektomi dan vasektomi dan lain lainnya ),
d.      promiscuity (kawin kontrak, kumpul kebo), adultery atau perzinahan
Usaha Positive checks merupakan gejala/usaha- usaha  pembatasan pertumbuhan penduduk melalui proses kematian yang meliputi:
a.       Vice (kejahatan) atau segala upaya/jenis pencabutan nyawa, yang banyak dilakukan dengan membunuh anak-anak (infanticide), orang orang tua atau orang orang cacat, usaha usaha ini biasanya dilakukan terhadap penduduk yang dianggap tidak produktif;
b.      Misery (kemelaratan) yaitu keadaan yang menyebabkan kematian penduduk misalnya: epidemic, bencana alam, kelaparan, kekurangan bahan pangan, peperangan dan geinocide  (pembunuhan terhadap etnik tertentu yang dilakukan secara sengaja).
Teori  kependudukan Malthus ini banyak diadopsi oleh negara negara  yang tergolong maju misalnya : Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australis, Inggris, Perancis, Jerman, Swiss, Belanda dan negara negara Eropa Barat lainnya. Pemerintah Negara Negara tersebut dalam kependudukan menganut Kebijakan Anti Natalitas artinya pemerintah  berusaha untuk menekan tingkat kelahiran secara ketat, oleh karena ini jumlah penduduk di negara-negara tersebut konstan bahkan jumlah penduduk cenderung  mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Upaya-upaya pemerintah negara – negara tersebut  antara lain:
a.       Meningkatkan partisipasi pendidikan penduduk terutama wanita, peningkatan pendidikan  akan membangun kesadaran keluarga kecil yang berkualitas; disamping itu bagi wanita  meningkatannya pendidikan berarti  penundaan perkawinan.
b.      Meningkatkan partisipasi angkatan kerja bagi wanita, keterlibatan wanita ke lapangan kerja atau publik menyebabkan wanita mempertimbangkan untuk mengasuh anak atau enggan untuk memiliki anak dan mangasuhnya.
c.       Meningkatkan kesejahteraan penduduk, biasanya fertilitas penduduk berubah menurut variabel ekonomi yaitu fertilitas (tingkat kelahiran) penduduk akan  menurun seiring dengan tingkat kesejahteraan yang  meningkat.
d.      Mempermudah penduduk untuk mengakses alat kontrasepsi

Teori Kependudukan Malthus (pertumbuhan penduduk) yang menyatakan bahwa:
“Pertumbuhan penduduk menurut deret ukur dan pertumbuhan ekonomi menurut deret hitung”. Maksudnya adalah bahwa jumlah penduduk akan berkembang lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi sehingga mengakibatkan upah tenaga kerja menjadi sangat murah dan hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari (subsistensi).
Masalah ledakan penduduk di Indonesia
Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif, yakni lebih dari 68% dari total populasi.
Adapun penduduk dengan kelompok umur 0-14 tahun (usia anak-anak) mencapai 66,17 juta jiwa atau sekitar 24,8% dari total populasi. Kemudian penduduk kelompok umur 15-64 tahun (usia produktif) sebanyak 183,36 juta jiwa atau sebesar 68,7% dan kelompok umur lebih dari 65 tahun (usia sudah tidak produktif) berjumlah 17,37 juta jiwa atau sebesar 6,51% dari total populasi.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk Indonesia pada tahun ini mencapai 45,56%. Artinya setiap 100 orang yang berusia produktif (angkatan kerja) mempunyai tanggungan 46 penduduk tidak produktif (usia 0-14 tahun ditambah usia 65 tahun ke atas). Semakin tinggi rasio ketergantungan mengindikasikan semakin berat beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif untuk membiayai hidup penduduk tidak produktif.
Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif, yakni lebih dari 68% dari total populasi.
Adapun penduduk dengan kelompok umur 0-14 tahun (usia anak-anak) mencapai 66,17 juta jiwa atau sekitar 24,8% dari total populasi. Kemudian penduduk kelompok umur 15-64 tahun (usia produktif) sebanyak 183,36 juta jiwa atau sebesar 68,7% dan kelompok umur lebih dari 65 tahun (usia sudah tidak produktif) berjumlah 17,37 juta jiwa atau sebesar 6,51% dari total populasi.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk Indonesia pada tahun ini mencapai 45,56%. Artinya setiap 100 orang yang berusia produktif (angkatan kerja) mempunyai tanggungan 46 penduduk tidak produktif (usia 0-14 tahun ditambah usia 65 tahun ke atas). Semakin tinggi rasio ketergantungan mengindikasikan semakin berat beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif untuk membiayai hidup penduduk tidak produktif.
Seperti dikutip dari Ensiklopedia Pintar oleh Larousse, 2010/2011 Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, ada beberapa hal atau poin yang membuat penduduk dunia melonjak begitu cepat, antara lain:
1.      Kelahiran
Angka kelahiran yang tinggi tentu akan menambah jumlah penduduk baik di Indonesia ataupun di dunia. Tinggi rendahnya angka kelahiran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:
a.       Sifat alamiah manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
b.      Menikah muda/ ataupun pernikahan di usia produktif.
c.       Anggapan bahwa anak dengan jenis kelamin tertentu lebih berharga di banding yang lain .
-          Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan seperti kedokteran dan obat-obatan.
-          Keluarga Berencana (KB).
-          Adanya campur tangan pemerintah dalam memberikan tunjangan untuk anak.
-          Dikeluarkannya UU perkawinan yang mengatur usia mempelai.
-          Tingginya biaya hidup dan biaya pendidikan.
-          Membatasi kelahiran adalah salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi aspek lain dalam suatu negara.
2.      Kematian
Jika kematian lebih kecil dibanding angka kelahiran, maka sudah pasti akan terjadi pertambahan penduduk. Kematian dapat terjadi karena banyak sebab, seperti mengalami wabah penyakit, bencana alam, hingga perang. Dari sebab tersebut, maka angka kematian penduduk sebenarnya dipengaruhi oleh :
a.       Tingkat kesehatan
b.      Tingkat pencemaran lingkungan
c.       Tingkat keamanan suatu Negara
d.      Kemajuan ilmu pengetahuan seperti di bidang kedokteran
3.      Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di lokasi geografis yang berbeda dengan tujuan menetap. Faktor penyebanya antara lain : faktor ekonomi, pendidikan, keselamatan karena bencana, keamanan, kepentingan pembangunan, politik, sosial, keluarga dan faktor agama yang membuat penganut agama tertentu tidak lagi merasa nyaman.
Selain faktor-faktor yang mempengaruhi petumbuhan penduduk di atas, ada masalah  lain yang harus dihadapi. Masalah itu adalah kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk di suatu daerah tidak sama dengan daerah lainya, meski berada dalam sutau Negara. Di Indonesia, pulau terpadat adalah Pulau Jawa, dan pulau yang terendah kepadatannya adalah Papua. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni: Iklim, Pusat pemerintahan, Kesuburan Tanah, Prasarana Jalan, Pusat pendidikan dan Pusat Kegiatan Ekonomi dan Industri. Perbedaan kepadatan  penduduk di Indonesia kadang sangat tidak seimbang. Sehingga pemerintah harus turun tangan demi pemerataan pembangunan, salah satunya melalui program transmigrasi, yakni program perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain untuk menentap. Tujuan utamanya, seperti yang dikatakan yakni pemerataan pembangunnan yang akan diikuti oleh pemerataan penduduk dan peningkatan taraf hidup transmigran.
Dengan bertambahnya penduduk dengan cepat, ramalan Malthus akan mulai tampak nyata.  Dan ini ada banyak faktor ataupun dampak/masalah yang terjadi. Selain dampak kelaparan yang diramal Malthus yang mulai mengancam, juga ada dampak atau factor-faktor lain yang akan mengikuti. Seperti yang telah disebutkan di atas yakni faktor pendidikan, kesejahteraan, ekonomi dan banyak lagi. Semakin banyak penduduk suatu negara, semakin kecil pula peluang untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Dan sebaliknya, semakin kecil jumlah penduduk suatu negara, semakin besar untuk hidup sejahtera.
Langkah – langkah untuk mengatasi ledakan penduduk antara lain :
1.         Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
KB adalah program yang saat ini banyak dilakukan oleh berbagai Negara. Tujuannya adalah sama, yakni menjarangkan kelahiran. Sehingga memberi kesempatan kepada sang ibu untuk memulihkan kesehatan, dan memastikan ada waktu yang cukup untuk merawat bayi yang baru lahir dengan sebaik mungkin. Selain itu perbedaan usia antara anak yang satu dengan anak yang lainnya juga tidak terlalu dekat. Sehingga akan memudahkan para orang tua untuk mengurus anak-anaknya.
Dengan menjarangkan kelahiran, secara otomatis akan mengurangi jumlah bayi yang lahir setiap tahunnya. Dan tentu saja akan berpengaruh pada pertumbuhan penduduk dan kesejahteraan rakyat. Program KB yang saat ini banyak dilakukan oleh berbagai Negara, disampingnya logo KB yang sangat terkenal. Program KB yang saat ini banyak dilakukan oleh berbagai Negara, disampingnya logo KB yang sangat terkenal.
Kesadaran untuk melakukan KB sepertinya harus ditumbuhkan lebih dalam lagi dan program ini harus terus disosialisasikan agar tiap keluarga semakin menyadari pentingnya melakukan pembatasan kelahiran, sehingga masalah kependudukan di Indonesia menemukan solusi yang tepat. Karena seperti yang sudah dijelaskan, akan ada banyak persoalan/dampak besar yang mengikuti jumlah penduduk yang tidak terkendali.
Sehingga dari itu pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah kependudukan, yaitu salah satunya dengan menggalakkan dan menekankan agar setiap keluarga mengikuti program Keluarga Berencana ( KB ), dengan Slogan 2 Anak Cukup. Apalagi Indonesia adalah Negara berkembang dengan tingkat pendidikan yang masih tergolong rendah serta keyakinan bahwa “banyak anak banyak rezeki” yang dipercaya oleh masyarakat secara turun-temurun.
2.      Menunda pernikahan hingga usia yang cukup matang
Pernikahan di usia matang tentu akan lebih mampu untuk bertanggung jawab dan membesarkan anak-anak. Hal ini juga didukung dengan emosi yang lebih stabil. Sehingga akan semakin sabar, menghargai komitmen dan tidak mudah tersulut emosi ketika menghadapi kehidupan rumah tangga. Dari segi kesehatan pun demikian, karena akan lebih dapat menjaga kesehatan diri dan kehamilannya. Jadi dengan usia yang matang, diharapkan keluarga baru ini dapat lebih realitis terkait masalah anak. Orang dengan usia matang sudah dapat memikirkan dengan baik mengapa sangat diperlukan penjarangan kelahiran, sehingga diharapkan mereka pun bersedia untuk mengikuti program KB.
3.      Memerangi polusi dan menurukan emisi
Penurunan polusi dan emisi penting dilakukan untuk mencegah terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Karena dua hal ini  memicu terjadinya banjir dan kekeringan sehingga menurunnya produktivitas pertanian atau gagal panen yang sangat merugikan penduduk dunia. Itu saya pikir cara-cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, masalah-masalah atau faktor yang telah disebutkan dapat diselesaikan dengan baik. Dan semua ramalan yang dikatakan Malthus tidak jadi terbukti. Namun tentu tidak mudah, karena butuh kerja sama dari semua pihak. Jadi tidak hanya mengandalkan pemerintah saja, namun setiap orang harus berperan aktif untuk mengatasi masalah ini. Karena mungkin akan ada ancaman besar yang akan mennghadang di masa depan.
Lalu mungkin timbul pertanyaaan, bagaimana jika jumlah penduduk sudah terlanjur membengkak? Apakah kita semua tidak bisa berbuat apa-apa lagi? Saya pikir tentu saja bisa! Apalagi pemerintah merupakan pihak yang memikul tanggung jawab paling besar terkait masalah kependudukan. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan selain program transmigrasi yang telah disebutkan, terutama bagi pemerintah untuk menekan dampak negatif pertumbuhan penduduk, yakni :
1.      Meningkatkan kualitas penduduk dengan beragam cara, antara lain peningkatan status gizi balita dan peningkatan kesadaran akan pentingnya imunisasi.
2.      Menciptakan lapangan pekerjaan baru dan perluasannya melalui industrialisasi. Karena hal ini akan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Sehingga masalah pengangguran pun lebih mudah diatasi.
3.      Peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan dengan biaya terjangkau atau murah. Sehingga membuka kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk memperoleh kesehatan dan pendidikan yang layak.
4.      Peningkatan fasilitas kesehatan juga harus diikuti dengan penambahan jumlah tenaga medis dan penyediaan obat-obatan yang harganya juga terjangkau atau murah. Begitu juga dengan pendidikan, harus ada penambahan jumlah sekolah di semua jenjang, peningkatan anggaran, sarana penunjang seperti perpustakaan dan laboratorium, pemberian buku gratis, beasiswa, hingga bebas biaya sekolah.
5.      Melakukan inovasi di bidang pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan, sekaligus menjaga produksi pertanian tidak merosot, misalnya Intensifikasi Pertanian.
6.      Peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu bekerja dengan baik dengan keterampilan yang memadai, seperti pendirian balai latihan kerja.
7.      Pengembangan program-program khusus untuk membentuk wirausahawan yang ulet dan tangguh. Sehingga mereka tidak hanya berharap dapat bekerja, melainkan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain di sekitarnya.
8.      Menegakkan hukum secara tegas untuk para pelanggar hukum, seperti penebangan liar atau pengrusakan lingkungan. Sehingga  masalah lingkungan tidak tidak memperparah kondisi yang ada. Sekaligus menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
9.      Peningkatan kesadaran masyarakat akan masalah-masalah kependudukan. Sehingga masyarakat menyadari betapa banyak masalah yang harus dihadapi jika jumlah kelahiran terus bertambah dengan cepat. Sehingga dengan kesadaran tersebut, maka akan bersedia menjalani program KB.
Barangkali itu yang menjadi langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi masalah kependudukan, walau pemerintah harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi menjamin kesejahteraan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA



Agape Robi B "Geografi Beserta Penjelasanya” " Diakses Pada tgl 3 Des 2018 (https://www.edukasinesia.com/2017/08/10-konsep-konsep-dasar-geografi- beserta-penjelasannya-terlengkap.html)
Akbar Cholis, "Sumbangan Geografi Islam” Diakses 3 Des 2018 | Pkl 20:30 (https://www.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2014/12/29/35914/sumb angan-islam-pada-ilmu-geografi.html)
Bertens K, 1999, Sejarah Filsafat Yunani, Jogjakarta: Kanisius.
Enjaya Eni “ Geografi Kelas 10” , Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional. 2009.
Fahmedsunu (pakar geografi) “Penerapan Ilmu Geografi Dalam Kehidupan Sehari dari .Diakses 3 Des 2018 | 19:00 (http://brainly.co.id/tugas)
KBBI Online Arti dan Makna Konsep
Suprapto Yuni, Teori Prinsip IPS Dalam Perspektif Geografi Di Sekolah Dasar,
Jurnal Pendidikan Vol 5 No 1 Maret 2016.
Whipl Getrude e (Dalam Sumaatmaja 1981)
Wikipedia Bahasa Indonesia Geografi dalam Sejarah Islam, Diakses Pada 2 Des 2018 | Pkl 17:00 (www.wikipedia.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUKUAN SECARA KOMPUTERISASI

Pengertian Komputerisasi Akuntansi dapat digambarkan sebagai sistem akuntansi yang menggunakan sistem komputer dan perangkat lunak akuntansi...