BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu
tentang perilaku kehidupan manusia dalam bermasyarakat,
Ilmu Pengetahuan disingkat dengan istilah IPS. Dimana IPS merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam
berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia saat ini maupun masa
mendatang. IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu
tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomeklatur filsafat ilmu,
disiplin ilmu-ilmu social (social
Science), maupun ilmu pendidikan.
Teori dan prinsip IPS di dalam
perspektif Geografi di Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI)
adalah bagaimana materi-materi IPS yang bermuatan Geografi dikembankan oleh
Guru dan kemudian diberikan atau disampakan kepada peserta didik sesuai dengan
konsep dasar ilmu geografi yakni, menjaga, menselaraskan, dan menyeimbangkan
antara kepentingan manusia dengan alam.1
Dalam makalalah ini pemeteri akan
membahas mengenai Konsep dasar geografi, pengertian ruang lingkup dan tujuan
geografi, serta menjelaskan implementasi konsep dasar geografi dalam kehidupan
masyarakat. Semoga dengan disusunya makalah ini dapat menambahkan wawasan
umumnya kepada pembaca dan khusunya kepada pemateri.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
a.
Apa konsep dasar geografi?
b.
Apa saja ruang lingkup dan tujuan geografi?
c.
Apa
saja teori dalam ilmu geografi?
d.
Bagaimana implementasi konsep dasar
geografi dalam masyarakat?
e.
Apa
contoh teori geografi disertai contoh dan pembahasannya?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat
diambil manfaat sebagai berikut:
a.
Untuk mengetahui konsep dasar geografi
b.
Untuk mengetahui ruang lingkup dan
tujuan geografi
c.
Untuk
mengetahui macam – macam teori dalam ilmu geografi
d.
Untuk mengetahui implementasi
geografi dalam masyarakat
e.
Untuk
membahas salah satu teori geografi disertai contoh dan pembahasannya
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar Geografi
1.
Sejarah
dan perkembangan Geografi
Geografi
berasal dari kata ‘geo’ yaitu bumi, dan ‘graphien’ yang berarti tulisan atau
lukisan. Secara harafiah, geografi itu berarti lukisan tentang bumi. Menurut Council of the Geographical
Association(1919) mengatakan bahwa geografi berkenaan dengan dunia nyata, dunia
yang dipelajari seseorang dengan baik melalui kaki telanjang, atau dengan
mengendarai kereta api, perahu, mobil dan pesawat terbang, serta melalui
lukisan atau gambar. Namun penelaah tersebut meliputi juga sebab-akibat yang
dipandang sebagai sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian yang
telah menjadi apa adanya. Jadi geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan
dan perbedaan fenomena geosfer dengan dengan sudut pandang lingkungan atau
kewilayahan dalam konteks keruangan. Berdasarkan beberpa definisi diatas,jelas
bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer yaitu permukaan bumi
yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara),
litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air, perairan), dan
biosfer (lapisan kehidupan).
Berdasarkan
pengertian diatas, dapat diketahui bahwa geografi senantiasa memberikan uraian
ilmiah mengenai sifat-sifat bumi dan gejala alam yang ada, termasuk sebab dan
segala akibatnya bagi kehidupan. Disamping itu juga berusaha menganalisa
berbagai kondisi yang terjadi dimuka bumi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan
manusia.
Disiplin ilmu geografi pada mulanya tidak tersusun
secara sistematis seperti saat ini. Pada zaman hemores dan heisidos, pada
abad ke-9 sampai ke-8 sebelum masehi. Sebagian orang menganggap pengetahuan
tentang bumi masih dipengaruhi mitologi terutama kosmogonis (keterangan tentang asal-usul serta sifat
kejadian-kejadian dalam alam semesta).
Selain itu pengetahuan mengenai wilayah yang meliputi
aspek- aspek alamiah dan insaniah, pada mulanya hanya dalam bentuk cerita yang
disampaikan seseorang kepada lainya. Sedangkan pada masa era kekhalifahan
Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Khalifah Harun Ar- Rasyid mendorong para
sarjana Muslim menerjemahkan naskah-naskah kuno dari Yunani ke dalam bahasa
Arab.
Diantara buku yang diterjemahkan adalah Alemagest dan
Geographia. Kedua buku ini membahas tentang ilmu geografi. Dari sinilah
kemudian banyak para pelajar yang terlahir sebagai pakar geografi muslim.
2. Konsep Dasar Ilmu Geografi
Makna Konsep dalam KBBI adalah rancangan. Sedangkan
menurut Wikipedia Konsep sendiri bermakna abstrak entitas mental yang universal
yang menunjuk pada kategori atau kelas sari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Dengan demikian Kaitan Konsep dasar Geografi adalah
struktur ilmu ataupun hakikat suatu ilmu. Konsep dasar geografi merupakan
pengertian dasar yang menyusun batang tubuh ilmu geografi.
Konsep dasar geografi merupakan rancangan atau
gambaran objek, proses, atau apapun yang berkaitan dengan ilmu geografi. Ada
lima konsep yang harus selalu ditemukan dan keterkaitan dianatanya adalah
penyebaran, relasi, fungsi, bentuk, dan proses terjadinya konsep tersebut yaitu
sebagai berikut :
a)
Bumi sebagai planet
b)
Variasi cara hidup
c)
Variasi Wilayah alamiah
d)
Makna Wilayah bagi manusia
e)
Arti penting lokasi dalam
memahami persitiwa dunia.
Sedangkan menurut seorang ahli geograf Indonesia yang
bernama Daldjoeni mengemukakan konsep dasar geografi, Diantaranya adalah :
a) Penghargaan
atau pandangan budaya di atas bumi
b) Konsep regional
c) Pertautan
wilayah (area coherence)
d) Interaksi keruangan
e) Lokalosasi
f) Pentingnya
arti skala
g) Konsep perubahan
Sedangkan menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam mengkaji
objek mareri (materi yang dipelajari) dan memahai geografi sebaiknya
menggunakan sepuluh metode atau konsep dasar. Konsep dasar tersebut adalah
konsep lokasi, Konsep jarak, Konsep keterjangakauan, konsep pola, konsep
morfologi, konsep aglomerasi, konsep nilai kegunaan, konsep interaksi dan
interdependensi, konsep deferensiasi areal. Serta konsep keterkaitan sosial.
a) Konsep Lokasi
Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang
sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan
geografi.Konsep letak
juga merupakan jawaban atas pertanyaan pertama dalam
geografi, yaitu “dimana”.Konsep lokasi dibedakan menjadi dua,yaitu lokasi
absolut dan lokasi relatif.
b) Konsep Jarak
Jarak sebagai konsep geografi mempunyai arti penting
dalam kehidupan sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan.Jarak merupakan faktor pembatas yang
bersifat alami meskipun arti pentingnya bersifat relatif,sejalan
dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Dalam geografi dibedakan
antara dua jenis jarak yakni jarak absolut dan jarak relatif.
c) Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan dalam bahasa inggris disebut
“accessability”. Keterjangkauan merupakan tingkat kemudahan untuk menjangkau suatu
tempat yang ditentukan oleh sarana yang digunakan,alat komunikasi yang
digunakan dan sebagainya.Konsep ini tidak selalu berkaitan dengan jarak,tetapi
lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi
yang dapat dipakai.Dengan demikian,konsep keterjangkauan ini terkait dengan
kemudahan untuk dijangkau.
d) Konsep Pola
Pola merupakan pola keteraturan fenomena geosfer
sebagai akibat interaksi antarkomponen yang ada,seperti pola aliran sungai,pola
pemukiman penduduk,dan lain-lain.Misalnya pola pemukiman di kota besar di
Indonesia dibangun berhimpitan. Pola berkaitan dengan susunan,bentuk,atau
persebaran fenomena dalam ruang muka bumi,baik fenomena yang bersifat alami
(aliran sungai,persebaran vegetasi,jenis tanah,dan curah hujan) maupun fenomena
sosial budaya (permukiman,persebaran penduduk,mata pencaharian,dan jenis rumah
tinggal).Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena,untuk
memahami makna atau artinya,serta berupaya untuk memanfaatkan dan
mengintervensi atau memodifikasi pola-pola yang ada agar mendapatkan manfaat
yang lebih besar.
e) Konsep Morfologi
Konsep morfologi menggambarkan perwujudan daratan
muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (secara
geologi).Bentuk muka bumi (relief muka bumi) dapat berbentuk dataran
luas,deretan pegunungan dengan lereng-lereng tererosi,lembah- lembah,dan
dataran alluvial.Kajian morfologi berkaitan dengan bentuk
lahan (landform), proses-proses yang mengiringi (erosi,sedimentasi
dan deposisi),serta factor – faktor yang memengaruhinya,seperti kondisi geologi,tebal
tanah,iklim,ketersediaan air,penggunaan lahan,serta jenis vegetasi yang
dominan.
B. Ruang Lingkup Geografi
Ruang lingkup geografi sangat
luas, yaitu menyangkut segala fenomena atau gejala pada geosfer. Geosfer
merupakan lingkup kajian geografi yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu
atmosfer, litosfer, biosfer, dan hidrosfer. Tiap komponen tersebut mempunyai
batasan kajian, meskipun begitu semuanya tercakup dalam kajian geosfer. Seperti
litosfer, mempunyai tiga aspek kajian, yaitu batuan (litologi), bentuk lahan,
dan tanah. Bagaimana dengan komponen geosfer lainnya? Coba kamu temukan
berbagai aspek kajiannya. Dalam geografi, analisis fenomena atau gejala yang
terjadi di geosfer dilakukan dengan melihat persebaran, interaksi, dan
interelasi unsur-unsur di dalamnya. Ilmu geografi dapat diterapkan dalam
kehidupan guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Ilmu geografi banyak
membantu manusia dalam pemanfaatan sumber daya yang tersedia di Bumi.
Dalam buku
”The Scope of
Geography”, Rhoads Murphy menulis tentang ruang lingkup kajian geografi.
Ruang lingkup kajian geografi terdiri atas tiga hal, yaitu:
1.
Persebaran dan
keterkaitan (relasi) manusia di Bumi serta aspek keruangan dan pemanfaatannya
bagi tempat hidup manusia.
2.
Hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungan fisik alam yang merupakan bagian dari
kajian keanekaragaman wilayah.
3.
Kerangka regional
dan analisis wilayah yang berciri khusus. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
ruang lingkup geografi berkaitan dengan aspek lingkungan fisik alam dan aspek
lingkungan manusia. Fenomena yang terjadi dan berkaitan dengan ruang lingkup geografi dapat dijelaskan dengan pendekatan
geografi di mana analisisnya menggunakan pertanyaan 5W 1H.
Pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan manusia pada
kenyataannya tidak semuanya dapat dipenuhi di daerahnya sendiri, sehingga
manusia harus melakukan usaha ke tempat lain untuk mencukupinya. Dengan
demikian, perjalanan ke tempat lain tersebutakan memperluas pengalaman dan
pengetahuan manusia tentang wilayah itu. Pengalaman dan pengetahuan ini akan
membawa perubahan dalam memandang gejala alam dan perilaku serta aktifitas budi
daya manusia di permukaan bumi. Hal ini terjadi karena proses kajiannya akan
selalu mengaitkan lokasinya, integrasinya, persebarannya, perkembangannya, dan
interaksinya dalam lingkup analisis keruangan, kewilayahan, ekologis, system,
dan sejarah perkembangannya.
Dalam
lingkup wilayah penelitian, kajian ini dipandang sebagai suatu keseluruhan dan
sebagai bagian dari keseluruhan wilayah penelitian secara lebih mendalam
sehingga dapat diperoleh gambaran tentang persamaan dan perbedaan daerah yang
satu dengan daerah yag lain. Kajian geografi ini mempunyai ruang lingkup yang
luas sehingga disiplin ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi.
Keterkaitan geografi dengan disiplin ilmu lainnya dapat dibedakan menurut aspek
fisik dan aspek social. Aspek fisik disebut dengan geografi fisik dan
pembahasan yang berkaitan dengan aspek social disebut geografi social.
C.
Tujuan
dan Manfaat Ilmu Geografi
Sama
halnya dengan tujuan dalam bidang-bidang ilmu yang lain, tujuan pembelajaran
geografi bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secra herarki, tujuan
pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan
institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan
institusional ini secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan
mata pelajaran, termasuk juga geografi. Akhirnya tujuan kurikuler ini secara praktis
operasional dijabarkan dalam tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran.
Konsep-konsep ilmu geografi mengenal beberapa konsep seperti tanah, air,
udara,sungai, gunung, antariksa, flora, fauna, laut, gempa, sumber alat,
kependudukan, desa, kota dll. Pada tingkat SD, konsep dasar itu dapat kit mulai
dari arah (mata angin), jarak, peta perbedaan waktu, sungai, gunung dan
seterusnya secara bertahap serta berkesinambungan
Tujuan Geografi yaitu untuk
mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan sosial maupun segala
bentuknya, dan juga mengembangkan pengetahuan tentang segala bentuk kejadian di
muka bumi ini.
Manfaat Geografi
Dengan belajar geografi sebenarnya
kita dapat mendapat peluang usaha yang ada di tempat tertentu, mengetahui jenis
hewan yang dapat di kembangkan berkaitan dengan hal perternakan dan peluang
penjualannya dan masih banyak lagi keuntungan- keuntungan yang dapat kita
peroleh dengan mempelajari geografi baik dibidang pertanian, perkebunan dan
kesehatan. Dengan cara mempelajari penyebaran-penyebaran yang berkaitan dengan
tanaman, hewan ternak, penyakit dan peluang usaha lainnya dapat kita gunakan
dan manfaatkan untuk mengembangkan usaha yang kita impikan. Karena geografi
tersebut mempelajari gejala di permukaan bumi baik yang bersifat fisik maupun
yang bersifat non fisik yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di bumi.
Dengan mempelajari geografi kita
juga bisa menganalisis dampak-dampak sosial yang terjadi di dalam masyarakat,
mencari penyebab tersebut dan solusi yang dapat ditempuh berkenaan dengan
permasalahan tersebut. Bila kita jualan barang-barang tertentu yang kita harus
memperhatikan jarak yang kita tempuh untuk menyediakan barang tersebut serta
keuntungan-keuntukan yang didapat dari hasil penjualan barang tersebut.
Selain itu juga dalam geografi juga
mempelajari mengenai interaksi-interaksi yang ada didalam masyarakat baik
antara manusia itu sendiri maupun dengan alam sekitarnya sehubungan dengan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-harinya. Dengan begitu banyaknya
kegunaan dari ilmu geografi tersebut sudah sepantasnyalah kita mempelajarinya
walaupun kita tidak bisa secara mendalam tapi kita bisa mempelajarinya
inti-intinya karena ilmu geografi tersebut berkenaan dengan kehidupan kita.
D.
Teori-teori Geografi
1.
Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
a. Masyarakat
manusia akan tetap miskin karena kecendrungan pertambahan penduduk berjalan
lebih cepat daripada persediaan makanan.
b. Pertambahan
penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga pelipat gandaan jumlah
penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan sarana-sarana kehidupan
berjalan lebih lambat, yakni menurut deret hitung atau deret tambah.
c. Melalui
tindakan pantang seksual atau pantangan kawin, perang, bahaya, kelaparan, dan
bencana alam, jumlah penduduk memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan
yang tersedia. Namun, cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan
masyarakat samapai di atas batas minimum.
2.
Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban
Ellsworth Hunting
Pokok-pokok pikiran Hunting sebagai
berikut:
a.
Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan
Asia Barat Dayapada zaman kuno, sekarang kondisi dari daerah-daerah tersebut
mengerikan, pada awal abad ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban
yang disebabkan.
b.
Mengeringnya wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak
sesuai posisinya dahulusebagai pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu
jauh lebih lembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang
terus-menerus dan progresif
c.
Proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses
yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu,
ia terdorong untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi
dalam pulsasi ritmik , dengan periode – periode dari udara kering dan
basah.
d.
Begitu pun cerita pengembaraan bangsa Ibrahim (Yahudi)
dalam kitab suciber hubungan dengan titik tengah antara masa kekeringan dan
masakebasahan.
e.
Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti
arah tertentu,umumnya dari timur ke barat.
3.
Teori Lokasi Lahan Johann Heinrich von Thunen
Johann Heinrich von Thunen dalam Der
Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat
dibagi dalam beberapa penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai
satu-satunya tempat memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh seliruh
Negara, sedangkan daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan
mentah ke kota.
a.
Lahan pertama berada di pusat kota (pasar), akan di
pakai untuk kegiatan-kegiatan intensif bagi jenis tanaman yang hasilnya cepat
rusak.memakan tempat, dan berat dalam kaitannya dengan transportasi.
b.
Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal itu dapat
dipahami, mengingat pada masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan
bakar memiliki sifat yang memakan tempat dan berat sehingga harus ditempatkan
dekat dari pusat kota.
c.
Lahan ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis
gandum ataupadi-padi.
d.
Lahan keempat berupa daerah penggembalaan ternak.
e.
Lahan kelima adalah daerah three field system yang
merupakan daerah ilalang, dan daerah tandus.
f.
Lahan keenam
merupakan daerah perburuan.
g.
Untuk memudahkan dan efesiensi transportasi, diperlukan
sungai yangmembelah kota. Hal itu ternyata dapat menghemat 1/6 tranfortasi
daratsehingga lahan pertama akan berkembang sepanjang sungai.
h.
Perlu dibuat kombinasi transportasi darat dan sungai sehingga akan
samabiaya tranpor darat bagi daerah yang tidak dapat menikmati adanya sungai.
4.
Teori Daya Sentrifugal dan Sentripetal Charles
O. Colby
Adapun isi pokok teori yang
menyebabkan pada mayarakat kota terjadi dayadan sentrifugal sebagai berikut:
a.
Terdapat gangguan yang sering berulang, seperti
kemacetan lalu lintas serta polusi udara dan bunyi menyebabkan penduduk kota
merasa tidak nyaman bertempat tinggal di tempat itu.
b.
Dalam pengembangan industry modern dan bessar-besaran,
memerlukan lahan relarif luas serta menjamin kelancaran transportasi dan lalu
lintas.Hal itu hanya dapat dilakukan di pinggiran kota sebab kondisi kota-kota
tuasangat padat.
c.
Harga sewa atau harga beli tanah di pinggir atau diluar
kota jauh lebih murah dari pada di kota.
d.
Di kota sudah penuh dengan gedung-gedung bertingkat
tinggi, tidak mungkin lagi dapat dibangun baru, kecuali dengan biaya yang
sangat tinggi.
e.
Kondisi perumahan kota umumnya padat dan sempit, sulit
untuk dikembangakan labih lanjut, kecuali dengan biaya yang tinggi. Berbeda
dengan pinggir atau luar kota, serba mungkin untuk memperoleh perumahan yang
lebih nyaman, segar, dan murah.
f.
Hidup di kota
terasa sesak, penat, dan berjubel. Sedangkan di pinggir atau diluar kota lebih
terasa asri, segar, sunyi, dan nyaman. Namun sebaliknya, banyak juga penduduk
di luar atau di pinggir kota yang justtru senang tinggal di kota.
5.
Teori Kota Konsentris Burgess
Inti teori kota konsentris tersebut
sebagai berikuta. Pada hakikatnya, kota meluas secara seimbang dan merata dari
suatu pusat atau inti sehingga muncul zona-zona baru sebagai perluasannya.
Dengan demikian, pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zona yang konsentris
letaknya sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar). Di pusat kota
terdapat Zona Pertama sebagai Central Bisnis Dictrict(disingkat CBD) jika di
Chicago di sebut loop. Fungsi loop sebagai pusat atau jantung kehidupan
perdagangan,perekonomian, dan kemasyarakatan. Zona kedua sebagai terdapat Zona
Peralihan (transtitional zone) yang merupakan kawasan perindustrian, disertai
oleh rumah-rumah pribadi yangkuno, bahkan jika Chicago telah berubah menjadi
Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran berskala kecil. Zona ketiga,
sebagai kawasan perumahan para buruh yang kebanyakan kaum imigran. Zona
Keempat,penghuninya kelas menengah, cukup rapi, memiliki jarak sanitasi
yanglebih memadai sebagai tempat tinggal yang nyaman dan baik. Zona kelima
merupakan Commuters Zone atau tempat orang yang pergi pulang setiap hari untuk
bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah sertaberfungsi sebagai
kota kecil untuk beristirahat dan tidur atau disebut dormitory towns, disebut
demikian karena perumahan untuk orang-orangkaya.
6.
Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik
Sedenter Jean Bunhes
Adapun isi pokok teori Jean Bunhes
sebagai berikut.
a.
Stepa – stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin
yang kejam,tidak memungkinkan pengolahan alam yang intensif.
b.
Tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral
(pastoralart) untuk memelihara kawanan ternak dan hewan.
c.
Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk
berkeliling untuk mengetahui tentang wilayah perumputan serta sumber-sumber
air yang jauh, mereka meperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang
menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap ruangdan menguasai para tetangga
mereka.
d.
Beberapa dari penakluk yang paling besar dan paling
berani dalam sejarah, muncul dari stepa-stepa Jengis Khan, Timur Lang, dan
KhubilaiKan.
e.
Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi
kekuasaanyadiperoleh dari stepa, dari keterampilan yang dianugerahkan kepadapa
storal, dan dari subordinasi geografis pada lingkungannya.
f.
Kelompok pengembala ini bukan masa petani-petani
kelompok kecil yang mengerumuni seluruh Asia Selatan Timur yang memimpin dunia.
E.
Implementasi Konsep Dasar Geografi Dalam Masyarakat
Goegrafi adalah suatu ilmu yang
Tidak banyak disadari keberadaannya oleh manusia, sungguh penting untuk
diketahui bahwa ilmu geografi itu sangat dekat dengan kita. Seperti yang di
gambarkan oleh Allah swt bahwa kita harus merenungi dan mentadaburi alam semesta
ini, supaya kita melihat keagungan dan keperkasaan Allah swt melalui segala
indera yang telah kita miliki ini. Pemahaman itu sudah jelas Allah perkuat
dalam firmannya bahwa Allah itu dekat bahkan lebih dekat dari urat nadi
manusia, jikalau manusia itu hidup sendiri maka jangan pernah kuatir, karena
Allah lah yang selalu membersamai kita, disisi Allah lah yang paling baik.
Bukti lain bahwa manusia itu dekat
dengan geografi adalah dengan mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu
yang memanfaatkan geografi untuk menetukan masa panen dan penentuan wilayah
didaerah sekitar mereka, karena apa zaman dahulu belum secanggih peralatan pada
zaman now ini. Bahkan ilmu geografi ini adalah ilmu tertua hingga saat ini,
terbukti dari zaman para nabi terdahulu sudah banyak yang menemukan tempat dan
wilayah yang bersejarah.
Implementasi yang sering manusia itu
lupakan adalah mengenai geografi, karena manusia sendiri tidak sadar bahwa ia
dalam kehidupan sehari-hari pasti telah menentukan ilmu geografi meskipun tanpa
sadar, bagaimana manusia pasti sudah memikirkan dan memperkirakan bekal apa
yang akan dibawa ketika hendak perjalanan jauh atau ketika pergi ke wilayah
yang berbeda dengan ekosistem lingkungan sekitarnya.
Ada beberapa macam pemanfaatan ilmu
goegrafi dari segi bidang dan jenisnya. Berikut pemanfaatan ilmu geografi yang
berkaitan dengan bidang litosfer
1.
Pemanfaatan
tata guna lahan untuk kegiatan pertanian, kegiatan industry dan lain sebagainya.
2.
Pengidentifikasian
daerah-daerah pusat gempa.
3.
Pengidentifikasian
sumber daya tambang yang dihasilkan di suatu daerah.
Pemanfaatan ilmu geografi
dalam bidang atmosfer
a)
Adanya
perkiraan cuaca.
b)
Pemanfaatan
angin untuk membantu pelayaran kapal
Pemanfaatan ilmu goegrafi dalam bidang hidrosfer
c)
Pemanfaatan
sungai, danau dan laut untuk kegiatan transportasi dan sumber energy
d)
Pemanfaatan
ilmu goegrafi dalam bidang biosfer
e)
Daerah
padang rumput untuk peternakan
f)
Pemanfaatan
tempat pariwisata mulai dari pantai, danau, bendungan, pegunungan, tempat
selfie dan lain sebagainya.
Kesimpulan
1.
Pada mulanya ilmu gografi ini
hanya berupa pengetahuan alamiah dan insaniah yang tersebar dari orang ke
orang. Kemudian pada masa Bani Abbasiyyah yang dipimpin oleh Khalifah Harun Ar-
Rasyid memerintahkan sarjana muslim untuk mempelajari dan menterjemahkan
buku-buku geografi untuk disarikan kedalam Bahasa arab, sehingga lahirlah
pakar-pakar bidang geografi.
2.
Ruang lingkup geografi sangatlah
luas bahkan menyangkut berbagai kajian ilmu. selain bermula dari ilmu geografi,
Allah swt telah memerintahkan manusia untuk memperhatikan alam semesta ini,
karena alam ini banyak sekali memberikan pelajaran demi pelajaran hidup akan
kekuasaan yang maha kuasa.
3.
Siapa yang mengimani dan
mepercayai Allah dan rasulnya pasti faham akan pentingnya ilmu geografi dalam
kehidupan sehari-hari. Sudah barang tentu manusia pasti memerlukan geografi
dalam hidupnya, maka dari itu penting menerapkan ilmu geografi dalam keseharian
untuk mempermudah hidup dan menjadi khalifah di bumi
F.
Contoh Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik
Sedenter Jean Bunhes
1.
Konflik Antar Suku Dayak dan Madura
Konflik –
konflik kekerasan yang terjadi antara Suku Dayak dan Suku Madura disebabkan
oleh faktor-faktor struktural yang dilandasi oleh faktor faktor kultural;
apabila faktor-faktor struktural dan kultural ini tidak diatasi dengan tuntas
dan sepanjang resoluasi konflik tidak mengedepankan resolusi yang berbasis pada
budaya dan kepercayaan masyarakat maka konflik kekerasan diperkirakan akan
terus berulang.
Di sisi Suku
Madura, perilaku dan tindakan orang Madura yang tinggal di Kalimantan Barat,
baik yang sudah lama maupun masih baru tidak banyak berbeda dengan perilaku dan
tindakan mereka di tempat asalnya di pulau Madura. Orang Madura biasanya akan
merespon amarah atau kekerasan berupa tindakan resistensi yang cenderung berupa
kekerasan pula (Yohanes Bahari, 2002:314). Karena itu, kecenderungan kekerasan
ini pulalah yang mudah dipicu untuk menimbulkan konflik dengan suku lain.
2.
Penyebab Konflik
a.
Perbedaan
antara dayak-madura
Perbedaan budaya jelas menjadi
alasan mendasar ketika perang antar suku terjadi. Masalahnya sangat sederhana,
tetapi ketika sudah berkaitan dengan kebudayaan, maka hal tersebut juga
berkaitan dengan kebiasaan. Misalnya permasalahan senjata tajam. Bagi suku
dayak, senjata tajam sangat dilarang keras dibawa ketempat umum. Orang yang
membawa senjata tajam kerumah orang lain, walaupun bermaksud bertamu, dianggap
sebagai ancaman atau ajakan berduel. Lain halnya dengan budaya suku madura yang
biasa menyelipkan senjata tajam kemana-mana dan dianggap biasa ditanah
kelahirannya.
Bagi suku dayak, senjata tajam bukan
untuk menciderai orang. Bila hal ini terjadi, pelakunya harus dikenai hukuman
adat pati nyawa (bila korban cidera) dan hukum adat pemampul darah (bila korban
tewas). Namun, bila dilakukan berulang kali, masalahnya berubah menjadi masalah
adat karena dianggap sebagai pelecehan terhadap adat sehingga simbol adat
“mangkok merah” (Dayak Kenayan) atau “Bungai jarau” (Dayak Iban) akan segera
berlaku. Dan itulah yang terjadi dicerita perang antar suku Dayak-Madura.
b. Perilaku yang tidak menyenangkan
Bagi suku
Dayak, mencuri barang orang lain dalam jumlah besar adalah tabu karena menurut
mereka barang dan pemiliknya telah menyatu; ibarat jiwa dan badan. Bila
dilanggar, pemilik barang akan sakit. Bahkan, bisa meninggal. Sementara orang
madura sering kali terlibat pencurian dengan korbannya dari suku dayak.
Pencurian yang dilakukan inilah yang menjadi pemicu pecahnya perang antara suku
dayak dan madura.
c. Pinjam meminjam tanah
Adat suku
dayak membolehkan pinjam meminjam tanah tanpa pamrih. Hanya dengan kepercayaan
lisan, orang madura diperbolehkan menggarap tanah orang dayak. Namun, persoalan
timbul saat tanah tersebut diminta kembali. Seringkali orang madura menolak
mengembalikan tanah pinjaman tersebut dengan alasan merekalah yang telah
menggarap selama ini. Dalam hukum adat Dayak, hal ini disebut balang semaya
(ingkar janji) yang harus dibalas dengan kekerasan. Perang antar suku Dayak dan
Madura pun tidak dapat dihindarkan lagi.
d. Ikrar perdamaian yang dilanggar
Dalam
tradisi masyarakat Dayak, ikrar perdamaian harus bersifat abadi. Pelanggaran
akan dianggap sebagai pelecehan adat sekaligus pernyataan permusuhan. sementara
orang Madura telah beberapa kali melanggar ikrar perdamaian. Dan lagi-lagi hal
tersebutlah yang memicu perang antar suku tersebut.
3.
Dampak Konflik terhadap Masyarakat Indonesia
Dampak Positif :
a. Membangun kesatuan antar kelompok
sehingga lebih solid lagi.
b. Mendorong untuk kembali mengkoreksi
diri, dengan adanya konflik yang terjadi, mungkin akan membuat
kesempatan bagi salah satu ataupun kedua belah pihak untuk saling merenungi
kembali, berpikir ulang tentang kenapa bisa terjadi perselisihan ataupun
konflik diantara mereka.
c. Mengembangkan alternatif yang baik :
Bisa saja dengan adanya konflik yang terjadi diantara orang per orang atau
kelompok per kelompok, membuat mereka berpikir dia harus mulai mencari
alternatif yang lebih baik dengan misalnya bekerja sama dengan orang lain
mungkin.
Dampak Negatif :
a. Hilangnya harta benda bahkan banyak
korban jiwa.
b. Retaknya hubungan antar suku.
c. Menghambat kerjasama.
d. Kesenjangan sosial
4.
Solusi Penyelesaian Konflik
Penyelesaian yang dilakukan
untuk menyelsaikan konflik antara lain :
a. Memberikan Toleransi yang tinggi
terhadap kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan kita
b.
Menghargai
suku, agama dan ras yang berbeda
c.
Jika
permasalahnnya karena miss communication bisa dengan mengadakan mediasi antar
kepala suku atau kepala daerah yang ada di daerah sampit
G.
Contoh Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah
Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776 – 1824. Kemudian timbul
bermacam-macam pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi
pertamanya Essay on Population tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok
pendapatnya yaitu :
1.
Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia
2.
Nafsu manusia tak dapat ditahan.
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari
bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar
antara penduduk dan kebutuhan hidup. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa
jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur),
sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung).
Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi
kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia
yaitu dengan jalan:
1.
Preventive checks
Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya
dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain :
a.
Penundaan masa perkawinan
b.
Mengendalikan hawa nafsu
c.
Pantangan kawin
2.
Positive checks
Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di
dalamnya antara lain:
a.
Bencana Alam
b.
Wabah penyakit
c.
Kejahatan
d.
Peperangan
Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara
yang belum maju. Pembatasan jumlah penduduk saat ini telah berkembang jauh
lebih ekstrim disbanding jaman Malthus yang terbatas pada moral restraints (pengekangan diri) yang
meliputi : pengekangan nafsu seksual dan penundaan perkawinan. Pada saat ini
usaha usaha pembatasan jumlah penduduk telah merambah pada usaha mengurangi
kelahiran maupun usaha penyabutan nyawa. Secara garis besar saat ini usaha
pembatasan jumlah penduduk dilakukan dengan dua kelompok besar yaitu preventive
checks dan positive checks. Preventive cheks
merupakan usaha usaha pembatasan jumlah penduduk melalui penekanan
kelahiran yaitu moral renstraints dan vice. Usaha usaha moral restraints
(pengekangan diri) meliputi:
a.
pengekangan nafsu seksual misalnya tidak kawin;
b.
penundaan perkawinan, bentuknya
berupa: meningkatkan partisipasi wanita wanita muda dalam pendidikan yang lebih
tinggi (SMA atau Perguruan tinggi) atau partisipasi dalam pekerjaan luar rumah
(public).
Sedangkan vice (usaha
pengurangan kelahiran) meliputi:
a.
aborsi (pengguguran kandungan),
b.
hubungan sesama jenis misalnya homoseksual (hubungan sesame jenis laki-laki) atau lesbian-seksual
(hubungan sesama jenis perempuan),
c.
penggunaan alat kontrasepsi (kondom, pil KB, IUD/inplant, suntik KB,
tubektomi dan vasektomi dan lain lainnya ),
d.
promiscuity (kawin kontrak, kumpul kebo), adultery atau perzinahan
Usaha
Positive checks merupakan gejala/usaha- usaha
pembatasan pertumbuhan penduduk melalui proses kematian yang meliputi:
a.
Vice (kejahatan) atau segala upaya/jenis pencabutan nyawa, yang banyak
dilakukan dengan membunuh anak-anak (infanticide), orang orang tua atau orang
orang cacat, usaha usaha ini biasanya dilakukan terhadap penduduk yang dianggap
tidak produktif;
b.
Misery (kemelaratan) yaitu keadaan yang menyebabkan kematian penduduk
misalnya: epidemic, bencana alam, kelaparan, kekurangan bahan pangan,
peperangan dan geinocide (pembunuhan
terhadap etnik tertentu yang dilakukan secara sengaja).
Teori kependudukan Malthus ini banyak diadopsi oleh
negara negara yang tergolong maju
misalnya : Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australis, Inggris, Perancis,
Jerman, Swiss, Belanda dan negara negara Eropa Barat lainnya. Pemerintah Negara
Negara tersebut dalam kependudukan menganut Kebijakan Anti Natalitas artinya
pemerintah berusaha untuk menekan
tingkat kelahiran secara ketat, oleh karena ini jumlah penduduk di
negara-negara tersebut konstan bahkan jumlah penduduk cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Upaya-upaya
pemerintah negara – negara tersebut
antara lain:
a.
Meningkatkan partisipasi pendidikan penduduk terutama wanita, peningkatan
pendidikan akan membangun kesadaran
keluarga kecil yang berkualitas; disamping itu bagi wanita meningkatannya pendidikan berarti penundaan perkawinan.
b.
Meningkatkan partisipasi angkatan kerja bagi wanita, keterlibatan wanita
ke lapangan kerja atau publik menyebabkan wanita mempertimbangkan untuk
mengasuh anak atau enggan untuk memiliki anak dan mangasuhnya.
c.
Meningkatkan kesejahteraan penduduk, biasanya fertilitas penduduk berubah
menurut variabel ekonomi yaitu fertilitas (tingkat kelahiran) penduduk
akan menurun seiring dengan tingkat
kesejahteraan yang meningkat.
d.
Mempermudah penduduk untuk mengakses alat kontrasepsi
Teori Kependudukan Malthus (pertumbuhan penduduk)
yang menyatakan bahwa:
“Pertumbuhan
penduduk menurut deret ukur dan pertumbuhan ekonomi menurut deret hitung”.
Maksudnya adalah bahwa jumlah penduduk akan berkembang lebih cepat daripada
pertumbuhan ekonomi sehingga mengakibatkan upah tenaga kerja menjadi sangat
murah dan hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari (subsistensi).
Masalah
ledakan penduduk di Indonesia
Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 jumlah penduduk Indonesia
pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis kelamin,
jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa
perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi di mana
jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif, yakni
lebih dari 68% dari total populasi.
Adapun penduduk dengan kelompok umur 0-14 tahun (usia anak-anak) mencapai
66,17 juta jiwa atau sekitar 24,8% dari total populasi. Kemudian penduduk
kelompok umur 15-64 tahun (usia produktif) sebanyak 183,36 juta jiwa atau
sebesar 68,7% dan kelompok umur lebih dari 65 tahun (usia sudah tidak
produktif) berjumlah 17,37 juta jiwa atau sebesar 6,51% dari total populasi.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk Indonesia pada tahun ini
mencapai 45,56%. Artinya setiap 100 orang yang berusia produktif (angkatan
kerja) mempunyai tanggungan 46 penduduk tidak produktif (usia 0-14 tahun
ditambah usia 65 tahun ke atas). Semakin tinggi rasio ketergantungan
mengindikasikan semakin berat beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia
produktif untuk membiayai hidup penduduk tidak produktif.
Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 jumlah penduduk
Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis
kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta
jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi di
mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif,
yakni lebih dari 68% dari total populasi.
Adapun penduduk dengan kelompok umur 0-14 tahun (usia anak-anak) mencapai
66,17 juta jiwa atau sekitar 24,8% dari total populasi. Kemudian penduduk
kelompok umur 15-64 tahun (usia produktif) sebanyak 183,36 juta jiwa atau
sebesar 68,7% dan kelompok umur lebih dari 65 tahun (usia sudah tidak
produktif) berjumlah 17,37 juta jiwa atau sebesar 6,51% dari total populasi.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk Indonesia pada tahun ini
mencapai 45,56%. Artinya setiap 100 orang yang berusia produktif (angkatan
kerja) mempunyai tanggungan 46 penduduk tidak produktif (usia 0-14 tahun
ditambah usia 65 tahun ke atas). Semakin tinggi rasio ketergantungan
mengindikasikan semakin berat beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia
produktif untuk membiayai hidup penduduk tidak produktif.
Seperti dikutip dari Ensiklopedia Pintar oleh Larousse, 2010/2011
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, ada beberapa hal atau poin yang membuat
penduduk dunia melonjak begitu cepat, antara lain:
1.
Kelahiran
Angka kelahiran yang tinggi tentu akan menambah jumlah penduduk baik di
Indonesia ataupun di dunia. Tinggi rendahnya angka kelahiran ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yakni:
a.
Sifat alamiah manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
b.
Menikah muda/ ataupun pernikahan di usia produktif.
c.
Anggapan bahwa anak dengan jenis kelamin tertentu lebih berharga di
banding yang lain .
-
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan seperti kedokteran dan obat-obatan.
-
Keluarga Berencana (KB).
-
Adanya campur tangan pemerintah dalam memberikan tunjangan untuk anak.
-
Dikeluarkannya UU perkawinan yang mengatur usia mempelai.
-
Tingginya biaya hidup dan biaya pendidikan.
-
Membatasi kelahiran adalah salah satu faktor penting yang akan
mempengaruhi aspek lain dalam suatu negara.
2.
Kematian
Jika kematian lebih kecil dibanding angka kelahiran, maka sudah pasti
akan terjadi pertambahan penduduk. Kematian dapat terjadi karena banyak sebab,
seperti mengalami wabah penyakit, bencana alam, hingga perang. Dari sebab
tersebut, maka angka kematian penduduk sebenarnya dipengaruhi oleh :
a.
Tingkat kesehatan
b.
Tingkat pencemaran lingkungan
c.
Tingkat keamanan suatu Negara
d.
Kemajuan ilmu pengetahuan seperti di bidang kedokteran
3.
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di
lokasi geografis yang berbeda dengan tujuan menetap. Faktor penyebanya antara
lain : faktor ekonomi, pendidikan, keselamatan karena bencana, keamanan,
kepentingan pembangunan, politik, sosial, keluarga dan faktor agama yang
membuat penganut agama tertentu tidak lagi merasa nyaman.
Selain faktor-faktor yang mempengaruhi petumbuhan penduduk di atas, ada
masalah lain yang harus dihadapi. Masalah itu adalah kepadatan penduduk.
Kepadatan penduduk di suatu daerah tidak sama dengan daerah lainya, meski
berada dalam sutau Negara. Di Indonesia, pulau terpadat adalah Pulau Jawa, dan
pulau yang terendah kepadatannya adalah Papua. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor yakni: Iklim, Pusat pemerintahan, Kesuburan Tanah, Prasarana
Jalan, Pusat pendidikan dan Pusat Kegiatan Ekonomi dan Industri. Perbedaan
kepadatan penduduk di Indonesia kadang
sangat tidak seimbang. Sehingga pemerintah harus turun tangan demi pemerataan
pembangunan, salah satunya melalui program transmigrasi, yakni program
perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain untuk menentap. Tujuan
utamanya, seperti yang dikatakan yakni pemerataan pembangunnan yang akan
diikuti oleh pemerataan penduduk dan peningkatan taraf hidup transmigran.
Dengan bertambahnya penduduk dengan cepat, ramalan Malthus akan mulai
tampak nyata. Dan ini ada banyak faktor ataupun dampak/masalah yang
terjadi. Selain dampak kelaparan yang diramal Malthus yang mulai mengancam,
juga ada dampak atau factor-faktor lain yang akan mengikuti. Seperti yang telah
disebutkan di atas yakni faktor pendidikan, kesejahteraan, ekonomi dan banyak
lagi. Semakin banyak penduduk suatu negara, semakin kecil pula peluang untuk
mendapatkan penghidupan yang layak. Dan sebaliknya, semakin kecil jumlah
penduduk suatu negara, semakin besar untuk hidup sejahtera.
Langkah – langkah untuk
mengatasi ledakan penduduk antara lain :
1.
Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
KB adalah program yang saat ini banyak dilakukan oleh berbagai Negara.
Tujuannya adalah sama, yakni menjarangkan kelahiran. Sehingga memberi
kesempatan kepada sang ibu untuk memulihkan kesehatan, dan memastikan ada waktu
yang cukup untuk merawat bayi yang baru lahir dengan sebaik mungkin. Selain itu
perbedaan usia antara anak yang satu dengan anak yang lainnya juga tidak
terlalu dekat. Sehingga akan memudahkan para orang tua untuk mengurus
anak-anaknya.
Dengan menjarangkan kelahiran, secara otomatis akan mengurangi jumlah
bayi yang lahir setiap tahunnya. Dan tentu saja akan berpengaruh pada
pertumbuhan penduduk dan kesejahteraan rakyat. Program KB yang saat ini banyak
dilakukan oleh berbagai Negara, disampingnya logo KB yang sangat terkenal. Program
KB yang saat ini banyak dilakukan oleh berbagai Negara, disampingnya logo KB
yang sangat terkenal.
Kesadaran untuk melakukan KB sepertinya harus ditumbuhkan lebih dalam lagi
dan program ini harus terus disosialisasikan agar tiap keluarga semakin
menyadari pentingnya melakukan pembatasan kelahiran, sehingga masalah
kependudukan di Indonesia menemukan solusi yang tepat. Karena seperti yang
sudah dijelaskan, akan ada banyak persoalan/dampak besar yang mengikuti jumlah penduduk
yang tidak terkendali.
Sehingga dari itu pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk
menyelesaikan masalah kependudukan, yaitu salah satunya dengan menggalakkan dan
menekankan agar setiap keluarga mengikuti program Keluarga Berencana ( KB ),
dengan Slogan 2 Anak Cukup. Apalagi Indonesia adalah Negara berkembang dengan
tingkat pendidikan yang masih tergolong rendah serta keyakinan bahwa “banyak
anak banyak rezeki” yang dipercaya oleh masyarakat secara turun-temurun.
2.
Menunda pernikahan hingga usia yang cukup matang
Pernikahan di usia matang tentu akan lebih mampu untuk bertanggung jawab
dan membesarkan anak-anak. Hal ini juga didukung dengan emosi yang lebih
stabil. Sehingga akan semakin sabar, menghargai komitmen dan tidak mudah
tersulut emosi ketika menghadapi kehidupan rumah tangga. Dari segi kesehatan
pun demikian, karena akan lebih dapat menjaga kesehatan diri dan kehamilannya. Jadi
dengan usia yang matang, diharapkan keluarga baru ini dapat lebih realitis
terkait masalah anak. Orang dengan usia matang sudah dapat memikirkan dengan
baik mengapa sangat diperlukan penjarangan kelahiran, sehingga diharapkan
mereka pun bersedia untuk mengikuti program KB.
3.
Memerangi polusi dan menurukan emisi
Penurunan polusi dan emisi penting dilakukan untuk mencegah terjadinya
pemanasan global dan perubahan iklim. Karena dua hal ini memicu terjadinya banjir dan kekeringan
sehingga menurunnya produktivitas pertanian atau gagal panen yang sangat
merugikan penduduk dunia. Itu saya pikir cara-cara untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk. Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, masalah-masalah
atau faktor yang telah disebutkan dapat diselesaikan dengan baik. Dan semua
ramalan yang dikatakan Malthus tidak jadi terbukti. Namun tentu tidak mudah,
karena butuh kerja sama dari semua pihak. Jadi tidak hanya mengandalkan
pemerintah saja, namun setiap orang harus berperan aktif untuk mengatasi
masalah ini. Karena mungkin akan ada ancaman besar yang akan mennghadang di
masa depan.
Lalu mungkin timbul pertanyaaan, bagaimana jika jumlah penduduk sudah
terlanjur membengkak? Apakah kita semua tidak bisa berbuat apa-apa lagi? Saya
pikir tentu saja bisa! Apalagi pemerintah merupakan pihak yang memikul tanggung
jawab paling besar terkait masalah kependudukan. Ada beberapa cara yang dapat
kita lakukan selain program transmigrasi yang telah disebutkan, terutama bagi
pemerintah untuk menekan dampak negatif pertumbuhan penduduk, yakni :
1.
Meningkatkan kualitas penduduk dengan beragam cara, antara lain peningkatan
status gizi balita dan peningkatan kesadaran akan pentingnya imunisasi.
2.
Menciptakan lapangan pekerjaan baru dan perluasannya melalui
industrialisasi. Karena hal ini akan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah
besar. Sehingga masalah pengangguran pun lebih mudah diatasi.
3.
Peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan dengan biaya terjangkau
atau murah. Sehingga membuka kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk
memperoleh kesehatan dan pendidikan yang layak.
4.
Peningkatan fasilitas kesehatan juga harus diikuti dengan penambahan
jumlah tenaga medis dan penyediaan obat-obatan yang harganya juga terjangkau
atau murah. Begitu juga dengan pendidikan, harus ada penambahan jumlah sekolah
di semua jenjang, peningkatan anggaran, sarana penunjang seperti perpustakaan
dan laboratorium, pemberian buku gratis, beasiswa, hingga bebas biaya sekolah.
5.
Melakukan inovasi di bidang pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan,
sekaligus menjaga produksi pertanian tidak merosot, misalnya Intensifikasi
Pertanian.
6.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu bekerja dengan baik
dengan keterampilan yang memadai, seperti pendirian balai latihan kerja.
7.
Pengembangan program-program khusus untuk membentuk wirausahawan yang
ulet dan tangguh. Sehingga mereka tidak hanya berharap dapat bekerja, melainkan
membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain di sekitarnya.
8.
Menegakkan hukum secara tegas untuk para pelanggar hukum, seperti
penebangan liar atau pengrusakan lingkungan. Sehingga masalah lingkungan tidak tidak memperparah
kondisi yang ada. Sekaligus menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
9.
Peningkatan kesadaran masyarakat akan masalah-masalah kependudukan.
Sehingga masyarakat menyadari betapa banyak masalah yang harus dihadapi jika
jumlah kelahiran terus bertambah dengan cepat. Sehingga dengan kesadaran
tersebut, maka akan bersedia menjalani program KB.
Barangkali itu yang menjadi langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi
masalah kependudukan, walau pemerintah harus mengeluarkan dana yang tidak
sedikit demi menjamin kesejahteraan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Agape Robi B "Geografi
Beserta Penjelasanya” " Diakses Pada tgl 3 Des 2018 (https://www.edukasinesia.com/2017/08/10-konsep-konsep-dasar-geografi-
beserta-penjelasannya-terlengkap.html)
Akbar Cholis, "Sumbangan
Geografi Islam” Diakses 3 Des 2018 | Pkl 20:30 (https://www.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2014/12/29/35914/sumb
angan-islam-pada-ilmu-geografi.html)
Bertens K, 1999, Sejarah
Filsafat Yunani, Jogjakarta: Kanisius.
Enjaya Eni “ Geografi Kelas 10”
, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional. 2009.
Fahmedsunu (pakar geografi) “Penerapan
Ilmu Geografi Dalam Kehidupan Sehari dari .Diakses 3 Des 2018 | 19:00
(http://brainly.co.id/tugas)
KBBI Online Arti dan Makna Konsep
Suprapto Yuni, Teori Prinsip
IPS Dalam Perspektif Geografi Di Sekolah Dasar,
Jurnal Pendidikan Vol 5 No 1 Maret 2016.
Whipl Getrude e (Dalam Sumaatmaja
1981)
Wikipedia Bahasa Indonesia Geografi
dalam Sejarah Islam, Diakses Pada 2 Des 2018 | Pkl 17:00 (www.wikipedia.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar