Dampak Modernisasi Kaitannya
dengan Perubahan Sosial
Kamu sudah
mempelajari tentang apa itu modernisasi dan gejalanya yang terjadi di berbagai
bidang kehidupan masyarakat. Sebagai suatu gejala umum yang dewasa ini terjadi
di masyarakat, modernisasi dapat dipastikan akan menimbulkan suatu dampak, baik
itu dampak positif maupun negatif.
1.
Dampak Positif Modernisasi
Beberapa dampak
positif adanya modernisasi di masyarakat antara lain memperkuat integrasi dalam
masyarakat, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), kemajuan di
bidang industri, meningkatkan kesadaran politik dan demokrasi, serta kemajuan
di bidang transportasi.
a.
Memperkuat Integrasi dalam Masyarakat
Seperti
telah dibahas sebelumnya bahwa ciri manusia yang modern di antaranya adalah
memiliki sikap yang terbuka terhadap segala bentuk pengalaman dan perubahan.
Dengan adanya sikap ini tentunya akan memperlancar proses komunikasi dan
interaksi antarindividu dalam masyarakat. Proses interaksi yang lancar akan
mempererat jalinan hubungan antarwarga dan juga akan memupuk integrasi sehingga
semakin kukuh.
b.
Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek)
Kesiapan
manusia modern untuk berubah dan terbuka pada hal-hal baru akan mengubah pola
pikir mereka. Seperti masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang dapat
membantu meringankan beban pekerjaan serta menghemat waktu dan tenaga, membuat
mereka yakin bahwa dengan iptek akan meningkatkan kesejahteraan dan taraf
hidupnya.
Di samping
itu, adanya kemajuan iptek akan menumbuhkan rasa ingin tahu, ingin mempelajari
lebih lanjut, dan kemudian turut menciptakan hal baru yang lainnya. Inilah yang
dimiliki manusia-manusia modern dalam menyikapi kemajuan, di mana kemajuan
iptek dan juga perubahan disikapi sebagai hal positif yang dapat mengembangkan
diri mereka.
Peningkatan
teknologi dirasakan akan menopang banyak kehidupan. Seperti sistem pendidikan,
sistem perekonomian, dan lain sebagainya. Dengan teknologi yang baru seperti
fasilitas internet, dapat dimanfaatkan dalam menunjang pendidikan yang
dilaksanakan di sekolah-sekolah, misalnya kemudahan mengakses informasi yang
berhubungan dengan tugastugas yang diberikan oleh guru secara cepat.
c.
Kemajuan di Bidang Industri
Adanya
modernisasi dapat menunjang kemajuan di bidang industri. Semua
kemudahan-kemudahan, fasilitas-fasilitas teknis yang ada akan lebih mempercepat
proses produksi dan distribusi barang dan jasa yang dihasilkan.
Dalam proses
produksi, kemajuan di bidang teknologi, terutama penambahan jumlah mesin-mesin
produksi akan dapat menghasilkan barang dalam jumlah yang besar dan dalam waktu
yang singkat. Dalam hal ini tentunya akan berimbas pada keuntungan yang besar.
d.
Meningkatkan Kesadaran Politik dan Demokrasi
Semakin
mudahnya mengakses informasi, baik dari media cetak maupun media elektronik,
maka semakin banyak pula pengetahuan politik yang didapatkan oleh masyarakat.
Dengan demikian sikap kritis sebagai perwujudan kehidupan yang demokratis akan
lebih mudah terbentuk.
e.
Kemajuan di Bidang Transportasi
Saat ini,
masyarakat sudah dimanjakan dengan fasilitas-fasilitas transportasi yang
mengedepankan kenyamanan, keterjangkauan harga, dan ketepatan waktu.
Semua bidang
transportasi mulai dari kendaraan bermotor seperti bus, taksi, kereta api,
pesawat terbang, dan kapal laut saat ini berlomba-lomba mengembangkan dan
menambah fasilitas-fasilitas baru pada armada mereka untuk melayani masyarakat.
2.
Dampak Negatif Modernisasi
Modernisasi
tidak selamanya memberikan dampak yang positif bagi perkembangan kehidupan
sosial masyarakat dalam arti mengubah masyarakat dari tradisional menjadi
modern.
Tidak
menutup kemungkinan masyarakat yang kurang siap terhadap modernisasi akan
memunculkan sikap yang menjadi dampak negatif dari modernisasi itu sendiri.
Beberapa dampak negatif yang dapat muncul akibat gejala modernisasi adalah
sebagai berikut.
a.
Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Secara
khusus, kesenjangan sosial yang terjadi dalam masyarakat akibat dari adanya
modernisasi dan pembangunan dapat dilihat adanya berbagai fenomena yang terjadi
di masyarakat berikut ini.
1)
Timbulnya kelompok-kelompok sosial tertentu, misalnya
pengangguran, kelompok asongan, pedagang kaki lima, dan lain sebagainya.
2) Adanya
perbedaan kelas yang didasarkan pada tinggi rendahnya pendidikan yang ditempuh.
3) Terjadinya
berbagai masalah sosial dalam keluarga, terutama antara orang tua dengan
anak-anaknya. Hal ini karena adanya perbedaan pola pikir dan adanya
kecenderungan bahwa anak-anak (generasi muda) lebih dapat menerima perubahan
yang terjadi, jika dibandingkan dengan orang tua (generasi tua) yang cenderung
untuk mempertahankan tradisi yang sudah ada.
4) Terjadi
perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang sulit untuk dihindarkan, kecuali
warga masyarakat itu sendiri harus dapat mengantisipasinya, seperti pengaruh
pergaulan bebas, minum-minuman keras, mode pakaian, gaya rambut, dan lain-lain.
Selain
kesenjangan sosial, modernisasi juga dapat menimbulkan terjadinya kesenjangan
ekonomi. Hal ini bisa kita lihat adanya berbagai gejala di masyarakat berikut
ini.
1) Timbulnya
jurang yang semakin dalam antara si kaya dan si miskin.
2) Budaya
konsumerisme, yang ditandai adanya sekelompok masyarakat yang selalu ingin
memiliki barang baru yang ada di pasar, walaupun tidak dapat memilikinya secara
tunai.
3) Kelompok
masyarakat yang berhasil dalam bidang usahanya akan menjadi kaya secara
mendadak.
4) Timbulnya
demonstration effect, maksudnya sekelompok masyarakat yang selalu
memamerkan kekayaannya.
b.
Pencemaran Lingkungan Alam
Modernisasi
di negara kita yang ditandai dengan dibangunnya berbagai industri dan
pembangunan di segala bidang kehidupan telah menyebabkan atau menimbulkan
permasalahan baru dalam lingkungan hidup.
Kenyataan
yang bisa kita lihat di masyarakat adalah bahwa pembangunan industri telah
menimbulkan pencemaran sungai karena sebagian besar industri membuang limbahnya
ke sungai. Selain itu juga telah mengakibatkan terjadinya pencemaran udara
akibat asap pabrik.
Menurut
banyak ahli, masalah tata lingkungan tidak terbatas pada masalah pencemaran
udara dan sungai-sungai akibat limbah industri, tetapi mencakup tata lingkungan
yang semakin memburuk akibat benturan tekanan penduduk, pengembangan sumber
alam dan energi, proses pertumbuhan ekonomi, serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kerusakan
lingkungan hidup di Indonesia akibat kegiatan pembangunan serta industrialisasi
sekarang ini tidak dapat dianggap ringan. Dengan demikian, masalah ini harus
mendapat prioritas dalam agenda pembangunan.
c.
Kriminalitas
Tindakan
kriminal atau kejahatan umumnya dilihat sebagai perbuatan yang bertentangan
dengan norma hukum dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Tindakan
kejahatan ini biasanya menyebabkan pihak lain kehilangan harta benda, cacat
tubuh, bahkan kehilangan nyawa.
Tindakan ini
mencakup pula semua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan kestabilan
negara, seperti korupsi, makar, subversi, dan terorisme.
Kriminalitas
menurut Abdul Syani dapat ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya
adalah aspek yuridis, aspek sosial, dan aspek ekonomi.
1)
Aspek Yuridis
Ditinjau
dari aspek yuridis, kriminalitas adalah perbuatan seseorang yang melanggar
peraturan atau undang-undang pidana dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan,
serta dijatuhi hukuman.
2)
Aspek Sosial
Kriminalitas
menurut aspek sosial diartikan sebagai seseorang yang mengalami kegagalan dalam
menyesuaikan diri atau berbuat menyimpang dari norma-norma yang berlaku dengan
sadar ataupun tidak sadar, sehingga perbuatannya tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat yang bersangkutan.
3)
Aspek Ekonomi
Ditinjau
dari aspek ekonomi, kriminalitas adalah perbuatan seseorang atau kelompok yang
dianggap merugikan orang lain dengan membebankan kepentingan ekonominya kepada
masyarakat sekelilingnya sehingga ia dianggap sebagai penghambat kebahagiaan
orang lain.
Apabila kita
perhatikan, faktor-faktor penyebab kejahatan sangat kompleks. Sumber kejahatan
bukan hanya berasal dari dalam manusia sendiri, melainkan juga karena tekanan
dari luar. Oleh karena itu, sulit untuk menggali akar-akar yang melahir-kan
kejahatan tersebut.
Sejalan
dengan pesatnya pembangunan di segala bidang kehidupan, kejahatan terus
berkembang, baik dari kuantitas, kualitas, maupun jenisnya. Kejahatan-kejahatan
itu harus terus dikikis habis atau paling tidak ditekan agar tidak meningkat.
Upaya itu
merupakan tanggung jawab kita semua tanpa terkecuali. Tanpa keterlibatan semua
lapisan masyarakat, kejahatan sulit untuk dilenyapkan. Beberapa perbuatan yang
dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal atau kejahatan antara lain
pembunuhan, pencurian, intimidasi (pengancaman), penyalahgunaan obat-obatan
terlarang, perampasan atau perampokan, pemalsuan, pelanggaran ekonomi,
penganiayaan seksual, korupsi, dan penculikan.
d.
Kenakalan Remaja (Juvenille Delinquency)
Kenakalan
remaja dirumuskan sebagai suatu kelainan tingkah laku, perbuatan, ataupun
tindakan remaja yang bersifat asosial bahkan antisosial yang melanggar
norma-norma sosial, agama, serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Remaja yang dimaksudkan adalah mereka yang berusia di atas 12 tahun dan di
bawah 18 tahun, serta belum menikah.
Adapun
penyebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas sebab-sebab intern dan ekstern.
1)
Sebab-Sebab Intern
Beberapa
penyebab kenakalan remaja yang berasal dari dalam diri individu di antaranya
adalah sebagai berikut.
a) Cacat
keturunan yang bersifat biologis dan psikis.
b) Pembawaan
yang negatif dan sukar untuk dikendalikan, serta mengarah ke perbuatan yang
nakal.
c) Pemenuhan
kebutuhan pokok yang tidak seimbangdengan keinginan remaja, sehingga
menimbulkan konflik pada dirinya yang penyalurannya ke arah perbuatan yang
nakal.
d) Lemahnya
kemampuan pengawasan terhadap diri sendiri dan sikap menilai terhadap keadaan
sekitarnya.
e) Kurang
mampu mengadakan penyesuaian dengan lingkungan-lingkungan yang baik, sehingga
mencari pelarian dan kepuasan dalam kelompok-kelompok remaja nakal.
f) Tidak
mempunyai kegemaran yang sehat, sehingga canggung dalam bertingkah laku,
akibatnya mencari pelarian ke arah yang tidak baik.
2)
Sebab-Sebab Ekstern
Sementara
itu beberapa faktor di luar individu yang menyebabkan kenakalan remaja adalah
sebagai berikut.
a) Rasa
cinta dan perhatian yang kurang dari orang tua dan guru.
b)
pendidikan pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
c) Pengawasan
yang kurang dari pihak-pihak yang terkait langsung dengan si anak.
d) Kurangnya
penghargaan terhadap remaja oleh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
e) Kurangnya
sarana-sarana dan pengarahan bagi remaja dalam pemanfaatan waktu senggang.
f) Cara-cara
pendekatan yang tidak sesuai dengan perkembangan remaja yang dilakukan oleh
orang tua, guru, masyarakat, ataupun pemerintah.
g) Terbukanya
kesempatan terhadap minat buruk remaja untuk berbuat nakal.
Daftar
Pustaka:
Wrahatnala,
Bondet. 2009. Sosiologi 3 untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar