Selasa, 13 September 2022

SEJARAH AKUNTANSI

Latar Belakang 

Akuntansi dapat kita sebut sebagai profesi yang paling tua di dunia. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai bukti sejarah yang ada. Kali ini, kita akan membahas akuntansi yang ada di berbagai belahan dunia. Lalu, berlanjut dengan penemu pertama teori akuntansi dunia, munculnya sistem pembukuan berpasangan hingga munculnya teori accounting (Akuntansi). Sebelum mengetahui sejarah akuntansi Anda harus mengetahui terlebih dahulu tentang pentingnya akuntansi. Akuntansi menjadi sebuah disiplin ilmu yang sangat penting untuk diajarkan. Karena konsep-konsep keilmuannya sangat bagus, terutama yang terkait dengan pengaturan-pengaturan keuangan. Tidak dinafikkan kalau dinamika ini merupakan unsur terpenting dalam sendi-sendi kehidupan. Logika sederhananya adalah apa jadinya dunia ini jika tidak ada uang. Sekalipun tujuan hidup tidak semata-mata untuk uang. Apalagi di saat ini ketika sistem barter sudah tidak laku lagi karena semuanya sudah bisa diukur dengan uang. Karena situasi ini, maka keteraturan keuangan perlu untuk dijaga dan dilestarikan. Sama artinya ilmu akuntansi juga perlu diajarkan kepada semua orang. Terutama untuk kalangan mahasiswa maupun masyarakat dan pemilik bisnis yang memang memiliki kecenderungan secara langsung berinteraksi dengan sistem pengelolaan keuangan.

Sejarah Akuntansi Pada Zaman Mesir

    Pada saat itu, pencatatan orang-orang Mesir kuno simpan. Di sana, mereka menggunakan metode pengelolaan arsip untuk mendukung perdagangan luar negeri. Pencatatan tersebut mereka lakukan di atas kertas. Terjadi ketika orang mulai mengenal uang. Sehingga metode pencatatan keuangan menjadi semakin terkenal. Hal ini terbukti dengan adanya data sejarah pada pencatatan atau pembukuan dalam bahasa Arab. Mereka menghitung untung atau rugi dengan menghitung apa yang mereka bawa saat berangkat untuk berlayar dan apa yang mereka bawa kembali setelah selesai berlayar. Oleh karena itu, laporan laba rugi mereka buat hanya pada akhir perjalanan. Bukti sejarah dari zaman Mesir menunjukkan bahwa gudang Mesir kuno mereka gunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga seperti emas, gandum, permata, tekstil dan bahkan ternak, menunjukkan adanya catatan transaksi. Sejarah menunjukkan bahwa sistem pencatatan sebenarnya telah ada sejak lama.

Akuntansi Periode Babilonia
    Saat di Babilonia, para ilmuwan membongkar ribuan tablet. Hasil penelitian ternyata menjadi kesaksian yang cukup untuk mempelajari dari sistem akuntansi mereka. Dalam akuntansi masa itu, catatan umum biasanya dalam bentuk tabel dokumen. Tabel berisi rekaman yang berisi informasi berikut :
  1. Berapa jumlah uang dan barang yang masuk, 
  2. Nama orang yang memberikannya, 
  3. Nama orang yang menerimanya, 
  4. Tanggal kejadiannya.
    Ada juga daftar biaya yang tercatat untuk arus keluar dari perusahaan. Tabel pengeluaran terdiri dari daftar jumlah yang pengguna internal habiskan baik aset, pembelian, dan kerugian mereka. Tabel biaya terkadang mereka gunakan sebagai catatan biaya, laba serta produksi. Paytables biasanya meliputi : 
  1. Apa laba yang diterima,
  2. Siapa yang menerima,
  3. Alasan-alasan untuk menerima, 
  4. Tanggal penerimaan.
    Sementara itu untuk tabel produksi, terdiri dari daftar sederhana tentang apa yang dibuat dan kepada siapa dijual. Catatan obligasi terpelihara dan terdiri dari informasi berikut :
Jumlah dan dasar dari komoditas atau uang yang dipinjamkan
Tingkat bunga (jika ada)
Nama debitur
Nama kreditur
Waktu pembayaran
Spesifikasi mengenai metode pembayaran
Saksi
Tanggal

Sejarah Akuntansi Pada Periode China
    Akuntansi Cina memiliki sejarah panjang. Fungsi akuntansi yang berkaitan dengan akuntabilitas dapat terlacak jauh hingga 2200 SM selama Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi mereka gunakan untuk mengukur kekayaaan dan membandingkan pencapaian kalangan bangsawan dan Putri-Putri pada dinasti Xia (tahun 2000-1500 SM). Confucius the Younger (551-479 SM) pernah menjadi manajer gudang, dan tulisan-tulisannya menyebutkan dia pekerjaannya meliputi akuntansi yang menyimpan catatan harian pendapatan dan pengeluaran. Di bawah ajaran Konfusius, ada kewajiban untuk melestarikan sejarah, dan catatan akuntansi dianggap sebagai bagian dari sejarah itu. Pada akhir 1970-an, para pemimpin Cina mulai mengubah ekonomi dari rencana gaya Soviet pusat ke rencana lain yang berorientasi pasar, tetapi masih di bawah kendali Partai Komunis.
     Pada tahun 1949 ciri utama akuntansi di China saat ini berasal dari pendirian Republik Rakyat China. Selain itu cina juga telah memperkenalkan ekonomi yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola yang teradopsi oleh Uni Soviet. Di Uni Soviet, negara mengontrol hak untuk menggunakan dan mendistribusikan semua alat produksi dan memberlakukan perencanaan dan kontrol yang ketat pada ekonomi.
        Ekonomi China paling tepat tergambarkan sebagai ekonomi hibrid, dengan negara mengendalikan bahan baku dan industri strategis, sementara industri lain, serta sektor komersial dan swasta, terkendali oleh sistem berbasis pasar. Dengan reformasi ekonomi, termasuk privatisasi, termasuk konversi BUMN menjadi perseroan terbatas.

Akuntansi Periode Yunani
    Selama era Yunani, pemerintah mendistribusikan barang secara adil kepada orang-orang. Awal akuntansi melacak saldo, penerimaan uang, pengeluaran, dan akhir saldo. Pandangan tentang pembukuan sektor swasta ada karena penemuan dokumen abad ke-3 SM “Zenon Papyrus” di Mesir. Ketika Mesir masih dibawah negara Yunani pada bimbingan Alexander Agung, dokumen tersebut memberikan bukti bahwa pembukuan Yunani mereka gunakan pada abad ke-4 SM. Zenon adalah seorang kepala pelayan pada saat itu. Setiap departemen dipimpin oleh seorang supervisor yang menyiapkan laporan harian tentang kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Terlihat dari dokumen-dokumen yang memuat transaksi, banyak yang meminjam uang dan aset lainnya yang atasan terima. Catatan menunjukkan bahwa akun ini terdiri dari kas dan daftar aset lain seperti makanan, minyak, pakaian, dan arus masuk dan arus keluar. Item dan total pengeluaran yang sama kemudian diringkas dalam satu paragraf.

Penemu Pertama Teori Akuntansi di Dunia
    Secara historis, ilmu akuntansi pertama kali muncul pada tahun 1494. Saat itu, ada seorang matematikawan bernama Luca Paciolo yang berhasil mencatat catatan keuangan dengan menggunakan model berpasangan. Dicetak oleh para matematikawan dan pemuka agama, buku tersebut mereka beri nama Summa De Arithmetica Proportioni et Proportionita. Isi buku tersebut adalah cara belajar manajemen keuangan yang khusus mereka kembangkan bagi para pengusaha saat itu.

Sistem Pembukuan Berpasangan
    Pada awal munculnya akuntansi, tidak memiliki nama, tetapi disebut sistem pembukuan berpasangan. Awal mula munculnya sistem ini pertama kali ditemukan di Eropa Barat. Di sanalah penemunya pertama kali menyebarkannya sebagai pendidikan bagi para pebisnis. Tetapi setelah beberapa saat, sistem pembukuan double-entry menjadi terkenal di banyak negara besar lainnya. Namun, hal itu juga menggunakan nama lain di negara-negara seperti Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, sistem akuntansi berganti nama menjadi sistem Anglo-Saxon. Sebagai contoh, sistem pembukuan atau akuntansi yang modern banyak dilakukan pada sebuah bisnis salah satunya bisnis restoran yang juga menerapkan sistem lainnya secara modern seperti sistem ERP makanan dan minuman, POS restauran, dan lain sebagainya. sebagai contoh untuk penerapan sistem akuntansi yang dilakukan oleh sebuah restoran

Teori Accounting (Akuntansi)
    Pada abad ke-19, Amerika Serikat mematenkan teori Anglo-Saxon 2 untuk teori yang lebih komprehensif, berubah nama menjadi teori akuntansi, dan mereka anggap sebagai cikal bakal teori akuntansi modern. Teori ini mulai berkembang pesat pada awal abad ke- 20, ketika Amerika Serikat sudah akrab dengan komputer yang memfasilitasi aplikasi akuntansi. Tidak hanya itu, penambahan teori akuntansi juga telah mereka perkuat. Oleh karena itu, teori akuntansi sekarang dapat kita temukan sebagai bidang manajemen keuangan yang kompleks dan tampaknya menentukan segala bentuk pengelolaan keuangan tersedia, dari tradisional hingga modern.

Sejarah Akuntansi di Indonesia
    Sejarah akuntansi Indonesia banyak orang yakini pertama kali muncul pada abad 1642, ketika masyarakat tradisional sudah mengenal akuntansi keuangan, termasuk akuntansi laba rugi. Kemampuan ini datang dari para pedagang luar negeri yang justru menjual produk Indonesia. Tidak lupa, negara yang pertama kali memperkenalkan konsep akuntansi di Indonesia adalah Belanda, Portugal dan Spanyol. Negara-negara ini banyak orang katakan telah menerima pengetahuan ini dari Romawi pada abad sebelumnya. Sebenarnya, sistem pembukuan akuntansi udah dikenal masyarakat Indonesia sejak 1642, namun, bukti fisiknya baru ditemukan pada tahun 1747 dalam pencatatan keuangan perusahaan yang bernama Amphioen Societeit di Jakarta. Pada saat itu, sistem akuntansi yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia adalah metode double entry system yang dipublikasikan oleh Luca Pacioli. Seiring berjalannya waktu, metode Luca Pacioli ini dijadikan landasan buat menciptakan Standar Akuntansi Keuangan pada tahun 1994.
        Meskipun demikian, pernah ada sistem pembukuan lain di Indonesia, namanya sistem pembukuan anglo saxon (Amerika). Nah Indonesia mulai menerapkan sistem pembukuan Anglo-Saxon mulai 1980 ketika perdagangan internasional semakin pesat. Pencatatan dengan sistem ini dianggap lebih rinci karena tidak ada pemisahan transaksi. Kedua sistem tersebut kemudian disempurnakan agar bisa menjadi suatu standar perhitungan yang resmi. Jadi, sekarang pembukuan keuangan perusahaan di Indonesia semuanya punya standar yang baku (tetap) dan sama.
    Awal sejarah adanya standar akuntansi keuangan di Indonesia adalah ketika menjelang diadakan pasar modal aktif di Indonesia tahun 1973. Pada tahun 1973 terbentuk panitia penghimpunan bahan-bahan dan struktur GAAP dan GAAS. Pada tahun tersebut juga dibentuk komite prinsip akuntansi Indonesia (komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Ini merupakan masa awal IAI menerapkan sistem standar akuntansi di Indonesia yang dituangkan di dalam buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”. Komite PAI telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel yang selalu di perbarui. Selanjutnya pada periode kepengurusan IAI tahun 1994 – 1998 nama komite PAI diubah menjadi komite standar akuntansi keuangan (komite SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23 – 24 September 1998 di Jakarta, komite SAK diubah menjadi Dewan Standar AKuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998 – 2000 dan diberikan otonomi untuk menyusundan mengesahkan PSAK.
    Pada tahun 1984, komite PAI membuat sebuah revisi standar akuntansi dengan cara lebih mendasar jika dibandingkan PAI 1973 dan mengkondisikan ke dalam sebuah buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” Prinsip tersebut memiliki tujuan untuk membuat suatu kesesuaian terhadap ketentuan akuntansi yang dapat diterapkan di dalam dunia bisnis.
    Pada tahun 1994, IAI telah melakukan berbagai langkah harmonisasi menggunakan standar akuntansi internasional di dalam proses pengembangan standar akuntansi dan melakukan revisi total pada PAI 1984 dan sejak itu mengeluarkan Standar Keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang baku di Indonesia. Perkembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti dan mengantisipasi perkembangan Internasional. Banyak standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar akuntansi internasional yang di keluarkan oleh IASC.

Perkembangan Akuntansi di Indonesia
        Sejak saat itu, teori akuntansi mulai berkembang di Indonesia. Terjadi pada tahun 1952, universitas mulai mengajarkan hal ini kepada mahasiswa. Pada tanggal 17 Oktober 1957, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) resmi berdiri di Aula Universitas Indonesia untuk mendukung dan membimbing perkembangan akuntansi dan meningkatkan kualitas pendidikan akuntan. Namun, banyak universitas lain juga telah mengajarkan bidang yang berhubungan dengan akuntansi dalam perkembangannya, baik universitas negeri maupun swasta. Sekalipun demikian dalam perkembangannya, mulai banyak universitas lain yang juga mengampu disiplin ilmu akuntansi. Baik kampus negeri maupun yang masih berstatus perguruan tinggi swasta. Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642, akan tetapi bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanah paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.
        Praktik Akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era Penjajahan Belanda sekitar abad 17 atau sekitar tahun 1642 (Soemarso, 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso, 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh luca pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus, 1997)

Berikut ini adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS (sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008) :
  1. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia : Indonesia memakai standar akuntansi Belanda (Sound Business Practices).
  2. Tahun 1955 : Indonesia belum mempunyai undang-undang resmi/ peraturan tentang standar keuangan.
  3. Tahun 1974 : Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
  4. Tahun 1984 : PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia .
  5. Akhir tahun 1984 : PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International Accounting Standart Committee).
  6. Tahun 1994 : PAI sudah Committed mengikuti IASC/IFRS
  7. Tahun 2008 : SAK mengacu kepada IFRS
  8. Tahun 2012 : IFRS mulai diresmikan dan diterapkan
Penerapan Akuntansi
    Masyarakat sudah mengenal sistem akuntansi keuangan sejak lama karena banyak belajar dari para pedagang, tetapi pengetahuan itu sebenarnya ada pada tahun 1642. Bahkan dari bukti-bukti sejarah yang sejarawan temukan, pembukuan tampaknya pertama kali ada di Indonesia pada tahun 1747. Teori ini masih sebagian orang implementasikan. Padahal, teori akuntansi yang mereka gunakan tidak lengkap dan tidak jelas. Baru pada tahun 1870 teori pembukuan yang lebih serius mulai setelah larangan penanaman wajib terhapuskan. Ketika peraturan terhapus, banyak investor asing, terutama Belanda, yang berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, untuk alasan regulasi keuangan, teori akuntansi banyak orang Indonesia gunakan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUKUAN SECARA KOMPUTERISASI

Pengertian Komputerisasi Akuntansi dapat digambarkan sebagai sistem akuntansi yang menggunakan sistem komputer dan perangkat lunak akuntansi...