Selasa, 13 September 2022

Internet of Things (IoT)

A. PENGERTIAN Internet of Things 

1.      Internet of things merupakan sebuah konsep di mana suatu benda atau objek ditanamkan teknologi-teknologi seperti sensor dan software dengan tujuan untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data melalui perangkat lain selama masih terhubung ke internet. 

2.      Internet of Things adalah suatu deskripsi dari jaringan fisik atau ”things” yang dipasang dengan menggunakan sensor, software dan juga teknologi lain dengan tujuan agar bisa terhubung dan menukarkan data antar divisi dan sistem lain yang menggunakan internet.

3.      IoT adalah teknologi yang memungkinkan satu objek untuk mampu berkirim data lewat koneksi tanpa bantuan komputer dan manusia. 

4.      Internet of things adalah suatu konsep dimana sebuah objek berkemampuan untuk mentransmisikan data melalui jaringan tanpa bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau IoT telah mengalami banyak perkembangan.

5.      Internet of Things adalah konsep yang pada dasarnya menghubungkan perangkat apa pun yang mempunyai tombol on dan off ke internet (dan/atau bisa sebaliknya).

6.      Internet of Things (IoT) adalah sebuah jaringan raksasa dari ‘hal-hal’ yang saling terhubung. ‘Hal-hal’ tersebut mencakup hubungan antara orang dengan orang, orang dengan benda, dan benda dengan benda.

7.      IoT atau Internet of Things adalah konsep di mana berbagai perangkat bersensor saling terhubung melalui internet untuk mengumpulkan dan mentransfer data. Kegiatan tersebut dilakukan tanpa bantuan komputer dan manusia.

8.      Internet of things adalah semua hal dan perangkat yang menggunakan jaringan wireless maupun jaringan internet pada sistemnya.

9.      Intinya, IoT adalah bentuk komunikasi antar mesin dan jaringan. Teknologi IoT ini bisa juga disebut dengan nama M2M atau machine to machine.

IoT memiliki hubungan yang erat dengan istilah machine-to-machine atau M2M. Seluruh alat yang memiliki kemampuan komunikasi M2M ini sering disebut dengan perangkat cerdas atau smart devices. Perangkat cerdas ini diharapkan dapat membantu kerja manusia dalam menyelesaikan berbagai urusan atau tugas yang ada. Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode komunikasi. Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor, seperti teknologi QR Code yang sering kita jumpai. Banyak sekali teknologi yang telah menerapkan sistem IoT, seperti sensor suara dari teknologi Google terbaru yaitu Google AI.

Yang terbaru saat ini, penerapan Smart City sudah dilakukan di negara maju, seperti China dan Jerman sehingga segala bentuk aktivitas penduduk dapat termonitoring dengan baik oleh sistem. Jika menilik sejarahnya, istilah IoT pertama kali disebut ahli teknologi asal Inggris Kevin Ashton, yang mana dia deskripsikan teknologi ini sebagai “mata” dan “telinga” dari komputer. Device ini bisa berbentuk peralatan rumah tangga yang bisa Anda jumpai sehari-hari, sampai peralatan industri yang canggih. Internet of Things mampu menghubungkan seluruh device yang berbeda dengan cara menambahkan sensor dan kecerdasan digital, sehingga akan memungkinkan pengguna untuk melakukan komunikasi secara real-time tanpa harus melibatkan campur tangan manusia.

Saat ini, sudah ada lebih dari 7 miliar device yang sudah terhubung dengan Internet of Things, dan para ahli memperkirakan di tahun 2025 jumlahnya akan berkembang menjadi 22 miliar. Internet of Things (IoT) ini bisa mencakup semuanya, mulai dari ponsel, mesin pembuat kopi, mesin cuci, speaker, lampu, robot pembersih lantai, tv, dan lain-lain. Semua yang saling terhubung itu akan saling mengumpulkan dan berbagi data. Perangkat tersebut akan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data dan transmisi melalui sebuah jaringan tanpa adanya campur tangan manusia.Berkat adanya chip komputer canggih dan juga banyaknya jaringan nirkabel saat ini, hampir semua perangkat bisa menjadi bagian dari Internet of Things.

Ini berarti Internet of Things tidak terbatas pada industri teknologi informasi atau IT saja. Hal itu memungkinkan karena adanya chip komputer super murah dan jaringan nirkabel yang tersebar di mana-mana. Semua objek yang menjadi bagian dari Internet of Things (IoT) telah ditanamkan sensor di dalamnya sehingga menambah tingkat kecerdasan digital dan memungkinkan mereka untuk mengkomunikasikan data dalam waktu yang sama tanpa melibatkan manusia. Peran manusia dalam Internet of Things (IoT) hanyalah melakukan kontrol dan monitor.

Sederhananya, Internet of Things (IoT) membuat tatanan dunia di sekitar kita lebih cerdas dan responsif, dengan menggabungkan alam semesta digital dan fisik. Proses transfer data dalam IoT dilakukan dengan berbagai macam teknologi. Misalnya seperti sensor, QR Code, hingga Radio Frequency Identification (RFID) yang ada di sebuah perangkat. Dengan menghubungkan berbagai teknologi menggunakan koneksi internet, IoT bisa memudahkan kehidupan sehari-hari. Sebab, perangkat yang terkoneksi bisa mengumpulkan dan menganalisa data untuk melakukan perintah Anda secara otomatis. Salah satu contoh IoT di kehidupan sehari-hari adalah sistem smart home, yaitu proses otomatisasi operasional rumah atau bangunan.

Selain itu, Anda juga bisa menemukannya dalam aktivitas bisnis. Contohnya, QR Code dalam metode pembayaran dan metode scan barcode untuk mengetahui harga produk. Lalu, IoT juga bisa dipakai untuk mengumpulkan berbagai data dalam proses bisnis. Misalnya data aktivitas pelanggan, kinerja mesin, dan pergerakan stok produk. Data tersebut akan diolah menjadi insight yang membantu pengambilan keputusan dalam bisnis. Misalnya untuk pengembangan fitur yang menunjang user experience dan keputusan dalam inovasi produk baru. IoT atau Internet of things adalah semua perangkat fisik yang terhubung ke jaringan internet maupun jaringan wireless untuk bisa bekerja secara fungsional. Dengan pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini, semakin banyak alat canggih berbasis jaringan internet yang memudahkan kehidupan manusia.

Mulai dari smart car dengan fitur self-driving, virtual assistant seperti Siri, cloud server, dan bahkan remote control car mainan anak-anak. Proses transfer data dalam IoT dilakukan dengan berbagai macam teknologi. Misalnya seperti sensor, QR Code, hingga Radio Frequency Identification (RFID) yang ada di sebuah perangkat. Dengan menghubungkan berbagai teknologi menggunakan koneksi internet, IoT bisa memudahkan kehidupan sehari-hari. Sebab, perangkat yang terkoneksi bisa mengumpulkan dan menganalisa data untuk melakukan perintah Anda secara otomatis.  Salah satu contoh IoT di kehidupan sehari-hari adalah sistem smart home, yaitu proses otomatisasi operasional rumah atau bangunan. 

Selain itu, Anda juga bisa menemukannya dalam aktivitas bisnis. Contohnya, QR Code dalam metode pembayaran dan metode scan barcode untuk mengetahui harga produk.Lalu, IoT juga bisa dipakai untuk mengumpulkan berbagai data dalam proses bisnis. Misalnya data aktivitas pelanggan, kinerja mesin, dan pergerakan stok produk. Data tersebut akan diolah menjadi insight yang membantu pengambilan keputusan dalam bisnis. Misalnya untuk pengembangan fitur yang menunjang user experience dan keputusan dalam inovasi produk baru. 

B.     UNSUR – UNSUR Internet of Things 

Untuk membuat suatu ekosistem IoT, kita tidak hanya memerlukan perangkat-perangkat yang pintar, melainkan juga berbagai unsur pendukung lain di dalamnya. Berikut adalah berbagai unsur pembentuk internet of things :

1.      Artificial intelligence (kecerdasan buatan)   

Contoh Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)

Yang pertama ada kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah sistem kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang diimplementasikan atau diprogram di dalam mesin agar mesin dapat dapat berpikir dan berlaku layaknya manusia. AI ini sendiri memiliki beberapa cabang, salah satunya adalah machine learning. Kamu dapat mempelajari machine learning ini di Machine Learning Developer Dicoding loh sebagai langkah awal untuk mengembangkan AI. Dalam IoT, hampir semua mesin atau alat dapat menjadi mesin pintar. Itu berarti IoT sangat berdampak pada seluruh aspek kehidupan kita. AI ini bertugas untuk mengumpulkan data, perancangan dan pengembangan algoritma, serta pemasangan jaringan.

Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia berarti kecerdasan buatan merupakan merupakan sebuah penemuan yang dapat memberikan kemampuan bagi setiap teknologi atau mesin untuk berpikir (menjadi “smart”). Jadi, AI disini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data, pemasangan jaringan, dan pengembangan algoritma dari kecerdasan buatan. Sehingga, dari yang awalnya sebuah mesin hanya dapat melaksanakan perintah dari pengguna secara langsung, sekarang dapat melakukan berbagai aktivitas sendiri tanpa menunggu instruksi dari pengguna. Misalnya saja, teknologi AI yang diterapkan pada robot pelayan di sebuah restoran di Jepang. Dimana, kemampuan robot tersebut dapat berpikir layaknya seorang pelayan manusia asli. Karena di dalam sistem kendali robot tersebut telah menggunakan bantuan AI. Dengan mencakup berbagai sumber data dan informasi secara lengkap dan algoritma yang kompleks

2.      Sensor

Berikutnya ada sensor. Unsur ini merupakan unsur pembeda mesin IoT dengan mesin canggih lainnya. Dengan adanya sensor ini mesin mampu menentukan instrumen yang dapat mengubah mesin IoT dari yang semula bersifat pasif menjadi mesin atau alat yang bersifat aktif dan terintegrasi. Sensor merupakan unsur yang menjadi pembeda dari IoT dengan mesin canggih yang lain. Dengan adanya sensor, mampu untuk mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana dapat mengubah IoT dari jaringan standar yang cenderung pasif menjadi sistem aktif yang terintegrasi dengan dunia nyata. Sensor mampu mengubah perangkat IoT tepatnya pada segi jaringan dari yang sistemnya pasif berubah menjadi aktif dan terintegrasi dengan lingkungan sekitar. Sensor adalah salah satu bagian utama dari mesin Internet of Things (IoT). Fungsinya adalah mengumpulkan dan menentukan data dari lingkungan sekitar. Data yang dikumpulkan merupakan data yang sederhana seperti waktu, lokasi geografis, persediaan persediaan, atau bahkan bisa juga sesuatu yang kompleks seperti keadaan kesehatan pasien di rumah sakit. 

Untuk memperhatikan setiap perubahan terkecil dalam data di sekitarnya, perangkat bisa memiliki sekumpulan sensor yang mampu melakukan lebih dari sekadar pengumpulan data. Contoh terbaiknya adalah ponsel, di mana menyediakan banyak fungsi lain sambil mengelola data. Unsur pertama IoT adalah sensor. Sensor adalah perangkat yang berfungsi untuk merekam dan mengumpulkan data. Biasanya sensor berupa micro chip yang terpasang di perangkat IoT. Misalnya, alat scan barcode, kamera, dan GPS smartphone. Sensor pada perangkat IoT bertujuan untuk mendefinisikan instrumen dan mengubah perangkat tersebut menjadi menjadi sebuah sistem aktif yang sanggup melakukan fungsinya dengan sesuai

3.      Konektivitas

Hubungan antar jaringan atau konektivitas

Yang terakhir adalah konektivitas. Konektivitas juga biasa disebut sebagai koneksi antar jaringan. Dalam dunia IoT sendiri ada kemungkinan untuk kita membuat jaringan baru, jaringan yang khusus digunakan untuk perangkat IoT. Konektivitas atau biasa disebut dengan hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah sistem IoT yang terdiri dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling terhubung dengan jaringan. Sehingga dapat menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien. Untuk standar biaya pemasangan jaringan tidak selalu membutuhkan jaringan yang besar dan biaya yang mahal. Anda juga dapat merancang sistem perangkat dengan menggunakan jaringan yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih murah. Koneksi jaringan juga menjadi komponen pendukung sistem IoT untuk bisa berkomunikasi secara lancar. Konektivitas yang diperlukan sejatinya harus berjalan stabil, tetapi tidak perlu hadir dalam load
ukuran besar.
Setelah mengumpulkan data di sekitarnya, perangkat Internet of Things (IoT) perlu memprosesnya di suatu tempat dan di sinilah konektivitas memainkan peran utama. Data yang dikumpulkan dikirim ke platform Internet of Things (IoT) dengan bantuan Wi-Fi, ethernet, bluetooth, jaringan seluler, dan koneksi jaringan lainnya sangat penting dalam mentransfer data ke cloud. Setelah data direkam, data itu perlu dikirim ke tempat pemrosesan data. Oleh karena itu, data butuh konektivitas. 

Konektivitas adalah unsur IoT yang menghubungkan satu elemen dengan elemen lainnya dalam ekosistem IoT. Misalnya antara sensor, perangkat, dan penyimpanan data. Nah, elemen-elemen itu dihubungkan dengan berbagai jenis jaringan internet. Contohnya WiFi, Bluetooth, dan satelit. Tiap jenis jaringan internet ini memiliki tingkat konsumsi daya, jangkauan, dan besaran bandwith yang berbeda. Tapi, kesemuanya memiliki tujuan sama. Yaitu, mengirimkan data yang didapat ke tempat penyimpanan (cloud). Tanpa sebuah hubungan jaringan, IoT tidak akan bisa berfungsi dengan baik. Konektivitas adalah sebuah komponen utama IoT yang membantu perangkat untuk terhubung ke jaringan yang ditentukan.

4.      Perangkat Ukuran Kecil

Di dalam perkembangan teknologi masa kini, semakin kecil sebuah perangkat maka akan menghasilkan biaya yang lebih sedikit, namun efektifitas dan skalabilitas menjadi tinggi. Sehingga di masa yang akan datang, manusia dapat lebih mudah menggunakan perangkat teknologi berbasis IoT dengan nyaman, tepat, dan efisien. Kehadiran perangkat mikro atau berukuran kecil dapat meningkatkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas performa IoT. Belum lagi, semakin kecilnya perangkat juga akan memiliki nilai biaya yang semakin sedikit. D i masa yang semakin modern ini, banyak perangkat berukuran kecil yang mampu melakukan banyak hal, smartphone contohnya. Salah satu karakteristik dari IoT adalah pemanfaatan perangkat kecil yang canggih

5.      Keterlibatan Aktif (Active engagement)

Banyak mesin modern yang masih menggunakan keterlibatan (engagement) secara pasif. Namun, yang menjadi pembeda dari mesin yang lain, IoT telah menerapkan metode paradigma aktif dalam berbagai konten, produk, serta layanan yang tersedia. Banyak perangkat konvensional yang masih menggunakan metode engagement secara pasif. IoT menerapkan keterlibatan secara aktif yang aktif dalam berbagai produk, dan layanan yang tersedia. Pengolahan data

Seperti disebutkan sedikit di atas, konektivitas memungkinkan transfer data ke cloud tempat data disimpan, dianalisis, dan diproses. Data diproses menggunakan “Big Data Analytics Engine” yang membantu sistem untuk membuat keputusan yang lebih baik sesuai dengan data. Keputusan berbasis pemrosesan data memungkinkan aplikasi Internet of Things (IoT) untuk melakukan berbagai tindakan. Contohnya menyalakan lampu ketika pemilik rumah kembali pada jam-jam tertentu atau mengidentifikasi adanya bahaya atau penyusup.

6.      Antarmuka Pengguna (UI)

Langkah terakhir dari proses Internet of Things (IoT) adalah memberi tahu pengguna utama. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai tindakan, seperti peringatan, pengingat, pesan teks, pemberitahuan atau email. Tindakan ini dapat bergantung pada fungsionalitas sistem itu sendiri. Sistem Internet of Things (IoT) yang canggih bisa dibilang dapat mengontrol seluruh lingkungan rumah atau bahkan bisa lebih dari itu. Antarmuka pengguna memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tindakan, misalnya, menyesuaikan pencahayaan, suhu, penyejuk udara di lingkungan, dll. Unsur yang terakhir adalah user interface. User interface berfungsi untuk menampilkan informasi yang telah diolah cloud ke pengguna IoT. Sebagai contoh, tampilan di smartphone yang menyajikan data temperatur AC di kantor atau rumah Anda. Ketika penggunaan daya sudah melebihi batas wajar, Anda akan menerima notifikasi di smartphone Anda.

7.      Cloud

Nah, berkat konektivitas, data Anda bisa dikirimkan ke cloud. Cloud adalah server untuk menyimpan dan memproses data sesuai kebutuhan pengguna IoT. Sebagai contoh, barcode produk yang direkam sensor diolah menjadi harga produk yang muncul di layar komputer. Selain itu, data histori pembelian dari QR Code bisa diolah menjadi data preferensi pelanggan.

C.    Manfaat Internet of Things

        Ada tiga manfaat IoT yang bisa dirasakan Anda sebagai penggunanya, apa saja?

  1. Efisiensi

IoT menjadi penunjang efisiensi kerja dan aktivitas sehari-hari, karena semakin banyaknya jenis koneksi yang diciptakan, semakin kecil jumlah waktu Anda dalam meneyelesaikan tugas. Dengan demikian, efisiensi kegiatan Anda akan terjaga dengan IoT.

  1. Monitor Kegiatan Secara Praktis

IoT dapat membantu Anda mengontrol dan memonitor seluruh kegiatan lebih mudah, bahkan dapat merekomendasikan alternatif kegiatan atau pekerjaan yang lebih gampang.

  1. Koneksi Lebih Mudah

Konektivitas antar perangkat akan menjadi lebih mudah, karena semakin baiknya koneksi antar jaringan berjalan, maka sistem perangkat IoT Anda akan berjalan cepat dan efektif.

Dikutip dari buku Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT) (2019) oleh Yudho Yudhanto, manfaat utama IoT adalah

1.    Improved Customer Engagement IoT dapat meningkatkan pengalaman pengguna dengan mengotomatisasikan segala tindakan. Contohnya, IoT memungkinkan adanya sensor pendeteksi kerusakan pada mobil. Informasi kerusakan mobil akan langsung diterima oleh pabrik. Sehingga pada waktu pengemudi akan melakukan servis, pabrik akan memastikan bahwa bagian yang rusak tersedia di bengkel.

2.    Technical Optimization IoT membantu meningkatkan pemanfaatan teknologi. Contohnya, sensor mobil akan mengumpulkan data tentang kinerja mobil dan data akan didapatkan oleh pabrik. Sehingga pabrik dapat menganalisa dan melakukan optimalisasi seperti meningkatkan desain atau kinerja lainnya.

3.    Reduce Waste IoT menyediakan informasi real-time yang mengarah ke pengambilan keputusan yang efektif dan pengelolaan sumber daya. Contohnya, ketika pabrik menemukan kesalahan pada banyak mesin, maka pabrik akan melacak dan memperbaiki masalah dengan sabuk manufaktur.

Dalam penerapannya sendiri internet of things ini membawa banyak sekali manfaat. Selain manfaat utamanya untuk mempermudah pekerjaan manusia, internet of things juga bermanfaat dalam berbagai bidang. Berikut beberapa diantaranya :

1.      Pertanian

Pertama-tama kita bahas mulai dari sektor pertanian atau agriculture. Penerapan IoT dalam sektor pertanian dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya dalam urusan pengumpulan data. Data-data yang dikumpulkan dapat berupa suhu, kelembapan, curah hujan, kadar air dalam tanah, dan pemantauan hama.  Contohnya, petani dapat mengetahui data-data yang penting seperti kadar air dalam tanah dan suhu sekitar dengan sensor yang ditanamkan. Data-data yang terkumpul dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas, meminimalkan risiko, dan mengurangi usaha yang diperlukan untuk mengelola pertanian.

2.      Kesehatan

Selanjutnya adalah sektor medis dan kesehatan. Dalam dunia kesehatan, internet of things terus dikembangkan. Direncanakan ke depannya seluruh hasil pemeriksaan dapat langsung diterima oleh para tenaga medis atau rumah sakit. Data-data yang dikirimkan seperti halnya tekanan darah, riwayat penyakit, penyakit yang sedang dialami, dan lain-lain. Sebenarnya, teknologi IoT saat ini sudah diterapkan dalam sektor kesehatan ini, contohnya seperti robot perawat di sebiah klinik di Moskow yang membantu tugas dari para tenaga kesehatan di masa pandemi sekarang ini.

3.      Transportasi

Berikutnya adalah sektor transportasi. IoT dapat membantu manusia dalam mengintegrasikan, mengontrol, dan memproses informasi pada sistem transportasi. Penerapan internet of things ini berkembang sangat pesat dan dapat diimplementasikan pada mesin kendaraan atau pada fungsi kemudinya. Salah satu contoh internet of things dalam bidang transportasi adalah mobil yang dapat memarkir sendiri dan mobil yang dapat berjalan sendiri (autopilot). Diharapkan dengan adanya IoT dalam sektor transportasi ini angka kecelakaan dapat jauh menurun.

4.      Otomatisasi rumah

Selanjutnya dalam sektor rumah. Perangkat internet of things juga tidak hanya bisa digunakan dalam sektor-sektor usaha saja, tetapi ia juga bisa digunakan untuk keperluan pribadi. Kamu dapat membuat rumahmu menjadi serba otomatis lho, mulai dari menghidupkan lampu, menghidupkan perangkat elektronik, dan sampai membuka pintu rumah. Perangkat-perangkat itu disebut sebagai smart home peripheral atau perangkat rumah pintar. Jika kamu menerapkan IoT dalam rumah, secara tidak langsung kamu sudah memiliki smart home. Bukan hanya soal kemudahan, kamu juga dapat menghemat energi. Itu karena kamu dapat mengendalikan perangkat-perangkat pintar di rumahmu dari jarak jauh. Sehingga, otomatis tidak ada energi yang terbuang sia-sia. Contoh internet of things dalam rumah adalah lampu yang dapat menyala otomatis pada malam hari, kunci pintu yang dibuka dengan sidik jari atau dengan smartphone, tempat makan otomatis untuk hewan, alat penyiram bunga otomatis, dan masih banyak lagi.

5.      Lingkungan

Yang terakhir adalah penerapan IoT dalam sektor lingkungan. Biasanya untuk sektor lingkungan ini menggunakan aplikasi dan perangkat IoT yang menggunakan sensor. Contohnya seperti alat yang dapat memantau kualitas udara, alat yang dapat dipasangkan ke satwa liar dalam penangkaran, pengecekan kondisi air, dan lain-lain. Bahkan internet of things juga dapat dimanfaatkan untuk sistem peringatan dini bencana.

D.    Cara Kerja Internet of Things

Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun. Setiap argumen yang terbentuk akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau mesin dalam melakukan fungsi atau kerja. Mesin tersebut tidak memerlukan bantuan dari manusia dan dapat dikendalikan secara otomatis. Faktor terpenting dari jalannya program tersebut terletak pada jaringan internet yang menjadi penghubung antar sistem dan perangkat keras. Tugas utama dari manusia adalah menjadi pengawas untuk memonitoring setiap tindakan dan perilaku dari mesin. Kendala terbesar dari pengembangan Internet of things adalah dari sisi sumber daya yang cukup mahal, serta penyusunan jaringan yang sangat kompleks. Biaya pengembangan juga masih mahal dan tidak semua kota atau negara menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer mereka.

E.     Industri yang Bisa Menggunakan IoT (Internet of Things)

Beberapa perusahaan yang dinilai paling sesuai untuk memanfaatkan Internet of Things adalah perusahaan yang menerapkan device sensor di dalam proses bisnisnya. Nah, berikut ini adalah beberapa industri perusahaan yang cocok untuk menerapkan Internet of Things:

1.      Manufaktur

Perusahaan manufaktur akan mendapatkan keunggulan tersendiri dengan memanfaatkan pemantauan lini produksi agar bisa melakukan pemeliharaan proaktif dalam peralatan ketika sensor device mendeteksi adanya kegagalan. Sensor tersebut akan mengukur dengan pasti saat ada output produksi yang terganggu. Dengan adanya bantuan peringatan sensor, maka perusahaan manufaktur bisa dengan cepat memeriksa tingkat keakuratan peralatan atau menghapusnya dari sistem produksi, sehingga akan bisa diperbaiki dengan cepat. Hal ini akan memungkinkan perusahaan tersebut dalam meminimalisir biaya operasi, mempunyai waktu kerja yang lebih efisien daripada biasanya, dan juga meningkatkan performa manajemen aset.

2.      Otomotif

Industri otomotif diciptakan agar bisa menggunakan manfaat dan penggunaan dari aplikasi Internet of Things. Selain adanya manfaat penerapan Internet of Things di dalam seluruh lini produksi, sensor yang ada di dalamnya juga mampu mendeteksi kegagalan peralatan pada berbagai kendaraan yang sudah terdapat di jalan dan mampu memperingatkan pengemudi secara detail. Dengan adanya informasi yang dihimpun oleh aplikasi Internet of Things, maka setiap produsen dan pemasok otomotif akan mampu mempelajari lebih lanjut terkait cara menjaga mobil agar bisa berjalan dengan baik, dan pemilik mobil pun bisa memperoleh informasi yang lengkap.

3.      Transportasi dan Logistik

Sistem transportasi dan logistik akan memperoleh manfaat dari menerapkan aplikasi Internet of Things. setiap armada mobil,kapal, truk hingga kereta api yang membawa inventaris bisa dialihkan dengan berdasarkan kondisi cuaca, ketersediaan moda transportasi, atau ketersediaan pengemudi kendaraan. Inventaris ini nantinya bisa dilengkapi dengan suatu sensor yang bisa digunakan untuk melacak dan memantau kontrol suhu. Industri makanan dan minuman, farmasi, dan juga bunga diketahui menjadi industri yang sering membawa inventaris yang peka pada suhu. Dengan menggunakan alat pemantauan suhu Internet of Things, maka industri tersebut akan sangat diuntungkan.

4.      Retail

Adanya aplikasi Internet of Things akan memungkinkan berbagai perusahaan ritel dalam mengelola inventaris, meningkatkan pengalaman belanja pelanggan, memaksimalkan supply chain,dan juga meminimalisir biaya operasional perusahaan. Misalnya ada rak pintar yang dilengkapi dengan suatu sensor berat yang mampu mengumpulkan informasi dengan basis RFID dan mengirimkan data ke platform IoT secara otomatis dan juga melacak inventaris serta memberikan peringatan bila barang hampir habis.

5.      Sektor publik

Manfaat Internet of Things dalam sektor lingkungan dan publik pun sangat luas, seperti utilitas milik pemerintah pusat yang bisa menggunakan aplikasi Internet of Things agar bisa memberitahu para penggunanya terkait pemadaman massal dan berbagai gangguan kecil pada layanan air, listrik ataupun saluran pembuangan. Aplikasi Internet of Things pun mampu mengumpulkan berbagai data terkait ruang lingkup pemadaman dan juga menyebarkan sumber daya agar bisa membantu utilitas agar bisa pulih dari pemadaman dengan kecepatan yang lebih tinggi.

6.      Smart City

Keberadaan IoT dapat membantu smart city, khususnya dalam memonitor dan mengelola keberadaan lingkungan sekitar secara real-time, seperti memantau trafik lalu lintas, banjir, mengecek kondisi debit air di waduk, serta memantau kondisi laut untuk aksi mitigasi bencana ke pelaut dan nelayan.

7.      Kesehatan

Industri kesehatan menjadi salah satu yang sangat identik dan ideal dengan penerapan IoT. Kini, sudah banyak inovasi baru yang memanfaatkan IoT untuk mendukung proses pengobatan berjalan efektif dan aman, seperti pengecekan detak jantung, mengukur kadar gula, melakukan MRI, bahkan bedah.

8.      Energi

Ada banyak kendala yang muncul di industri energi, seperti masalah polusi, pemborosan sumber daya, dan masih banyak lagi. Dengan kehadiran IoT, masalah-masalah tersebut diyakini dapat berkurang. Contohnya, IoT bisa menciptakan sensor cahaya yang bisa mengurangi penggunaan energi listrik. Selain itu, IoT juga mampu melakukan penjadwalan pada perangkat smart home seperti mesin cuci, microwave, kulkas, dan TV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUKUAN SECARA KOMPUTERISASI

Pengertian Komputerisasi Akuntansi dapat digambarkan sebagai sistem akuntansi yang menggunakan sistem komputer dan perangkat lunak akuntansi...