A. PENGERTIAN Internet of Things
1.
Internet of
things merupakan sebuah konsep di
mana suatu benda atau objek ditanamkan teknologi-teknologi seperti sensor dan
software dengan tujuan untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan
bertukar data melalui perangkat lain selama masih terhubung ke internet.
2.
Internet of
Things adalah suatu deskripsi dari
jaringan fisik atau ”things” yang dipasang dengan
menggunakan sensor, software dan juga teknologi lain dengan
tujuan agar bisa terhubung dan menukarkan data antar divisi dan sistem lain
yang menggunakan internet.
3.
IoT adalah
teknologi yang memungkinkan satu objek untuk mampu berkirim data lewat koneksi
tanpa bantuan komputer dan manusia.
4.
Internet of
things adalah suatu konsep dimana
sebuah objek berkemampuan untuk mentransmisikan data melalui jaringan tanpa
bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau
IoT telah mengalami banyak perkembangan.
5.
Internet of Things adalah konsep yang pada dasarnya
menghubungkan perangkat apa pun yang mempunyai tombol on dan off ke internet
(dan/atau bisa sebaliknya).
6.
Internet of Things (IoT) adalah sebuah jaringan
raksasa dari ‘hal-hal’ yang saling terhubung. ‘Hal-hal’ tersebut mencakup
hubungan antara orang dengan orang, orang dengan benda, dan benda dengan benda.
7.
IoT atau Internet of
Things adalah konsep di mana berbagai perangkat bersensor saling terhubung
melalui internet untuk mengumpulkan dan mentransfer data. Kegiatan tersebut
dilakukan tanpa bantuan komputer dan manusia.
8.
Internet of things
adalah semua hal dan perangkat yang menggunakan jaringan wireless maupun
jaringan internet pada sistemnya.
9.
Intinya, IoT adalah
bentuk komunikasi antar mesin dan jaringan. Teknologi IoT ini bisa juga disebut
dengan nama M2M atau machine to machine.
IoT memiliki hubungan yang erat dengan istilah machine-to-machine atau
M2M. Seluruh alat yang memiliki kemampuan komunikasi M2M ini sering disebut
dengan perangkat cerdas atau smart devices. Perangkat cerdas
ini diharapkan dapat membantu kerja manusia dalam menyelesaikan berbagai urusan
atau tugas yang ada. Perkembangan IoT dapat
dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel,
microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code.
IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification)
sebagai metode komunikasi. Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor,
seperti teknologi QR Code yang sering kita jumpai. Banyak sekali teknologi yang
telah menerapkan sistem IoT, seperti sensor suara dari teknologi Google terbaru
yaitu Google AI.
Yang terbaru saat ini, penerapan Smart City sudah
dilakukan di negara maju, seperti China dan Jerman sehingga segala bentuk
aktivitas penduduk dapat termonitoring dengan baik oleh sistem. Jika menilik
sejarahnya, istilah IoT pertama kali disebut ahli teknologi asal Inggris Kevin
Ashton, yang mana dia deskripsikan teknologi ini sebagai “mata” dan “telinga”
dari komputer. Device ini
bisa berbentuk peralatan rumah tangga yang bisa Anda jumpai sehari-hari, sampai
peralatan industri yang canggih. Internet of Things mampu
menghubungkan seluruh device yang berbeda dengan cara
menambahkan sensor dan kecerdasan digital, sehingga akan memungkinkan pengguna
untuk melakukan komunikasi secara real-time tanpa harus
melibatkan campur tangan manusia.
Saat ini, sudah ada lebih dari 7 miliar device yang sudah
terhubung dengan Internet of Things, dan para ahli memperkirakan
di tahun 2025 jumlahnya akan berkembang menjadi 22 miliar. Internet of
Things (IoT) ini bisa mencakup semuanya, mulai dari ponsel, mesin pembuat kopi,
mesin cuci, speaker, lampu, robot pembersih lantai, tv, dan lain-lain. Semua
yang saling terhubung itu akan saling mengumpulkan dan berbagi data. Perangkat
tersebut akan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data dan transmisi melalui
sebuah jaringan tanpa adanya campur tangan manusia.Berkat adanya chip komputer
canggih dan juga banyaknya jaringan nirkabel saat ini, hampir semua perangkat
bisa menjadi bagian dari Internet of Things.
Ini
berarti Internet of Things tidak terbatas pada industri teknologi informasi
atau IT saja. Hal itu memungkinkan karena adanya chip komputer super murah dan
jaringan nirkabel yang tersebar di mana-mana. Semua objek yang menjadi bagian
dari Internet of Things (IoT) telah ditanamkan sensor di dalamnya sehingga
menambah tingkat kecerdasan digital dan memungkinkan mereka untuk
mengkomunikasikan data dalam waktu yang sama tanpa melibatkan manusia. Peran
manusia dalam Internet of Things (IoT) hanyalah melakukan kontrol dan monitor.
Sederhananya,
Internet of Things (IoT) membuat tatanan dunia di sekitar kita lebih cerdas dan
responsif, dengan menggabungkan alam semesta digital dan fisik. Proses transfer
data dalam IoT dilakukan dengan berbagai macam teknologi. Misalnya seperti
sensor, QR Code, hingga Radio Frequency Identification (RFID) yang ada di
sebuah perangkat. Dengan menghubungkan berbagai teknologi menggunakan koneksi
internet, IoT bisa memudahkan kehidupan sehari-hari. Sebab, perangkat yang
terkoneksi bisa mengumpulkan dan menganalisa data untuk melakukan perintah Anda
secara otomatis. Salah satu contoh IoT di kehidupan sehari-hari adalah sistem
smart home, yaitu proses otomatisasi operasional rumah atau bangunan.
Selain
itu, Anda juga bisa menemukannya dalam aktivitas bisnis. Contohnya, QR Code
dalam metode pembayaran dan metode scan barcode untuk mengetahui harga produk.
Lalu, IoT juga bisa dipakai untuk mengumpulkan berbagai data dalam proses
bisnis. Misalnya data aktivitas pelanggan, kinerja mesin, dan pergerakan stok
produk. Data tersebut akan diolah menjadi
insight yang membantu pengambilan keputusan dalam bisnis. Misalnya untuk
pengembangan fitur yang menunjang user experience dan keputusan dalam inovasi
produk baru. IoT atau Internet of things adalah
semua perangkat fisik yang terhubung ke jaringan internet maupun jaringan wireless
untuk bisa bekerja secara fungsional. Dengan pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini,
semakin banyak alat canggih berbasis jaringan internet yang memudahkan
kehidupan manusia.
Mulai dari smart car dengan fitur self-driving, virtual
assistant seperti Siri, cloud server, dan bahkan remote control car mainan
anak-anak. Proses
transfer data dalam IoT dilakukan dengan berbagai macam teknologi. Misalnya
seperti sensor, QR Code, hingga Radio Frequency Identification (RFID) yang ada
di sebuah perangkat. Dengan menghubungkan berbagai teknologi menggunakan
koneksi internet, IoT bisa memudahkan kehidupan sehari-hari. Sebab, perangkat
yang terkoneksi bisa mengumpulkan dan menganalisa data untuk melakukan perintah
Anda secara otomatis. Salah satu contoh IoT di kehidupan sehari-hari adalah
sistem smart home, yaitu proses otomatisasi operasional rumah atau
bangunan.
Selain itu, Anda juga bisa menemukannya dalam aktivitas
bisnis. Contohnya, QR Code dalam metode pembayaran dan metode scan barcode
untuk mengetahui harga produk.Lalu, IoT juga bisa dipakai untuk mengumpulkan
berbagai data dalam proses bisnis. Misalnya data aktivitas pelanggan, kinerja
mesin, dan pergerakan stok produk. Data tersebut akan diolah menjadi insight yang membantu
pengambilan keputusan dalam bisnis. Misalnya untuk pengembangan fitur yang
menunjang user experience dan keputusan dalam inovasi produk baru.
B.
UNSUR – UNSUR Internet
of Things
Untuk membuat suatu ekosistem IoT, kita tidak hanya
memerlukan perangkat-perangkat yang pintar, melainkan juga berbagai unsur
pendukung lain di dalamnya. Berikut adalah berbagai unsur pembentuk internet of
things :
1.
Artificial
intelligence (kecerdasan buatan)
Contoh
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)
Yang pertama ada kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan
atau artificial intelligence (AI) adalah sistem kecerdasan yang dimiliki oleh
manusia yang diimplementasikan atau diprogram di dalam mesin agar mesin dapat
dapat berpikir dan berlaku layaknya manusia. AI ini sendiri memiliki beberapa
cabang, salah satunya adalah machine learning. Kamu dapat mempelajari machine
learning ini di Machine Learning Developer Dicoding loh sebagai langkah awal
untuk mengembangkan AI. Dalam IoT, hampir semua mesin atau alat dapat menjadi
mesin pintar. Itu berarti IoT sangat berdampak pada seluruh aspek kehidupan
kita. AI ini bertugas untuk mengumpulkan data, perancangan dan pengembangan
algoritma, serta pemasangan jaringan.
Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia
berarti kecerdasan buatan merupakan merupakan sebuah penemuan yang dapat
memberikan kemampuan bagi setiap teknologi atau mesin untuk berpikir (menjadi
“smart”). Jadi, AI disini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data,
pemasangan jaringan, dan pengembangan algoritma dari kecerdasan buatan. Sehingga,
dari yang awalnya sebuah mesin hanya dapat melaksanakan perintah dari pengguna
secara langsung, sekarang dapat melakukan berbagai aktivitas sendiri tanpa
menunggu instruksi dari pengguna. Misalnya saja, teknologi AI yang diterapkan
pada robot pelayan di sebuah restoran di Jepang. Dimana, kemampuan robot
tersebut dapat berpikir layaknya seorang pelayan manusia asli. Karena di dalam
sistem kendali robot tersebut telah menggunakan bantuan AI. Dengan mencakup
berbagai sumber data dan informasi secara lengkap dan algoritma yang kompleks
2.
Sensor
Berikutnya ada sensor. Unsur ini merupakan unsur pembeda
mesin IoT dengan mesin canggih lainnya. Dengan adanya sensor ini mesin mampu
menentukan instrumen yang dapat mengubah mesin IoT dari yang semula bersifat
pasif menjadi mesin atau alat yang bersifat aktif dan terintegrasi. Sensor merupakan unsur yang menjadi pembeda dari IoT
dengan mesin canggih yang lain. Dengan adanya sensor, mampu untuk
mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana dapat mengubah IoT dari jaringan
standar yang cenderung pasif menjadi sistem aktif yang terintegrasi dengan
dunia nyata. Sensor mampu mengubah perangkat
IoT tepatnya pada segi jaringan dari yang sistemnya pasif berubah menjadi aktif
dan terintegrasi dengan lingkungan sekitar. Sensor adalah salah satu bagian utama dari mesin Internet
of Things (IoT). Fungsinya adalah mengumpulkan dan menentukan data dari
lingkungan sekitar. Data yang dikumpulkan merupakan data yang sederhana
seperti waktu, lokasi geografis, persediaan persediaan, atau bahkan bisa juga
sesuatu yang kompleks seperti keadaan kesehatan pasien di rumah sakit.
Untuk memperhatikan setiap perubahan terkecil dalam data
di sekitarnya, perangkat bisa memiliki sekumpulan sensor yang mampu melakukan
lebih dari sekadar pengumpulan data. Contoh terbaiknya adalah ponsel, di mana
menyediakan banyak fungsi lain sambil mengelola data. Unsur pertama IoT adalah sensor. Sensor adalah perangkat
yang berfungsi untuk merekam dan mengumpulkan data. Biasanya sensor berupa
micro chip yang terpasang di perangkat IoT. Misalnya, alat scan barcode,
kamera, dan GPS smartphone. Sensor pada
perangkat IoT bertujuan untuk mendefinisikan instrumen dan mengubah perangkat
tersebut menjadi menjadi sebuah sistem aktif yang sanggup melakukan fungsinya
dengan sesuai
3.
Konektivitas
Hubungan antar
jaringan atau konektivitas
Yang terakhir adalah konektivitas. Konektivitas juga
biasa disebut sebagai koneksi antar jaringan. Dalam dunia IoT sendiri ada
kemungkinan untuk kita membuat jaringan baru, jaringan yang khusus digunakan
untuk perangkat IoT. Konektivitas atau biasa
disebut dengan hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah sistem IoT yang
terdiri dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling terhubung dengan
jaringan. Sehingga dapat menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien.
Untuk standar biaya pemasangan jaringan tidak selalu membutuhkan jaringan yang
besar dan biaya yang mahal. Anda juga dapat merancang sistem perangkat dengan
menggunakan jaringan yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih murah. Koneksi jaringan juga menjadi komponen pendukung sistem
IoT untuk bisa berkomunikasi secara lancar. Konektivitas yang diperlukan
sejatinya harus berjalan stabil, tetapi tidak perlu hadir dalam load
ukuran
besar. Setelah mengumpulkan data di
sekitarnya, perangkat Internet of Things (IoT) perlu memprosesnya di suatu
tempat dan di sinilah konektivitas memainkan peran utama. Data yang dikumpulkan
dikirim ke platform Internet of Things (IoT) dengan bantuan Wi-Fi, ethernet,
bluetooth, jaringan seluler, dan koneksi jaringan lainnya sangat penting dalam
mentransfer data ke cloud. Setelah data
direkam, data itu perlu dikirim ke tempat pemrosesan data. Oleh karena itu,
data butuh konektivitas.
Konektivitas adalah unsur IoT yang menghubungkan satu
elemen dengan elemen lainnya dalam ekosistem IoT. Misalnya antara sensor,
perangkat, dan penyimpanan data. Nah, elemen-elemen itu dihubungkan dengan
berbagai jenis jaringan internet. Contohnya WiFi, Bluetooth, dan satelit. Tiap
jenis jaringan internet ini memiliki tingkat konsumsi daya, jangkauan, dan
besaran bandwith yang berbeda. Tapi, kesemuanya memiliki tujuan sama. Yaitu,
mengirimkan data yang didapat ke tempat penyimpanan (cloud). Tanpa sebuah hubungan jaringan, IoT tidak akan bisa
berfungsi dengan baik. Konektivitas adalah sebuah komponen utama IoT yang
membantu perangkat untuk terhubung ke jaringan yang ditentukan.
4.
Perangkat Ukuran
Kecil
Di dalam perkembangan teknologi masa kini, semakin kecil
sebuah perangkat maka akan menghasilkan biaya yang lebih sedikit, namun efektifitas
dan skalabilitas menjadi tinggi. Sehingga di masa yang akan datang, manusia
dapat lebih mudah menggunakan perangkat teknologi berbasis IoT dengan nyaman,
tepat, dan efisien. Kehadiran perangkat
mikro atau berukuran kecil dapat meningkatkan ketepatan, skalabilitas, dan
fleksibilitas performa IoT. Belum lagi, semakin kecilnya perangkat juga akan
memiliki nilai biaya yang semakin sedikit. D
i masa yang semakin modern ini, banyak perangkat berukuran kecil yang mampu
melakukan banyak hal, smartphone contohnya. Salah satu karakteristik dari IoT
adalah pemanfaatan perangkat kecil yang canggih
5. Keterlibatan Aktif (Active engagement)
Banyak mesin modern yang masih menggunakan
keterlibatan (engagement) secara pasif. Namun, yang menjadi pembeda dari
mesin yang lain, IoT telah menerapkan metode paradigma aktif dalam berbagai
konten, produk, serta layanan yang tersedia. Banyak perangkat konvensional yang
masih menggunakan metode engagement secara pasif. IoT menerapkan keterlibatan
secara aktif yang aktif dalam berbagai produk, dan layanan yang tersedia.
Pengolahan data
Seperti disebutkan sedikit di atas, konektivitas
memungkinkan transfer data ke cloud tempat data disimpan, dianalisis, dan
diproses. Data diproses menggunakan “Big Data Analytics Engine” yang membantu sistem
untuk membuat keputusan yang lebih baik sesuai dengan data. Keputusan berbasis
pemrosesan data memungkinkan aplikasi Internet of Things (IoT) untuk melakukan
berbagai tindakan. Contohnya menyalakan lampu ketika pemilik rumah kembali pada
jam-jam tertentu atau mengidentifikasi adanya bahaya atau penyusup.
6. Antarmuka Pengguna
(UI)
Langkah terakhir dari proses Internet of Things (IoT)
adalah memberi tahu pengguna utama. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai
tindakan, seperti peringatan, pengingat, pesan teks, pemberitahuan atau email.
Tindakan ini dapat bergantung pada fungsionalitas sistem itu sendiri. Sistem
Internet of Things (IoT) yang canggih bisa dibilang dapat mengontrol seluruh
lingkungan rumah atau bahkan bisa lebih dari itu. Antarmuka pengguna
memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tindakan, misalnya, menyesuaikan
pencahayaan, suhu, penyejuk udara di lingkungan, dll. Unsur yang terakhir
adalah user interface. User interface berfungsi untuk menampilkan informasi
yang telah diolah cloud ke pengguna IoT. Sebagai contoh, tampilan di smartphone
yang menyajikan data temperatur AC di kantor atau rumah Anda. Ketika penggunaan
daya sudah melebihi batas wajar, Anda akan menerima notifikasi di smartphone
Anda.
7. Cloud
Nah, berkat konektivitas, data Anda bisa dikirimkan ke
cloud. Cloud adalah server untuk menyimpan dan memproses data sesuai kebutuhan
pengguna IoT. Sebagai contoh, barcode produk yang direkam sensor diolah menjadi
harga produk yang muncul di layar komputer. Selain itu, data histori pembelian
dari QR Code bisa diolah menjadi data preferensi pelanggan.
C. Manfaat Internet of Things
Ada tiga manfaat IoT
yang bisa dirasakan Anda sebagai penggunanya, apa saja?
- Efisiensi
IoT menjadi penunjang efisiensi kerja dan aktivitas sehari-hari, karena semakin
banyaknya jenis koneksi yang diciptakan, semakin kecil jumlah waktu Anda dalam
meneyelesaikan tugas. Dengan demikian, efisiensi kegiatan Anda akan terjaga
dengan IoT.
- Monitor
Kegiatan Secara Praktis
IoT dapat membantu Anda mengontrol dan memonitor seluruh kegiatan lebih
mudah, bahkan dapat merekomendasikan alternatif kegiatan atau pekerjaan yang
lebih gampang.
- Koneksi
Lebih Mudah
Konektivitas antar perangkat akan menjadi lebih mudah, karena semakin
baiknya koneksi antar jaringan berjalan, maka sistem perangkat IoT Anda akan
berjalan cepat dan efektif.
Dikutip dari buku Pengantar Teknologi Internet of
Things (IoT) (2019) oleh Yudho Yudhanto, manfaat utama IoT adalah
1.
Improved Customer Engagement IoT dapat meningkatkan pengalaman pengguna
dengan mengotomatisasikan segala tindakan. Contohnya, IoT memungkinkan adanya
sensor pendeteksi kerusakan pada mobil. Informasi kerusakan mobil akan langsung
diterima oleh pabrik. Sehingga pada waktu pengemudi akan melakukan servis,
pabrik akan memastikan bahwa bagian yang rusak tersedia di bengkel.
2.
Technical Optimization IoT membantu meningkatkan pemanfaatan teknologi.
Contohnya, sensor mobil akan mengumpulkan data tentang kinerja mobil dan data
akan didapatkan oleh pabrik. Sehingga pabrik dapat menganalisa dan melakukan
optimalisasi seperti meningkatkan desain atau kinerja lainnya.
3.
Reduce Waste IoT menyediakan informasi real-time yang mengarah ke
pengambilan keputusan yang efektif dan pengelolaan sumber daya. Contohnya,
ketika pabrik menemukan kesalahan pada banyak mesin, maka pabrik akan melacak
dan memperbaiki masalah dengan sabuk manufaktur.
Dalam penerapannya sendiri internet of things ini membawa banyak sekali manfaat.
Selain manfaat utamanya untuk mempermudah pekerjaan manusia, internet of things
juga bermanfaat dalam berbagai bidang. Berikut beberapa diantaranya :
1.
Pertanian
Pertama-tama kita bahas mulai dari sektor pertanian atau agriculture.
Penerapan IoT dalam sektor pertanian dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara. Salah satunya dalam urusan pengumpulan data. Data-data yang dikumpulkan
dapat berupa suhu, kelembapan, curah hujan, kadar air dalam tanah, dan
pemantauan hama. Contohnya, petani dapat
mengetahui data-data yang penting seperti kadar air dalam tanah dan suhu
sekitar dengan sensor yang ditanamkan. Data-data yang terkumpul dapat digunakan
untuk mengambil sebuah keputusan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas,
meminimalkan risiko, dan mengurangi usaha yang diperlukan untuk mengelola
pertanian.
2.
Kesehatan
Selanjutnya adalah sektor medis dan kesehatan. Dalam dunia kesehatan,
internet of things terus dikembangkan. Direncanakan ke depannya seluruh hasil
pemeriksaan dapat langsung diterima oleh para tenaga medis atau rumah sakit.
Data-data yang dikirimkan seperti halnya tekanan darah, riwayat penyakit, penyakit
yang sedang dialami, dan lain-lain. Sebenarnya, teknologi IoT saat ini sudah
diterapkan dalam sektor kesehatan ini, contohnya seperti robot perawat di
sebiah klinik di Moskow yang membantu tugas dari para tenaga kesehatan di masa
pandemi sekarang ini.
3.
Transportasi
Berikutnya adalah sektor transportasi. IoT dapat membantu manusia dalam
mengintegrasikan, mengontrol, dan memproses informasi pada sistem transportasi.
Penerapan internet of things ini berkembang sangat pesat dan dapat
diimplementasikan pada mesin kendaraan atau pada fungsi kemudinya. Salah satu
contoh internet of things dalam bidang transportasi adalah mobil yang dapat
memarkir sendiri dan mobil yang dapat berjalan sendiri (autopilot). Diharapkan
dengan adanya IoT dalam sektor transportasi ini angka kecelakaan dapat jauh
menurun.
4.
Otomatisasi rumah
Selanjutnya dalam sektor rumah. Perangkat internet of things juga tidak
hanya bisa digunakan dalam sektor-sektor usaha saja, tetapi ia juga bisa
digunakan untuk keperluan pribadi. Kamu dapat membuat rumahmu menjadi serba
otomatis lho, mulai dari menghidupkan lampu, menghidupkan perangkat elektronik,
dan sampai membuka pintu rumah. Perangkat-perangkat itu disebut sebagai smart
home peripheral atau perangkat rumah pintar. Jika kamu menerapkan IoT dalam
rumah, secara tidak langsung kamu sudah memiliki smart home. Bukan hanya soal
kemudahan, kamu juga dapat menghemat energi. Itu karena kamu dapat
mengendalikan perangkat-perangkat pintar di rumahmu dari jarak jauh. Sehingga,
otomatis tidak ada energi yang terbuang sia-sia. Contoh internet of things
dalam rumah adalah lampu yang dapat menyala otomatis pada malam hari, kunci
pintu yang dibuka dengan sidik jari atau dengan smartphone, tempat makan
otomatis untuk hewan, alat penyiram bunga otomatis, dan masih banyak lagi.
5.
Lingkungan
Yang terakhir adalah penerapan IoT dalam sektor lingkungan. Biasanya untuk
sektor lingkungan ini menggunakan aplikasi dan perangkat IoT yang menggunakan
sensor. Contohnya seperti alat yang dapat memantau kualitas udara, alat yang
dapat dipasangkan ke satwa liar dalam penangkaran, pengecekan kondisi air, dan
lain-lain. Bahkan internet of things juga dapat dimanfaatkan untuk sistem
peringatan dini bencana.
D. Cara Kerja Internet of Things
Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah
argumentasi dari algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun. Setiap
argumen yang terbentuk akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu
perangkat keras atau mesin dalam melakukan fungsi atau kerja. Mesin tersebut
tidak memerlukan bantuan dari manusia dan dapat dikendalikan secara otomatis.
Faktor terpenting dari jalannya program tersebut terletak pada jaringan
internet yang menjadi penghubung antar sistem dan perangkat keras. Tugas utama
dari manusia adalah menjadi pengawas untuk memonitoring setiap tindakan dan
perilaku dari mesin. Kendala terbesar dari pengembangan Internet of things
adalah dari sisi sumber daya yang cukup mahal, serta penyusunan jaringan yang
sangat kompleks. Biaya pengembangan juga masih mahal dan tidak semua kota atau
negara menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer mereka.
E.
Industri yang Bisa Menggunakan IoT (Internet of Things)
Beberapa perusahaan yang dinilai paling sesuai untuk
memanfaatkan Internet of Things adalah perusahaan yang menerapkan device sensor
di dalam proses bisnisnya. Nah, berikut ini adalah beberapa industri perusahaan
yang cocok untuk menerapkan Internet of Things:
1.
Manufaktur
Perusahaan manufaktur akan mendapatkan keunggulan
tersendiri dengan memanfaatkan pemantauan lini produksi agar bisa melakukan
pemeliharaan proaktif dalam peralatan ketika sensor device mendeteksi adanya
kegagalan. Sensor tersebut akan mengukur dengan pasti saat ada output produksi
yang terganggu. Dengan adanya bantuan peringatan sensor, maka perusahaan
manufaktur bisa dengan cepat memeriksa tingkat keakuratan peralatan atau
menghapusnya dari sistem produksi, sehingga akan bisa diperbaiki dengan cepat. Hal
ini akan memungkinkan perusahaan tersebut dalam meminimalisir biaya operasi,
mempunyai waktu kerja yang lebih efisien daripada biasanya, dan juga
meningkatkan performa manajemen aset.
2.
Otomotif
Industri otomotif diciptakan agar bisa menggunakan
manfaat dan penggunaan dari aplikasi Internet of Things. Selain adanya manfaat
penerapan Internet of Things di dalam seluruh lini produksi, sensor yang ada di
dalamnya juga mampu mendeteksi kegagalan peralatan pada berbagai kendaraan yang
sudah terdapat di jalan dan mampu memperingatkan pengemudi secara detail. Dengan
adanya informasi yang dihimpun oleh aplikasi Internet of Things, maka setiap
produsen dan pemasok otomotif akan mampu mempelajari lebih lanjut terkait cara
menjaga mobil agar bisa berjalan dengan baik, dan pemilik mobil pun bisa memperoleh
informasi yang lengkap.
3.
Transportasi dan
Logistik
Sistem transportasi dan logistik akan memperoleh manfaat
dari menerapkan aplikasi Internet of Things. setiap armada mobil,kapal, truk
hingga kereta api yang membawa inventaris bisa dialihkan dengan berdasarkan
kondisi cuaca, ketersediaan moda transportasi, atau ketersediaan pengemudi
kendaraan. Inventaris ini nantinya bisa dilengkapi dengan suatu sensor yang
bisa digunakan untuk melacak dan memantau kontrol suhu. Industri makanan dan
minuman, farmasi, dan juga bunga diketahui menjadi industri yang sering membawa
inventaris yang peka pada suhu. Dengan menggunakan alat pemantauan suhu
Internet of Things, maka industri tersebut akan sangat diuntungkan.
4.
Retail
Adanya aplikasi Internet of Things akan memungkinkan
berbagai perusahaan ritel dalam mengelola inventaris, meningkatkan pengalaman
belanja pelanggan, memaksimalkan supply chain,dan juga meminimalisir biaya
operasional perusahaan. Misalnya ada rak pintar yang dilengkapi dengan suatu
sensor berat yang mampu mengumpulkan informasi dengan basis RFID dan
mengirimkan data ke platform IoT secara otomatis dan juga melacak inventaris
serta memberikan peringatan bila barang hampir habis.
5.
Sektor publik
Manfaat Internet of Things dalam sektor lingkungan dan
publik pun sangat luas, seperti utilitas milik pemerintah pusat yang bisa
menggunakan aplikasi Internet of Things agar bisa memberitahu para penggunanya
terkait pemadaman massal dan berbagai gangguan kecil pada layanan air, listrik
ataupun saluran pembuangan. Aplikasi Internet of Things pun mampu mengumpulkan
berbagai data terkait ruang lingkup pemadaman dan juga menyebarkan sumber daya
agar bisa membantu utilitas agar bisa pulih dari pemadaman dengan kecepatan
yang lebih tinggi.
6.
Smart City
Keberadaan IoT dapat membantu smart city, khususnya dalam
memonitor dan mengelola keberadaan lingkungan sekitar secara real-time, seperti
memantau trafik lalu lintas, banjir, mengecek kondisi debit air di waduk, serta
memantau kondisi laut untuk aksi mitigasi bencana ke pelaut dan nelayan.
7.
Kesehatan
Industri kesehatan menjadi salah satu yang sangat identik
dan ideal dengan penerapan IoT. Kini, sudah banyak inovasi baru yang
memanfaatkan IoT untuk mendukung proses pengobatan berjalan efektif dan aman,
seperti pengecekan detak jantung, mengukur kadar gula, melakukan MRI, bahkan
bedah.
8.
Energi
Ada banyak kendala yang muncul di industri energi,
seperti masalah polusi, pemborosan sumber daya, dan masih banyak lagi. Dengan
kehadiran IoT, masalah-masalah tersebut diyakini dapat berkurang. Contohnya,
IoT bisa menciptakan sensor cahaya yang bisa mengurangi penggunaan energi
listrik. Selain itu, IoT juga mampu melakukan penjadwalan pada perangkat smart
home seperti mesin cuci, microwave, kulkas, dan TV