Rabu, 26 Agustus 2020

PARADIGMA BARU ILMU PENDIDIKAN MASA PANDEMI COVID – 19

“PARADIGMA BARU ILMU PENDIDIKAN MASA PANDEMI COVID – 19” 

Adanya perubahan yang terjadi pada pembelajaran pada saat masa pandemi COVID – 19 yakni perubahan model belajar yang awalnya luring (luar jaringan) kini berubah menjadi pembelajaran daring (dalam jaringan) dengan batas waktu yang menentu dan memerlukan persiapan guru, siswa dan orang tua sehingga menyebakan perubahan secara psikologis pada siswa. Siswa menjadi jenuh di rumah karena sebagai pengganti pembelajaran siswa diberikan banyak tugas dengan batas waktu yang sudah ditentukan oleh guru hal itu akan membuat anak sibuk mengerjakan tugas di rumah yang mana hal tersebut menjadikan interaksi sosialnya terganggu sehingga membuat anak jadi stres, anak akan cenderung sering marah, agresif, pendiam, ketakutan serta mengalami gangguan makan dan tidur.

Anak yang mengalamai masalah tersebut pasti prestasi akademiknya menurun, maka perlu adanya regulasi diri dalam belajar yakni kemampuan untuk terlibat secara metakgonisi, afeksi dan behavioral dalam pembelajaran dengan cara mengelola pembelajarannya sendiri, mengumpulkan tugas tepat waktu, mengelola waktu belajar di rumah, mengatasi hambatan dalam mngerjakan tugas secara daring dan kreatif dalam mencari literatur dan bahan tugas dari berbagai sumber. Keberhasilan regulasi diri dalam belajar ditentukan oleh dukungan orang tua yang bersinergi dengan orang tua dan kemudahan akses sumber belajar.

Hakikat pembelajaran adalah kebebasan siswa/ anak untuk berpartisipasi aktif dalam melakukan interaksi dengan lingkungan yang kondusif dan bermakna sehingga peserta didik atau anak benar – benar mempelajari subyek ketika diberi kebebasan untuk mengekplor diri tidak sekedar mendengarkan, membaca dan mengulang pelajaran. Fungsi pembelajaran saat ini adalah mengembangkan kemampuan atau keterampilan mengorganisasikan perilaku (belajar) secara efektif, memfasilitasi belajar yang baru berdasarkan pengalaman sebelumnya serta mengajarkan pemecahan masalah, namun saat ini kita dihadapkan pada kondisi pandemi sehingga menyebabkan menculnya bebrapa kebijakan pemerintah dalam proses pembelajaran, kebijakan tersebut antara lain social distancing, physical distancing dan PSBB yang tentunya kan mempengaruhi sektor pendidikan yakni dilarangnya pembelajaran dengan tatap muka dan digantikan dengan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah.

Pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah menyebakan pendidik atau guru bingung dan kurang fokus, untuk guru yang selama ini nyaman dengan cara ceramah mereka akan dituntut untuk cepat beradpatsi dalam menguasai teknologi IT, namun pada guru yang gaptek akan sangat berat dan sulit mengaplikasikan teknologi IT dalam pembelajaran. Dalam Surat Edaran Mendikbud no. 4 tahun 2020 tentang Belajar dari Rumah menyebutkan bahwa pembelajaran jarak jauh harus memberikan pengalaman belajar yang bermakna tanpa terbenani menuntaskan seluruh capaian kurikulum, memberikan variasi aktivitas dan tugas dengan memperhatikan ketersediaan fasilitas belajar lebih berfokus pada pendidikan kecakapn hidup dan memberikan umpan balik terhadap aktivitas belajar dari rumah secara kualitatif.

Alasan diberlakukannya belajar dari rumah antara lain :

1.      Mencegah penularan dan penyebaran COVID – 19 terhadap warga sekolah

2.      Melindungi warga sekolah dari dampak buruk COVID – 19

3.      Agar hak peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran tetap terpenuhi

4.      Untuk memenuhi dukungan psikososial pendidik, peserta didi dan orang tua

Pelaksanaan belajar di rumah dilakukan melalui 2 pendekatan yaitu :

1.      Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan, melalui tatap muka virtual

2.      Pembelajaran jarak jauh luar jaringan, melalui televisi, radio, LKS, bahan ajar cetak, media gambar, dll

Sikap pendidik dalam proses belajar dari rumah adalah memfasilitasi pembelajaran jarak jauh secara daring, luring dan kombinasi sesuai kondisi dan ketersediaan sarana prasarana pembelajaran, merencanakan, melakasanakan dan mengavaluasi proses pembelajaran tersebut dengan menyiapkan RPP. Dalam RPP tersebut terdapat kompetendi yang ingin dicapai dan berfokus pada life skills, menyiapkan materi, menentukan metode dan media interaksi serta menentukan instrumen evaluasi.

           Inti belajar dari rumah adalah :

1.      Kesiapan pendidik dalam meningkatkan kompetensi lewat daring

2.      Kesiapan peserta didik yang aktif mencarai sumber belajar secara mandiri

3.      Pendampingan orang tua pada saat atau selama proses belajar dari rumah dalam pembelajaran jarak jauh

4.      Ketersediaan sarana pendukug yang mencakup keterjangkauan dan kestabilan akses internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUKUAN SECARA KOMPUTERISASI

Pengertian Komputerisasi Akuntansi dapat digambarkan sebagai sistem akuntansi yang menggunakan sistem komputer dan perangkat lunak akuntansi...