“PARADIGMA
BARU ILMU PENDIDIKAN MASA PANDEMI COVID – 19”
Adanya perubahan yang
terjadi pada pembelajaran pada saat masa pandemi COVID – 19 yakni perubahan
model belajar yang awalnya luring (luar jaringan) kini berubah menjadi
pembelajaran daring (dalam jaringan) dengan batas waktu yang menentu dan
memerlukan persiapan guru, siswa dan orang tua sehingga menyebakan perubahan
secara psikologis pada siswa. Siswa menjadi jenuh di rumah karena sebagai
pengganti pembelajaran siswa diberikan banyak tugas dengan batas waktu yang
sudah ditentukan oleh guru hal itu akan membuat anak sibuk mengerjakan tugas di
rumah yang mana hal tersebut menjadikan interaksi sosialnya terganggu sehingga
membuat anak jadi stres, anak akan cenderung sering marah, agresif, pendiam,
ketakutan serta mengalami gangguan makan dan tidur.
Anak yang mengalamai
masalah tersebut pasti prestasi akademiknya menurun, maka perlu adanya regulasi
diri dalam belajar yakni kemampuan untuk terlibat secara metakgonisi, afeksi
dan behavioral dalam pembelajaran dengan cara mengelola pembelajarannya
sendiri, mengumpulkan tugas tepat waktu, mengelola waktu belajar di rumah,
mengatasi hambatan dalam mngerjakan tugas secara daring dan kreatif dalam
mencari literatur dan bahan tugas dari berbagai sumber. Keberhasilan regulasi
diri dalam belajar ditentukan oleh dukungan orang tua yang bersinergi dengan
orang tua dan kemudahan akses sumber belajar.
Hakikat pembelajaran
adalah kebebasan siswa/ anak untuk berpartisipasi aktif dalam melakukan
interaksi dengan lingkungan yang kondusif dan bermakna sehingga peserta didik
atau anak benar – benar mempelajari subyek ketika diberi kebebasan untuk
mengekplor diri tidak sekedar mendengarkan, membaca dan mengulang pelajaran.
Fungsi pembelajaran saat ini adalah mengembangkan kemampuan atau keterampilan
mengorganisasikan perilaku (belajar) secara efektif, memfasilitasi belajar yang
baru berdasarkan pengalaman sebelumnya serta mengajarkan pemecahan masalah,
namun saat ini kita dihadapkan pada kondisi pandemi sehingga menyebabkan
menculnya bebrapa kebijakan pemerintah dalam proses pembelajaran, kebijakan
tersebut antara lain social distancing,
physical distancing dan PSBB yang tentunya kan mempengaruhi sektor pendidikan
yakni dilarangnya pembelajaran dengan tatap muka dan digantikan dengan
pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah.
Pembelajaran jarak jauh
atau belajar dari rumah menyebakan pendidik atau guru bingung dan kurang fokus,
untuk guru yang selama ini nyaman dengan cara ceramah mereka akan dituntut
untuk cepat beradpatsi dalam menguasai teknologi IT, namun pada guru yang
gaptek akan sangat berat dan sulit mengaplikasikan teknologi IT dalam
pembelajaran. Dalam Surat Edaran Mendikbud no. 4 tahun 2020 tentang Belajar
dari Rumah menyebutkan bahwa pembelajaran jarak jauh harus memberikan
pengalaman belajar yang bermakna tanpa terbenani menuntaskan seluruh capaian
kurikulum, memberikan variasi aktivitas dan tugas dengan memperhatikan
ketersediaan fasilitas belajar lebih berfokus pada pendidikan kecakapn hidup
dan memberikan umpan balik terhadap aktivitas belajar dari rumah secara
kualitatif.
Alasan diberlakukannya
belajar dari rumah antara lain :
1. Mencegah
penularan dan penyebaran COVID – 19 terhadap warga sekolah
2. Melindungi
warga sekolah dari dampak buruk COVID – 19
3. Agar
hak peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran tetap terpenuhi
4. Untuk
memenuhi dukungan psikososial pendidik, peserta didi dan orang tua
Pelaksanaan belajar di rumah dilakukan
melalui 2 pendekatan yaitu :
1. Pembelajaran
jarak jauh dalam jaringan, melalui tatap muka virtual
2. Pembelajaran
jarak jauh luar jaringan, melalui televisi, radio, LKS, bahan ajar cetak, media
gambar, dll
Sikap
pendidik dalam proses belajar dari rumah adalah memfasilitasi pembelajaran
jarak jauh secara daring, luring dan kombinasi sesuai kondisi dan ketersediaan
sarana prasarana pembelajaran, merencanakan, melakasanakan dan mengavaluasi
proses pembelajaran tersebut dengan menyiapkan RPP. Dalam RPP tersebut terdapat
kompetendi yang ingin dicapai dan berfokus pada life skills, menyiapkan materi,
menentukan metode dan media interaksi serta menentukan instrumen evaluasi.
Inti belajar dari rumah adalah :
1. Kesiapan
pendidik dalam meningkatkan kompetensi lewat daring
2. Kesiapan
peserta didik yang aktif mencarai sumber belajar secara mandiri
3. Pendampingan
orang tua pada saat atau selama proses belajar dari rumah dalam pembelajaran
jarak jauh
4. Ketersediaan
sarana pendukug yang mencakup keterjangkauan dan kestabilan akses internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar