Rabu, 26 Agustus 2020

IPS Jaman Now

 IPS Jaman Now

Implementasi Kurikulum 2013 masih banyak menjadi salah satu sumber ‘kebingungan’ yang harus dihadapi oleh para guru saat ini. Kebingungan tersebut disebabkan belum jelasnya bagaimana penerapan dan pengaplikasian Kurikulum 2013 tersebut di lapangan. Selain bingung tentang penerapan kurikulum 2013, saat ini para guru pengampu mata pelajaran (mapel) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) juga masih belum sepenuhnya bisa melaksanakan sesuai dengan apa yang dimandatkan dari kurikulum mapel IPS. Di lapangan saat ini banyak pengampu IPS, bukan dari lulusan sarjana Pendidikan IPS. Padahal saat ini FIS UNY mulai tahun 2013 Jurusan Pendidikan IPS telah meluluskan sarjananya. Namun, pemerintah sendiri sepertinya belum mengetahui hal tersebut. Hal ini dibuktikan dengan adanya lowongan untuk guru IPS tetapi bukan dari lulusan Pendidikan IPS. Melihat dari latar belakang masalah tersebut, Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) menggelar Seminar Nasional dengan tema “Pendidikan IPS dan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Mewujudkan Generasi Emas”. Semnas yang digelar Rabu (2/10/2013) di Ruang Ki Hajar Dewantara FIS UNY ini menghadirkan pembicara, Prof. Said Hamid Hasan, Ph.D.,  Sardiman, AM. M.Pd., Kepala BKD DIY yang diwakili oleh Kepala Bidang Mutasi Pegawai BKD DIY, Prapto Nugroho, S.H. dan Guru SMP N 5 Yogyakarta, Arief Wicaksono, S.Pd.

Dalam sesi pertama Sardiman, AM., M.Pd. menyampaikan tentang perlunya pembaharuan dan urgensi pengembangan Kurikulum 2013. Sardiman terkesan dengan statemen  Menteri Pendidikan, Muh Nuh yang mengatakan bahwa “Kurikulum Indonesia belum pernah berubah. Artinya ending-nya tetap rapot dan NEM. Hal ini berarti bahwa perilaku guru dari mulai adanya kurikulum  tahun 1947 hingga kurikulum 2006 sama.” Itulah yang menjadi  salah satu alasan adanya pengembangan kurikulum.

Selain itu, tambah Sardiman, adanya persepsi masyarakat bahwa kurikulum pendidikan saat ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif. Selain itu, beban siswa untuk mata pelajaran terlalu berat namun kurang bermuatan karakter. Inovasi yang ada di Kurikulum 2013 adalah adanya mata pelajaran peminatan dan wajib. Mapel wajib yang ditempuh adalah Sejarah Indonesia dan mapel Ilmu Sejarah adalah mapel minat bagi siswa yang merasa berminat mendalami tentang ilmu sejarah. Sardiman menyampaikan tentang tema pengembangan

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam Kurikulum 2013 posisi guru tidak hanya sebagai pengajar dan pendidik seperti yang telah dikenal, namun di kurikulum ini posisi guru juga sebagai fasilitator, leader, motivator, dan sebagai ‘pelayan dan driver-nya’ peserta didik.

Hamid Hasan dalam sesinya menyampaikan bahwa kedudukan pendidikan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri sejajar dengan mata pelajaran lain adalah untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi peserta didik guna mempelajari riancian yang diperlukan. Sementara untuk mapel IPS di SMP menggunakan pendekatan integratif dalam organisasi Kompetensi Dasar (KD) dan pembelajaran. Hamid juga menambahkan bahwa Kompetensi Dasar tersebut diintegrasikan dengan menggunakan konsep Geografi sebagai platform. Integrasi dalam KD dilakukan antara konten Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi dan Antropologi. Yang nantinya bisa disebut sebagai Pembelajaran IPS Terpadu.

Hamid menuturkan, “Tujuan Pendidikan IPS adalah untuk menghasilkan warganegara yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat dan bangsanya, religius, jujur, demokratis, kreatif, analitis, senang membaca, memiliki kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan fisik, berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial budaya, serta berkomunikasi secara produktif,“ tuturnya panjang lebar. Konten pendidikan IPS dalam Kurikulum 2013, menurut Hamid meliputi: 1) pengetahuan: tentang kehidupan masyarakat di sekitarnya, bangsa dan umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan lingkungannya; 2) ketrampilan: berpikir logis dan kritis, membaca, belajar (learning skills, inqury), memecahkan masalah, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat-berbangsa; 3) nilai-nilai kejujuran, kerja keras; sosial, budaya, kebangsaan, cinta damai dan kemanusiaan serta kepribadian yang didasarkan pada nilai-nilai tersebut; 4) sikap: rasa ingin tahu, manidri, menghargai prestasi, kompetitif, kreatif dan inovatif serta bertanggung jawab. Demikian tutur Hamid di depan kurang lebih 200 orang peserta. (Sari)

IPS dalam Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran IPS tercantum dalam struktur Kurikulum 2013 untuk SD/MI dan SMP/MTs. Di SMA dan SMK tidak ada mata pelajaran IPS tetapi mata pelajaran yang terkait dengan disiplin-disiplin ilmu yang secara tradisional dikelompokkan ke dalam kelompok Ilmu-ilmu Sosial.

Materi IPS yang Diajarkan dalam Kurikulum 2013

Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.

Berikut materi IPS SD yang diajarkan pada kurikulum 2013 pada masing-masing kelas adalah :

1.      Pada kurikulum 2013 di kelas I dan II SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya. Materi IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih mengacu pada pendidikan karakter seperti bagaimana cara menghargai keberagaman penduduk, budaya, agama dan ras di Indonesia; mengajarkan siswa agar berbudi pekerti yang luhur; mengajarkan siswa bagaimana cara yang baik dalam kehidupan sosial; serta mengajarkan siswa bagaimana berperilaku yang baik dan benar.

2.      Untuk kelas III SD di beberapa sekolah banyak yang tidak menggunakan kurikulum 2013 sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa adalah sebagai berikut : mengenal lingkungan sekitar, membuat denah lingkungan, pentingnya bekerja sama, jenis-jenis pekerjaan, kegiatan jual beli, dan mengenal uang.

3.      Pada kurikulum 2013 di kelas IV SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya. Materi IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih mengacu pada pendidikan karakter dengan materi seperti berikut : menghargai kebhinekatunggalikaan dan keberagaman agama, suku bangsa; menyajikan bentuk-bentuk kepatuhan terhadap kebiasaan, tata tertib,tradisi, dan adat dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar; mengelompokkan identitas suku bangsa ( pakaian tradisional, bahasa, pakaian adat, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), social ekonomi ( pekerjaan orang tua), di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar; mengetahui keteladanan proklamator kemerdekaan RI melalui pengamatan; menunjukkan keteladanan tokoh proklamator kemerdekaan RI dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan setempat; menerima tempat tinggal dan lingkunyannya sebagaibagian NKRI (misal:empati terhadap kehidupan sekitarnya).

4.      Materi IPS yang diajarkan kepada siswa kelas V SD pada kurikulum 2013 adalah menunjukan prilaku cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia, memahami nilai-nilai kesejarahan kerajaan-kerajaan pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam melalui bacaaan dan pengamatan; melaksanakan hak dan kewajiban (bidang sosial, ekonomi, budaya, hukum) sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan UUD 1945; memahami keragaman agama, sosial dan budaya dalam bingkai kebinekaan; Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa dalam kehidupansehari-hari melalui kegiatan ibadah dankegiatan sekolah; Menyajikan berbagai permasalahan sosial di lingkungan sekitar (kabupaten/kota, provinsi) melalui gambar, video, atau cerita; Menerima keputusan atas dasar kesepakatan (musyawarah mufakat) ; Menghargai kebhinneka tunggalikaan produk budaya; Menunjukkan perilaku cinta tanah airIndonesia dan banggaterhadap produk Indonesia; Mengetahui keanekaragaman sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika melalui pengamatan; Meneladani tokoh (pahlawan) yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia

5.      Untuk kelas VI SD di beberapa sekolah banyak yang tidak menggunakan kurikulum 2013 sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa adalah sebagai berikut : perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial, benua-benua di dunia, gejala-gejala alam di Indonesia dan negara-negara tetangga, perananan Indonesia pada era global, serta kegiatan ekspor impor.

            Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum atau lebih yang menjadi satu kesatuan yang utuh, dan dalam pengaplikasian pada kegiatan pembelajaran diharapkan dapat menjadi semangat dalam proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi lebih bermakna karena senantiasa mengkaitkan dengan kegiatan praktis sehari-hari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sejalan denga hal tersebut masing-masing anak akan membangun sendiri pemahaman terhadap konsep atau pengetahuna yang baru dan anak menjadi arsitek dalam membangun dalam gagasan baru tersebut.

            Menurut Nasution terdapat tiga tipe kurikulum yakni, separated subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Integrater Curriculum. Berdasarkan dari tipe kurikulum diatas kajian mengenai kurikulum IPS 2013 masuk kedalam tipe kurikulum yang integrated atau terpadu, tidak terkotak-kotan tersendiri, melainkan membentuk satu kesatuan yang utuh antar materi pelajaran yang diajarkan.

            Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan IPS merupakan dua istilah yang sering diucapkan atau dituliskan dalam berbagai karya akademik secara tumpang tindih (overlaping). faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi ialah kurangnya sosialisasi sehingga menimbulkan perbedaan persepi. Faktor lain dimungkinkan karena krnganya forum akademik yang membahas dan memasyarakatkan istilah atau nomenklatur hasil kesepakatan komunikasi akademik.

            Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang isu-isu sosial dengan unsur kajiannya dalam konteks peristiwa, fakta, dan generalisasi. Tema yang dikaji dalam IPS adalah fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat baik masa lalu, masa sekarang, dan kecenderungannya di masa-masa mendatang. Pada jenjang SMP/MTs, mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata palajaran IPS, peserta didik diharapkan dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai (Kurikulum IPS 2013:2). Berdasarkan uraian tersebut, masalah umum dalam makalah ini dapat dirumuskan yaitu, mengenai analisis kurikulum IPS 2013.

A.    Kurikulum IPS

            Kurikulum integrated merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan  pendekatan antar budidang studi (Trianto,2007:47). Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan priorias kurikuler dan menemukn keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpangg tindih di dalam beberapa bidang studi (Fogarty,1991:76).

            Kelebihan dari tipe integreted yakni, (1) adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa dalam pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang. (2) memotivasi siswa dalam belajar. (3) tipe integreted juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Tipe ini guru tidak perlu mengulang kembali mteri yangtumpang tindih, sehingga tercapailaj efisiensi dan efektifitas pembelajaran.

            Selain terdapat kelebihan pada kurikulum integrasi IPS, juga terdapat kekurangan diantaranya, (1) terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan keterampilan yang diperioritaskan. (2) penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan tipe integrasi secara utuh. (3) tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun pelaksanaannya. (4) pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari msing-masing bidang studi menurut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.

B.     Perubahan Pada IPS

No

Implementasi kurikulum lama

Kurikulum baru

1.

Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.

2.

Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar.

Menggunakan geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam  memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.

3.

Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan masa kajian.

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya.

            Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum atau lebih yang menjadi satu kesatuan yang utuh, dan dalam pengaplikasian pada kegiatan pembelajaran diharapkan dapat menjadi semangat dalam proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi lebih bermakna karena senantiasa mengkaitkan dengan kegiatan praktis sehari-hari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Terdapat tiga tipe kurikulum yakni, separated subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Integrater Curriculum. Berdasarkan dari tipe kurikulum diatas kajian mengenai kurikulum IPS 2013 masuk kedalam tipe kurikulum yang integrated atau terpadu, tidak terkotak-kotan tersendiri, melainkan membentuk satu kesatuan yang utuh antar materi pelajaran yang diajarkan.

            Kelebihan dari tipe integreted yakni, (1) adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi. (2) memotivasi siswa dalam belajar. (3) tipe integreted juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu saat. Selain terdapat kelebihan pada kurikulum integrasi IPS, juga terdapat kekurangan diantaranya, (1) terletak pada guru. (2) penerapannya. (3) tipe ini memerlukan tim antar bidang studi. (4) pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari msing-masing bidang studi menurut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.

            Kurikulum IPS 2013 sekarang, materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. Menggunakan geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam  memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUKUAN SECARA KOMPUTERISASI

Pengertian Komputerisasi Akuntansi dapat digambarkan sebagai sistem akuntansi yang menggunakan sistem komputer dan perangkat lunak akuntansi...